Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔

By RishmayantiAgustin

9.3K 916 37

[Complete] [Reinkarnasi - Kim Doyoung✔] Kalian percaya adanya Reinkarnasi? Hal tak masuk akal itu terjadi beg... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20 (End)

Part 6

279 35 0
By RishmayantiAgustin

Mereka berdua akhirnya diam, Hyojin yang sibuk minum sedangkan Doyoung yang sibuk berfikir.

"Kau sudah meminum obatmu?" tanya Doyoung.

Hyojin menggeleng.

"Kenapa?" tanya Doyoung.

"Aku tidak suka, aku hanya meminumnya ketika keluar dari Rumah Sakit itu dan setelahnya aku tidak pernah menyentuh obat itu" jawab Hyojin.

"Kau harus minum" kata Doyoung dengan wajah datar.

"Tidak mau" jawab Hyojin.

"Harus minum sekarang" kata Doyoung lagi.

"Aku tidak suka obat, jangan paksa aku Kim Doyoung-ssi" ujar Hyojin dengan tatapan sinisnya.

"Tidak bisakah kau memanggil namaku tanpa embel-embel -ssi? Risih dengarnya" kata Doyoung.

"Hmm baiklah, Doyoung. Jadi jangan paksa aku minum obat lagi, oke? Aku sudah baik-baik saja" jawab Hyojin hendak berdiri namun kepalanya terasa sakit.

Doyoung kaget melihat Hyojin memegang kepalanya dan melihat ekspresi kesakitan dari Hyojin. Dia merangkul Hyojin dan melihat wajah Hyojin dari dekat.

"Hyaa! Gwaenchanha?!" tanya Doyoung yang panik.

Hyojin mengangguk lalu menoleh ke samping. Wajah mereka sangat dekat sekarang, detak jantung Hyojin berpacu dengan cepat ketika melihat wajah tampannya Doyoung sedangkan Doyoung tak kalah dari Hyojin. Jantungnya berdetak dengan cepat dan wajahnya juga memerah begitupun dengan Hyojin.

"Ah!" pekik Doyoung lalu melepaskan rangkulannya dan menjauh dari Hyojin.

"Kakiku sepertinya kesemutan" ujarnya sambil memijit kaki kirinya, ia mencoba menenangkan jantungnya.

Sedangkan Hyojin mengangguk lalu beranjak dari sofa.

"A-aku akan membuatkanmu minuman dulu" katanya.

"Jangan!"

"Tidak ada penolakan" jawab Hyojin lalu berjalan ke dapur dan membuatkan teh untuk Doyoung.

'Bodoh! Kenapa kepalaku tidak bisa berkompromi?!' batin Hyojin.

'Ada apa denganmu Kim Doyoung?!' batin Doyoung.

.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 20.32 dan mereka berdua masih berada di ruang tamu.

"Kau yakin tidak minum obatmu? Padahal tadi kau merasa kepalamu sakit" ujar Doyoung.

Hyojin menatap Doyoung dengan heran.

"Kenapa kau memaksaku untuk meminum obat? Lagi pula itu hanya sakit kepala biasa, percayalah aku tidak punya penyakit apapun. Hanya saja banyak masalah yang aku alami jadi kepalaku sakit" jelas Hyojin.

"Karena aku peduli denganmu" jawab Doyoung.

Itu membuat Hyojin terkejut, baru pertama kali ini dia mendengar seseorang peduli dengannya secara langsung.

"Semua masalah ada jalan keluarnya, kau tidak perlu memikirkannya terlalu jauh, Hyojin" jelas Doyoung lagi dengan tersenyum manis.

'Tidak Doyoung, kau tidak akan pernah tau masalah yang aku hadapi seperti apa. Aku terlalu buruk jika kau sudah mengetahuiku lebih dalam' batin Hyojin.

"Ya, aku tau itu" jawab Hyojin lalu menyenderkan punggungnya di sofa.

