The Lady And The Bodyguard

By violentinaR

105K 8.3K 280

#2 Constara Books Lily Constara sebagai cucu pertama keluarga Constara seharusnya Lily memiliki hidup paling... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua puluh tiga
Dua Puluh Empat
Dua puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Promosi

DuaBelas

2.9K 239 6
By violentinaR

Little 17+ in this part










Tidak ingin masuk kedalam celananya? oh sayang aku ingin masuk kedalam dirimu sudah lama.

Aku berkendara cepat sampai kerumah lalu turun dan membuka pintu bagi Lily dan keluar dengannya.

Aku menutup pintu depan dan menguncinya lalu mengurung Lily di pintu dan tubuhku sebelum menciumnya keras, aku memegangi kepalanya menjaga tempo kami membuat dia meleleh dalam pelukanku.

"Kau pikir aku tidak menginginkanmu?" Tanyaku sambil mencium lehernya membuat dia mendesah dan menggeliat lagi.

"Aku menginginkanmu sejak lama tesoro sejak pertama kali aku melihatmu" Aku menggigit cuping telinganya lembut sebelum mengangkat kakinya membuat dia bergelantung sepenuhnya padaku sebelum berjalan kearah kamarnya tanpa melepaskan mulutku dari bibirnya.

"Aku juga menginginkan mu Dom" Desah Lily sebelum mengigit telingaku lalu meredakannya dengan lidah hangatnya membuat sekujur tubuhku meremang.

Aku menjatuhkan Lily di atas kasur lalu menyusul di atasnya menyelimuti tubuh kecilnya dengan milik ku.

"Lepas" Ucap Lily serak sambil menarik bajuku, aku tertawa kecil sebelum melepasnya menuruti wanita tukang perintah ini.

"senang my lady?" tanyaku sambil memejamkan mata saat Lily duduk untuk membelai seluruh tubuhku.

"Not yet" ucapnya sambil mengecup dadaku dan membuat jejak basah sampai pada luka tembakan di bahu dan menciumnya sayang. Lily kembali ke bibirku membuatku menggeram rendah dan membaringkannya lagi.

"Kau yakin?" Tanyaku karena aku tidak yakin pada diriku sendiri astaga apa yang kulakukan? ayah dan kakeknya akan membunuhku jika tau aku menyentuh gadis mereka namun aku perlu untuk menyentuh tubuhnya, untuk mengetahui bagaimana rasanya.

"jika kau tidak menyelesaikan pekerjaanmu maka aku akan memanggil orang lain untuk menyelesaikannya"

"jangan harap" ucapku tajam sambil menatapnya dengan gairah murni. Aku menciumnya kebawah meremas payudara kencangnya dan mengangkat gaunnya sampai ke pinggang.

"Dominic" Desahnya membuatku memejamkan mata lalu membuka celana dalamnya dan melebarkan pahanya.

"Kau harus membuka bajuku"

"tidak"

"apa?" Lily bertanya bingung sementara aku mencium miliknya yang berwarna pink, Aku menyeret lidahku kebawah ke tepi bibirnya yang ketat sebelum naik lagi dan menggambil daging kecilnya kedalam mulutku menghisapnya sebelum menjilatnya lagi.

"Dominic... ahhh" Lily mendesah sambil mencengkram bantal di kepalanya membuat kejantananku memberontak, tapi tidak, akal sehatku harus menang.

Aku memasukan jariku merasakan betapa sempitnya dia, sudah berapa lama semenjak terakhir kali dia bercinta? kurasa lebih lama dari diriku Karena miliknya meremas jemariku dengan ketat membuatku menggunakan seluruh pengendalian diri tentaraku untuk tidak membuka bajunya dan bercinta dengan dia.

Aku menghisapnya sambil memainkan jemariku dengan perlahan menikmati musik indah yang keluar dari mulutnya.

"Dom.. ak... ahhh" Aku mengerang kuat sebelum mengisapnya lagi dan merasakan tubuhnya menegang. Aku melihat keatas dan menemukan dia dengan mulut terbuka dan menarik nafas dengan rakus.

