Alnaya βœ“

By putrideviazzahra

73.1K 3.7K 81

[ SELESAI ] Alnaya Hanslay Ayuningtyas dan Annara Hanslay Sidharta mereka kembar tapi berbeda,bisa dikatakan... More

PROLOG
1.MEET YOU
VISUAL
2.SURAT
3.ONE DAY WITH NARA
4.ARE YOU OKAY?
5.WHAT IS WRONG WITH YOU
6.CEMBURU
7.SI BUNGLON YANG ANEH
8.PERUBAHAN NYATA
9.NICE DREAM
10.BERUBAH
11.MY BOYFRIEND
12.PERMINTAAN YANG TIDAK PERNAH TERPENUHI
13.SM(Sama Rata)
14.KITA YANG BEDA
15.ANASTASYA PRISCILIA
16.SAMA TAPI TAK SEJALAN
17.ONE STEP CLOSER
18.BAHAGIA ITU SEDERHANA
19.LINGKAR WAKTU
20.KEJUTAN
21.KAWAN DAN LAWAN
22.PERHATIAN
23.MALAM MINGGU
24.SEMBURAT MERAH
25.MASIH RAGU
26.SECERCA HARAPAN
27.KATA MAAF
28.LOVE IS CINTA
🌹MOTHER'S DAY🌹
30.KELUARGA ZOU
31.URUSAN MEREKA
32.SEMUA DIMULAI HARI INI
33.JADI RATU SEJAGAD SEHARI
34.SI BUDAK CINTA
35.USAHA DAMAI
36.COWOK ITU.......
37.UPAYA PENYELAMATAN
38.AWAL TITIK SEGALANYA
39.KENYATAAN PAHIT
40.TAMENG PERLINDUNGAN
41.PENYESALAN
42.TRYOUT
43.BERDAMAI DENGAN WAKTU
44.PERJALANAN KITA
45.KATA MAAF DARI ALNAYA
54.SEPUCUK CINTA DARI MAMA
46.REALITA DAN NYATA
47.DIA YANG ANEH
48.MERINDUKAN MASA LALU
49.MISI PENCARIAN CINTA (1)
50.MISI PENCARIAN CINTA (2)
51.STAY WITH YOU
52.MUFAKAT BERSAMA
53.UNGKAPAN SAYANG
55.KEBAHAGIAN YANG SESUNGGUHNYA
56. [ENDING]

29.(Bukan) NGEDATE

804 50 0
By putrideviazzahra


Aku hanya mampu mengagumi tanpa bisa memiliki

~Naya~

***


"GANTUNGIN perasaan gue."

Kenapa kata-kata Zou tadi siang terus berputar di kepalanya?
Dan kenapa juga dirinya jadi labil seperti ini,dulu saja dia bersikeras  ingin sekali bisa dekat dengan cowok itu tapi sekalinya sudah didepan mata kenapa jadi tidak karuan seperti ini rasanya.

Ternyata benar ya kalau cinta bisa mengubah hari kita.

Tangannya terulur menyentuh bingkai diatas meja,itu adalah foto dirinya dan Marcell saat usia mereka sepuluh tahun, bahkan saat itu giginya belum lagi tumbuh semua tapi dengan pedenya dia menyengir lebar memperlihatkan sebagian giginya yang ompong, sedangkan Marcell yang mencubit pipinya.

Sebenarnya sempat terlintas dipikiran Naya jika persahabatannya dengan Marcell akan berakhir saling suka seperti kisah yang sering dia tonton difilm-film.
Tapi ternyata tidak,dari dulu sampai sekarang Marcell masih sama, Marcell yang selalu ada untuknya tanpa mengeluh jika dirinya selalu mengadu ini itu

Tidak tau saja Naya jika selama ini Marcell mati-matian menyimpan perasaannya agar tidak terbongkar sedikitpun!

Bukan hanya foto dirinya dan Marcell tapi kamarnya hampir terpenuhi dengan lukisan hasil tangannya sendiri, begini-begini dia itu bisa melukis walau tidak sebagus orang lain.
Dan satu lagi Novelnya George Martin yang sudah tidak diragukan tebalnya selalu ada diatas mejanya walau jarang dibaca.

"Naya!"

Suara Nara diluar membuyarkan lamunannya, gadis itu memang selalu menganggu.

"Apa,"jawabnya ogah-ogahan.

"Zou ngajak lo pergi!"

***

Terkena hembusan angin malam membuat rambut coklatnya yang hanya diikat separuh bergoyang Kekanan kekiri mengikuti irama angin.
Layaknya daun yang bergoyang ria diatas sana seperti itulah kira-kira gambaran perasannya saat ini.
Ini adalah kali kedua dia dibonceng oleh Zou menggunakan motor besar cowok itu.

