Water Fire Controllers

By OohYekti_sshi

7.8K 458 27

#Follow dulu sebelum membaca karena part akan di private Benarkah dunia ini hanya milik para manusia penuh ke... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
33.1
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
45

44

53 4 1
By OohYekti_sshi

Rasanya Samuel ingin mencekik dirinya sendiri.

Gadis itu bahkan tidak berkata apapun tapi tetap saja membuat Samuel gelisah sendiri. Iya, bodoh sekali. Gelisah seorang diri hanyalah tindakan membuang waktu.  Harusnya Samuel bertingkah biasa saja. Tak perlu mengintip Emelly yang tengah memotong kuku dari balik dinding.

Sialan!

Gadis sialan!

Perasaan sialan!

Menghembuskan nafas kasar, Samuel membalik tubuhnya. Berjalan tertatih dengan tangan mencengkram tembok erat sebagai pegangan.

Hampir sebulan sudah Samuel mulai bisa kembali berjalan. Tak perlu mengenakan kursi roda sialan yang lebih sialan lagi harus didorong oleh Adeline. Ia mulai kembali bekerja, meski belum mampu berganti shif dengan Jacob. Oh, jangan lupakan. Segalanya berkat kolaborasi menggemparkan antara Vernox dan Emelly.

Bagian mana yang bisa si Pria pengecut ini tolak jika mengyangkut tentang Emelly yang tiba-tiba saja menjadi keras kepala untuk menenggakinya ramuan obat?

Samuel tak bisa menyangka bahwa efek gadis itu bisa semenyeramkan ini.

Ngomong-ngomong tentang keras kepala, percayalah kepala gadis itu lebih keras dari sekedar batu. Dan berdoalah untuk kengenesan Aarick yang dengan berat hati mau melepaskan Emelly untuk tinggal lagi di Redmoon pack. Hanya sampai tugasnya selesai.

Hanya sampai itu.

Dan itu cukup membuat Samuel tiba-tiba kesal.

Bagaimana mungkin Mate yang sudah di reject harus tetap tinggal tengan mantan Mate-nya? Aarick memang pria gila. Tak berpendirian yang hanya bisa mengurung Emelly dalam kebimbangan saja. Jika saja Samuel dalam keadaan baik, sudah pasti beberapa tinjuan telah dia layangkan untuk si sulung Aigner. Dibuat makin sebal akibat teringat lagi akan sahabatnya, Samuel memilih keluar dari persembunyian. Pura-pura berdeham seolah tidak terjadi apapun saat mulai mendekati tempat Emelly berada. Melirik lewat ujung mata sambìl berkata sedikit ketus, "Seorang Luna kok malas-malasan!"

Suaranya menarik perhatian Emelly. Membuatnya menengok, memasang senyum canggung sebelum akhirnya menyapa Samuel dengan gerak selamat pagi sambil menuang teh krisan dalam poci kecil kedalam cangkir. Teh yang masih mengepul disodorkan pada Alpha Redmoon pack. Menerimanya tanpa sepatah kata pun kendati diam-diam menyeruput dengan jantung bergemuruh.

"Belakangan ini saya jarang melihat Edward diPackhouse,Alpha. Kemana dia?"

Itu adalah puluhan detik yang dihabiskan kala Emelly akhirnya mulai berkata (tepatnya menggerakan jari). Meski enggan, Samuel tetap menjawab malas. "Dia mengurus begitu banyak pekerjaan miliku setelah aku mulai jatuh lumpuh. Itu membuatnya sibuk dan jarang ada di pack."

Emelly mengangguk-angguk saja. Kejadian penyusup yang menyebabkan Samuel terpanah racun sudah Emelly ketahui. Lainya belum terpikirkan sama sekali. Sekembalinya dia di Redmoon pack hanya akan gadis itu habiskan dengan merawat Samuel. Meracik ramuan obat bersama Vernox__kadang-kadang iseng membaca buku koleksi berdebu milik pria tua itu__ selebihnya menemani si botak Avatar berlatih atau bermanja ria bersama Adeline. Waktu yang menyenangkan karena Emelly tak perlu lagi cemas. Dia tidak lagi digerayangi bayang-bayang menakutkan masa lalu di Blackmoon pack dan semacamnya.

Gadis itu tenang disini. Bersama Alox dan Alphanya yang kini masih asik menyeruput teh hingga habis dua cangkir.

