DIA ACHA (PUBLISH ULANG)

By DinaRigita

1.8M 195K 15.3K

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ๐Ÿ“Œ (Follow sebelum membaca) -Revisi- Acha, gadis cupu yang berhasil menginjakkan ka... More

Prolog (โœ“)
Part 1 (โœ“)
Part 2 (โœ“)
Part 3 (โœ“)
Part 4 (โœ“)
Part 5 (โœ“)
Part 6 (โœ“)
Part 7 (โœ“)
Part 8 (โœ“)
Part 9 (โœ“)
Part 10 (โœ“)
Part 11 (โœ“)
Part 12 (โœ“)
Part 13 (โœ“)
Part 14(โœ“)
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26 (โœ“)
Part 28 (โœ“)
Part 29(โœ“)
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
PART 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41 (โœ“)
Part 42 (โœ“)
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46

Part 27 (โœ“)

21.7K 3.4K 430
By DinaRigita

Suguhan cemilan ringan serta tiga jus jeruk menghiasi pemandangan Acha dan juga Fana. Tugas kelompok dari Miss Rahma langsung mereka kerjakan tanpa ditunda. Walaupun tugas dikumpulkan minggu depan, tapi mereka berpikir semakin cepat dikerjakan akan lebih baik.

Vinda tengah mengambil mie instan di rak dapur untuk mereka masak. Mereka berencana akan memasak dan memakan mie instan bersama, meski sederhana tapi nikmat.

"Ayo masak, nih gue ada tiga mie instan."

"Masaknya jadikan satu aja, dimakannya bareng-bareng," sahut Fana.

"Boleh juga," sahut Acha dan Vinda.

Dapur Vinda lumayan luas, mereka bertiga membagi tugas memasak. Acha memotong sayur sawi, Fana mengiris cabe untuk cita rasa pedas dan Vinda menyiapkan air rebusan.

Mereka bertiga memasak mie sambil bercanda gurau. Kebetulan orang tua Vinda sedang sibuk jadinya mereka lebih leluasa dan tidak canggung. Vinda menyiapkan nasi untuk dimakan bersama mie.

Setelah semua sudah siap, mereka makan bersama di ruang makan.

"Tumben tadi lo telat, Cha,"celetuk Fana.

"Ada masalah sedikit tadi di kos," alibi Acha. Dia tidak mau kedua sahabatnya khawatir padanya karna ulah Riska tadi pagi.

"Biasanya siswa yang telat bakalan kena hukum Bu Lidia. Hormat bendera tengah lapangan kalo gak gitu lari lapangan,"

"Iya, tapi kok lo nggak Cha?"

Bukannya Vinda berharap Acha di hukum, tapi aneh saja jika seorang Acha bisa lolos dari Bu Lidia apalagi Acha anak baru di sekolah mereka. Karna tidak semua murid bisa lolos dari guru BK yang killer itu kecuali Riska ataupun Arjuna.

"Tadinya sih, Pak Satpam gak bukain pintu buat gue."

"Tapi pas Arjuna dateng, tiba-tiba aja beliau membukanya dengan senang hati,"

"Arjuna?"

Pekik Vinda dan Fana, mereka saling berpandangan satu sama lain.

"Jadi, lo tadi bareng si Junaedi?"

Acha mengangguk.

"Tapi kok dia gak masuk kelas?"

"Masuk sebentar bareng gue, pas kalian ke kamar mandi."

"Untung aja lo bisa ikut ulangan, kalo gak udah pasti bakal dapet nilai dibawah KKM,"

Acha mengangguk menyetujui ucapan Fana. Dia menghentikan makannya dan menatap kedua temannya secara berganti.

"Tapi, kenapa peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh semua murid tidak berlaku pada Arjuna?"

"Ya.. Karna Junaedi sama kayak Riska, mereka sama-sama memiliki kekuasan. Bedanya, Junaedi lebih positif daripada Riska," sahut Fana.

"Tapi tetep aja Riska lebih berkuasa diatas Junaedj, kalo aja orang tua Arjuna gak menuruti setiap ucapan Riska, pasti Junaedi udah melawan kejahatannya Riska,"

"Kok bisa?"

"Karna Riska anak emas kedua orang tuanya Junaedi,"

"Anak emas?"