"Apa kau tau seberapa cantiknya dirimu?" tanyaku sambil mengusap pelan pipinya, Lily menarik mulutku lagi rasa tubuhnya di dalam mulutku sama sekali tidak mengganggunya.

Tangan Lily turun kebawah untuk membuka celanaku yang langsung aku tangkap dan mencium jemarinya lalu menempatkannya di samping kepalanya.

"Dom? apa yang kau lakukan?"

"Melakukan tindakan paling bertanggung jawab dalam hidupku"

"berhenti menjadi bertanggung jawab dan bercintalah denganku"

Aku memejamkan mataku dan menempelkan keningku kekeningnya berusaha menahan diriku dari perkataannya barusan.

"Aku tidak bisa"

"aku sudah bilang jika kau tidak bisa menyelesaikannya aku ak..."

"aku sudah menyelesaikannya kau datang akhir cerita" Potongku dengan cepat sebelum dia membuat omong kosong dengan memanggil pria lain.

"Kau sialan!" Ucapnya dengan marah sambil berusaha melepaskan tangannya.

Aku menghembuskan nafas lelah dan mencium keningnya lama sebelum bangun lalu mengambil bajuku.

"Aku akan membuat makan siang"

"Jika aku dapat melihat wajahmu aku akan menamparmu sekarang"

Aku tidak dapat menahan senyumku melihatnya. Rambut Lily berantakan, wajahnya memerah karena kepuasan dan nafasnya saling mengejar karena marah, Dios dia sangat indah. Aku berjalan keluar dan menutup pintu meninggalkan Lily dengan segala kekesalannya.

Apa yang merasukkiku? Aku masih dapat merasakan Lily di lidahku dan mendengar dia mendesahkan namaku, Dios tolonglah aku melawan godaan ini. Tubuhnya sangat pas dalam pelukanku dan miliknya begitu hangat saat jariku memasukinya membuatku membayangkan seberapa ketatnya nanti saat dia membungkus kejantananku.

Aku mandi air dingin sampai diriku mengigil menghapus jejak gairah di tubuhku tapi aku sadar aku tidak akan mampu menghapus jejak gairah itu di kepalaku.

----------------------------

Bajingan arogan! Manusia keras kepala!

Aku terus mengutuk Dominic dengan semua kata makian yang aku tahu sementara tanganku gatal ingin memukul wajahnya.

Kata-kata Giana terus berputar di otakku tentang wanita dewasa yang bisa membuat keputusannya sendiri dan aku sudah sialan dewasa!

Jika Dom tidak tertarik aku bisa mengerti tapi dia tertarik! dia bahkan mengatakan jika dia menginginkanku dan dari gundukan di selangkangannya aku tahu itu benar.

Jadi aku melakukan hal yang pasti akan membuat ayahku terkena penyakit jantung, aku masuk ke bawah shower dan menyalakan air panas sampai kulitku terasa terbakar dan panas, aku meraba koperku dan menemukan gaun tidur paling tipis milikku dengan tali spageti dan leher yang rendah lalu memakainya tanpa dalaman sama sekali tersenyum senang saat mengetahui gaun itu hanya sampai setengah pahaku lalu masuk ke dalam selimut tebal.

"Lily? makan siang sudah siap" Aku mendengar Dom mengetuk pintu dan memanggilku namun aku mengabaikannya dan terus berbaring di dalam selimut yang menutupi tubuh sampai daguku.

"Lily?" Aku mendengar ketukan yang lebih keras lagi sebelum suara pintu terbuka perlahan.

"Lily apa yang kau lakukan? kau harus makan" Aku merasakan Dom menghampiriku lalu aku mengerang sambil memejamkan mata.

"Sialan" Dom mengumpat setelah menyentuh dahiku.

"Kau demam" Aku mendengar Dom berjalan keluar membuatku tersenyum simpul sebelum kembali memasang wajah kesakitan.