Pria itu masih saja sama kendati badannya sedikit terkuras akibat terlalu lama tak bergerak diatas kursi roda. Namun senyumnya masih sama, suaranya pun tak berbeda.

Derap langkah yang hampir terburu-buru mengalihkan perhatian mereka dari cairan kecoklatan dicangkir. Edward___ si pria yang baru saja dibicarakan datang dengan wajah kusut. Pria itu menarik kursi didepan Emelly, duduk dengan pantat dilempar keras dan punggung bersandar. Pria ini benar-benar terlihat kacau dan teramat lelah. Emelly jadi urung menanyakan kabarnya  pagi ini.

"Ck!"

Samuel langsung melotot. Edward malah mengacak rambutnya frustasi sebelum menarik dua sisi kemejanya dengan tak kalah kasar sampai kancing-kancing yang semula terkait disana lepas berserakan.

"Kau kenapa?!"

Pria bermanik hijau malah tampak makin frustasi. Dia mencebikan bibir lalu merengek. "Kaaaaaaakkkkk..." yang langsung membuat Samuel memundurkan kursi, menjaga jarak. "Kak, aku--"

"Biar ku tebak!" Belum juga selesai merengek. Samuel memotong dengan tangan terangkat sebelah. "Kau pasti habis mabuk dan membuat keributan?"

Edward menggeleng. Samuel tampak berpikir lagi.

"Kau habis diputuskan pacar-pacarmu didunia manusia? Betul kan?! Sudah ku bilang kan kasta kalian itu berbeda! Beda!" Emelly jadi kaget. Kan biasanya Samuel keliatan dingan dan santuy. Tapi pagi ini, Samuel jadi kelihatan rada nyolot sama Edward. Memang sih, Edward itu sedikit_ ralat_ dia sangat menyrbalkan.

"Bukan...!! Dan jangan sepelekan manusia dong!" Edwad jadi ikut sebal. Niatnya datang dengan keadaan mengenaskan tuh biar Samuel tahu kalau dia jadi kalang kabut sendiri mengurus pekerjaan yang harusnya dikerjakan sang kakak. Tapi apalah daya. Ekspektasinya untuk dikasihani sepertinya tidak akan terjadi. Belum apa-apa saja Samuel sudah bikin dia makin kesal. Bagaimana kalau Samuel tahu apa yang sebenarnya terjadi? Pastilah nasihat panjang dan sedikit makian bakal dikeluarkan.

Edward sedang tidak butuh itu sama sekali.

"Lalu apa?" Alpha Redmoon pack memasang raut tenang kembali. Memilih menyesap lagi teh dicangkir sebelum dingin.

Edward malah diam saja. Terlihat mulai enggan membicarakan apapun yang kini mencongkel habis pikiranya. Dia menarik diri dari kursi kayu, melangkah lunglai seperti diciptakan tanpa tulang.

"Sudahlah! Jangan mengurusiku. Urusi saja urusan kakak yang buta cinta dan cuma bisa diam tanpa melakukan apapun meski ada kesempatan seperti orang bodoh!"

Ujung mata Samuel berkedut. Seingatnya, baru beberapa jam lalu dia ingat masih punya harga diri didepan Emelly meski cuma setipis kulit bawang. Dan detik itu juga, adinya sendiri menghangus arangkan harga diri pria itu dalam rentetan kalimat menyebalkan yang sayangnya terlalu benar. Ck! Edward sialan!

"Siap-siap sana! Katanya mau latihan memanah lagi." Perintah Edward masih dengan kaki yang lunglai.

Telinga manusia serigala itu tajam. Meski jarak Edward mulai menjauh, Samuel masih bisa mendengar ucapanya.

"Lakukan hal yang lebih bermanfaat dong kalau cuma mendekati Emelly saja Kakak tidak bisa."

Sialan!

"Ck! Iya iya berisik!" Emelly jadi kaget lagi. Gadis itu menatap Samuel bingung, itu membikin Samuel jadi salah tingkah dan memilih cepat pergi sebelum dia memaki Edward didepan Emelly.

Controllers

Bersyukurlah  karena kedua tanganya sudah tidak sekaku dulu. Samuel jadi bisa mengendalikan lagi busur panah tinggi yang berat tanpa gemetar sedikit pun. Target semangka yang digantung pun sudah habis dicumbu mulut anak panah miliknya. Dia nampak puas, menyeringai senang dan malah mendapati adik lelakinya mencebik seperti mayat hidup.

"Ekspresimu itu membuatku kesal tau."

"Hah?" Yang disindir malah melongo tak mengerti.

"Kamu benar-benar jadi idiot ya?" Itu bukan pertanyaan. Melainkan kenyataan yang ditembak mengenai sasaran yang kemudian langsung kesal. Edward menatapnya tajam, menolak keras-keras tuduhan si sulung yang mengatainya idiot. Enak saja.

"Aku ini normal!"

"Ya sudah." Pria dengan kelereng coklat madu melangkah tak peduli. Memilih menghampiri tombak-tombak yang sudah dipersiapkan pada Warrior sejam yang lalu.

"Yak!! Kita belum selesai! Jangan melarikan diri dasar pengecut!" Edward jadi makin sebal. Sudah dikatai idiot sekarang kakaknya malah mengacuhkanya dan mulai berlatih dengan tombak.

Samuel memilih dua tongkat kayu berujung runcing yang dibuat secara khusus, menimbang-nimbangnya sebentar sebelum memosisikan diri untuk melemparkan tombaknya kearah sasaran. Andai saja kakinya sudah lincah digerakan, pastilah Samuel memilih berkuda saja di sepanjang hutan. Mata lelaki itu memicing, memosisikan tongkat kayu disisi kanan dibawah daun telinga sebelum melemparkanya cepat kearah sasaran.

Lemparan yang kuat membuahkan hasil yang cukup baik. Meski kondisinya belum pulih betul, kekuatan serigalanya nampaknya mampu berkembang dengan pesat setelah masa pengobatan. Dia baru saja akan melempar tombak kedua saat seseorang memukul bokongnya dengan sesuatu dengan cukup keras. Membuat Samuel geram kemudian berbalik untuk melihat siapa pelaku dibalik kelakuan kurang ajar itu.

Disana Edward tercengir kuda. Nampak puas dengan hasil kejahilanya kepada yang kakak. Meski diberi tatapan super mematikan, Edward nampak tenang-tenang saja.

"Apa yang barusan kau lakukan?"

"Memukulmu. Seperti ini!" Diulangi lagi perbuatan nakalnya yang tadi. Membuat Samuel kian geram dan siap melempar tombak ditanganya kearah sang adik. Akan puas rasanya melobangi kepala orang yang berbuat kurang ajar padamu.

"Kau mau mati hah?!"

"Tidak. Tidak... hehehe... Kakak santai dong." Cengiran Edward sama sekali tidak menyurutkan keinginan Samuel untuk melubangi kepala Edward saat ini. Tanganya terangkat dengan tombak mengacung tepat diwajah Edward. Adiknya hari ini jelas tidak waras. Pertama, dia datang dengan tampang super mengenaskan yang minta ditonjok. Belum lagi dia yang menyindir Samuel dengan sesuatu yang dinamakan buta cinta dan tidak bermanfaat. Kedua, pria dewasa itu malah membuatnya malu dengan memukul bokong Samuel dua kali didepan Warrior yang diam-diam terkikik geli. Sialan! Mungkin di Redmoonpack saja yang Alphanya malah jadi bahan lelucon oleh sang adik.

"Jadi apa alasanmu memukulku seperti itu? Jika jawabanmu tidak memuaskanku maka hari ini akan jadi Hari Pemakamanmu sendiri."

Suara bariton kakaknya terdengar tegas dan serius. Cukup berhasil membuat Edward merasa terintimidasi. Berdeham untuk menghilangkan gugupnya, Edward akhirnya tercengir kembali. "Aku cuma iseng."

"Pada lelaki dewasa yang saat ini menjadi pemimpinmu dan ratusan serigala dihutan ini?!"

Jawabanya adalah anggukan polos dan tepat diwaktu itu pula tombak yang semula berada kuat digenggaman Samuel melesat cepat sampai Edward tidak punya waktu mengantisipasi serangan dan hanya mampu mengerjap polos. Dia mulai menunggu dengan was-was kapan tombak itu akan menghampirinya, menembus batok kepalanya hingga retak dan berlubang. Lalu matilah dia. Apa akan ada yang menangis? Pasti Adeline akan menangis untuknya kan? Bahkan Vernox juga harus menangis. Jika tidak, Edward bersumpah akan jadi hantu gentayangan yang akan mendatangi siapapun yang tidak menangisi kematianya.