"Si Junaedi berteman sama Riska dari kecil. Pas udah gede si nenek lampir malah demen ama Junaedi, jadinya apapun pasti dilakukan si nenek lampir cap iblis untuk mendapatkan hati Junaedi. Ditambah lagi, orang tua Junaedi sayang banget ama tuh anak,"

"Orang tua Junaedi pasti bakal nurutin permintaan Riska."

"Jadi, Junaedi terpaksa harus menurut sama ucapan Riska karna Bundanya, kalau Junaedi nolak pasti Ayahnya bakal marah besar,"

Acha terkejut mendengar penuturan Fana. Jadi selama ini, Arjuna sama seperti yang lainnya. Yaitu, boneka Riska. Ternyata Arjuna tidak seperti yang Acha pikirkan.

"Termasuk perbuatan buruk yang harus Junaedi lakukan untuk Riska. Dan nenek lampir itu gak bakal ngadu ke bokapnya selama dia nurut.

"Sebenarnya si Junaedi itu baik, tapi dia terlihat jahat dan menakutkan dimata orang yang tidak mengenalnya dengan baik,"

"Dan semua itu, ulah Riska."

***

Acha memesan Gojek untuk mengantarnya ke supermarket. Hari ini Acha akan belanja kebutuhan sehari-hari.

Semilir angin malam menusuk kulitnya yang berwarna tone coklat. Acha lupa tidak memakai jaket, sehingga ia sedikit kedinginan.

Acha turun dari motor dan langsung masuk ke dalam supermarket. Dinginnya AC semakin membuat Acha menggigil, tapi dia tahan dan cepat berbelanja kebutuhannya.

Acha mengambil troli terlebih dahulu.

"Gue yang ambil duluan," seseorang telah merebut troli Acha.

"Eh- gue yang megang duluan,"

"Lo ngalah dong sama cowok,"

"Kebalik kali. Seharusnya lo yang harus mengalah buat cewek,"

Seseorang itu tetap saja tidak mau mengalah, padahal sudah jelas jika tangan Acha yang memegang troli itu.

"Gue buru-buru," cowok itu melepaskan tangan Acha dari troli.

"Tapi-"

Seseorang itu pergi meninggalkan Acha. Acha menghembuskan nafas pelan dan mengambil troli yang lainnya. Acha berjalan menuju sayuran serta beberapa daging dengan menghentakkan kakinya kesal.

Uang tabungannya harus cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama sebulan ini. Jadi, ia harus sedikit berhemat.

"Sayuran udah,"

"Ayam juga udah,"

"Bahan masakan, semua udah tapi kok kayak ada yang kurang ya? Oh cemilan!!"

Acha berpikir belanja tidak akan lengkap jika tidak ada cemilan.

"Gue beli cemilan dikit aja lah, biar ada temen pas begadang ngerjain tugas,"

Akhirnya Acha beli beberapa cemilan. Saat ia akan berjalan kekasir, tak sengaja ia menabrak seseorang karna terlalu fokus memperhatikan cemilan di rak.

Bruk!

"Eh sorry, gue gak-"

"Lo!!" ucap Acha dan orang itu bersamaan dengan jari telunjuknya.

"Lo balas dendam sama gue?" sergah cowok itu.

"Dih apaan, orang gue gak sengaja."

Seseorang itu melihat penampilan Acha mulai dari atas ke bawah.

"Halah, lo sengaja kan nabrak gue dari belakang?"

Acha memutar bola matanya malas. "Gue gak sengaja,"

"Oh, atau lo emang niat ngikutin gue? Secara, gue kan ganteng." ucapnya narsis sembari menyisir rambut ke belakang.

"Ganteng dari Thailand?!"

"Kok lo tau gue keturunan Thailand?"

Acha melongo mendengarnya. Tak menyangka jika dia bisa bilang begitu. Tapi jika dilihat-lihat cowok tersebut seperti blasteran Indonesia-Thailand.

Acha tidak menanggapi, dia ingin berlalu tapi cowok itu menghalangi jalannya.

"Lo gak mau minta foto sama gue gitu? Jarang loh gue mau foto sama cewek. Apalagi.. cewek cupu kayak lo, tapi karna lo udah-"

"Gak," Acha meninggalkan cowok tidak jelas itu. Cowok itu menahan tangan Acha.

"Eh tunggu,"

Acha berbalik.