"Kalau begitu kau harus minum obat, karena aku bertanggung jawab atas kesehatanmu" ujar Doyoung.

"Hah?" tanya Hyojin sambil menatap Doyoung bingung.

Doyoung menaikkan sebelah alisnya.

"Apa?" tanya Doyoung balik.

"Astaga! oke aku minum" ujar Hyojin yang kesal lalu beranjak dari sofanya dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Ia kembali dengan membawa obat yang benar-benar masih utuh dan lengkap itu, 3 tablet.

"Nih, aku minum" ucapnya lalu duduk di sofa dan membuka bungkusnya satu obat masing-masing.

Ia mengambil botol air yang tinggal sedikit isinya lalu meminum obat itu berserta minum air dari botol itu, ia menelannya dengan terpaksa dan itu membuat ujung lidahnya merasakan pahit dari obat itu.

"Kau tau, terlalu banyak minum obat itu membuat lidahmu tidak bisa merasakan makanan yang enak, jika kau melihat makanan kesukaanmu lalu kau memakannya itu percuma. Rasanya hambar seperti makan nasi saja tanpa lauk apapun" jelas Hyojin lalu menghabiskan minuman itu karena lidahnya masih terasa pahit.

Doyoung terkekeh mendengar ocehan dari Hyojin, dia seperti melihat Taeyong yang sedang protes sekarang.

"Tapi nasi kan manis karena menggandung glukosa" jawab Doyoung dengan tertawa kecil.

"Iya aku tau, tapi coba saja kau banyak minum obat. Rasanya benar-benar tidak enak dan itu membuatku membenci obat-obatan" kata Hyojin lagi sambil melihat Doyoung yang tersenyum manis.

"Oh jadi itu alasannya kau tidak suka berada di Rumah sakit? Bau obat-obatan?" tanya Doyoung.

"Hah? Bukan, aku membenci obat sudah lama" jawab Hyojin lalu menghela nafas.

Hyojin menatap Doyoung sebentar lalu melihat ke depan.

"Aku membenci Rumah Sakit karena tempat itu mengingatkanku pada orang yang aku sayang beberapa waktu yang lalu, terakhir kali aku bertemu dengannya dan dia sudah menganggapku sebagai anak bungsunya" jelas Hyojin lalu tersenyum miris.

Kening Doyoung berkerut, dia bingung dengan gadis ini. Menurutnya gadis ini benar-benar unik dan selalu membuatnya ingin tau banyak hal tentang dirinya.

"Apa kau percaya reinkarnasi?" tanya Hyojin tiba-tiba.

Doyoung terkejut dengan pertanyaan Hyojin barusan.

"R-reinkarnasi?" tanya Doyoung lagi dengan gugup.

"Hmm.. Apa kau percaya?" tanya Hyojin lagi sambil menatap Doyoung serius.

"Tentu saja tidak, aku tidak percaya dengan hal yang tak masuk akal seperti itu" jawab Doyoung.

Ia kembali memikirkan mimpinya tadi pagi.

"Tapi.."

Doyoung menatap Hyojin sambil menunggu kelanjutan kalimat Hyojin sedangkan Hyojin melihat ke arah lain sambil berusaha mengingat sesuatu.

".. Aku tadi bermimpi hal yang tak masuk akal. Aku sedang menjelaskan soal mimpi diriku yang sekarang" jelas Hyojin lalu menatap Doyoung.

Doyoung bingung malahan dengan perkataan Hyojin. Sedangkan Hyojin dengan mudahnya mengatakan hal privasinya ke Doyoung, padahal mereka baru bertemu dan ini pertama kalinya mereka bercengkrama seperti ini.

"Itu aku yang mengatakan soal mimpiku, tapi aku memakai hanbok tradisional dan itu membuatku berfikir kalau itu aku di masa lalu dan bereinkarnasi" jelas Hyojin lagi.

