Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔

By RishmayantiAgustin

9.3K 916 37

[Complete] [Reinkarnasi - Kim Doyoung✔] Kalian percaya adanya Reinkarnasi? Hal tak masuk akal itu terjadi beg... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19

Part 20 (End)

589 41 4
By RishmayantiAgustin

"Apa?! Kau menikah dengen Sejeong?! Kim Sejeong partnermu di MV itu kan?!" tanya Taeyong yang terkejut.

Doyoung menceritakan semua yang dia alami saat dia koma ke Taeyong.

"Dia akan menjadi istriku tapi Jeongyeon menyelamatkanku, dia menunjukkan video Sejeong dan Daniel sedang berciuman di parkiran jadi aku menemuinya dan memutuskannya"

"Jeongyeon siapa? Twice?" tanya Taeyong, dia benar-benar terkejut dengan cerita aneh dari Doyoung.

"Iya Twice, dia yang menyelamatkanku. Setelah itu aku pergi menemui Hyojin, aku mencari di rumahnya tapi saat aku masuk ke kamarnya, aku hanya menemukan ponsel dan sebuah kertas. Hyojin menuliskan pesan terakhir di sana, lalu aku mencarinya dan benar saja dia sudah tergeletak di sebelah rumahnya dengan darah yang keluar" jelas Doyoung lagi, dia ingin menangis ketika mengingat itu.

"Astaga! Yang benar saja?" tanya Taeyong yang panik.

"Iya hyung, Hyojin di bawa ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong saat Jaehyun berusaha menyelamatkan nyawanya"

"Apa? Jaehyun?"

"Iya Jaehyun menjadi dokter dan kuliah di kampusku, dia juniorku" jawab Doyoung.

Taeyong diam dan mencoba mencerna semua cerita sedih dari Doyoung.

"Dan saat aku berteriak sambil memeluk Hyojin, aku sudah terbangun di sini" tambah Doyoung sambil menunduk, dia dapat merasakan dadanya yang sakit.

"Doyoung-ah, sebaiknya kau beristirahat dulu" kata Taeyong dan Doyoung mengangguk.

Doyoung mencoba memejamkan matanya tapi otaknya terus berfikir, dia masih tidak percaya kalau semuanya itu hanya mimpi. Bagi Doyoung semuanya itu terlihat nyata, dia seperti benar-benar kehilangan gadis itu.

Sedangkan Taeyong memandang Doyoung yang sudah terlelap itu, dia juga memikirkan cerita Doyoung barusan.

'Kenapa aku merasa kau adalah sumber dari mimpi kami?' batin Taeyong.

Ya, Taeyong juga memimpikan hal yang sama namun dia tidak sampai koma seperti Doyoung, mimpi itu hanya samar-samar namun Taeyong masih mengingatnya dengan jelas bagaimana dia melawan penjahat dan menolong sesosok gadis yang di ceritakan oleh Doyoung. Taeyong juga mendengar cerita dari Jaehyun bahwa dia bermimpi menjadi dokter dan dia gagal menyelamatnya seorang pasien saat operasi, Taeyong juga mendengar cerita dari Johnny bahwa dia bermimpi menjadi dokter hewan dan membantu gadis itu lalu bertemu dengan Doyoung dan Sejeong saat makan bersama dengan Hyojin.

Ini semua tidak masuk akal, itu pikir Taeyong. Dia melirik jam di ponselnya lalu dia berjalan menuju sofa dan rebahan di sana, ini sudah larut malam dan Taeyong juga lelah.

.

Keesokkan harinya, pagi-pagi sekali Jaehyun, Johnny, Taeil, Jeno, Renjun, Jungwoo dan Yuta  menjengguk Doyoung.

Taeyong berdiri di samping Doyoung yang sedang makan sambil menatap tajam ke arah Jaehyun, sedangkan Jaehyun yang menatapnya hanya menunduk takut.

"Aku tidak meminta kalian datang pagi-pagi sekali" ujar Taeyong dengan dingin.

Doyoung yang melihatnya sedikit meringis.

"Hey hyung, sudahlah biarkan saja. Mereka kan ingin menjenggukku" kata Doyoung dengan tatapan imut itu.

