Bébé [JenoxRenjun]

heart problem

"He stole my heart so I'm planning a revenge... I'm going to take his family name."

—Renjun

Renggang.

Seperti itulah kata yang menggambarkan hubungan Jeno dengan Renjun. Sudah tiga hari ini mereka tidak bertemu satu sama lain. Hubungan mereka renggang dikarenakan Renjun yang tidak mengabari Jeno saat dia hangout dengan teman satu rumah sakitnya. Pulang larut dengan bau alkohol yang menguar.

Saat itu Jeno menelponnya berkali-kali yang tidak ada jawaban sama sekali dari Renjun. Ia kira Renjun ada operasi dadakan. Memang Renjun adalah seorang ahli bedah di Seoul Hospital. Tetapi saat dirinya menunggu di apartemen Renjun, pacarnya itu pulang dengan sempoyongan memasuki apartemen nya.

Renjun tidak mengetahui keberadaan Jeno di kursi depan TV. Begitu masuk apartemen nya, Renjun langsung memasuki kamarnya dan tidur. Hal itulah yang membuat Jeno marah dan kecewa padanya.

Salah Jeno juga yang tidak memberi tahu Renjun tentang kelakuannya beberapa hari lalu yang menyebabkan dirinya marah. Renjun hanya bisa diam karena Jeno tidak ingin bertemu dengannya.

Hari ini Renjun mengoperasi salah satu pasien penderita tumor otak. Dia sudah berusaha sekuat tenaga mengangkat tumor itu, tetapi saat dirinya berhasil tiba-tiba keadaan pasien melemah dan akhirnya meninggal dunia.

Saat jasad pasien tersebut dikeluarkan dari ruang operasi, Renjun sudah menyiapkan hatinya untuk berbicara pada suami pasien. Ia berharap tidak mendapat sesuatu, seperti saat dulu ia juga kehilangan pasiennya. Ayah dari pasien mencekik dirinya karena dianggap telah membunuh anaknya. Yang nyatanya bapak itu terlambat membawa anaknya yang sudah sekarat ke rumah sakit. Sejak saat itu Renjun agak trauma pada wali pasien.

Renjun dan timnya berdiri disamping jasad pasien nya. Dia menunggu kedatangan suami dari pasiennya ini.

Begitu sampai, Renjun langsung menunduk dalam untuk menghormati wali dari pasiennya itu.

"Waktu kematian, 11.15 KST. Pasien atas nama Lee Min Ji."

"KALIAN YANG MEMBUNUH ISTRIKU KAN?! KALIAN BAJINGAN! KEMBALIKAN ISTRIKU! KEMBALIKAN DIA!" Renjun gemetar karena mendengar teriakan dari wali pasien nya. Dia mencoba mengendalikan dirinya yang tiba-tiba berkeringat dingin dan gemetar.

Renjun berusaha menenangkan suami dari pasiennya itu dengan memegang lengannya. Sampai saat wali pasiennya itu mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan langsung menggoresnya pada leher Renjun. Darah mengucur dari leher Renjun. Membuatnya langsung jatuh ke lantai dan pingsan.

Akhirnya suasana rumah sakit itu heboh setelah Renjun pingsan dengan darah yang membanjiri lantai dan juga mengotori jas dokternya.