Ketos | Lee Heeseung

By yippieyap

85.4K 13.8K 2K

💭𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐥𝐞𝐞 𝐡𝐞𝐞𝐬𝐞𝐮𝐧𝐠 𝐚𝐬 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐬𝐭𝐮𝐝𝐞𝐧𝐭 𝐜𝐨𝐮𝐧𝐜𝐢𝐥 𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭 ... More

[1] Jenguk
[2] ngapain ?
[3] cerita dikit
[4] susu dan roti
[5] perwakilan
[6] chat
[7] dua sisi berbeda
[8] dibalik susu dan roti
[9] dia peka
[10] dia kembali
[11] memori kelam
[12] beli bubur
[13] Petir dan beling
[14] sejak subuh tadi
[15] Tuhan, terimakasih
[16] ingatan yang kosong
[17] merah merona
[19] gejolak rasa
[20] masih dengan rasa yang sama
[21] perkara buruk
[22] permainan dimulai
[23] menjauh
[24] iya, gue suka sama lu
[25] Menerima kenyataan
[26] Lebih rumit dari yang dibayangkan
[27] langkah awal heeseung
[ 28 ] Kebohongan yang dibenarkan
[ 29 ] tanpa jejak
[ 30 ] mencari jejak yang hilang

[18] dibalik sosok-nya

2K 374 158
By yippieyap

Tok tok ! Ada yang masih ingat ?
ㅠㅠㅠ

Mian baru update:(, semoga suka ya dengan part yg satu ini. Selamat membaca yorobun💛

°• ketos | lee heeseung •°


Sore hari di rumah sakit, tepatnya di ruang inap 186. Adela tengah mengupas buah apel untuk Heeseung.

"Delaaa, gue gak mau makan apel," sahut Heeseung tiba-tiba.

Adela sudah mengupas 2 buah apel, mendengar ucapan Heeseung membuat gadis itu sedikit kesal.

"Mau makan ramen aja..."

Entah apa yang merasuki Heeseung. Gadis itu langsung membalik badan dan menatap tajam Heeseung.

"Baru juga sembuh kak, jangan makan yang aneh-aneh dulu !" Adela menasihati Heeseung.

Pemuda Lee itu menggeleng, "Bikin buat kali ini aja please, gue mau makan ramen banget Del..." Heeseung masih kekeuh dengan permintaannya.

Kelemahan Adela yakni ketika Heeseung sudah tidak bisa dibujuk lagi. Mau tidak mau gadis itu berjalan mengambil ramen yang tadi ia beli bersama Jay.

Dan untuk kehadiran Jay sendiri. Pemuda itu langsung pamit kala ia selesai mengantar Adela.

Jay sengaja pamit duluan guna memberikan waktu berdua untuk Adela dan Heeseung.

"Kak Jay kenapa pulang duluan sih, kan aku jadinya berdua doang sama ketos sangar ini," dumel Adela pelan.

"Gue denger loh Del." Suara bariton Heeseung mengagetkan Adela.

Detak jantung gadis itu bergerak lebih cepat. Adela bahkan sempat gerogi ketika menuangkan air panas ke dalam tempat ramen.

Rasa gerogi nya semakin kuat kala ia berjalan ke bangsal Heeseung. Ditambah, manik mata Heeseung mengunci tatapannya pada objek yang ia anggap... menggemaskan.

"Gemes banget kalo lagi gerogi," ucap Heeseung dalam hati.

"Emmm Del." Suara Heeseung membuat Adela kaget untuk kesekian kalinya.

Gadis itu baru mau duduk di samping bangsal Heeseung, "Kenapa kak ?"

Heeseung terdiam sejenak, kemudian mengarahkan telunjuknya pada benda yang terletak di atas meja.

"Ambilin laptop gue dong," pinta Heeseung.

Dengan kesabaran yang besar Adela meraih laptop Heeseung dan memberikannya kepada sang pemilik laptop.

Sore ini, Adela menjadi babu nya Heeseung.

Heeseung membuka laptop nya kemudian langsung mengetik sesuatu disana.

"Kak," panggil Adela, namun Heeseung masih fokus dengan layar laptop nya.

"Kak Heeseung," sekali lagi dan tetap terabaikan.

