[✓] my id is gangnam beauty |...

By jaeminuman

953K 156K 26.1K

❝ᴍᴀᴀꜰ, jaemin! aku benar-benar tidak bisa bersamamu!❞ ❝eh? maksud kakak?❞ ❝kau... terlalu jelek.❞ ➠remake web... More

Prolog
1. Mulai Hari Ini Cantik
2. Cantik dari Dulu
3. Kesalahan
4. Ups Aku Salah
5. Teman
6. Mengapa Seperti Ini
7. Tugas Kelompok
8. Tanpa Sengaja Salah Paham
9. Reuni
10. Kemarahan pada Pertanyaan
11. Berlutut
12. Padahal Tidak Tahu
13. Wanita Setengah Baya
14. Hati-hati dengan Eksperimen
15. Lagi-lagi. Pertemuan Kembali
16. MT
17. MT (2)
18. Karena Ingin Bertemu
19. Perubahan Hubungan
21. Ingatan Singkat
22. Cantik Jika Diet
23. Kehilangan
24. Berdandanlah yang Cantik
25. Bagaimana Ini?
26. Bunga
27. Festival - Melelahkan
28. Festival - Sebelum Ledakan
29. Festival - Ledakan!
30. Tiga Jenis Perasaan (Season 1 Tamat)
31. Mulai Kembali
32. Jebur
33. Kencan
34. Cowok Ini, Cowok Itu
35. Dag Dig Dug - Beda Maksud
36. Dag Dig Dug - Rute Kencan yang Klise
37. Dag Dig Dug - Aku dan Senior Itu
38. Dag Dig Dug - Dekat
39. Pertanda Mencurigakan
40. Menyukai Jeno?
41. Aku Suka Jeno
42. Bermain Tarik Ulur
43. Hari Ini Ada yang Ingin Kukatakan
44. Hari Ini Ada yang Ingin Kukatakan (2)
45. Pernyataan Cinta Pertama
46. 'Alasan Membencimu'
47. Bagiku Kak Senior Itu..
48. Benar-benar Tidak Tahan
49. Penyamaran
50. Saling Berhadapan
51. Pernyataan Cinta Kesepuluh
52. Harus Bagaimana?
53. Pertama Kali
54. Impulsif
55. Kepikiran
56. Renjun
57. Renjun (2)
58. Semakin Menjadi
59. Maksudnya Kau Mengajak?
60. Sumbu
60. Tidak Waras
61. Jangan Ikut Campur!
62. Aku Sangat Membencimu
63. Tidur Saja di Sini
64. Hentikan
65. Runtuh
66. Lebih Baik
67. Dua Orang, Dua Tangan
68. Sekali Lagi
69. Jaemin
70. Sekarang
71. Indah (Episode Terakhir)
(+) Tipe Ideal
(+) Harus Berciuman
(+) Cium
Spin-off #1
Spin-off #2
Spin-off #3
Spin-off #4
Spin-off #5
Spin-off #6
Spin-off #7

20. Komite Siswa

11.8K 1.9K 436
By jaeminuman

Tzuyu berpikir bahwa Jaemin dan Renjun ternyata sedekat itu. Ia akhirnya memperbolehkan Jaemin ikut. Lagipula tidak ada ruginya juga karena mereka sedang kekurangan orang.

"Sepertinya boleh juga. Bagaimana denganmu, Jaemin?"

"Apa?! Tetapi, terlalu mendadak."

"Tidak sulit, hanya rapat beberapa kali lalu langsung serving pada hari festival."

"Tetapi, memangnya aku bisa?" Jaemin bertanya dengan hati-hati. Ia berpikir bahwa yang biasanya ditunjuk untuk serving adalah anak-anak yang rupawan, sedangkan dirinya tidak.

"Sekarang anggotanya masih kurang, harus dipenuhi. Tolong." Tzuyu sampai memohon pada Jaemin.

