Re : Life Be A Genius Mage

By Arlerish

91.7K 9.1K 1.9K

Highest Rank : #1 - rpg [7-4-2019] #1 - berbakat [22-2-2019] #243 - fantasi [7-4-2019] #3 - zero [22-2-2019] ... More

Prolog
Chapter 1 : Awal Mula
Chapter 2 : Gelombang Monster.
Chapter 3 : Minotaurus
Chapter 4 : Pemandu
Chapter 5 : Menjadi Seorang Putra, Lagi.
Chapter 6 : Keluarga Baru
Chapter 7 : Adik Yang Imut
Chapter 8 : Sebuah Ruang
Chapter 9 : Duel
Chapter 10 : Kandidat?
Chapter 11 : Maid
Chapter 12 : Seorang Gadis
Chapter 13 : Gadis yang Aneh
Chapter 14 : Liontin
Chapter 15 : Item Sihir
Chapter 16 : Pergi (?)
Chapter 17 : Elf's
Chapter 18 : Ikemen
Special : Ilustration of Characther
Chapter 20 : Forbidden Curse
Chapter 21 : Permintaan Tolong
Chapter 22 : Putri!?
Chapter 23 : Bunga Istana
Chapter 24 : Mind Control (1)
Chapter 25 : Mind Control (2)
Chapter 26 : Mind Control (3)
Chapter 27 : Mind Control (4)
Chapter 28 : Pesan Putri
Chapter 29
Chapter 30 : Hukuman
*Special Irish*
*Special Arlerish*
Chapter 31 : Pelayan Durhaka
Chapter 32 : Pelayan Baru
Chapter 33 : Memori Althra
Chapter 34 : Pertarungan
Chapter 35 : Kebangkitan

Chapter 19 : Prolog (Arc 2)

2.1K 230 55
By Arlerish

Tadi malam, yang tidak bisa dikatakan malam dan lebih tepatnya pagi, aku membawa pulang dua belas Elf muda. Semua yang ada di dalam rumah tersebut hanya bisa terkejut. Mau tidak mau aku menceritakan semuanya pada ayah dan Siegfried yang ada disampingnya.

Ayah memang sangat baik. Ia mengangguk paham dan juga membiarkan mereka tinggal disini. Namun, mereka harus bekerja. Lagipula katanya, mereka sudah dibeli olehku dan bebas mau ku apakan. Kata kata yang sungguh menyeramkan bukan?

Aku putuskan untuk membuat mereka menjadi pelayan rumah. Namun ayah menolak dengan keras hal itu. Kami pun berdebat panjang. Padahal kepala ku sudah sangat pusing. Akhirnya ayah memiliki sebuah ide yang menurutku gila.

Ia berkata bahwa akan membagi dua kelompok. Kelompok pertama adalah Elf yang bisa bertarung dan berguna untukku. Mereka diberi tugas menjadi pelayan serta pengawal pribadi. Kelompok lainnya akan tetap di rumah dan menjalani hari hari sebagai pelayan di rumah bangsawan ini. Meskipun menjadi pelayan, mereka diberi kebebasan dan berada di bawah tanggung jawab Siegfried.

Mengapa para elf ini lebih dipercaya dalam melayaniku? Yah, menurutku ini mudah. Mereka memiliki kekang budak untuk tidak melanggar perintahku. Mereka mustahil bisa menghianati diriku. Oleh sebab itu ayah percaya pada mereka, termasuk Althra.

Althra adalah seorang ikemen yang dengan senang hati melayani diriku. Mengapa demikian? Ia menjelaskan bahwa ia tidak memiliki alasan untuk bertarung tanpa melindungi seseorang. Jadi ia ingin melindungi ku, beserta para Elf yang berada di bawah tanggung jawab ku.

Setelah semua masalah diatas selesai, aku menemui sebuah masalah baru. Varlerish dan Irish memasang wajah yang amat menegangkan di dalam kamarku.

" Selamat pagi, tuan...." Irish yang melihatku langsung menyapaku dan tersenyum padaku. Namun senyuman itu, seperti senyuman seorang pembunuh yang haus darah. Kau tau? Wajahnya itu sangat mengerikan....

" Ah,, hahaha selamat pagi Irish." Aku menggaruk bagian belakang kepalaku yang tidak gatal sama sekali. Aku mencoba tersenyum padanya, walau terlihat jelas senyuman ku pasti sangat kaku.

"Kak..." Aku mendengar sebuah suara lembut memanggil diriku. Tanpa pikir dua kali aku langsung menoleh dan mendapati Varlerish tengah tertunduk.

" Ada apa?" Tanyaku. Dia langsung mendongak dan menatap sinis ke arah mataku.

" Penjahat kelamin!" Kalimat Varlerish menusuk jauh kedalam diriku. Hatiku nyeri....

Deg....

Dewa,, apakah aku penjahat kelamin? Apa yang salah dariku? Aku tidak pernah......... Seseorang..... Bagaimana bisa adik imutku mengataiku penjahat kelamin!??

" Eeeeh,....." (Arlerish)

" Tuan membawa pulang dua belas gadis Elf muda dan cantik untuk dijadikan pelayan. Apakah aku dan Adelina tidak cukup bagi tuan? Apakah pelayanan kami kurang? Jika perlu kami akan melayani tuan setiap malam." Ucapan Irish membuatku tersedak dan batuk.