Adela menghela nafasnya. Sudah terlalu sering dirinya diuji kesabaran oleh sikap Heeseung yang menjengkelkan.

Heran nya, Adela masih juga setia menyimpan rasa sama orang modelan nya macam Heeseung.

"Kak Heeseung !" Panggilan ke-3 Adela sedikit berteriak. Membuat pemilik nama menoleh.

"Kenapa sih !? Gak liat gue lagi sibuk ??" Heeseung pun ikut membalas dengan intonasi yang tinggi.

Salah bersikap. Adela tidak seharusnya meneriaki nama Heeseung, karena itu akan berdampak dirinya kena amuk dari ketos.
Ditambah, pada akhir semester ini Heeseung punya banyak hal yang harus diselesaikan. Seperti proposal kegiatan, LPJ, kegiatan outing OSIS, dan penilaian akhir semester.

"Kenapa Del ?! Cepet kalo mau ngomong !!!" Heeseung kembali bertanya, kali ini nadanya lebih kencang.

Adela tidak kuat. Gadis itu kemudian menggeleng, nyalinya tiba-tiba menciut ketika Heeseung sudah meneriakinya.

"Gak jelas banget," ujar Heeseung ketus.

Terasa sakit. Pertama kali Adela mendapat respons seperti tadi dari Heeseung. Kemudian gadis itu beranjak dari tempat dan meraih tas nya.

"Aku pamit kak, jangan lupa makan ramen nya." Pamit Adela yang tidak digubris oleh Heeseung.

Terdengar suara pintu yang tertutup kencang. Heeseung langsung menghentikan aktivitas nya. Matanya menatap ke arah mangkuk ramen yang tadi dibuat Adela.

"Bisa gak sih lu lebih lembut lagi ke dia !?" Pikiran Heeseung mulai beradu.

"Kalo lu gak jutek ke dia, lu bakalan gerogi sendiri." Pikiran lainnya langsung menyambar.

Heeseung langsung menggelengkan kepalanya, "ARGGGHHH !!" Tangan nya mengusap rambutnya dengan kasar.

"Aishhh Heeseung ! Lu itu kenapa sih ?!" Heeseung bertanya pada dirinya sendiri.

Pemuda itu menghela nafas panjang, "Lu gak suka sama dia, jadi gak usah deg-degan, lu gak ada perasaan sama dia, gak usah sok dingin depan dia."

Tiba-tiba terlintas di benak Heeseung seorang gadis kecil berlari ke arahnya. Dengan latar pedesaan, Heeseung ingat sekaliㅡsuasana tenang desa tempat ibu nya tinggal, ditambah keramahan warga desa.

Sosok gadis itu tergambar jelas di ingatan Heeseung. Wajahnya persis dengan Adela, terasa dalam hatinya bahwa Adela yang sekarang ialah Adela yang dulu pernah tinggal di desa itu.

"Adeknya Choi Yeonjun, Ibu nya jualan kue klepon sama jajanan pasar lainnya."

Heeseung meraih sebuah benda yang sejak dulu selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Mungkin terlihat konyol, namun benda yang ia bawa pergi ialah benda yang amat berharga.

Karena dengan benda itu Heeseung ingat betapa hangatnya seorang gadis meluluhkan hatinya.

"Adela juga punya gelang ini kan ?" Heeseung bertanya sambil menatap gelang tosca di tangan nya.

Teringat insiden dimana dirinya dan Adela bertabrakan di hari pertama sekolah. Adela punya gelang yang sama dengan Heeseung.

"Ahhh ! Apaan sih ?!" Heeseung menggeleng kepalanya, "Jangan mikirin dia, gak penting. Mending lu lanjut urusan OSIS aja Seung," ujar Heeseung pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah nama terera di layar ponsel Heeseung.

"Halo, Hoon ?"

"Gimana tuh proposal nya ? Puyeng banget gue," ujar Sunghoon pada sambungan telepon.

"Tenang Hoon, ini lagi gue periksa."

Tangan Heeseung langsung menggerakan arah kursor di layar.

"Eh Seung, lu tau gak ?"

"Enggak, apaan emang ?"

"Gak asik ah."