Lelaki manis itu tampak berpikir sebelum memberi keputusan, "Jika komite siswa menyetujuinya, ya sudah."

"Terima kasih, Jaemin! Terima kasih!" Tzuyu langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi komite.

Chou Tzuyu
Tadi aku baru saja bertanya pada Renjun.
Ia akan ikut jika bersama dengan Jaemin.
Jaemin juga tidak apa-apa. Ia cantik.

ketua Lai Guanlin
Jaemin?

ketua angk. 3 Kang Daniel
Ah, dia?

ketua Lai Guanlin
Hehe.

ketua angk. 3 Kang Daniel
Hehe.

ketua angkatan 1
Hihihihihihi.

wakil ketua angk. 3 Im Nayeon
Kenapa? Ia dekat dengan Renjun?

ketua angk. 2 Oh Sehun
Iya. Bawa saja. Bukankah kita sedang mencari orang lagi?

ketua Lai Guanlin
Dia indah.

ketua angk. 3 Kang Daniel
Pencerahan. Hahahahaha.

Tzuyu menggerutu dalam hati saat melihat betapa menyebalkannya para laki-laki yang ada di grup komite itu.

"Jaemin, komite siswa menyetujui bila kau ikut. Renjun, kau juga ikut, bukan?"

"Iya! Jika Jaemin ikut, pokoknya aku ikut! Aku akan meminta pada kakak di ekstrakurikuler untuk mengosongkan satu hari." Renjun tersenyum penuh semangat.

"Terima kasih. Nanti akan ada rapat untuk festival. Akan kuhubungi."

Jaemin sebetulnya masih ragu untuk ikut. Ia tampak resah dan Jeno menyadarinya.

🦄

Minhyung menatap ponselnya yang menampilkan ruang obrolan bersama Jaemin, "Tidak dibalas."

Gumaman Minhyung membuat Daniel yang sedang merokok di sebelahnya menoleh, "Kau chat dengan Jaemin yang waktu itu dari jurusanku? Kau benar-benar menyukainya?"

"Cantik, bukan?" Minhyung memasukkan sebatang rokok ke mulutnya.

"Dia cantik dari mana? Aku benar-benar tidak mengerti seleramu. Dia operasi banyak sekali."

"Memangnya kenapa? Jika cantik, ya cantik saja."

"Aku sangat tidak suka dengan wajah seperti itu. Lebih baik yang biasa saja, tidak diubah."

"Lalu kenapa jika bukan seleramu?"

Daniel tidak menjawab. Ia malah mengalihkan pembicaraan, "Saat festival, jurusanku akan membuat bar. Katanya Jaemin juga ikut."

"Oh ya? Pasti dipilih yang cantik."

"Iya. Tetapi sebenarnya di jurusanku jarang ada yang cantik. Banyak yang terlihat lumayan saja. Yang cantik sekali itu hanya Renjun. Padahal, hanya menggunakan Renjun dan anak angkatan 18 yang tampan itu saja, barnya pasti akan sangat populer."

"Yang tampan?" tanya Minhyung. Ia kembali teringat kejadian saat MT di mana Jeno menghampirinya yang sedang berdua dengan Jaemin, "Dia ya?"

"Kau mengetahuinya?"

"Hanya dengan melihat saja, aku tahu ada satu anak yang tampan. Dia ikut serving bar?"

"Harus disuruh." jawab Daniel sambil melihat ponselnya. "Pokoknya, kau datang saja saat rapat festival. Pasti Jaemin juga datang."

🦄

Sebelum rapat festival dimulai, orang-orang sudah berkumpul di ruangan. Renjun datang bersama Jaemin dan Felix.

"Halo!" sapa Renjun pada para anggota komite.

"Sudah datang?" tanya Lai Guanlin sang ketua komite.

"Halo! Begitu kau datang, suasana langsung menjadi cerah." ujar ketua angkatan 3, Kang Daniel.

