Meet Again ; Ketika Kisah Bel...

kinantiii26 tarafından

4.2K 1K 16

[COMPLETED] "Ayla gue itu perhatian engga kayak lo yang cuek, Ayla gue itu orang nya sabar engga kayak lo yan... Daha Fazla

Prolog
Sekolah
Tawaran Pertemanan
Nayla, Namanya
Teman?
Nayla bukan Ayla
Sudah Biasa
Insiden UKS
Boomerang?
Di Bonceng
Gue bukan Ayla!
Seperti Hilang Arah
Nayla Nacaella Putri
Kenyataan
Masih Sama
Sakit
Bukan Siapa-Siapa
Masalah
Bakso Mercon
Deska Naekafa Erland
Sahabat
Sebelum Aku Pergi?
Awal atau Akhir?
Mundur?
Cerita Masa Lalu
Apa yang Terjadi?
Mantan, I Love You
Ikat Pinggang
Kembali Menjauh
Kecewa
Akhir Penantian?
Ikatan Batin
Pergi
Harapan Tahun Lalu
Sedikit Layu
Menata Hati
Sebuah Harapan?
Hikmah
Perihal Waktu
Meet Again (Versi Nayla)
Dear, Mantan Pacar
Meet Again (Versi Langit)
Epilog
[Extra Part]

Peduli

62 17 0
kinantiii26 tarafından

"Aku pernah se-peduli kamu peduli dengan ku, tapi itu dulu."

~Nayla Nacaella Putri~
***

Disini lah Nayla berada, di tengah lapangan yang berada tepat dibawah matahari berada. Jika saja tadi Nayla tidak melamun pasti dia tidak akan dikeluarkan dari kelas. Jika saja tadi Nayla memperhatikan pasti dia tidak akan kepanasan ditempat ini.

Andai bisa diulang, kata 'jika' pasti sangat membantu. Namun kali ini kata 'penyesalan' lebih cocok diujarkan. Nayla terus saja menggerutu kesal, sudah panas, haus pula. Kini dia mulai berpikir jika dia punya teman pasti lebih menyenangkan. Seperti yang ada dinovel-novel, dihukum bersama, dikasih perhatian, solidaritas deh pokokknya. Namun pemikiran itu langsung ia tepis setelah mengingat pertemanannya dulu. Yang hanya sebatas kata. TEMAN.

Nayla melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kanan nya sesekali. Dia hanya dihukum sampai jam pulang sekolah, tidak lama memang namun tetap saja masih setengah jam lagi.

"Dihukum Nay?" Nayla melirik orang yang berada disampingnya.

"Gue temenin ya Nay" lagi lagi Nayla hanya meliriknya sebentar lalu kembali menatap arah depan. Hukumannya simpel, hanya berdiri ditengah lapangan tanpa harus hormat kearah bendera pusaka.

"Lo lagi sariawan Nay?"

"Diam!" lirih Nayla, namun tetap dengan intonasi yang terkesan membentak. Nayla hanya tidak mau membuang-buang energi nya yang tersisa, apalagi jika ketahuan sedang mengobrol pasti hukumannya akan ditambah. Memang guru yang satu ini ga pernah setengah-setengah jika menyangkut hukuman.

"Lo---" omongannya terpotong.

"Jangan mentang-mentang gue diam dari tadi terus lo bisa anggap gue udah lupain kejadian kemarin" ucap Nayla tanpa menoleh kearah nya.

"Gue tidak nembak siapa-siapa Nay? Serius" jawaban Langit yang hanya mendapat jawaban lewat tatapan mata tajam Nayla pun langsung menampilkan deretan gigi putihnya. Entah mengapa sifat Langit kali ini membuat Nayla sebal setengah mati. Bahkan segala sumpah serapah ia tujukan untuk orang bernama Faeza Langit Dermantara ini.

"Tapi kan dia emang bukan laki-laki yang baik buat lo" Langit tau kemana arah pembicaraan gadis bernama Nayla ini, dia hanya ingin mencairkan suasana.

"Dia punya nama!"

"Ck. Iya-iya"

Sudah panas, haus, pegal, ditambah lagi dengan kehadiran laki-laki yang satu ini, membuat Nayla tambah kesal. Nayla bisa saja bersikap cuek seperti biasanya, namun mengapa hari ini dia ingin terus saja menjawab setiap perkataan Langit.

"Ya udah gue minta maaf soal kemarin" ucap Langit dengan kesungguhan yang terpancar dari mata nya.

"Sama Kaka!" perintah Nayla. Langit hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis menyadari jika kemungkinan Nayla sudah tidak marah lagi dengannya.

"Jadi kita baikan?"

"Mimpi" Nayla masih kesal dengan tingkah Langit yang seenak jidatnya sendiri.

"Gue tanya, terus gue harus apa biar lo maafin gue?" terlihat Nayla yang tengah berpikir.

"Alasan lo kemarin" kalimat yang terlontar dari bibir Nayla seolah bukan kalimat tanya, tidak ada nada bertanya sedikit pun yang terdengar.

"Deska selingkuh"

***

Nayla masih saja memikirkan perkataan Langit tadi yang bilang jika Kaka selingkuh, mungkin perempuan itu adalah pacar asli Kaka? Lalu mengapa Langit begitu peduli dengan dirinya? Apa Langit memang peduli dengan nya?

Sifat Langit akhir-akhir ini juga berubah, sejak pagi terus saja mengikuti Nayla. Saat Nayla dihukum pun dia juga ikut berdiri disamping nya sampai jam sekolah selesai. Memang tidak ada yang dibicarakan, namun pertanyaannya mengapa Langit melakukannya?

