Bébé [JenoxRenjun]

By injeolmiiiiiiiiii

176K 14.5K 1.9K

We are created to be attached to each other, Renjun. -Lee Jeno Short story. ©injeolmiiiiiiiiii, 2020 More

complete each other
to be your home
I'll always love you
because of lightning
from friends to lovers
always beside you
truly love you
my precious person
my J
an unexpected moment in winter
my sweetheart
keep everything
with him
my little poppet
heart problem
mama's sacrifice
promote
his kindness
a day with him
swimming pool
obsession
surprise
new
paid off
you're my heaven
loving each other
PROMOTE
today's cuddle
Renjun's birthday
9 P.M
pillow talk
if you loved me too
inseparable
caring boyfriend
way back home

lucky to be yours

7.2K 632 87
By injeolmiiiiiiiiii

“Your smile. Your eyes. The way you laugh. The way you talk. The way you walk.. I could stare at you forever.”

—Jeno













"Ahh ternyata dia adiknya," Renjun menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Ia saat ini tengah berada di perpustakaan, membaca novel fantasy favoritnya.

Renjun memang gemar sekali membaca, bahkan tulisan resep dokter milik Mamanya susah-susah ia baca. Saking gemarnya, ia kadang-kadang lupa oleh eksistensi pacarnya—Lee Jeno— yang saat ini tengah memandang Renjun dari pintu masuk perpustakaan.

Jeno berjalan mendekat dan duduk disamping Renjun. Terlihat Renjun tengah mempoutkan bibirnya tanda ia sangat serius membaca, bahkan matanya sampai menyipit.

"Sudah makan siang?" Jeno berbisik tepat ditelinga Renjun, membuatnya tersentak dengan mata membulat.

"Aku kaget!" Mengelus dadanya karena terkejut, Renjun merengut pada Jeno.

Jeno menaikkan alisnya menunggu jawaban Renjun, "Hehe, keasyikan baca jadi lupa." Renjun menyengir. Selalu seperti itu, lupa makan jika sudah membaca buku.

Jeno mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, yang ternyata adalah roti. Dengan telaten ia suapi Renjun yang tengah membaca.

"Jeno,"

"Apa sayang?"

Renjun menunjuk kedai ramyeon di dekat sekolahan mereka. Jeno melihat dan langsung menggeleng. "Kamu belum makan nasi dari tadi pagi, jangan aneh-aneh."

Renjun cemberut. Memang sih dari pagi ia belum makan, tapi 'kan ia ingin makan ramyeon!

"Kamu ikut aku aja, kita ke restoran Mama buat makan." Mata Renjun membulat. Makan di restoran Mama Jeno? Sama saja bunuh diri batin Renjun. Mama Jeno sangat protektif jika menyangkut soal kesehatan Renjun. Jika ia ketahuan telat makan, bisa jadi perkedel disana.

Renjun menggelengkan kepalanya dengan brutal, tanda tak setuju. "N-nggak mau Jeno~"

Dengan jurus mautnya, Renjun akhirnya berhasil membujuk Jeno supaya tidak makan di restoran Mamanya.

Sudah dua bulan ini Renjun dan Jeno menjalin kasih. Entah mengapa sifat kekanak-kanakan Renjun membuat Jeno sangat gemas. Ia suka Renjun yang merengek padanya seperti saat ini.

Renjun menggoyangkan kedua tangan Jeno karena meminta untuk dibelikan Mcflurry.

"Jeno~ belikan aku itu~"

Jeno yang kepalang gemas mencubit kedua pipi Renjun hingga sang empu mengaduh.

"Sakit!!!" Tersenyum menyebalkan, Jeno akhirnya membelikan apa yang diminta oleh Renjun tadi.

"Ini untukmu,"

"Thank you, Lee!" Renjun langsung berlari menjauh dari Jeno, membuat Jeno hanya bisa menggelengkan kepalanya gemas.

"Anak itu, ingin ku cubit sampai pipinya habis!"

"Jen, jangan lupa ajak Renjun kesini."

"Iya Ma, ini Jeno mau jemput dia."

Jeno pun langsung menuju ke rumah Renjun. Hari ini sang Mama ingin memasak bersama Renjun. Memang jika hari Minggu, rutinitas yang dilakukan oleh Mama dan pacarnya itu adalah bereksperimen di dapur. Jeno yang berperan sebagai kelinci percobaan.

"Ayo berangkat!" Renjun berjalan mendahului Jeno tanpa menyapa nya terlebih dahulu. Memang Renjun tengah berada di rumah sendirian selama satu minggu ini. Orangtuanya pergi ke China karena Kakek Renjun sakit. Bahkan kedua orangtua Renjun sudah menitipkan anaknya itu pada Jeno.