Matanya membulat sesaat menyadari Zou memberhentikan motornya tepat didepan pusat perbelanjaan.

"Sini gue bukain,"ujar Zou mengulurkan tangannya memegang helm dikepalanya.

Reflek Naya mundur menggoyangkan tangannya,"enggak usah aku aja."

Zou hanya mengangguk, tidak tau mau menimpali omongannya dengan kata-kata apa.

"Kita mau ngapain kemall Zou,"tanya Naya sedikit mendongak saat didalam mall tersebut.

Dalam hati Naya berharap Zou akan menjawab seperti ini 'anggap aja kita lagi ngedate'

Tapi kenyataannya adalah.....
"Bantuin gue milih Kado buat nyokap ya,"itulah jawaban Zou.

Mendengar jawaban Zou membuat Naya terkikik geli sendiri, 'sadar Naya,Mana mungkin Zou sengaja ngajak lo ngedate!'

"Kenapa?"

"Hahh."

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?"tanya Zou menaikan sebelah alisnya.

"Enggak ada,"elaknya seraya berjalan lebih dulu.

***

"Yang ini bagus nggak?"

Naya yang sedang memilih tas menoleh seketika.

Tak kuasa menahan tawa Naya memalingkan wajah, apakah selera belanja pria seburuk itu! Bayangkan saja masak ibu-ibu mau dibelikan gaun satin sebatas lutut dengan lengan 3/4 dan warnanya sangatlah mencolok.

Zou menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seraya tersenyum, pasti baju pilihannya sangat lucu bagi Naya.

"Jelek ya?"tanyanya memastikan.

Dengan cepat Naya menggeleng,"bukan jelek tapi enggak pantes."

Walaupun Naya belum pernah bertemu dengan mama Zou tapi dia yakin mamanya pasti tidak mau memakai baju seperti itu karena  yang dia tau dari gaya pakaian ibunya sendiri.

"Cantik kok,"ujar Naya masih tertawa,"kalo dipake seumurannya,"lanjutnya yang langsung balik badan.

Ternyata Naya tidak seburuk yang dikatakan orang-orang,walau terkesan galak dan bar-bar tapi dia sosok yang lucu dan apa adanya.

***

Hampir satu jam mereka berkeliling mall tersebut akhirnya pilihan Zou jatuh pada tas branded berlambang LV yang harganya sendiri membuat Naya mendelik sampai matanya mau copot.
Bahkan Zou tidak main-main untuk membelikan kado untuk ibunya, sedekat itukah hubungan mereka?

Itu semua juga berkat ide Naya, mungkin jika hanya Zou sendiri dia akan membeli dress 'Norak' yang tadi dia pilih,tapi Naya tidak mengira jika Zou akan membeli tas mahal tersebut.

"Nanti lo juga ikut ya,"ujar Zou saat melihat Naya sedang fokus membungkus tas tadi.

Naya menyerngit heran menunjuk dirinya sendiri,"aku?"

"Iya."

Susah payah dia menelan Salivanya melihat Zou yang tersenyum manis padanya.

"Tapi aku malu,"cicitnya pelan karena gundah.

"Anggap aja keluarga sendiri, lagian ada gue juga,"jawab Zou seraya menyerahkan gunting.

Lo gampang ngomong gitu,la gue yang udah panas dingin,batin Naya tetap tersenyum.

Mengurangi gugup dia langsung meminum minuman yang baru datang.

"Zou,"panggil Naya saat Zou sedang melihat pasangan dewasa dipojok kafe.

"Hmm."

"Aku boleh nanya?"tanyanya hati-hati.

Zou hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa kamu sekarang berubah emm maksud aku karena apa kok kamu bisa baik sama aku kayak gini,"Naya memperhatikan lelaki itu.

Zou yang tadinya akan meminum minuman kini hanya memainkan sedotan saja,rasa hausnya tiba-tiba hilang.

"Enggak usah dijawa---"

"Kalo lo tanya kenapa,gue nggak bisa jawab karena apa, tapi yang jelas semua terjadi karena hati dan otak gue udah nggak selaras,"potong Zou cepat sampai membuat Naya menganga heran.

Setelah beberapa detik Naya baru sadar seakan tadi itu seperti sihir.

Buru-buru Naya menyelesaikan kegiatan membungkus kado, rasanya dia bisa meleleh seperti slime jika terus diperhatikan seperti ini.

"Pulang?"tanya Zou melihat Naya yang sedang mengemas semua barang diatas meja.

Bukanya menjawab gadis itu malah keluar lebih dulu seraya memeluk kado,bodo amat dibilang nggak sopan jantung gue mau copot rasanya.