"Terima kasih!" Renjun tersenyum. Jaemin menjadi malu saat berdiri di antara anak-anak cantik seperti Renjun dan Felix.

"Renjun, Felix, lalu kau Jaemin ya?"

"Ah, iya." Jaemin menoleh dan matanya langsung bertatapan dengan seorang lelaki manis bertubuh montok.

"Jangan berdiri saja. Ayo duduk."

Jaemin berpikir bahwa laki-laki ini sangat manis. Nilainya—

Tunggu. Mulai sekarang Jaemin sudah bertekad untuk menahan diri agar tidak melakukannya lagi.

Saat itu, pintu terbuka dan menampakkan sosok yang lumayan mencolok.

"Hey! Kau anggota komite, tetapi datang lebih lambat daripada anak-anak yang akan serving!" tegur Daniel. Orang itu mengabaikannya dan memilih untuk berjalan ke arah sofa.

Jaemin melirik ke arah sofa di mana orang itu duduk. Ia berpikir orang-orang yang merupakan anggota komite banyak sekali yang mencolok.

"Walaupun kalian pasti sudah tahu, biar kuperkenalkan. Aku ketua. Namaku Lai Guanlin." Lelaki jangkung itu memulai rapat hari ini.

"Aku ketua angkatan 3, Kang Daniel."

"Wakil ketua, Im Nayeon."

"Aku ketua angkatan 2, Yoo Jeongyeon." ujar orang yang tadi baru saja datang.

"Eh?!" Jaemin dan Felix terkejut bersamaan dan selanjutnya adalah tawa para anggota komite.

"Kalian pasti mengira ia adalah laki-laki, bukan?"

"Lihat, anak angkatan 18 pasti berpikir dia itu laki-laki!"

"Maaf!" kata Jaemin gugup.

"Tidak peduli." gumam Jeongyeon.

"Sekarang kau. Tidak bicara?" Daniel menyenggol lelaki manis bertubuh montok yang ada di sebelahnya.

"Aduh. Mau ditertawakan lagi ya?" Lelaki montok itu menunduk dengan wajah yang memerah.

"Cepatlah!" Daniel tertawa.

"Aku angkatan 2. Namaku Park Jihoon."

Suara tawa para laki-laki terdengar setelah si montok itu memperkenalkan diri.

"Kalian semua, panggil dia Kak Jihoon."

Jaemin menatap Jihoon. Ia berpikir bahwa laki-laki itu sungguh manis. Lalu, mengapa ditertawakan?

Suasana mulai kembali tenang dan Guanlin mulai membacakan apa yang ingin ia sampaikan pada hari itu, "Festival akan diadakan selama dua hari, tanggal 11 dan 12 Mei. Jurusan kita akan membuat bar kimia. Yang memasak adalah tim dari komite. Untuk serving adalah Renjun, Felix, Jaemin, dan Nayeon."

"Oh, iya. Bagaimana dengan Lee Jeno?"

"Ia menolak." jawab Tzuyu.

"Anak baru disuruh ikut serta dalam acara jurusan malah melarikan diri? Pokoknya suruh ikut. Tzuyu, kau yang bertanggung jawab. Pokoknya bawa dia!"

"Tetapi, ia bilang tidak mau. Bagaimana aku—" Tzuyu menghentikan ucapannya ketika Gunalin mulai berbicara lagi.

"Kalian pasti sudah tahu. Yang bisa menjadi anggota serving bar adalah wajah-wajah jurusan. Kalian yang berkumpul di sini adalah yang paling cantik dari angkatan 18, jadi kalian boleh berbangga." Guanlin kemudian menoleh ke sebelahnya, "Senang, Renjun?"

"Ya?"

"Jangan pura-pura tidak tahu. Semua orang berkata bahwa kau adalah yang paling top di angkatan 18."

"Top? Nilai belum keluar, bukan?"

Semua orang tertawa.