"Siapa lo?" tanyanya.

Acha mengangkat satu alisnya. "Orang lah, gimana sih lo,"

"Nama lo maksudnya?"

"Kepo,"

"Gue baru tau kalo ada cewek cupu di sekitar sini,"

"Gue juga baru tau ada cowok sinting gak jelas disini."

"Lo ngomongin gue?"

"Menurut anda?"

"Awas jatuh cinta lo sama gue,"

"Pede sekali anda,"

"Gue-"

"Bisa lepasin tangan lo gak?!"

Cowok itu memperlihatkan tangannya yang memegang tangan Acha.

Dia nyengir kuda. "Tapi-"

Acha tidak menanggapinya dan langsung pergi menuju kasir membayar belanjanya.

***

Sudah tidak membawa jaket, Acha juga lupa tidak membawa payung. Dia pikir, naik gojek akan lebih cepat pulangnya tapi ternyata abang gojek sudah meninggalkan Acha duluan. Dia lupa tidak memesan untuk pulang dan pergi.

Sekarang Acha harus terjebak di antara gelapnya malam dan hujan deras. Acha menggosok-gosok tangannya supaya lebih hangat.

"Hujannya bakal awet, mending lo numpang gue aja cupu," ucap seseorang mengagetkan Acha.

Sontak Acha menoleh pada cowok yang telah merebut trolinya tadi.

Acha hanya diam. Dia terus menggosok kedua tangannya.

"Lo kedinginan?"

Udah tau pake nanya lagi,

Cowok itu memberikan jaket tebal bergambar tanda silang di area belangkang itu pada Acha secara tiba-tiba. Acha sontak terkejut dan langsung melirik cowok itu. Beberapa detik mereka saling tatap. Acha langsung memutuskan kontak mata.

"Thanks," ucap Acha menerima jaket itu.

"Udah jam setengah sepuluh malam, gue yakin nih hujan bakalan sampe malam. Mending lo naik mobil gue," tawarnya lagi.

"Walaupun lo cupu tapi lo cewek, gue tambah kasian liat lo kayak gelandangan,"

Acha meliriknya tajam.

"Oke, gue bercanda. Tapi emang gitu."

Acha tampak berpikir, jika sudah malam begini dan hujan masih saja gerimis pasti akan lama redanya. Walaupun sebenarnya dia tidak ingin pulang dengan cowok menyebalkan itu, tapi karna tidak ada pilihan lain jadi-

"Kebanyakan mikir lo, ayo!"

Acha kaget dan langsung menyeimbangkan langkahnya dengan cowok jangkung yang menyeretnya ke dalam mobil.

Mobil itu mulai melaju membelah derasnya hujan. Acha menunjukkan jalan menuju kos-nya. Namun hanya sampai perempatan saja. Setelah sampai Acha turun seraya melepas jaket pemberian cowok itu.

"Makas-"

"Cuci dulu kali jaketnya! Kotor tuh jaket gue abis lo pake," ucap cowok itu.

"Lo ikhlas gak sih?"

"Ikhlas, tapi setengah."

"Mana ada ikhlas cuma setengah,"

"Ada, buktinya gue,"

"Sinting!"

Cowok itu terkekeh, lali memberikan Acha sebuah payung. Tentu saja Acha menerimanya. Diluar hujan masih gerimis.

"Terus? Gimana caranya gue balikinnya?"

"Balikin aja di markas geng gue, Arkas basecamp. Untuk tempatnya cari aja di google maps ntar bakal ketemu."

Acha manggut-manggut.

"Atas nama Revano,"

"Hm," jawab Acha singkat.

"Oke gue balik,"

Acha mengangguk.

"Terimakasih," sindir Revano pada Acha.

Acha tak menjawab, dia berjalan pergi menuju kos nya.

"Dasar! Udah cupu gak tau diri lagi!!"

Revano memperhatikan punggung Acha lekat.

"Kalo gue perhatiin dari belakang, dia mirip pengamen yang gue temui di lampu merah,"

***

Jangan lupa bahagia :))

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.4M 76.5K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
10.5M 922K 61
~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN DITIRU! 'Si cuek yang tiba-tiba agresif' Start : 18 Februari 2023 End : 27 Mar...
2.5M 122K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET ๐Ÿšซ "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 229K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...