Spin-off #6

6K 957 11
                                    

"Seru?" tanya Jeno pada Jaemin yang duduk di depan sebuah kafe. Mereka sudah mengganti hanbok dengan pakaian biasa.

"Iya! Seru sekali." jawab Jaemin.

"Ingin minum apa? Biar kubeli sebelum kafenya tutup."

"Terima kasih. Aku ingin ice americano." Jaemin tersenyum. Begitu Jeno pergi, ia segera memeluk lututnya. Karena hari ini terlalu seru, justru menjadi masalah baginya. Apalagi jika jadi menginap tiga hari dua malam, pasti akan lebih seru sekaligus menjadi masalah.

Pandangan Jaemin berkeliling sembari menunggu Jeno dan tiba-tiba saja ia terpaku pada pemandangan yang tidak asing baginya. Jaemin memajukan tubuhnya untuk melihat dengan lebih jelas.

"Anda sudah datang? Hari ini juga bungkus ceker ayam?" tanya seorang wanita dengan apron yang terpasang di bagian depan tubuhnya. Jaemin samar-samar dapat mendengar suaranya, tetapi bukan wanita itu yang menarik perhatiannya melainkan sang pelanggan yang baru saja datang ke toko itu. Mungkin Jaemin salah, tetapi saat sosok mungil itu membungkuk pada sang wanita dan berbalik pergi, sepertinya dugaannya benar.

 Mungkin Jaemin salah, tetapi saat sosok mungil itu membungkuk pada sang wanita dan berbalik pergi, sepertinya dugaannya benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu menyadari bahwa itu benar-benar Renjun, Jaemin bangkit dari duduknya dan berusaha menahan lelaki mungil itu, "Tunggu!"

Sayang sekali, Renjun tidak mendengar Jaemin. Ia menyeberangi jalan dengan Jaemin yang terus memanggil-manggilnya di belakang. Jaemin mulai merasa putus asa ketika lampu merah untuk pejalan kaki menghalangi niatnya. Renjun sempat menoleh ke arahnya, tetapi langsung menghilang ketika sebuah bus menghalangi pandangan Jaemin.

"Ternyata ia masih ada di tempat ini." gumam Jaemin dengan mata yang masih menatap pada arah hilangnya Renjun.

🕊️

"Ada apa? Apakah ada sesuatu yang terjadi ketika aku pergi?" tanya Jeno saat mereka berjalan berdampingan dengan es kopi di genggaman.

Jaemin menunduk, "Tiba-tiba aku merasa malu."

"Mengapa?"

"Sepertinya aku sama sekali tidak berubah." Jaemin menghela nafasnya ketika Jeno tidak menjawab, "Kau tahu? Aku bertambah gemuk."

"Aku tidak tahu."

"Dengarkan saja!"

"Iya." Jeno mengalah.

"Bobot tubuhku sekarang adalah yang terberat semenjak aku masuk kuliah karena itu aku berencana menurunkannya hingga hari ulang tahunku tiba, tetapi aku gagal, lalu aku tidak bisa memperlihatkan wajah asliku pada orang lain, terlebih padamu. Aku benar-benar tidak ingin... Memang seperti itu, tetapi karena hari ini adalah hari ulang tahunku, jadi aku ingin menginap di tempat tinggalmu."

Jeno berusaha mencerna perkataan Jaemin, memastikan apakah itu nyata atau ia hanya sedang bermimpi, "Apa?"

Jaemin mengangkat kepala hingga menampakkan wajahnya yang sudah sangat merah, "Tidak masalah, bukan?"

🕊️

🦄nanapoo

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang