Lilin [TELAH TERBIT & DISERIE...

Oleh saniyyahputrisaid

28.8M 808K 72.3K

(NOVEL LILIN TELAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA MAUPUN TOKO BUKU ONLINE LAINNYA) (SEBAGIAN CHAPTER... Lebih Banyak

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 38
Chapter 59
Chapter 60
Bimca (Bima Caca)
Open PO di shopee
Wajib di baca⚠️⚠️
Bonus PO
Sorry🙏🙏🙏
Give Away Time !!!!
Lilin 2
Lilin 2
Diskon dan Coming Soon
Gramedia Seluruh Indonesia
Lilin limited edition
Jangan lupa!!!
Open PO
Don't Miss it
Giveaway novel lilin
Lilin dunia nyata
Kejutan
I'M COMING GUYSSS
Series lilin

Chapter 29

300K 16.3K 312
Oleh saniyyahputrisaid

ig : saniyyahputrisaid


Happy Reading❤❤

Alena berangkat sekolah sendirian seperti biasanya. Hari ini dia memakai mobil kado ultah dari bundanya.

Alena berjalan tidak semangat sepanjang koridor, tak lupa dirinya mengenakan sweater pink, entah mengapa tubuhnya merasa lelah dan kedinginan. Kepalanya juga sangat berat.

"Haii Alena,"

Langkahnya terhenti saat Tiara menyapanya. Alena mengerutkan kening, dia bingung dengan sikap Tiara yang tersenyum manis di depannya.

"Tumben nyapa gue, emangnya kita akrab?" Ucap Alena.

"Gue cuma mau ngasih tau, bibir pacar lo manis juga ternyata," ucap Tiara tersenyum.

"Maksud lo?"

"Devan sama gue semalem ciuman, kita berdua menghabiskan malam yang panjang banget," 

Alena tertawa "Jadi cewek jangan murahan yah, kalau mau ngehalu pikirin dulu, kalau lo suka pacar gue jangan buat fitnah murahan kayak gini dong,"

"Heh asal lo tau ya, Devan tuh cocoknya sama gue bukan sama lo, gue kapten cheers dan Devan kapten basket, couple banget kan?"

"Meskipun dia cocoknya sama lo, cinta dia hanya buat gue, gak ada yang lain,"

"Kalau emang dia cinta sama lo, kenapa semalam dia cium gue? Manggil gue sayang lagi, haduh Devanku sayang,"

"Lo mau ngomong apapun terserah Tiara, gue gak akan peduli sama omongan lo, gue percaya sama Devan,"

"Intinya bibir pacar lo udah pernah gue cobain, first kiss gue sama Devan di bar," ucap Tiara sinis.

"Di..di bar?" Gugup Alena.

"Iya ups, lo gak tau kalau Devan semalam ke bar? Haha Alena Alena lo pacarnya dia apa bukan sih, masa hal kecil itu pun lo gak tau, dia datang sama Bima, terserah lo sih mau percaya apa ngga, intinya semalam Devan sama gue,"

"Gue gak percaya sama lo, lo gak punya bukti,"

"Lo mau bukti? Oke besok gue bisa ngasih bukti ke lo, dan jangan nangis yah kalau lo udah liat kebersamaan gue dan Devan," ledek Tiara menepuk pundak Alena lalu pergi.

Alena mengepalkan tangannya, berusaha mungkin dia tidak percaya dan terpengaruh dengan omongan Tiara, mana mungkin Devan melakukan hal itu di belakangnya.

"Devan gak akan ngelakuin itu, Tiara pasti bohong Alena, lo gak boleh gegabah oke?" Ucap Alena meyakinkan dirinya.

●●●

Devan mencari keberadaan Alena setelah bel istirahat berbunyi. Dia ingin memastikan jika Tiara belum memberitahukan apapun tentang kejadian yang tak di sengaja itu.

"Alen," panggil Devan saat menemukan Alena berbaring di ruang uks.

"Devan," ucap Alena dan bangun dari tidurnya.

"Kamu sakit?"

Alena menggeleng lemah "Aku gak apa-apa cuma sedikit pusing,"

"Kamu udah makan hmm? Mau aku beliin sesuatu?"

Alena menggeleng lagi "Aku gak pengen sesuatu,"

"Terus kamu mau apa? Bilang aja sama aku?"

Alena menepuk tempat tidur mengisyaratkan Devan duduk di dekatnya. Devan pun duduk di ranjang dan menatap Alena.