Kematian ditangan kakaknya sendiri.

"Sial!"

Sedangkan Samuel melajukan kakinya susah. Tombak yang dia lemparkan keburu melesat cepat melewati kepala Edward yang diam mematung dengan mata terpejam dan mulut komat kamit. Dia jadi menyesal. Seharusnya Samuel tadi tidak perlu sengaja melempar tombak dengan meleset. Dan kini tombaknya justru mengarah pada gadis dengan dress kuning  yang tampaknya tidak mengetahui jika ada bahaya yang mengancam.

Sekuat tenaga Samuel gerakan kakinya untuk berlari. Meski rasanya seperti tulang-tulang kaki pria itu dipukul dengan palu sampai hancur,  dia tidak akan membiarkan gadis itu celaka.

"Minggir!" Namun gadis itu tidak dengar. "Apa kau tuli?!!"

Tombak Samuel kian mendekat dan Samuel lari dengan terpincang. Sangat tidak seimbang. Ingin mengvapai Tombaknya saja susah, apalagi untuk berlari. Dia belum bisa bsrganti shift dengan Jacob. Dengan mengandalkan kekuatan serigalanya yang masih tersisa, Samuel berusaha lari lebih cepat. Menerjang antara tombak atau pun Emelly yang masih belum menyadari keberadaanya. Apapun salah satunya asal gadisnya tidak mati.

Samuel menubruk tubuh Emelly tepat sedetik sebelum tombaknya menukik tajam mengenai dada gadis itu. Kedua tubuh manusia serigala itu berguling ditanah ditemani pekikan Edward yang sama terkejutnya. Saat membuka mata, yang pertama kal Samuel dapati adalah wajah pias Emelly. Serta harum asing yang membuat kepalanya tiba-tiba diserang pening. Jacob mulai melolong entah karena apa. Namun ada bebauan yang tiba-tiba menyesakan dada Samuel. Membuatnya terasa tercekik hingga Jacob berusaha mengambil alih.

Menyakitkan dan membuat kepala sakit.

Samuel menggeram. Menggertakan giginya keras dan memicu bunyi mengerikan me.buat Emelly ketakutan. Harumnya menusuk kambali dan makin kuat ditiap detiknya.

Dikerjapkanya sepasang mata berkelereng coklat yang kini berganti-ganti warna merah tanpa henti. Samuel melolong keras sebelum berteriak "MATE!!!"

Dan pandanganya mengabur.


#ANNYEONG YOROBUN!!🙋🙋😅😅

Aing comeback setelah sekian purnama! Yeay!!👏👏👏👏

B

tw part ini ga aku refisi jadi maapkeun kalo ada salah kata/typo gitu ya😁 dan..... ehem ehem😐 maaf ya ak udah hiatus lama dan bakalan hiatus lg kayaknya soalnya ini draf terakhir yg aku punya. Karena liat ceritaku ini udah lama terbengkalai akhirnya hati aing tercubiitlah buat publish😶😶

Jadi di awal september yg lagi gerimis" manja ini kalian tetap harus jaga kesehatan ya pembacaku yg suka kali goshting😗 //authornya juga xixixixi

Oke lah dari pada banyak omong mending kalian teken bintang deh🤗 siapa tau kan tetiba besok aku up lagi😆

Can~

Continue Reading

You'll Also Like

4.6K 385 31
Bangsa serigala dan bangsa vampir adalah musuh bebuyutan yang tidak mungkin bisa bersama ataupun berdamai, semua itu terjadi karna kelicikan bangsa v...
2.8M 188K 34
[ SEBAGIAN PART PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Bryan Ablord. Siapa yang tidak mengenal The King Of Werewolf ini? Kejam, bengis, tak mengenal ampun. ...
217K 21.8K 19
Donghyuck, yang akrab di panggil Haechan memiliki hidup yang cukup kelam semenjak dia lahir. Di usianya yang hampir menginjak delapan belas ia di jua...
83.7K 3.3K 26
Hidup noval semakin hancur saat 3 orang alpha memperkosannya secara bergikir. tak hanya itu mereka juga mengigit leher belakang noval hingga berdarah...