the mafia twin's - taekook ✓

By thyung241

80.4K 5.5K 301

"We are neither friends nor brothers, we are enemies." [Brothership✔] [END] □ Belum Revisi #1 - twin's #1... More

Mafia: Prolog
Mafia: 1 - Janji dan Ayah
Mafia: 2 - PenMis
Mafia: 4 - Club And Bitch [✖]
Mafia: 5 - maafkan JK
Mafia: 6 - Meja Bundar and Who?
Mafia: 8 - Winter Flower And GoodBye
Mafia: 9 - Miss You
Mafia: 10 - Fallin Love
Mafia: 11 - I Am Stupid Like You?
Mafia: 12 - Death Glare
Mafia: 13 - Tuan muda! Kami baru disni
Mafia: 14 - I've Killed Him, Alone
Mafia: 15 - Abstrak
Mafia: 16 - I Luv Him!
Mafia: 17 - Rasanya sakit
Mafia: 18 - Tragedi
Mafia: 19 - Bad, So Bad
Mafia: 20 - Hentikan semua ini
Mafia: 21 - I'm Sorry
Mafia: 22 - Secret
Mafia: 23 - 2U
Mafia: 24 - Please, Don't Leave Me
Mafia: 25 - Bad Alive
Mafia: 26 - Bad Habits
Mafia: 27 - Vice
Mafia: 28 - We Are The Lovesick Boy
Mafia: 29 - Everything For?
Mafia; 30 - Stupid Man
Mafia: 31 - Brother? Where Are You?
Mafia: 32 - Tegarlah Taehyung
Mafia: 33 - Sorry but...
Mafia: 34 - Warning!
Mafia: - Spoiler
Extra Chap; Siwon & Chanyeol
Ekstra Chap; Jimin & Perompak SKZ

Mafia: 3 - Inspektur Oh

3.4K 307 2
By thyung241

❌❌❌❌❌❌✖️✖️✖️✖️✖️✖️

Taehyung dan Jimin dipulangkan kerumah dengan diantarkan para polisi, mendengar itu Jimin menggidigkan bahu dan segera masuk kedalam mobil. Mobil polisi itu ada 4 dan yang 3 mobil itu menjaga sisi kanan kiri belkang mobil yg disinggahi mereka berdua.

Orang yang disebuat inspektur Oh itu langsung melinguk kebelakang, "Aku kabar baik tuan muda." Jimin melotot saat kepala kepolisian itu memanggil Taehyung dengan sebutan yg ia sebut juga.

Taehyung tersenyum manis, "Syukurlah." Ucap Taehyung dengan penuh kelegaan.

"Em... Turut berduka cita atas kematian tuan besar dan nyonya besar, aku juga saat mendengar markas kalian dikepung oleh musuh kalian pun terkejut. Saat itu aku ingin menolong tetapi keadaan genting, diperkotaan ada tabrakan beruntut. Dan itu membuatku linglung." Jelas inspektur Oh dengan penuh penyesalan.

Taehyung tidak menjawab, anak itu menatap jendela mobil dengan penuh pertanyaan, "Aku dengar Ibu meninggal saat pulang berbelanja." Taehyung menatap Inspektur Oh.

"Berarti... Inspektur tau kalau ibuku ada dikecelakaan beruntut itu?!" Tanya Taehyung dengan antusias.

Tetapi Inspektur malah menggeleng, "Tidak, disaat aku mengecek beberapa mayat. Aku tidak melihat ada Nyonya besar Tuan muda." Ucap Inspektur Oh yang memang saat kejadian kecelakaan beruntut itu menjadi teka tekinya.

"Tetapi... Aku pernah melihat ada salah satu mayat bodyguard nyonya besar. Dan itu membuatku curiga." Ucapan Itu membuat Taehyung mengangguk dengan tegas.

"Ibu dan ayah! Mayat mereka disekap! Dan ini untuk pancingan aku dan Jungkook untuk menemukan mereka!"












-0OoO0-





Jungkook pulang dengan bersenandung dan diikuti para bodyguard penjaganya, saat mobil Jungkook masuk kepekarangan rumahnya tiba tiba ada beberapa mobil polisi yang berhenti didepan rumahnya.