Alena mendekat dan memeluk Devan "Seperti ini aja sebentar, rasanya nyaman,"

Devan membalas pelukan Alena, entah mengapa perasaannya saat ini terasa berantakan seolah sesuatu akan terjadi.

"Gimana aku mengatakan semuanya sama kamu Alen?" Batin Devan.

"Semalam chat aku kenapa gak di balas hmm?" Tanya Alena.

"Eh, aku ketiduran sayang, aku nginap di rumah Bima dan katanya dia gak sengaja buka ponsel aku,"

"Kamu gak menyembunyikan sesuatu kan sama aku?" Tanya Alena membuat tenggorokan Devan terasa kering.

"Ng..ngga ada sayang,"

Alena merasa jika Devan menyembunyikan sesuatu darinya dan semoga saja ucapan Tiara itu tidak benar adanya. Dia pun tak menceritakan pada Devan mengenai Tiara.

Alena melepas pelukannya "Aku marah sama kamu," ucap Alena memalingkan wajahnya.

"Heii, maafin aku, aku tau aku salah karena gak bales pesan kamu," ucap Devan menangkup pipi Alena.

"Kamu bikin aku khawatir tau ngga,"

"Iyaiya maafin aku, sebagai gantinya aku harus apa supaya kamu maafin aku?"

Alena mencoba berpikir "Hmm temenin aku entar malam,"

"Ke mana?"

"Pasar malam,"

"Oke deh,"

●●●

Devan dan Alena tengah keluar untuk malam minggu seperti sepasang kekasih pada umumnya. Mereka tengah berada di sebuah pasar malam yang sangat ramai.

"Lebih cepat dong, nanti kita telat," ucap Alena menarik tangan Devan, Alena sangat ingin melihat aksesoris yang hanya di jual pada malam ini saja.

"Kita datang satu jam lebih awal, kita tidak akan terlambat sayang," ucap Devan menggenggam tangan Alena.

Mereka akhirnya sampai pada tempat yang sangat di inginkannya.

"Woaah, biar aku lihat, kamu tunggu di sini sebentar," Alena sudah mondar mandir ke tempat yang satu dan yang lainnya.

Devan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Alena. Biasanya seorang gadis lebih menyukai ke mall, tapi Alena lebih memilih ke sini.

Sudah lima belas menit, Devan memperhatikan Alena yang bingung memilih sebuah aksesoris. Devan tersenyum lalu mengedarkan pandangannya tanpa memperhatikan Alena lagi.

Alena mengangkat sebuah gantungan yang sangat menarik baginya. Tapi dia bingung memilih yang mana.

"Wah aku mau yang ini deh,"

"Maaf, tapi aku suka ini juga," ucap seorang pria mengambil gantungan itu dari tangan Alena.

"A...ambillah kalau begitu," ucap Alena dengan wajah bingung.

Alena melihat pria itu dari bawah sampai atas, penampilannya lebih mirip seperti preman. Rambut gondrong, kemeja lusuh dan celana robek.

"Apa kau putri Dimas dan Sonya?" Tanya pria itu dengan tatapan tak bisa di artikan.

Kalimat itu membuat Alena menegang, dia bisa merasakan hawa jahat tengah mengitarinya.

Alena meneguk ludahnya dan menoleh pada pria tersebut.

"Siapa kamu?" Ucap Alena dan pria itu tersenyum jahat.

Dengan gerakan cepat pria itu membekap mulut Alena lalu menyeretnya pergi dari keramaian.

Devan kembali memfokuskan pandangannya pada Alena, tapi dia tidak melihat keberadaan Alena.

Devan berjalan cepat mencari keberadaan sang kekasih, hingga dia melihat seseorang membawa Alena ke dalam mobil.

"ALENA!!!!"

Devan berlari dengan cepat tapi sayang mobil itu sudah pergi. Devan memasuki mobilnya dan mengejar orang yang membawa Alena.








26 Januari 2020

Saniyyah Putri Salsabila Said

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

3.7M 94.2K 68
Qoutes dilan dari 1990 - 1991 sampai milea suara dari dilan
ALUNAZKA Oleh pjmin

Fiksi Remaja

285 190 7
(Follow sebelum baca) ****** Seorang remaja yang tahun ini genap 17 tahun, Alana adalah seorang piatu yang menghabiskan hidupnya dengan sang Ayah. S...
3.6M 289K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
128K 8K 20
Empat gadis kembar dari keluarga kaya raya,berusia 18 tahun,berselisih 3 menit. tidak menyangka jika mereka akan di depak dari London ke Indonesia.Ji...