Taeyong menghela nafas dan melihat Doyoung.

"Tapi kau harus banyak istirahat"

"Aku baik-baik saja, lihat makananku habis hyung. Tapi... Aku masih lapar"

"Kau lapar? Ini aku bawakan bubur, aku membuatnya tadi subuh" kata Jaehyun sambil memberikan wadah yang berisi bubur buatan Jaehyun.

"Woah, pasti enak. Aku makan!" kata Doyoung dengan semangat lalu melahap bubur buatan Jaehyun.

"Baiklah-baiklah, aku mengalah" ujar Taeyong.

"Yeah!"

"Hyung, bagaimana keadaanmu? Sudah merasa enakan?" tanya Renjun.

"Aku merindukanmu Hyung" kata Jeno.

"Doyoung selera makannya menurun, biasanya dia makan ayam tapi sekarang makan bubur" ejek Yuta sambil terkekeh.

Doyoung menatap Yuta dengan wajah yang seperti ingin membunuh Yuta.

"Kau jangan mengatakan seperti itu, sebentar lagi juga selera makannya bakal balik" kata Johnny yang hendak memukul Yuta itu.

"Ampun hyung, aku hanya bercanda. Makanlah yang banyak Doyoung" kata Yuta.

"Hyung sudah makan?" tanya Jaehyun ke Taeyong.

"Belum, setelah ini aku ke kantin. Kalian sudah makan?" tanya Taeyong.

"Hanya aku dan Johnny hyung yang sudah makan, sisanya belum" jawab Jaehyun karena Johnny tadi menemani Jaehyun membuat bubur.

"Kalau begitu, Jaehyun dan Johnny yang menjaga Doyoung sedangkan sisanya ikut aku ke kantin untuk sarapan" kata Taeyong.

"Kalian duluan saja, aku di sini saja" kata Taeil.

"Kenapa hyung?" tanya Jaehyun.

"Aku malas naik turun lift" jawab Taeil dengan santai.

"Kalau begitu naik turun tangga mau?" tanya Taeyong.

"Tidak, terima kasih" jawab Taeil lalu duduk di sofa sambil senderan.

"Ya sudah, ayo!"

"Yeah traktir!"

.

"Doyoung!"

Doyoung yang sedang bermain ponsel menoleh saat ada yang memanggilnya.

"Ah, Irene nuna, Yeri"

Irene dan Yeri menghampiri Doyoung yang duduk di atas ranjangnya.

"Bagimana keadaanmu?" tanya Irene.

Doyoung tersenyum lebar sambil mengangguk.

"Aku baik-baik saja, nanti aku keluar dari rumah sakit ini" jawab Doyoung dengan semangat.

"Baguslah, aku membawakan bunga dan Yeri membawa buah untukmu" kata Irene dengan tersenyum.

"Oppa cepat sembuh" kata Yeri dengan lembut.

"Iya, nanti aku akan keluar. Kalian sangat cantik" puji Doyoung sambil tersenyum.

"Iya, kita akan manggung. Karena masih banyak waktu kita sempatkan untuk menjenggukmu" jelas Irene.

"Oh pantas saja kalian sangat cantik" puji Doyoung lagi.

"Kau berlebihan Doyoung" kata Taeil yang sedang tiduran di sofa, hanya ada Taeil di sana sedangkan Jaehyun dan Johnny menyusul Taeyong ke kantin.

"Tapi hyung mereka benar-benar cantik sekarang" kata Doyoung.

Sedangkan Irene terkekeh dan Yeri tersipu malu.

"Haha.. Iya-iya. Doyoung-ah, aku ingin berbicara denganmu" kata Irene.

Doyoung melihat ke Yeri dan Taeil, seakan tau maksud Irene, Taeil menyeret Yeri untuk keluar dari ruangan Doyoung.

"Hey! Jangan lama-lama!" kata Yeri yang di dorong keluar oleh Taeil dari belakang.

"Ada apa nuna?" tanya Doyoung ketika Taeil dan Yeri sudah keluar.