Apa apaan itu? Apa maksud dari kalimat nya!? Mereka marah karena aku membeli budak? Karena hal itu Varlerish mengataiku penjahat kelamin?.

" Hei Irish, bukankah itu curang? Yang boleh tidur dengannya malam ini hanya diriku." Aku hanya bisa diam mendengar perkataan Varlerish. Padahal aku baru saja ingin tidur sekarang, namun tampaknya hal itu mustahil. "Itu hukuman bagimu kak, Karena tidak pulang dan pergi diam diam..." Tambahnya lagi wajah imut dan tegas.

" Yaa.... Lakukan sesukamu." Ucapku sambil berjalan kedepan. Aku langsung mengusap lembut kepala mereka berdua.

Mengusap lembut kepala wanita yang sedang marah dan cemberut adalah salah satu yang di ajari oleh ayahku, Roma. Kuharap hal ini bisa berguna untuk meredakan amarahnya mereka.

Namun, tampaknya bukan makin mereda menurutku malah semakin marah. Wajah mereka semakin memerah padam. Aku langsung menarik tanganku dan bergegas ketampat tidur hanya untuk berbaring.

" Kakak, bodoh!" Setelah mengucapkan hal itu Varlerish langsung berlari ke luar ruangan. Aku hanya menatap heran kepadanya yang berlari keluar.

Aku hanya bisa menghela nafas lesu. Adik imutku mengatai diriku lagi. Hari ini sudah berapa kali adikku menyakitiku dengan kata katanya.

Aku langsung berbaring di atas kasur. Menutup mata dan tak menghiraukan Irish yang diam sedari tadi. Aku rasa dia sangat marah dan aku tidak ingin membuatnya semakin marah.

" Tuan?.." Suara seorang yang lembut menerpa diriku. Suara itu terletak di samping ranjang yang sedang menjadi tempat tidurku. Aku menoleh dan mendapati Adelina tengah berdiri sambil tersenyum ramah padaku.

" Ah, ya?" Seketika aku langsung duduk dan menatapnya.

" Anda tidak lupa kan dengan jadwal kita malam ini?" Tanya lembut Adelina.

" Ah.....hahaha." Aku hanya bisa tersenyum cengengesan. Aku benar benar tidak mengetahui apa-apa tentang malam ini. Apa yang telah aku lupakan?

" Dia pasti lupa. Hanya Elf yang ada di ingatannya... Hump!!" Irish yang sedari diam berdiri mematung dengan wajah merah kini angkat bicara. Aku hanya menoleh tidak percaya dengan apa yang barusan ia katakan...

" Bukan begitu, Irish..." Baru saja aku ingin berdiri dan menghampirinya dia langsung menghilang dan kembali kedalam tubuhku.

Aku hanya bisa terduduk lesu dan menghembuskan nafas yang amat berat. Saking beratnya mungkin Adelina bisa mendengarnya.

" Jadi jadwal malam ini apa?" Tanyaku pada Adelina.

" Tuan akan dikenalkan oleh yang mulia Raja sebagai putra keluarga Duke Oz'ord."

Bagaimana aku bisa lupa acara sebesar ini? Malam ini akan menjadi perjamuan besar hanya untukku di istana. Jika di dunia lamaku ini disebut Dinner Party.

" Oh sekarang aku ingat.... Jadi bangunkan aku jika sudah waktunya.." Aku kembali merebahkan diriku diatas ranjang. Kepalaku pusing dan sangat mengantuk.

" Apa yang anda katakan tuan? Adeliana kakak saya akan mengajari anda berdansa sekarang dan sopan santun di kerajaan. Jadi mohon persiapkan diri anda..." Aku hanya bisa menepuk jidatku mendengar penjelasan dari Adelina.

Aku kembali menutup mataku.

" Tuan....."

" Baik baik!!"

Dengan berat hati aku akhirnya beranjak dari tempat tidurku.

================

Continue Reading

You'll Also Like

995K 84.1K 40
(š’šžš«š¢šžš¬ š“š«ššš§š¬š¦š¢š š«ššš¬š¢ šŸ) š˜Šš˜°š˜·š˜¦š˜³ š˜£š˜ŗ š˜øš˜Ŗš˜„š˜ŗš˜¢š˜øš˜¢š˜µš˜Ŗ0506 Ņ“į“ŹŸŹŸį“į“” į“…į“€Źœį“œŹŸį“œ į“€į“‹į“œÉ“ į“˜į“į“›į“€ ÉŖÉ“ÉŖ į“œÉ“į“›į“œį“‹ į“į“‡É“į“…į“œį“‹į“œÉ“É¢ į“Šį“€ŹŸį“€É“É“Źį“€ į“„į“‡Ź€ÉŖį“›į“€ā™„ļøŽ ___...
2M 84.2K 49
kecelakaan saat balapan yang ternyata sudah di rencana kan sejak awal oleh seseorang, membuat jiwa Elnara terlempar ke dalam tubuh Kinara yang ternya...
3.7M 240K 77
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...
884K 60.4K 45
RAJA KU MUSUH KU "Jangan berharap lebih pada ku. Aku menjadikan mu permaisuri ku, karena aku ingin menyiksa mu lebih leluasa." "Perintah ku adalah mu...