Shakala (On Going)

chocholate_girl tarafından

87.1K 8.3K 963

GXG✓ Semuanya serba singkat, Shaka mau tidak mau harus tinggal di rumah eyangnya yang berada di kampung dalam... Daha Fazla

prolog
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sebelas
dua belas
tiga belas
Tulisan Shaka.
empat belas.
lima belas
enam belas.
tujuh belas.
delapan belas.
sembilan belas.
dua puluh.
duapuluh satu.
duapuluh dua.
duapuluh tiga.
duapuluh empat.
duapuluh lima.
shakala.

sepuluh

3.6K 418 93
chocholate_girl tarafından

"Nduk bisa tolong eyang ndak?" tanya Eyang membuat Shaka yang sedang fokus bermain game mengalihkan perhatiannya kepada eyang.

"Kenapa eyang?" tanya Shaka setelah menyudahi permainannya.

"Tolong antar ini ke rumah Arin sama Anggi ya," kata Eyang sambil menyerahkan dua bungkusan plastik kepada Shaka.

"Emangnya ini apa?" tanya Shaka merasa penasaran.

"Itu kue dari hajatannya Pakdhe Hidayat," jawab Eyang yang hanya dibalas anggukan oleh Shaka. Dia langsung menuju rumah Arin dan mengetuk pintunya.

"Assalamu'alaikum..." ujar Shaka sambil menunggu ibu Arin keluar karena Shaka tahu bahwa Arin sudah berangkat sekolah tadi.

"Wa'alaikumsalam," jawab seseorang dari dalam rumah sebelum akhirnya pintu dibuka.

"Eh nak Shaka, Arinnya lagi sekolah," kata Ibu Arin yang mengetahui bahwa belakangan ini Shaka sering bersama Arin.

"Aku tau tante, dan aku kesini juga bukan mau ketemu Arin. Tapi ini disuruh sama eyang anterin ini," kata Shaka kemudian menyerahkan plastik yang dia bawa.

"Makasih ya nak Shaka, jadi ngerepotin." balas Ibu Arin.

Shaka mengangguk. "Sama-sama tante, kalo gitu saya permisi dulu ya." pamitnya.

"Loh nggak main dulu aja sini?"

"Nggak usah tante, aku mau ke rumah Kak Anggi juga soalnya, nganterin ini," tolak Shaka sopan.

"Ya udah kalo gitu, nanti bilangin makasih sama eyang ya," kata Ibu Arin yang hanya dijawab anggukan oleh Shaka kemudian pergi.

Shaka menatap rumah Pelangi dengan bimbang. Dia merasa ragu karena sebelumnya dia belum pernah pergi ke rumah Pelangi. Tapi disisi lain ini adalah kesempatan untuknya agar bisa melihat Pelangi setelah dua hari tidak melihatnya. Setelah membulatkan tekad bahwa dia harus mengantarkannya, akhirnya Shaka memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Pelangi.

Beberapa kali dia mengetuk tapi sama sekali tidak ada jawaban atau tanda-tanda keberadaan seseorang membuat Shaka berpikir bahwa tidak ada orang di rumah Pelangi. Tapi baru saja hendak melangkah pergi, Shaka mendengar suara benda terjatuh kemudian pecah dari dalam rumah. Hal itu membuat perasaan Shaka menjadi tidak enak, pikirannya langsung tertuju kepada Pelangi. Tanpa mempedulikan rasa malunya, Shaka kembali mengetuk pintu sambil memanggil-manggil nama Pelangi dengan khawatir.

"Pelangi, Pelangi! Kamu di dalam?" teriak Shaka tapi tidak mendapatkan jawaban.

Dengan perasaan khawatir serta takut, Shaka memberanikan diri untuk mendobrak pintu rumah Pelangi. Dia khawatir Pelangi kenapa-kenapa tapi disisi lain dia takut bahwa itu adalah perbuatan orang jahat yang sedang menyatroni rumah Pelangi karena belakangan ini desas desus tentang pencurian kerap terdengar. Setelah mencoba beberapa kali akhirnya pintu rumah berhasil terbuka secara paksa, Shaka tidak lagi memikirkan pandangan aneh dari orang-orang nantinya jika seandainya tidak ada kejadian seperti yang ada dipikirannya. Yang jelas, sekarang Shaka hanya ingin memastikan bahwa Pelangi baik-baik saja.

Shaka langsung masuk ke dalam rumah dan mencari-cari keberadaan Pelangi atau siapapun yang ada di dalam rumah. Matanya tertuju pada sebuah kamar dengan pintu yang sedikit terbuka. Matanya memanas saat mendengarkan suara lirih meminta tolong dari gadis yang sejak dua hari lalu dia rindukan.

Shaka membuka pintu itu dengan kasar, di hadapannya, dia bisa dengan jelas melihat Pelangi ditindih oleh salah seorang laki-laki yang tidak Shaka kenal tapi hal itu sontak membuat darah Shaka terasa mendidih.

"Bajingan!" maki Shaka kemudian mencengkram bahu laki-laki itu dan menyeretnya menjauh dari Pelangi.

"Bangsat!" maki Shaka lagi kemudian mendorong laki-laki itu hingga terjungkal ke lantai.

Dengan nafas yang masih naik turun Shaka melirik keadaan Pelangi yang terlihat kacau. Bajunya sudah berantakan bahkan bisa dibilang hampir telanjang sekarang ini. Melihat hal itu emosi Shaka kian memuncak, dia menatap laki-laki brengsek tadi dengan penuh amarah.