"Kau punya waktu untuk menceritakan masalahmu, kau membutuhkan jawaban dari pertanyaanmu itu" kata Irene yang sukses membuat Doyoung bingung.

Doyoung nampak berfikir sejenak, dia mencoba mengingat sesuatu tapi yang terlintas di kepalanya ada mimpi ketika dirinya bertemu dengan Irene saat di rumah sakit.

Irene yang gemas dengan Doyoung pun tak bisa menahannya.

"Aku punya cerita" kata Irene.

Doyoung menatap Irene.

"Goryeo, ada pembantaian di kerajaan besar, semuanya di bantai habis tak tersisa. Namun di sebuah desa yang tak jauh dari kerajaan itu ada seorang gadis yang selamat, dia keluarga dari kerajaan. Gadis itu bersembunyi di rumah gubuk yang benar-benar buruk, dia tinggal di sana tapi dia tidak sendirian. Dia bersama hewan peliharaannya, kelinci dan kucing. Mereka bertiga hidup bersama di saat para pembantai itu berkeliaran, namun ada yang menarik di sana. Gadis itu mengatakan sesuatu yang tak masuk akal tapi hal itu terjadi, sedangkan kelinci dan kucing itu mendengar semuanya, mereka juga mempercayainya-"

"Eonni!! Kita harus pergi!" teriak Yeri dari luar.

Irene dengan santai melanjutkannya.

"Dengarkan aku Doyoung, semuanya terjadi. Semuanya itu nyata, kalian mengalaminya" lanjut Irene.

Doyoung masih berfikir dan mencerna semua omongan Irene barusan.

"Ya sudah, aku harus pergi. Cepat sembuh, Doyoung" kata Irene sambil tersenyum lalu pergi keluar.

Doyoung masih tak sadar jika Irene sudah pergi, dia benar-benar masih sibuk memikirkan maksud dari Irene. Taeil yang melihat Doyoung itu menghampirinya.

"Ada apa?" tanya Taeil.

Doyoung tidak merespon tapi dia mendengar suara Taeil.

"Doyoung-"

"Ssttt diam dulu hyung, aku sedang berfikir" kata Doyoung.

.
Doyoung pov.
.

Apa maksud nuna tadi? Semuanya telah terjadi? Kita mempercayainya? Apa yang di percayai?

"Jika aku bereinkarnasi aku akan menjadi orang yang ada di dalam mimpiku"

"Jika aku bereinkarnasi maka aku akan menjadi manusia. Aku akan menjagamu, melindungimu dan membuatmu tersenyum bahagia Jung Hyojin"

Astaga! Yang benar saja?!

"Hyung!"

Aku menatap Taeil hyung dengan panik dan seketika air mataku keluar.

"Ada apa Doyoung? Kenapa kau menangis?" tanya Taeil hyung yang panik.

"Semuanya bukan mimpi hiks.."

Taeil hyung langsung memelukku lalu Taeyong dan lainnya masuk ke dalam.

"Astaga! Ada apa ini?" tanya Johnny hyung yang terkejut melihatku menangis sambil memeluk Taeil hyung.

"Hyung kapan aku keluar dari sini?" tanyaku.

.

Seminggu setelah aku keluar dari rumah sakit, aku langsung di sibukkan dengan jadwal manggungku. Fans menyambutku dengan hangat, mereka senang aku bisa kembali aktif bersama member NCT yang lain dan untuk itu sajangnim memberitahu ke fans kalau aku sedang berlibur berasama keluargaku, sedangkan rumah sakit tempat aku di rawat itu milik SM jadi hanya artis dan beberapa orang yang terlibat dengan SM saja yang di perbolehkan masuk ke dalam rumah sakit itu.

Sekarang aku sedang berlatih vocal sendirian di ruang latihan karena aku berpartisipasi untuk acara The Mask Singer.

"It's a beautiful life, nan neoui gyeote isseulge~~ It's a beautiful life, neoui dwie seo isseulge~~"

Aku menghentikannya karena suaraku kurang pas.

