Meet Again

138 19 0
                                    

Sudah tiga minggu Arthur berada di Seoul. Proyek yang ditawarkan kepada J-Corps, salah satu perusahaan besar di Seoul, mendapatkan hasil positif. J-Corps bersedia menjalin kerja sama dengan Atmaja Group.

Tentu berita ini merupakan angin segar bagi Atmaja Group. Roy sangat bangga kepada Arthur. Namun Arthur belum bisa kembali karena CEO J-Corps ingin Arthur terlibat langsung dalam proyek kerja sama mereka.

***

Zhianne sedang duduk di tepi sungai Han dengan memegang kertas, pena dan sebuah gitar. Ia terlihat sibuk menulis kadang mencoret tulisannya kemudian menulis lagi. Kemudian mengambil gitarnya dan sesekali memainkan gitar itu kemudian mulai menulis, mencoret, menulis lagi dan mencoret lagi.

"Ketika aku melihatmu, melihat senyummu, Aku merasa......Ah, kelanjutannya apa? Buntu" gumamnya sambil mengacak-ngacak rambutnya.

"Inspirasi, aku mohon datanglah" katanya lagi. Zhianne sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah membuat lagu ciptaan sendiri. Ia sedang menulis liriknya dan membuat melodi dengan menggunakan gitarnya. Meski udara dingin, Zhianne tidak peduli asalkan ia menyelesaikan lagunya. Sungai Han menjadi tempat yang selalu memberi inspirasi untuknya.

HPnya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Zhianne membuka pesan yang ia terima.

Nania:
Hi my little Sister. Apa kabar?☺️
Aku yakin kamu pasti baik-baik di sana.
Bagaimana kabar calon kakak iparmu? Apa ada gosip tentangnya?🤔

Zhianne tersenyum membaca pesan yang dikirimkan Nania. Ia segera mengirim pesan balasan.

Zhianne:
Hi my Big Sister. Jadi tujuan mengirimkan pesan padaku hanya mau bertanya kabar calon kakak ipar?😏😏😏

Tanpa memerlukan waktu lama, pesan Zhianne sudah dibalas Nania.

Nania:
Wow...tebakanmu luar biasa benar Adikku Sayang...🤣🤣🤣
Tapi sejujurnya, aku merindukanmu makanya aku mengirim pesan dan sekalian menanyakan kabar Arthur.🤭🤭🤭

Zhianne:
Aku terharu..🥺🥺🥺
Maaf Kak, aku terlalu sibuk jadi tidak mencari tahu kabar calon suamimu itu. Tolong maafkan adikmu ini Kak..😭😭😭

Nania tidak membalas pesan terakhir yang dikirimkan Zhianne. Ia sedang sibuk mengurus beberapa laporan di Pratama Group.

Zhianne melirik jam tangannya. Ia harus segera kembali ke flatnya dan bersiap untuk bekerja.

***

"Maafkan saya Pak Choi. Saya agak susah menemukan alamat cafe ini" kata Arthur saat bertemu Pimpinan J-Corps, pria paruh baya yang bermarga Choi tersebut. Pimpinan Choi mengajak Arthur bertemu.

"Saya juga minta maaf karena mengajak kamu bertemu di cafe dan bukan di restoran atau lounge. Saya hanya ingin kita tidak merasa tertekan dan sedikit bersenang-senang" kata Pimpinan Choi tersenyum ke arah Arthur.

"Tidak masalah Pak Choi. Justru saya merasa tersanjung Pak Choi mengajak saya untuk bertemu"

Keduanya terdiam sambil sesekali meneguk minuman yang ada di atas meja.

Pimpinan Choi terlihat gelisah. Sesekali ia melirik jam tangannya. Arthur menyadari kegelisahan dari raut wajah Pimpinan Choi.

"Joesonghamnida, Choi Hoejangnim. Anda terlihat gelisah. Apa ada sesuatu yang salah?" tanya Arthur penasaran.

"Seharusnya di jam seperti ini, ia sudah tampil ah maafkan saya, Arthur. Pasti kamu bingung. Di cafe ini ada seorang penyanyi. Saya sangat menyukai suaranya dan ia bisa menyampaikan dengan mudah pesan dari lagu yang dinyanyikannya. Seharusnya ia sudah tampil tapi ini sudah hampir setengah jam dan ia belum juga naik ke atas panggung" jelas Pimpinan Choi dengan wajah sendu.

Semua Berawal Dari Sana (End)Where stories live. Discover now