Nayla masih menunggu angkot didepan gerbang sekolahnya, sudah tidak terlalu ramai karena Nayla harus mencatat ketertinggalan pelajaran tadi dikelas. Tadi dia diajak pulang bersama Rey, namun dia menolak. Sedangkan Kaka, laki-laki itu tidak terlihat batang hidungnya sejak istirahat tadi.

Suara motor terdengar dari arah belakang, Nayla menoleh lalu sedikit menggeser letaknya berdiri sambil menatap seseorang yang berada dibalik helm berwarna merah cerah nya itu.

Mengapa Langit tidak menyapanya? Pertanyaan itu muncul menyelinap masuk ke area pemikiran Nayla. Langit yang selalu menegur sapa dengan nya bahkan tak segan membuntutinya, mengapa sekarang seperti dia tidak terlihat? Padahal Nayla berdiri disamping nya tepat sekarang. Nayla masih menatap Langit yang semakin lama semakin menjauh dan tidak lagi terlihat tas yang berada dipunggungnya itu.

***

Nayla menggelengkan kepalanya pelan, dihempasnya tubuh ke kasur sambil memejamkan mata. Melepas beban yang suka menghampirinya. Dia terlelap tidak lama setelah berbaring.

Nayla bergerak tidak nyaman dalam tidurnya.

"Jangan main jauh-jauh Nak"

"Iya bunda"

Anak kecil yang kira-kira berumur kisaran 8 tahun itu, sangat suka bermain disini, banyak teman. Iya sih, dia punya kakak, tapi kakaknya kan laki-laki jadi ga bisa diajak main boneka barbie.

Dia terus tersenyum mengingat bundanya baik sekali dengan nya, memperbolehkannya main keluar rumah. Karena ayahnya selalu melarangnya bermain diluar rumah, banyak penculik katanya.

Anak perempuan dengan bertatanan rambut kepang itu paling suka bermain boneka bersama Ririn teman satu kompleksnya. Hari ini adalah hari ulang tahun nya makanya bunda memperbolehkannya bermain diluar. Spesial day katanya.

Anak yang tengah asik bermain bersama Ririn itu, terus saja tersenyum riang. Menatap kado spesial pemberian bundanya. Gelang dengan bertuliskan nama nya, Nayla Nacaella Putri.

Tiba-tiba saja retinanya menangkap sebuah Boneka besar yang bisa bergerak. Tangannya melambai seolah menyuruh dirinya untuk mendekat. Dengan langkah cepat dia meninggalkan Ririn dan berjalan mendekat kearah boneka beruang berwarna coklat itu.

Boneka itu memberikan setangkai bunga mawar yang indah, sangat cantik. Dia langsung saja menerimanya, lalu tangannya langsung saja tertusuk duri dari tangkai mawar itu. Boneka beruang akhirnya membawanya pergi sambil bilang bahwa tangannya akan diobati.

"Ayla" sapa seorang laki-laki dewasa yang biasa dia panggil dengan sebutan 'om'

"Hai om"

"Ayla mau kemana hm?" tanya om Lucky sambil melirik boneka beruang yang berada disisi Nayla.

"Katanya om Beruang mau mengobati Ayla om" serunya.

"Sama om Lucky aja ya" pinta nya sambil menatap wajah lucu Ayla. Wajah Ayla yang imut sering sekali membuat tetangga pada gemas melihat nya.

Anak perempuannya itu terdiam sesaat memikirkan keadaan, tiba-tiba saja boneka itu menggendong nya seperti membawa sekarung beras dipundaknya. Dia langsung menjerit histeris saat terasa langkah kaki orang dibalik boneka itu semakin cepat.

"Bunda"

"Bunda"

"Bunda Ayla takut" cicit nya pelan.

"Berhenti!" teriak om Lucky pada orang yang memakai kostum boneka itu. Bukannya berhenti, langkahnya justru semakin cepat.

"Bunda Ayla takut hiks hiks hiks" tangis nya semakin deras mengingat bundanya yang tadi baru saja memperbolehkannya main.

"Bunda"

"BUNDA" teriak Nayla sambil terengah-engah, dia langsung saja duduk dari tidurnya. Mimpinya benar-benar buruk, Nayla tidak tau siapa anak perempuannya yang ia dimimpikan. Tangannya bergerak mengelap keringat yang datang, suhu kamar mendadak panas. Padahal AC masih dalam mode on.

Mimpi ini seperti nyata bagi Nayla. Lalu dia kembali berpikir, mengapa anak perempuan itu memiliki nama 'Ayla'? Sama seperti dirinya sebelum dia mengubah panggilannya. Dia hanya tidak ingin jadi Ayla yang dulu, sering diejek, dipermalukan, dimainkan, semua tentang nya dulu tidak ada yang baik jadi dia putuskan mengganti nama panggilannya.

Nama Ayla banyak, ga cuma gue.

Tbc.

***

Purworejo♡,

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

474K 26.2K 50
Seraphina Evangeline. Sesuai namanya,parasnya juga sangat cantik. Namun sayang,gadis yang kerap di sapa Sera itu terlalu 'bodoh'. Bukan dalam bidang...
192K 29.8K 54
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
262K 20.8K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
3.3K 302 46
S1: Pernikahan impian Arzoo kandas di depan mata tatkala Jai menghilang secara mendadak. Demi menyelamatkan harga diri sahabatnya yang ditinggal memp...