Lagi-lagi Doyoung di buat bungkam dengan penjelasan Hyojin. Dia bingung mau menjawab apa. Saat ia ingin menjawab, Hyojin menyelanya,

"Sudahlah, anggap itu tidak penting. Aku juga tidak percaya dengan hal yang tak masuk akal itu" kata Hyojin lalu menyenderkan kepalanya di punggung sofa, ia menghela nafas dan memejamkan matanya karena kepalanya mulai berat.

"Bagaimana kalau itu terjadi?" tanya Doyoung yang juga penasaran dengan Reinkarnasi karena dia juga bermimpi aneh di masa lalu dengan Hyojin juga.

"Ntahlah, mungkin takdir" jawab Hyojin asal.

Kemudian Doyoung mengangguk paham.

"Aku juga memimpikan hal yang sama.." gumam Doyoung.

Doyoung melihat jam di tangannya yang ternyata sudah jam 9 lewat, ia pun melihat Hyojin yang sedang tertidur menurutnya.

"Hyojin" panggil Doyoung lembut.

Hyojin tidak merespon panggilan Doyoung.

"Apa kau tidur?" tanya dia lagi.

Namun Hyojin benar-benar tidak merespon.

"Sepertinya efek obatnya sudah bekerja dengan baik. Secepat itu kau tertidur, kau tidak takut apa jika tamu akan membawa kabur barang berhargamu? Atau laki-laki ini akan berbuat buruk kepadamu?" tanya Doyoung sambil tersenyum.

Dia menggeser tubuhnya hingga dia dekat dengan Hyojin. Tangannya terulur untuk merapikan rambutnya yang menutupi wajah cantiknya. Doyoung tidak tau kalau Hyojin mempunyai bulu mata yang lentik dan itu asli. Ntah mengapa dia merasa sangat dekat dengan gadis itu, seperti teman lama yang tidak bertemu.

'Rasa ini sangat berbeda ketika aku bersama dengan Sejeong. Sebenarnya kau itu siapa? Dan kenapa kau selalu muncul di dalam mimpiku?' batin Doyoung.

"Hyojin" panggil Doyoung sambil menusuk pipi kirinya dengan jari telunjuk kanannya.

Raut wajah Hyojin berubah menjadi kesal.

"Apa sih?! Aku masih mengantuk! Jangan ganggu aku!" jawabnya yang masih terpejam matanya.

Hal itu membuat Doyoung gemas, dia mengingat temannya, Ten ketika sedang kesal.

"Buka matamu, aku akan pulang karena sudah malam. Kau tidak mengunci pintumu?" tanya Doyoung lalu berdiri.

"Ya, nanti aku kunci" jawab Hyojin langsung berbaring di sofa panjangnya, dia melanjutkan tidurnya di sana.

"Astaga, kenapa malah tidur di sini? Tidur di kamar sana" kata Doyoung.

"Udah diam" jawab Hyojin sambil mengerutu kesal dengan mata yang tetap terpejam.

"Ya sudah kalau begitu, aku pulang dulu. Pintunya jangan lupa di kunci" kata Doyoung lalu berjalan menuju pintu.

Ia membuka pintunya tapi ia berbalik badan.

"Good night, Hyojin" gumamnya lalu tersenyum dan keluar dari rumah Hyojin setelah ia menutup pintunya pelan.

.

"Kalian pasti lapar, maafkan aku Doyoung, Taeyong. Aku akan mencari makanan untuk kalian.."
.
.
.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

12.7K 1K 17
Cravity with lokal vibes yang bisa jadi apa aja di sini
588K 7.9K 9
Selena Azaerin, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, Selena tak pernah kehilangan sifat cerobohnya. Ketika gadis itu telah menyelesai...
16.1K 3.4K 13
renjun tidak percaya bahwa boneka yang dia temukan itu hidup. ft. huang renjun © floristone, 2020
35.1K 3.9K 35
[Complete] "Lo pasti nyesel udah nolongin gue," Shuhua "Gak gue gak akan nyesel kok, " Renjun Start: 28-12-2019 Finish: 13-06-2020 ©figurakarya