Jungkook keluar dari mobil dengan berlari, dia penasaran. Dan tiba tiba banyak sekali polisi yang berada diruangannya, "Ada apa ini?" Tanya dia dan sedetik kemudian ia mengangguk lalu tertawa kecil. Retina para polisi yang menatap Jungkook didepan pintu masuk pun membola dan segera menunduk.

"Selamat datang tuan muda!" Ucap mereka serentak dan Jungkook hanya mengangguk sambil tersenyum lalu berlari menuju ruangan tengah yang ternyata ada Inspektur Oh dan kakaknya yang sedang berbincang.

"Inspektur Oh!" pekik Jungkook sambil tersenyum lebar.

Dan yang disapapun langsang berdiri dan membungkukan badan, "Selamat datang tuan muda!" Tegas Dan tersenyum.

Jungkook mengangguk dan menatap sang kakak menatapnya begis, "Ck, mengganggu saja, sana kekamar!" marah Taehyung dan Jungkook menatap Taehyung malas.

"Ya yaa..."

Inspektur Oh hanya tertawa melihat aksi tuan kecilnya ini, sudah biasa saat menghadiri acara besar besarannya ayah mereka dan bertemu mereka dengan sedikit kejadian marahan membuat dia tidak heran akan kelakukan kakak beradik ini.

"Adikmu sama saja ya tuan muda." Ucap Inspektur Oh sambil tertawa.

Taehyung merolling matanya malas, "Sama sja merepotkan seperti dulu." Ucapan itu membuat tawa sang Inspektur menggelar.

Taehyung menatap sang kepala polisi itu dengan tatapan khasnya, membuat sang Inspektur segera menetralkan imaginenya, "Ekhm! Lanjutkan tuan muda." Dan diskusi segera dilanjutkan oleh Taehyung.

"Inspektur." Panggil Taehyung dan sang empun pun menyauti.

"Iya tuan muda, bisa aku bantu? Perlu bantuan?" Tanyanya.

Dan Taehyung mengangguk, "Sebagai permintaan bantuan, maukan kau menyumbangkan setengah pasukanmu jika aku dan Jungkook menyatakan angkat senjata pada musuh?" Tanya Taehyung.

Sang inspektur sedikit menengang saat mendengar angkat senjata. Berarti jika itu terjadi akan terjadi bentrokan antara polisi dengan musuh ayah Tuan mudanya ini.

Tapi apa yang bisa dia buat? Dia hanya kepala polisi.

Dan kemudian tersenyum, "Bisa tuan muda, apapun itu aku akan kabulkan permintaanmu. Hanya untukmu."


-0OoO0-











Jungkook merengut kesal karena perilaku sang kakak, dia segera membersihkan diri lalu memakai bajunya. Setelah itu dia segera menuju kekamar milik Jimin yang sedang tak dikunci.

Jungkook melengos saja sampai Jimin yang sedang memainkan gamenya menjadi tersentak, "Omay! Tuan muda, mengagetkan saja. Kukira hantu!" Kesal Jimin dan Jungkook hanya menggidig.

Stik PlayStation milik Jimin direbut begitu saja oleh Jungkook, mumpungnya Jimin itu tau kalau disampingnya ini anak mafia dan masih kecil. Kalau bukan sudah meninggal mungkin ditangan Jimin sedetik yang lalu.

"Tuan muda? kenapa? Ada masalah disekolahan? Tumben sekali Tuan pulang jam segini, kudengar bisanya kau pulang jam 3?" tanya Jimin bertubi tubi.

Jungkook berdecak dan menatap Jimin, "Hyeong! Bisakah kau kalau berbicara denganku tidak usah formal?! Kubunuh kau nanti!" Sentak Jungkook membuat Jimin melotot.

"Apa salahku Tuan muda?" Tanya Jimin dan Jungkook menatap bengis Jimin, pemuda berumur 17 tahun itu pun mengumpat didalm hati.

"Ma-maksdku... Jung-kook?" Ucap Jimin dan Jungkook tersenyum lalu mengangguk antusian.