"Ya bener kan ? Gue gak tau, jadi jawaban gue gak salah dong."

"Udah deh gak jadi, padahal tentang Adela."

Heeseung langsung terdiam ketika nama gadis itu disebut.

"Adela kenapa Hoon ?"

"Cih, giliran Adela aja langsung penasaran lu," celetuk Sunghoon jengkel.

Heeseung menghela nafasnya, "Apaan sih, cepetan Hoon !"

"Sabar pak," balas Sunghoon pada sambungan telepon.

"Adela sama Jay jadian."

Tangan Heeseung langsung lemas. Antara ingin percaya dan tidak. Pikirannya langsung kosong, seolah-olah berita Jay dan Adela membuat jiwa nya kosong.

"..."

"Seung ? Hoi ! Lu masih disana kan ?"

Tut!

Tanpa membalas panggilan Sunghoon, pemuda itu langsung memutus sambungan telepon.

Heeseung mengepalkan kedua tangan nya dengan kuat, bahkan urat tangan nya terlihat jelas.

"Pantesan si Jay deketin Adela mulu, ternyata suka sama Adela ?"

Heeseung tersenyum kecut disana, benaknya memikirkan betapa sering nya ia melihat Jay dekat dengan Adela.

"Kenapa saingan gue harus sahabat gue sih ?"

•° ketos | lee heeseung °•

Kaget bukan main. Akun base sekolah ramai akan berita yang malam ini tengah memanas.

Jantungku berdegup kencang, perasaanku campur adukㅡkesal, marah, kecewa. Bisa-bisa nya seseorang berani memposting berita hoax ke base sekolah.

Tak hanya di base, notif ponselku langsung penuh dengan pesan-pesan yang masuk. Kebanyakan dari pesan itu datang dari fans kak Jay.

Aku berusaha menghubungi admin base, tapi belum ada tanggapan.

"BERITA PANAS ! TERTANGKAP KAMERA KETUA ROHIS SMA 23 CHOI ADELA BERKENCAN DENGAN KETUA DIVISI SENI DAN OLAHRAGA JAY PARK"

"KEDUANYA SUDAH BERJADIAN SEJAK HARI INI, PUKUL 13.45 SIANG HARI"

[Picture]
[Picture]

Benar-benar malu. Bagaimana reputasiku nanti ? Jika sampai guru tau tentang ini, aku akan dikeluarkan dari ROHIS.

Kemudian aku meraih kembali ponsel yang sempat ku lempar dan segera menghubungi Melisa.

"Iya Del, kenapa ?"

"MELISAAAAA !!" aku berteriak.

"KENAPA SIH ? JANGAN TERIAK-TERIAK DONG !!"

Entah sejak kapan air mataku mulai menetes.

"A-aku gak mau sekolah..."

"Loh kenapa ? Ada apa sih ?"

Mulutku tertahan untuk menjawab. Aku mencoba menetralkan diriku terlebih dulu sebelum menjawab pertanyaan Melisa.

"Itu Mel... hiks, di base sekolah..."

"Oalaaa, kenapa emangnya ? Bagus kan ??"

Aku kaget mendengar respons Melisa, "Kok bagus ? Apa nya yang bagus ?!"

"Bagus dong, dengan gitu kita bisa tau kak Heeseung suka sama lu atau enggak."

Benar-benar diluar dugaan. Melisa berbicara hal yang tidak masuk akal.

"Enggak gini caranya Mel, toh buat apa ? Yang ada nama baik aku sama kak Jay yang rusak."

"Kalem aja sih Del, bentar lagi juga diapus."

"Kapan ?"

"Ya paling seminggu kemudian, suka-suka si admin base nya."

Tak habis pikir mendengar jawaban Melisa. Dia sangat aneh, kenapa dia menjawab pertanyaanku tidak seperti biasanya ?

"Tapi aku sama kak Jay gak punya perasaan apa-apa Mel, nanti semua orang salah tanggap."

Terdengar disana Melisa menghela nafas frustasi, "Tenang aja kenapa sih ?!"

Memang mudah bilang untuk tenang, tapi dia tidak bisa merasakan yang sebenarnya.

"Aku penasaran siapa sender nya," ucapku spontan.