"Bangun tesoro kau harus minum obat" Dom membantuku bangun perlahan dan bersandar di kepala ranjang, aku mendengar dia menarik nafas panjang sebelum menyerahkan obat itu padaku dan membantuku meminum airnya.

"Kau harus makan"

Aku menggeleng kuat sebelum kembali turun ketempat tidur dan menggigil.

"Peluk aku" Ucapku lemah.

"Aku rasa itu bukan tindakan bijaksana"

"Dom... tolong..."

Aku mendengar Dom mengumpat memakai bahasa Italia yang tidak aku mengerti sebelum naik keatas tempat tidur dan memelukku, aku menempel pada dadanya dan menyelipkan kakiku di antara kakinya.

"Aku sungguh berfikir kau harus makan"

"aku baik-baik saja"

"kau panas sekali, apa kau ingin ke rumah sakit?" Tanya Dom sambil mengusap punggungku dan mengecup keningku.

"Tidak, aku hanya ingin kau" Ucapku sambil mengambil pipinya dan menciumnya lama hanya menempelkan bibir kami.

"Lily, aku tidak bisa" ucap Dom sambil mengusap pipiku membuatku menikmatinya.

"Kenapa? kau tidak tertarik padaku?"

"Aku ingin mengatakan ya dan membuat kita berdua kembali normal tapi mamaku mengajarkanku untuk selalu jujur"

Dom mencium leherku membuatku menggeliat dan mendesah.

"Jika tidak mengapa kau begitu sulit?" Suaraku hampir seperti mendesah saat dia terus menyerang pundakku.

"Kau atasanku tesoro dan belum lagi keluargamu yang pasti akan menggantung ku jika tau aku mencium mu seperti ini"

Aku menggeliat saat Dom menjilat bawah leherku dan turun menuju payudaraku.

"Aku tidak perduli kau pengawal ku ataupun pendapat keluargaku, aku wanita dewasa"

"Aku tau kau wanita dewasa Lily, tubuhmu sudah sangat sempurna"

Dom mencium atas payudaraku membuatku hampir memohon untuk dia turun ke putingku.

"Bercintalah denganku Dom"

"Aku tidak bisa" Ucapnya lalu mengangkat kepalanya membuatku hampir frustasi, aku memegang pundaknya lalu menggulingkannya sehingga dia di bawahku.

"Lil..."

"Diam, kau tidak bisa mencumbu ku seperti itu lalu pergi begitu saja, LAGI."

"Aku membuatmu keluar" Ucapnya santai sambil mengelus pahaku naik turun membuat milikku berdenyut.

"bukan itu yang aku inginkan! Sialan Dom kau membuatku seperti pelacur rendahan yang minta di puaskan" ucapku sambil memegang keningku merasakan air mataku hampir keluar.

"Kau bukan pelacur atau wanita rendahan, jangan pernah menghina dirimu lagi" Aku mendengar nada dingin Dom, lalu dia bangun untuk duduk dan memeluk tubuhku.

"Aku juga frustasi tesoro dan percayalah aku juga sangat sialan ingin berada di dalam dirimu namun itu akan membuatnya semakin rumit. Ancaman akan dirimu belum berakhir dan menurunkan kewaspadaan ku dengan bercinta denganmu bukanlah hal yang aku inginkan"

Aku menangis di pundaknya, Dom mengusap punggungku naik turun untuk menenangkan ku dan mengatakan kata sayang di telingaku.







Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

142K 10.5K 37
MATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBAJACA [+21] ------ Dexton Sephiroth, seorang pengusaha kaya raya dari Seatlle sedang mencari seorang istri seka...
789K 25.5K 24
Masa lalu, cinta, benci, dendam, perangkap, sahabat, dan keluarga. 18+
573K 49.1K 25
❝sampai kapan pun lo milik kita berdua, haikal pradipta.❞ bxb threesome! ©cutearaa_
46.8K 3K 46
The Gifted Bercerita tentang kehidupan anak sekolah di salah satu sekolah ternama di Thailand yaitu RITDHA HIGH SCHOOL. Dimana sekolah ini mempunyai...