"Bukan nilai. Maksudnya, di antara anak laki-laki submisif, wajahmu paling top! Jangan pura-pura tidak tahu!"

"Apa? Tidak juga. Banyak anak yang lebih cantik dariku."

Guanlin tertawa, "Lihat dia ini. Padahal sudah tau, tetapi malah seperti itu. Betul, Jaemin?"

"Ya?" Jaemin kebingungan.

"Jika anak yang cantik berbicara seperti itu di sebelahmu pasti kesal, bukan?"

"Jaemin juga termasuk cantik! Mengapa kau membuatku malu seperti ini?" Renjun merangkul lengan Jaemin sambil tersenyum.

"Lihat. Diam-diam ia melemparkan batu ke Jaemin." Guanlin kembali tertawa. Tzuyu menatapnya kesal.

"Tolong hentikan obrolan pribadinya. Semua pasti sibuk. Ayo kita bicarakan tentang festival." sela Jeongyeon.

"Ada apa Jeongyeon? Kau perempuan ya? Iri jika orang lain dipuji cantik? Jika kau ingin dipuji cantik, panjangkan dulu rambutmu." ujar Guanlin.

"Sudahlah. Katanya saat festival Renjun harus menjadi model tim ekstrakurikulernya? Lalu Kak Nayeon juga bagian dari komite, selain serving pasti banyak perkerjaan. Jika mereka berdua tidak bisa bagaimana?" Jeongyeon mengalihkan pembicaraan.

"Jika tiba-tiba ada yang tidak bisa, mungkin anggota komite harus membantu." usul Jihoon.

"Serving harus dilakukan oleh perempuan atau laki-laki submisif. Jika dilakukan oleh laki-laki dominan, siapa juga yang ingin datang?" tanya Guanlin.

"Di komite banyak perempuan dan laki-laki submisif. Ada aku, Jihoon, Kak Jeongyeon juga ada." ujar Tzuyu yang sedari tadi diam saja.

"Tidak bisa seenaknya seperti itu! Sudah kukatakan anggota serving itu bunga dari bar kita! Dan kalian adalah bunga layu! Apalagi kau, Tzuyu! Kau terlalu tinggi untuk menjadi perempuan!" sergah Daniel kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Sudahlah. Suruh siapa saja, memangnya kenapa?" tanya Jeongyeon.

"Tidak bisa! Tidak bisa! Ini martabat jurusan!" ujar Guanlin arogan. "Jika ingin yang serving orang lain, Tzuyu, kau harus lebih pendek dari sekarang! Jihoon, kau diet! Jeongyeon, pakaianmu harus seperti perempuan!"

"Apa?!" Tzuyu sudah hendak mengamuk.

"Aku sudah mengatakan jika kau benar-benar harus lebih pendek, Tzuyu." ujar Guanlin santai.

"Ya ampun! Memangnya kau tidak jangkung?!"

Kepercayaan diri Jaemin semakin menurun. Jika yang cantik seperti Jihoon, Tzuyu, dan Jeongyeon saya dikatakan seperti itu, bagaimana dengan dirinya?

"Beda. Laki-laki jika tinggi malah terlihat bagus."

"Itu tergantung wajahnya." jawab Jeongyeon.

"Jika boleh jujur, aku ini termasuk tampan. Betul, anak baru? Menurut kalian, aku bagaimana?"

"Tampan! Benar-benar tampan!" Renjun tersenyum.

"Dengar! Top angkatan 18 saja mengakui!"

"Setiap kali bekerja untuk komite, aku selalu merasa jika jiwa kepemimpinanmu sangat bagus dan keren!" Renjun memuji Guanlin lagi, "Penampilan tidak penting untuk laki-laki dominan. Kita bisa merasakan pesonanya dari sifat."

"Renjun keren!" Daniel dan Guanlin bertepuk tangan. Tzuyu menatap laki-laki mungil itu dengan tatapan kesal.

