Bagi Aquila, Altair adalah bintang, sangat terang dan bahkan menyilaukan. Sementara, bagi Altair, Aquila adalah noda membandel yang harus segera dimusnahkan. Altair tak suka di usik, Aquila ahli dalam mengusik. Aquila benci sepi, Altair justru nyaman saat sendiri. Mereka tak saling membenci, hanya saja tak punya alasan untuk saling memiliki. Lalu, bagaimana jika perbedaan perlahan membuat keduanya saling membutuhkan? Apa mungkin ada ruang, untuk sepasang yang tak sama? Dan, bagaimana jika mereka bukan orang asing di masa lalunya? Karena, takdir terlihat seolah bahagia mempermainkan keduanya. Satu persatu kenyataan menjadikan semua semakin rumit. Kepingan-kepingan masa lalu ikut berperan kuat, membuat semua terasa saling mengikat. Rewrite: 20/01/2024 Copyright ©2024 by indahzuza