"Hey, morning kiss ku mana?" Renjun menepuk kepalanya dahulu, lalu berjalan ke Jeno. Sedikit berjinjit, Renjun mengecup bibir tebal Jeno.

Jeno tersenyum kemudian menepuk pelan kepala Renjun, "Good boy, silahkan masuk tuan putri." Jeno membukakan pintu mobilnya untuk Renjun, yang dibalas kedipan genit oleh pacar mungilnya itu.

"Astaga, kamu menggodaku?" Renjun hanya menggeleng dan menjulurkan lidahnya tanda mengejek.

Membuat Jeno langsung mencubit keras kedua pipi Renjun.

Setelah selesai memasak, Jeno mengajak Renjun menuju taman belakang rumahnya. Renjun duduk di trampolin milik Jeno. Ia duduk dengan tenang sambil mengemut lollipop yang diperolehnya dari Mama Jeno.

Jeno menyusul Renjun ke trampolin itu, mereka pun akhirnya berbaring dengan saling berhadapan. Dan sore hari ini cuaca sedang cerah-cerahnya, membuat Jeno dan Renjun semakin betah berlama-lama di luar rumah.

"Baba dan Mama kapan kembali, Ren?"

"Katanya 'sih dua hari lagi, kenapa Jen?"

"Mau ngajak kamu ke birthday party nya Jisung,"

"Kapan?"

"Besok,"

Renjun mengiyakan ajakan Jeno. Setelah berlama-lama di luar rumah dengan berbaring di trampolin, akhirnya Renjun ketiduran dengan menjadikan lengan Jeno sebagai bantal.

"Udah siap?" Renjun mengangguk dan Jeno langsung memacu mobilnya menuju ke rumah Jisung.

Sesampainya disana, suasana sudah sangat ramai. Mereka berdua masuk dan mengikuti pestanya bersama para sahabat yang juga datang.

Sampai pada tengah acara, Jeno mengajak Renjun keluar. Jeno membawa senter yang Renjun juga tidak tau untuk apa. Tetapi yang pasti, Jeno membawa Renjun ke belakang rumah Jisung yang terlihat seperti hutan buatan. Setelah berjalan kurang lebih lima menit, Renjun di buat terkesima oleh rumah pohon yang terletak di belakang rumah Jisung ini.

"Woah," Renjun mendongak karena terkesan dengan rumah pohon yang sangat terawat. Bahkan di atapnya terdapat lampu-lampu colorful yang mempercantik tampilan nya.

"Ayo naik bersamaku," Jeno tau-tau sudah berada di anak tangga ke tiga. Renjun pun dengan senang hati menggenggam tangan itu, dan mereka pun menaiki tangga itu bersama-sama.

"Indah sekali jika dilihat dari atas sini." Renjun mengedarkan pandangannya pada sekeliling lingkungan rumah Jisung.

"Ini tempat menginapku bersama Jisung dan juga anak-anak." Renjun menganggukkan kepalanya. Memang ia belum terlalu mengenal teman-teman Jeno.

"Lihatlah itu." Jeno menunjuk langit yang sekarang tengah bertaburkan ribuan bintang. Membuat Renjun membuka mulutnya lebar-lebar. Demi apapun, bintang terlihat jauh lebih indah jika dilihat dari rumah pohon itu.

Renjun yang asyik melihat bintang tidak menyadari jika Jeno sudah mendekat kearahnya.

"Renjun," Jeno memanggil Renjun dengan sangat lembut. Membuat Renjun menoleh pada Jeno.

Jeno memandang Renjun tepat di matanya. Ia selami kedua netra sebening madu tersebut. Tangannya perlahan menangkup kedua pipi berisi kekasihnya itu.

Mengikis jarak, Jeno akhirnya mencium bibir Renjun. Melumat dengan perlahan, mengecup berkali-kali hingga akhirnya Jeno melepaskan tautan itu dan tersenyum.

"Happy 2 month with me, baby." Kemudian Jeno mengecupi kedua punggung tangan Renjun dengan lembut.

Renjun tidak bisa berkata-kata lagi. Dengan gerakan slow motion, Renjun merengkuh tubuh Jeno yang selama ini berhasil membuatnya nyaman.

"Thank you, my love." Renjun juga berbisik di telinga Jeno saat memeluknya tadi.

Keduanya sama-sama tersenyum bahagia saat ini.







END.


hallo beb!

buat hari ini kea nya gak ada author notes hehe, enjoy ya~


Cr. Ada di foto semua ya!

Playlist :

Sia - Snowman

Continue Reading

You'll Also Like

239K 35.9K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
472K 47.1K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
616K 61.2K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...
61.6K 5.5K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...