"It's a beautiful life
Nan neoui gyeote isseulge
It's a beautiful life
Neoui dwie seo isseulge

It's a beautiful life
Beautiful day
Neoui gieogesseo naega saltende

Beautiful life beautiful day
Nae gyeoteseo meomulleojwo
Beautiful my love
Beautiful your heart

It's beautiful life~"

Aku berhenti untuk nada tinggi, aku masih belum melatih nada tingginya namun aku rasa lebih bagus dari yang tadi.

"Ku rasa cukup hari ini, besok aku akan bertemu dengan pelatih vokalku" gumamku lalu beranjak pergi dari ruangan.

.

Aku keluar menuju gedung SM dan berjalan santai untuk melepaskan lelah serta mencari udara segar. Aku tentu saja memakai topi dan masker hitam agar tidak di ikutin sasaeng fans.

"Oh, bukankah tempat itu masih dalam renovasi? Sekarang sudah jadi cafe saja. Tak terasa dua minggu lebih aku tidak keluar untuk jalan-jalan dan melihat sekitar sini" gumamku saat melihat sebuah cafe yang baru aku lihat.

Aku berjalan masuk ke dalam cafe itu dan melihat ke sekeliling tempat itu, sepi. Aku bernafas lega dan membuka topiku karena merasa panas.

"Selamat datang! Ada yang bisa saya bantu?"

Aku menghampiri ke arah kasir dan melihat daftar menu di papan besar di tembok kasir itu.

"Aku pesan jus mangga satu" ucapku lalu melihat gadis yang sedang menatapku.

Keningku berkerut, gadis itu tersenyum manis dengan rambut pendek dan bandana warna merah muda menghiasi rambutnya.

"Baiklah, tunggu sebentar" kata gadis itu lalu pergi untuk membuat pesananku.

Aku tersenyum sambil melihat dia yang sibuk membuatkan jus mangga milikku.

"Anda mau di tambah dengan susu?" tanya gadis itu.

"Boleh, susu yang putih" jawabku sambil tersenyum.

Gadis itu mengangguk, setelah selesai dia menghampiriku dengan jus mangga pesananku. Aku membayarnya dengan uang lebih.

"Kembaliannya untukmu saja, Jung Hyojin" kataku lalu aku menurunkan maskerku.

Gadis itu, Hyojin terkejut melihatku.

"Doyoung? Kim Doyoung?" tanya dia yang masih terkejut.

"Senang bertemu denganmu" kataku lalu tersenyum.

.

Sekarang aku masih berada di cafe itu namun aku menyuruh menutup cafe itu sementara agar tidak ada yang mengetahui keberadaanku dengan Hyojin.

"Oppa tenang saja, kaca cafe ini sama dengan kaca di gedung besar. Orang di luar tidak akan bisa melihat ke dalam sini jadi oppa akan aman" kata Hyojin.

Aku mengangguk lalu mendekat, aku melihat wajah Hyojin.

"Kau benar-benar Jung Hyojin ternyata, bagaimana kabarmu?" tanyaku yang tak merubah posisi.

Aku melihat Hyojin yang sedikit risih dengan perlakuanku.

"A-aku baik-baik saja oppa" jawab Hyojin sambil menjaga jarak denganku.

Aku tersenyum mendengarnya lalu mundur, aku tidak mau membuat seorang gadis yang sedang tersipu itu pingsan karenaku.

"Terakhir aku bertemu denganmu di mimpi, kau terlihat sangat mengenaskan" kataku lalu menyedot jus manggaku yang manis.

"Mimpi?" tanya dia.

"Iya, aku memimpikanmu yang bunuh diri di sebelah rumahmu" jelasku lalu meletakkan jus manggaku di meja.

Hyojin terkejut, dia menatapku seperti tak percaya.

"Jadi.. Oppa bermimpi seperti itu juga?" tanya Hyojin yang penasaran.

"Iya, kau tidak memimpikanku?" tanyaku.

Jangan-jangan dia tidak memimpikanku, tapi Irene nuna bilang kalau kita mengalami semuanya.

"Aku sering memimpikanmu dan kejadian itu adalah mimpi buruk bagiku" jawab Hyojin lalu meringis ketika mengingat mimpi itu.

Aku menatapnya.

