6. Mengapa Seperti Ini

14.8K 2.7K 612
                                    

Author's POV

"Pokoknya aku ditolak."

"Apa?! Kau ditolak?!" Tzuyu tampak terkejut, "Kakak itu jelas sekali menunjukkan ketertarikannya padamu!"

"Iya, pokoknya ia berkata bahwa ia tidak suka padaku." Jaemin mengedikkan bahunya.

"Apa maksudnya?! Menyebalkan! Dia mempermainkanmu ya?!" Tzuyu mulai murka.

"Bukan begitu..."

Sementara itu, seorang laki-laki dan perempuan sedang berjalan bersama saat si perempuan menatap ke satu arah. Laki-lakinya menanyakan apa yang dilihat oleh perempuan itu.

"Kau lihat laki-laki yang berada di depan mesin otomatis itu? Tampan sekali ya?"

"Ah, dia? Dia memang populer." Laki-laki itu tertawa, "Memang tampan, tapi katanya sifatnya gawat sekali."

"Ya sudahlah. Kalau tampan pasti dianggap baik." Sang perempuan ikut tertawa.

"Dasar."

Jeno mengambil kaleng sprite-nya sambil berpura-pura tidak peduli dengan perkataan laki-laki dan perempuan yang lewat di belakangnya.

"Aku juga suka sprite."

Tiba-tiba saja, Renjun sudah berdiri di sebelah Jeno.

"Itu, boleh untukku?"

Jeno menatap Renjun dingin, "Kau pengemis ya?"

Renjun tertawa, "Bukan. Kan bagus jika kita bisa dekat."

"Mengapa juga aku mau?"

"Soal itu, bukannya kita akan tahu saat sudah dekat?"

Semua orang menatap mereka dengan kagum tetapi mereka tampak tak peduli. Renjun menundukkan kepalanya, "Aku tidak mau jadi canggung denganmu. Kita saat orientasi kan kesan pertamanya agak tidak enak."

Jeno berbalik, "Terus? Aku pergi dulu."

"Tunggu!" Renjun menarik bagian belakang sweter Jeno.

"Aku memang tidak peka hingga tidak tahu apa salahku, tapi aku tidak mau kita berdua menjadi canggung. Kau juga pasti tidak mau dari awal canggung dengan seseorang padahal kita tidak tahu apa ke depannya kita bisa menjadi teman baik. Jadi, yah? Boleh buatku?" Renjun tersenyum sedangkan Jeno menatapnya ngeri.

Di belakang mereka, Heejin menarik tangan Siyeon, "Ayo makan, aku traktir. Lupakan saja laki-laki sial itu!"

"Aku bahkan belum menjadi kekasihnya. Tidak apa-apa kok." jawab Siyeon.

Kembali lagi ke Jeno dan Renjun, Tzuyu beserta Dahyun dan Jaemin tiba-tiba saja datang ke arah mereka.

"Oh? Hai." sapa Tzuyu.

"Halo Kak Tzuyu, Dahyun, Jaemin." Renjun tersenyum.

"Halo!" Dahyun balas tersenyum sedangkan Jaemin di sebelahnya tampak terkejut karena tiba-tiba bertemu dengan Renjun.

"Ada apa dengan mereka? Sedang pendekatan ya?" Tzuyu berbisik-bisik dengan Dahyun. "Padahal saat orientasi, mereka tidak akur, sudah baikan ya? Bagus deh."

"Wah, pemandangannya bagus ya. Mereka berdua cocok jadi sepasang kekasih."

Jaemin hanya terdiam sambil bergidik ngeri karena ternyata Renjun suka dengan seorang bad boy.

Jeno menatap ke arah Jaemin dan kawan-kawannya lalu melemparkan kaleng sprite-nya ke Renjun. Laki-laki cantik itu kaget tetapi dapat menangkap kaleng itu dengan sigap.

[✓] my id is gangnam beauty | nominWhere stories live. Discover now