Jungkook mulai serius pada permainanya dan Jimin melirik Jungkook, saat anak berusia 15 tahun itu sudah selesai dengan permainannya pun Jimin segera bertepuk tangan, "Cha! Sekarang kau harus bercerita padaku, kenapa kau pulang cepat?" Tanya Jimin.

"Aku hanya mendengar isu bahwa ada penembakan pada sekolahmu dan sekolah Taehyung Hyeong, jadi aku pulang."

Jimin terkejut, sebegitu cepatnya kabar berita itu cepat menyebar?

"Ja-jadi begitu?"

Jungkook mengangguk antusias dan menjentikan jari, "Cha! Pasti beritanya meluas karena kepala sekolah Hyeong dan Taehyung Hyeong itu melaporkan kejadian itu pada pihak polisi. Tetapi malah polisi mengikuti ucapan Taehyung hyeong, sepertinya kepala sekolah disekolah kalian berdua itu ansos ya..." Ledek Jungkook dan Jimin menatap heran Jungkook.

"Aku jadi heran, dia itu siapa..."

"Mafia sebesar ayah, dia tidak tau? Anaknya? Yakin? Bahkan seluruh negri Sudah mengenal ayah dengan baik,"





-0OoO0-




Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, saat ini Taehyung baru saja membersihkam dirinya setelah Sehun dan kawan polisinya itu keluar dari rumahnya, "Hah... Aku jadi kangen ibu." Lirih Taehyung sambil menatap foto yg terpajang besar dan lebar dikamarnya.

Kriet...

"Hyeong..." Cicit seseorang memasuki kamar Taehyung, pemuda itu pun segera masuk saat melihat Taehyung yg berdiri tegak membelakanginya sambil handuk yg masih melilit dipinggangnya.

"Pakai bajumu dulu Hyeong!" Jungkook mnatap Taehyung dengan bengis dan Taehyung tanpa membalas ucapan Jungkook pun segera memakai bajunya.

Jungkook yang melihat kakaknya memakai baju didepannya pun tidak peduli, pemuda itu sudah biasa. Bahkan dia dan kakaknya pernah mandi bersama saat waktu yg genting. Jungkook memandangi wajah ibunya dengan lekat.

"Ibu cantik ya Hyeong, aku jadi ingin mempunyai istri seperti ibu." Ucap Jungkook dan Taehyung berdecak, "Urusi dulu sekolahmu, jangan wanita Jung!" Marah Taehyung sambil memakai pakaian atasan.

Jungkook menatap Taehyung yg sudah memakai pakaian rapih, "Aku kesini ingin meminta ijin." Ucap Jungkook.

Taehyung mengerutkan dahi, "Ijin? Untuk?" tanya Taehyung.

"Aku akan bermain dengan teman temanku, boleh ya?" Tanya Jungkook dan Taehyung menghela.

Remaja itu mengelus surai adiknya dengan gemas lalu tersenyum kecil, "Boleh asalkan selalu bawa senjata dan jaga dirimu okay?"

Jungkook mengangguk lalu memeluk sang kakak, "Terimaksih!"

Taehyung hanya berdehem, lalu Jungkook menatap foto kedua orang tuanya, "Ibu ayah! Doakan aku ya agar lancar! Dan pulang dengan selamat!" Setelah itu Jungkook keluar dari ruangan Taehyung.

Taehyung menggeleng kecil lalu menghela nafas, dia gemas dengan adiknya.

Dan Taehyung tidak tau apa yg akan Jungkook lakukan. Dasar kelinci licik, kau telah meyakinkan kakakmu untuk mempercayaimu main, tetapi dia tidak tau kau main apa.

❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌

Jangan ditiru ya.

Continue Reading

You'll Also Like

116K 6.4K 11
Salahkah jika aku lemah? Ohh sungguh aku juga tidak menginginkannya.
109K 6.3K 200
Kumpulan foto-foto BTS • • • [110118] #812 in Random [190118] #255 in Random
168K 10.7K 23
hujan? aku membencinya,karena dia yang telah membuat eomma dan appa pergi
4.7M 475K 91
Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur. Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri. Bagaimana jadinya jika Felicia si g...