"Bajingan. Apa yang lo lakuin sama dia setan?!" tanya Shaka sambil mencengkram kerah baju orang itu.

"Kamu ndak usah ikut campur, lebih baik kamu pergi sekarang atau kamu akan menyesal!" acam orang itu membuat Shaka semakin geram.

"Lo pikir gue takut, hah? Banci macam lo harus dimusnahkan!" balas Shaka berapi-api kemudian memukul wajah orang itu dengan keras.

"Brengsek!" maki laki-laki tadi sambil menegang bibirnya yang sobek akibat pukulan Shaka.

Keduanya terlibat perkelahian sengit. Berkali-kali Shaka bisa memukul orang itu tapi berkali-kali juga Shaka terkena pukul meskipun lebih banyak dia bisa menghindar. Dengan amarah yang sepenuhnya sudah menguasai dirinya membuat Shaka akhirnya bisa membuat orang itu terkapar. Masih ada kilatan amarah yang terpancar dari mata Shaka saat melihat lawannya sudah tidak berdaya. Dengan nafas yang masih terengah dia menghampiri Pelangi.

Shaka menggertakan rahangnya saat melihat betapa kacaunya keadaan Pelangi. Dia langsung mengambil sebuah jaket yang di gantung di samping lemari kemudian memakaikannya kepada Pelangi. Shaka duduk bersimpuh di lantai sambil meneliti keadaan Pelangi, takut Pelanginya terluka karena perbuatan si brengsek itu.

"Hei, kamu aman, ada aku." kata Shaka dengan suara serak sambil menahan tangis.

Pelangi tidak menjawab, bahkan dia malah memalingkan wajahnya dari Shaka membuat hati Shaka semakin terluka. Apalagi melihat air mata yang mengalir dari mata indah milik Pelangi membuat Shaka berpikir, mungkin harusnya dia habisi saja si brengsek agar tidak mengganggu Pelangi lagi di lain waktu.

Tapi belum sempat Shaka memikirkan keinginan jahatnya, dia merasakan tarikan dari seseorang sebelum orang itu mendorongnya hingga terpojok ke tembok. Orang itu menunjukan seringainya sambil mengarahkan sebuah pisau ke perut Shaka.

"Sudah ku bilang kamu akan menyesal kalau ndak pergi, harusnya jangan ikut campur urusanku!" kata orang itu penuh penekanan kemudian dengan mudahnya menusuk perut Shaka.

Setetes air mata Shaka terjatuh saat melihat raut wajah shock serta ketakutan dari Pelangi. Orang itu kembali mencabut pisaunya kemudian melemparnya sembarang arah. Shaka menunduk dan menyentuh perutnya, ada darah di tangannya.

"Kayaknya kamu harus mati juga biar ndak bisa cerita sama siapapun. Setelah ini aku bakalan kabur yang jauh ke tempat yang orang lain ndak bisa nemuin aku." kata orang itu kemudian berjalan dengan terseok menuju Pelangi.

Shaka yang mendengar hal itu langsung mengambil sebuah gitar yang tergeletak tidak jauh darinya. Dengan sekuat tenaga, Shaka menghantam kepala orang itu dengan gitar yang dia pegang membuatnya langsung jatuh pingsan.

Dengan sisa tenaga yang ada Shaka berjalan menghampiri Pelangi membuat Pelangi yang awalnya merasa malu kepada Shaka dengan keadaannya yang sekarang langsung berdiri dan menghampiri Shaka. Pelangi menahan tubuh Shaka yang sudah hampir ambruk kehabisan tenaga. Dia menangis sejadi-jadinya melihat darah yang terus mengalir dari luka bekas tusukan di perut Shaka.

"J-ja—ngan na—ngis Pe—la—ngi," kata Shaka terbata.

Pelangi menggeleng. "Maafin aku Shaka, harusnya kamu nggak usah tolongin aku jadi nggak akan begini." katanya sambil terisak.

"Se—nyum, Pe—la—ngi harus mem—bawa se—nyum un—tuk orang y—ang me—lihat—nya." kata Shaka kemudian tersenyum sebelum akhirnya menutup mata.

"Shaka, bangun Shaka!" teriak Pelangi panik sebelum akhirnya hanya bisa membawa Shaka ke dalam dekapannya. Hanya tangis pilu penuh luka dan kepedihan yang sekarang terdengar. Pelangi kehilangan Shaka.

:•::•:

a/n : Shaka juga muncul sebagai salah satu karakter baru dalam cerita Mikaila milik qweenskyza dan kemunculan Shaka dalam cerita itu adalah sebagai salah satu karakter tambahan yang sedikit banyak juga akan menceritakan kisah Shaka sebelum akhirnya sampai di kampung halaman papahnya kemudian bertemu dengan Pelangi.

Ini adalah bentuk kolaborasi antara aku dan Val—author cerita Mikaila—untuk membuat cerita yang saling berkaitan.

Buat kalian yang ingin tahu Shaka versi anak SMA bisa langsung baca cerita dia tentu saja dengan mengikuti perkembangan ceritanya yang dimana memiliki dua karakter utama yaitu Mika-Lea.

Terimakasih.

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

499K 54K 22
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
9M 955K 65
[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tanga...
2.4M 100K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
1.1M 42.7K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...