"Tapi aku tidak melihatmu seminggu yang lalu oppa, apa kau benar-benar berlibur?" tanya Hyojin.

"Aku koma selama seminggu. Jangan beritahu siapapun tentang hal ini, hanya kau orang luar yang tau keadaanku sesungguhnya" jawabku.

"Oppa serius?! Yang benar?! Apa oppa baik-baik saja?!" tanya Hyojin yang khawatir.

"Ya, aku baik-baik saja sekarang, terima kasih sudah mengkhawatirkanku" jawabku sambil tersenyum.

Hyojin menghela nafas lega.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyaku.

"Aku baik-baik saja oppa, aku tidak pernah masuk rumah sakit" jawab Hyojin lalu tersenyum.

Jadi hanya aku saja yang koma? Syukurlah kalau begitu.

"Ngomong-ngomong sudah berapa lama kau bekerja di sini?" tanyaku lalu kembali menyedot jus manggaku sambil melihat isi ruangan ini.

"Beberapa hari yang lalu oppa" jawab Hyojin sambil tersenyum.

"Baguslah, semangat Hyojin!" ujarku sambil tersenyum.

"Terima kasih oppa. Rambut birumu juga sangat indah dan cocok untukmu" puji Hyojin dengan semangat.

"Haha kau yakin?" tanyaku sambil terkekeh, sepertinya jantungku sedang berdisko.

"Iya, lihat. Warna rambutmu hampir sama dengan langit di luar yang biru, itu benar-benar indah dan aku sangat menyukainya" kata Hyojin sambil menunjuk langit di luar.

Deg!

"Aku juga menyukaimu" jawabku.

Hyojin langsung tersipu dan dia terlihat kalang kabut.

"A-aku hanya menyukai rambutmu" kata Hyojin.

"Kau yakin hanya menyukai rambutku?" godaku sambil tersenyum manis.

"Oppa~~"

Aku tertawa melihat dia yang benar-benar malu karenaku, dia sangat menggemaskan ketika sedang malu.

"Baiklah, aku akan pergi" kataku lalu memakai masker dan topiku.

Aku melihat Hyojin yang seperti tidak mau diriku pergi.

"Aku akan kembali, tenang saja" kataku lalu dia tersenyum.

"Terima kasih dan aku benar-benar menyukaimu oppa.. Sebagai fans" ujar Hyojin lalu terkekeh.

"Kalau begitu aku menyukai Sejeong sajalah" kataku yang kesal.

"Hyaa!"

Aku tertawa melihat Hyojin kesal lalu berjalan keluar.

"See you again" kataku sambil tersenyum.

.

Ya, aku percaya bahwa Reinkarnasi itu ada dan aku mengalaminya. Agak lucu karena aku mengetahui diriku berasal dari kelinci. Tapi aku benar-benar bersyukur bisa bertemu dengan Hyojin. Berawal dari mimpi, aku bisa bertemu dengannya, orang yang selama ini membuatku tidak bisa melupakannya.

Aku benar-benar menyukaimu, Jung Hyojin.

.
.
.

THE END

Okey thank you, kalian udah baca ceritaku yang baru wkwk.. maaf kalo ada typo atau sebagainya, saya butuh koreksi.. Jadi jangan lupa komen dan vote hehe..

Terima kasih udah mampir di workku..

Annyeong! 💕

Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 698 10
《CO M P L E T E》 Park Jisung. Anak SMA yang tiba-tiba muncul di hadapanmu dengan cengiran lebar. "Noona ini, (Y/n) Noona bukan?" "Iya itu aku, siapa...
Latata | k-idols By No Jam

Mystery / Thriller

9.5K 892 13
Baca aja langsung kalo penasaran . . . Highest Rank 170718 -#11 drabble 220718 -#90 kpop 040119 -#140 thriller 090119 -#28 creepy 100119 -#...
3.5M 233K 76
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...
61.6K 4.2K 23
🌱ƈԋσσʂҽ ყσυɾ ϝιɠԋƚҽɾ🌱 # 5 in ffnct [ 150521 ] # in [ ] [End] Started : 5 juni 2020 Finish : 12 juli 2020 ©20...