Meet in Seoul

164 17 3
                                    

Arthur mengikuti meeting bersama Ayahnya, Roy Atmaja dan beberapa staf dari perusahaan Atmaja Group. Arthur tampak serius memberikan ide dan masukan terkait proyek yang akan ditawarkan Atmaja Group kepada salah satu perusahaan besar di Seoul.

Roy Atmaja tampak mengangguk setuju dengan beberapa gagasan yang disampaikan Arthur. Ia tersenyum bangga terhadap Arthur.

"Untuk membangun kerja sama dengan pihak asing dan memperoleh keuntungan di kedua pihak memang tidak mudah. Namun dengan mendengar gagasan Arthur, aku rasa kita bisa memberikan yang terbaik" kata Roy Atmaja setelah Arthur selesai menyampaikan beberapa gagasannya.

Arthur sedikit tersenyum mendengar perkataan Ayahnya. Ia merasa bahagia bisa membuat Ayahnya bangga.

"Kita akan putuskan saat ini yang akan berangkat ke Seoul untuk proyek ini. Apa ada yang ingin memberikan pendapat?" tanya Roy kepada semua yang mengikuti meeting.

"Proyek ini muncul dari divisi Perencanaan dan Pak Arthur merupakan bagian penting dari divisi kami, Presdir. Jadi usul saya, sebaiknya Pak Arthur yang menawarkan proyek ini langsung kepada perusahaan di Seoul. Karena Pak Arthur yang sangat paham akan proyek ini" kata kepala Divisi Perencanaan.

Semua yang hadir setuju yang disampaikan kepala Divisi Perencanaan. Maka Arthur merupakan utusan Atmaja Group yang akan pergi ke Seoul.

Arthur memang sengaja ditempatkan pada Divisi Perencanaan oleh Roy Atmaja. Karena Arthur satu-satunya yang akan mewarisi Atmaja Group kelak sehingga ia ingin Arthur belajar dari dasar hingga saatnya layak menggantikan posisinya.

***

Keluarga Atmaja mengundang keluarga Pratama untuk makan malam sekaligus membahas rencana pernikahan Arthur dan Nania di restoran langganan keluarga Atmaja.

"Bagaimana menurutmu Eddy jika pernikahan kedua anak kita dipercepat?" Roy berbicara di saat kedua keluarga sedang menyantap makan malam.

"Apa kamu sangat tidak sabar untuk menjadikan puteriku menantumu, Roy?" guyon Eddy yang membuat semua yang sedang makan tersenyum.

"Hahahahahahahaha. Aku hanya ingin merasakan bagaimana mempunyai anak perempuan, Eddy. Ditambah aku rasa Arthur juga tidak sabar untuk menjadikan Nania miliknya. Bagaimana Arthur?" Roy melirik Arthur.

"Maafkan aku, Ayah. Aku tidak bermaksud untuk membantah Ayah. Tapi aku sedang sibuk menyiapkan proyek yang akan aku urus di Seoul nanti. Apa Ayah bisa memahami itu? Aku rasa Nania juga butuh waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya" Arthur was-was.

Roy terdiam. Ia tahu proyek itu akan memakan waktu berbulan-bulan maka ia ingin Arthur dan Nania segera menikah sebelum Arthur berangkat ke Seoul.

"Atau begini saja setelah Arthur pulang dari Seoul, kita akan melangsungkan pernikahan Arthur dan Nania. Untuk saat ini biarkan Arthur memfokuskan diri pada proyeknya" kata Eddy ketika melihat Roy terdiam.

Roy membenarkan ucapan Eddy. Mereka akan menyelenggarakan pernikahan setelah Arthur kembali dari Seoul.

Setelah selesai makan, Arthur memilih untuk pulang karena akan menyiapkan hal-hal yang dianggap masih kurang terkait proyek yang ia pegang karena 3 hari lagi ia akan berangkat ke Seoul. Nania juga ikut pulang dengan alasan ia sedikit tidak enak badan. Arthur mengantar Nania pulang dengan berat hati.

***

"Aku tahu kamu tidak ingin menikah denganku jadi jangan mencari alasan. Kamu menolaknya terlalu halus, Arthur. Seharusnya dari awal kamu tolak, saat keluarga kita membicarakan perjodohan ini" kata Nania saat keduanya sudah berada di dalam mobil.

Semua Berawal Dari Sana (End)Where stories live. Discover now