Zou hanya geleng-geleng,makin hari tingkah Naya membuat dia tidak habis pikir kenapa bisa dia care dengan gadis dipembuat onar itu!

***

Naya mengedipkan mata beberapa kali saat kuas make up  mengenai kelopak matanya.Roll rambut sejak tadi belum juga lepas dari rambut coklatnya serta lipbam yang siap mendarat di bibirnya,dalam hati dia merutuk kesal tidak karuan hampir satu jam dia seret Nara duduk didepan meja hias dan ditempeli berbagai jenis make up yang entah apa namanya.
Sumpah demi apapun Naya menyesal karena telah memberi tau jika akan datang kerumah Zou.

"Lebay nggak si Ra?"tanya Naya mendongakkan wajahnya.

"Enggaklah lebay apanya,"jawab Nara santai sembari menyisir rambutnya.

"Ya menurut lo enggak lebay buat gue ini aneh,"gerutunya memanyunkan bibir.

Nara tersenyum mendekatkan wajahnya didepan cermin,"ya anggap aja usaha mau ketemu calon mertua."

Refleks Naya berbalik mencubit lengan Nara karena geram.

"Jadi cewek itu sekali kali dandan sayang jangan pake celana sama sepatu mulu,"ujar Nara memberikan sepatu heels setinggi 7 cm untuk Naya pakai.

Naya langsung saja menjauhkan kakinya, terakhir dia memakai heels waktu umurnya 12 tahun dan itupun karena ada acara dirumah neneknya yang harus berakhir tragis karena dia keseleo terpleset membuatnya tidak bisa berjalan beberapa hari.

"Enggak.....! Lagian gue itu mau kerumah Zou ya Ra bukan mau kondangan"tegasnya memalingkan wajah.

Nara hanya tersenyum puas mengingat kejadian itu.

Walaupun dia dan Naya kembar tapi bukan jaminan jika gaya fashion mereka juga akan sama,Naya yang lebih suka memakai pakaian santai sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang sangat feminim dan selalu berpakaian anggun.

Lihatlah walaupun mereka sering bertengkar tapi tidak jarang juga akan saling bantu satu sama lain.

"Yakin enggak mau,"tawar Nara mengedipkan sebelah matanya.

Naya hanya melirik tidak suka.

Oke Nara tidak akan memaksa untuk yang satu ini,malam dia dia sudah cukup puas mengubah Naya cantik bak princess Disney,dress selutut dan rambut diurai itu sudah cukup membuat Naya tidak nyaman ditambah make up dan beberapa riasan itu sudah menjadi penderitaan sendiri untuk Naya jadi dia tidak akan memaksa kembarannya ini memakai alas kaki apa bahkan sepatu kets yang sering gunakan juga tidak masalah untuk Nara.

Sedangkan diluar rumah sudah ada Zou yang sejak tadi menunggu didalam mobilnya.
Mobil? Zou menggunakan mobil? Sungguh?
Entahlah tiba-tiba saja otak lelaki itu memerintah seperti itu.

"Tapi mama gimana?"tanya Naya khawatir sebelum keluar membuka pintu.

"Udah tenang aja biar gue yang urus,"Nara memberikan kunci rumah.

"Have fun,"lanjutnya lagi sebelum Naya pergi.

Sesampainya diluar betapa kagetnya Naya saat mobil hitam sudah ada dipekarangan rumahnya, mobil siapa ini?

Zou yang mengerti kebingungan Naya langsung turun dan menghampiri gadis itu.

"Cantik!"hanya itu yang dapat Zou katakan sebelum membukakan pintu.

TBC...................................

Hai Hai apa kabar semuanya 😊 lama banget enggak update cerita Alnaya, kira-kira ada yang kangen gak  sama Naya atau sama Zou atau sama authornya :)

Semoga suka sama kelanjutannya........

Next part insyaallah ada kejutan 🤫

Salam hangat
Putri ❣️

27/2/2021

SUNNY DAY......

Continue Reading

You'll Also Like

22.8K 1.9K 61
NOTED: Terinspirasi dari kisah nyata. New version! _________________________________________ Luka memang nyata. Namun, mengapa setiap luka yang Zifa...
120K 10.1K 53
~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan...
57.3K 1.1K 21
Dear cowok, Kita itu manusia, bukan mainan! (berisikan quotes dari hati terdalam para cewek-cewek) [SETIAP TEMPAT PUNYA CERITA]
195K 15.6K 54
Jilan Agatha. Sifatnya susah diatur dan tak mau diatur, berbanding terbalik dengan kembarannya. Jilan panggilannya, kelakuannya jauh dari kategori '...