"Udah dulu ya Del, gue ngantuk nih, lanjut besok aja ya ? Good night, semangat buat besok ! Gak usah takut yaaa !"

"EH ?! MELISA AKU-"

Tut!

Belum sempat berbicara Melisa sudah lebih dulu menutup panggilannya.

Aku merebahkan badanku ke kasur. Memikirkan sikap Melisa yang mendadak aneh, gadis itu tidak biasanya bersikap seperti tadi padaku.

Tiba-tiba muncul di layar ponselku nama kontak kak Jay.

"H-halo kak ?"

"Lu udah liat base ?"

Sudah kutebak kak Jay akan menanyakan perihal base.

"Udah kak."

"Gue udah minta admin nya apus, ditambah tadi gue ngancem admin nya kalo gak diapus postingannya, gue bakal minta bokap gue lacak alamat IP admin base nya."

Rasanya tenang mendengar kabar dari kak Jay.

Namun masih tertanam di benakku, bagaimana dengan fans kak Jay ?

"Terus... fans kakak gimana ?"

"Gimana apa maksudnya ?"

"Emmm itu kak," aku menjeda kalimatku, "Mereka pasti marah sama aku."

Bukannya dijawab, kak Jay malah tertawa.

"Kalem aja Delaaaa, lagian juga mereka tau gue gak suka tipe yang kayak lu, tenang aja oke ?"

Sedikit merasa tenang ketika mendengar ucapan kak Jay.

"Iya kak, makasih banyak ya kak."

"Santai Del, yaudah, gue tutup ya."

"Oke kak, sekali lagi makasih banyakkk."

Tut!

Akhirnya aku bisa bernafas lega. Walau masih bingung untuk besok, semoga aku tidak dihajar oleh fans kak Jay.

Tiba-tiba terlintas dipikiranku bayangan kak Heeseung. Kejadian beberapa jam lalu di rumah sakit membuat aku sakit.

Entah aku yang baperan atau memang perawakan kak Heeseung yang enggan berubah.

Kemudian aku bangun dari kasur. Berjalan menuju balkon dan menatap langit malam.

"Tolong jaga perasaan ini, jangan sampai kak Heeseung tau tentang perasaanku padanya." Aku mengadahkan kedua tanganku, memohon doa pada Tuhan.

"Tolong lindungi kak Heeseung, dia laki-laki berharga dan istimewa. Izinkan aku meluluhkan hatinya, jika tidak, maka izinkan aku untuk menyimpan rasa padanya,"

"Amin."


Pada waktu yang sama. Dua orang gadis tengah dibuat panik.

"Ah elah, si Jay pake acara ngancem segala lagi," ujar salah satu gadis yang berambut panjang.

"Panik banget gue, mana si Adelanya tadi pake telepon gue segala."

Gadis berambut panjang itu tiba-tiba tersenyum.

"Gak apa-apa Mel." Gadis rambut panjang langsung menyodorkan ponselnya.

"Kita masih punya ini biar bikin Heeseung sama Adela jauh."

Melisaㅡgadis itu tersenyum licik menanggapi ide dari partner nya.

"Hahaha gila ya lu Mel," gadis rambut panjang itu tertawa.

"Gila kenapa ? Gue waras kok."

Yang mendengar jawaban Melisa langsung menggeleng.

"Saking bucin sama Heeseung, sampe-sampe lu ngekhianatin sahabat sendiri."

Melisa tersenyum miring mendengar pernyataan dari gadis di sampingnya.

"Setidaknya gue berjuang, daripada Adela ? Dia gak ada langkah sama sekali buat dapetin hati nya kak Heeseung."



















Sebelumnya aku mau minta maaf krn lama gak updateㅠㅠㅠ

Sekolah-ku kalo ngasih tugas gak ngadi-ngadi. Bikin ide ceritaku meluap terus🙏🏻😭

Oh iya, untuk kalian semangat ya sekolahnya ! Jaga kesehatan juga❤

Jangan lupa vote+comment nya yaa, makasi banyak dan aku sayang kalian😊❤🙏🏻

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 98.5K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
888K 6.3K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
681K 19.9K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
2.4M 132K 29
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...