"Pokoknya, hari ini semua anggota berkumpul! Untuk detailnya, minggu depan kita akan bertemu lagi untuk membicarakannya." Guanlin menyudahi rapat hari itu.

"Kak, semakin dipikirkan, aku benar-benar boleh ikut?" bisik Jaemin pada Tzuyu.

Renjun tidak sengaja mendengar perkataan Jaemin dan ia langsung menyergah, "Apa? Jangan, Jaemin! Pokoknya aku ingin bersama denganmu! Aku sudah minta izin ke tim ekstrakurikuler."

"Renjun harus ikut!" kata Daniel.

"Tolong ya kalian berdua. Ini kepentingan jurusan. Tzuyu juga. Kau urus Jeno dan bawa dia." kata Guanlin.

Setelah Guanlin dan Daniel keluar dari ruangan, Tzuyu menggerutu, "Menyebalkan. Jeno tidak mungkin mau. Aku harus menemuinya dan meminta tolong."

"Halo, Jeno? Kau di mana?" Tzuyu mulai berbicara setelah mengangkat ponselnya ke telinga, "Ada waktu? Tidak, bukan apa-apa. Bisa berbicara sebentar di ruang jurusan? Tolong!"

"Oh?" Jaemin yang berdiri di sebelah Tzuyu terkejut saat Minhyung tiba-tiba membuka pintu.

"Oh! Halo, Jaemin." sapa Minhyung.

"Aku pergi. Silahkan berbicara." kata Tzuyu sambil masih menelepon Jeno.

Minhyung menatap Jaemin. Lelaki manis itu tidak berani menatapnya balik.

"Mengapa melihat seperti itu?" tanya Jaemin.

"Karena aku ingin selalu bertemu." Minhyung berjalan mendekati Jaemin yang memundurkan tubuhnya, "Walaupun kau tidak membalas chat, pokoknya sekarang sudah bertemu. Aku senang."

Jaemin tidak mampu menjawab.

Sementara itu di luar, Jeno menghampiri Tzuyu yang berdiri di depan ruang jurusan.

"Ada apa memanggil?" tanya lelaki itu.

"Kau datang? Ternyata jika dipanggil, kau mau datang juga."

"Bicara apa? Intinya saja."

"Kita duduk dulu. Jangan ke ruang jurusan."

"Mengapa tidak?"

"Aku pergi keluar karena kakak kelas yang pindah jurusan atau siapa pun itu sedang mendekati Jaemin."

Jeno terdiam.

"Tetapi, entah mengapa Jaemin selalu membuat orang khawatir. Ia begitu berbeda dengan penampilannya, sangat pemalu. Sepertinya ia banyak bermasalah dengan laki-laki aneh. Tadi pagi juga Yukhei mengganggunya, bukan? Yukhei sangat terkenal suka mendekati siapa saja."

Jeno langsung berjalan menuju ruang jurusan. Ia membuka pintu, membuat Jaemin dan Minhyung menoleh ke arahnya.

🦄

nanapoo

Continue Reading

You'll Also Like

341K 51.2K 11
[Romance] [School Life] What if we rewrite the stars? •BxB •Jeno x Jaemin •acel_kins •Don't like? Then don't read bitches!
555K 72K 20
"Kalau lo egois dan mikirin diri sendiri gini, lo gak pantes jadi OSIS." -Jeno "Gue yang darah rendah liat tampang dia langsung darah tinggi tau gak...
1.6K 100 15
Keira Ardelia dan Zea Qirana Aqila dua sahabat yang tak seperti sahabat pada umumnya, mereka berdua terkesan bodo amat terhadap satu sama lain, mau s...
764K 77.3K 25
Lee Jeno di jodohkan orang tuanya, tetapi ia menolak dan memilih kabur dari rumah, Jeno mengaku diusir dari rumahnya pada seorang pemuda manis namun...