Bébé [JenoxRenjun]

a day with him

“I like the way we feel together. We fit. I've never fit with anyone the way that we do.”

—Jeno

Renjun saat ini tengah berbaring di karpet tebal yang terletak di kamar Jeno. Ia telentang sambil bermain ponsel. Menunggu Jeno yang sedang membuatkannya minum. Karena kebiasaan Renjun jika ke rumah pacarnya haruslah ada milo dingin.

"Renjun, ini minuman kamu," Jeno memasuki kamarnya sambil membawa dua gelas milo dingin.

"Hm, taruh di meja aja," Renjun kembali memainkan ponselnya. Ia masih asyik membaca Webtoon, tidak menghiraukan Jeno yang sekarang berdiri memandanginya.

Jeno yang kesal karena diabaikan pun langsung menindih tubuh Renjun. Membuat Renjun melempar ponselnya karena terkejut.

"Astaga Jeno! Aku kaget ih," Renjun memanyunkan bibirnya. Membuat Jeno ingin sekali memasukkan Renjun pada karung.

Mereka saling berpandangan. Jeno tersenyum kemudian melakukan push up diatas tubuh Renjun. Yang setiap gerakan turunnya ia akan mengecup bibir Renjun. Membuat Renjun tertawa karena kelakuan manis pacarnya itu. Setelah selesai, Jeno berguling dan tidur telentang disamping Renjun.

Hari ini memang rencananya mereka berdua hanya akan menghabiskan weekend dirumah saja. Renjun sengaja datang lebih awal karena tidak ingin terjebak macet dijalan nanti. Lebih baik terjebak bersama Jeno di kamar. Eh.

"Kamu belum cukur ya?" Renjun meraba bawah dagu Jeno yang terasa geli karena rambut itu menusuk tangannya.

"Belum hehe, aku beberapa minggu ini sibuk baby. Kamu kan tau sendiri," Jeno tersenyum lebar.

"Yaudah sini aku bantu, ayo ke kamar mandi," Renjun menggandeng tangan Jeno untuk masuk ke kamar mandi.

Renjun membelakanginya karena tengah menyiapkan peralatan mencukur. Ia mengambil foam cukup banyak. Kemudian saat dirinya berbalik, Jeno langsung mengangkat tubuhnya untuk didudukkan diatas wastafel.

Renjun hanya terkekeh kecil dan langsung mengoleskan foam itu di sepanjang dagu Jeno. Ia dengan telaten mencukur bersih dagu Jeno. Setelah selesai, Renjun mengeringkannya menggunakan handuk.

"Makasih, pumpkins!" Jeno mengecup pipi Renjun dan langsung kabur. Yang hanya membuat Renjun geleng-geleng kepala sambil merapikan kembali kamar mandi Jeno.