Re : Life Be A Genius Mage

By Arlerish

91.7K 9.1K 1.9K

Highest Rank : #1 - rpg [7-4-2019] #1 - berbakat [22-2-2019] #243 - fantasi [7-4-2019] #3 - zero [22-2-2019] ... More

Prolog
Chapter 1 : Awal Mula
Chapter 2 : Gelombang Monster.
Chapter 3 : Minotaurus
Chapter 4 : Pemandu
Chapter 5 : Menjadi Seorang Putra, Lagi.
Chapter 6 : Keluarga Baru
Chapter 7 : Adik Yang Imut
Chapter 9 : Duel
Chapter 10 : Kandidat?
Chapter 11 : Maid
Chapter 12 : Seorang Gadis
Chapter 13 : Gadis yang Aneh
Chapter 14 : Liontin
Chapter 15 : Item Sihir
Chapter 16 : Pergi (?)
Chapter 17 : Elf's
Chapter 18 : Ikemen
Special : Ilustration of Characther
Chapter 19 : Prolog (Arc 2)
Chapter 20 : Forbidden Curse
Chapter 21 : Permintaan Tolong
Chapter 22 : Putri!?
Chapter 23 : Bunga Istana
Chapter 24 : Mind Control (1)
Chapter 25 : Mind Control (2)
Chapter 26 : Mind Control (3)
Chapter 27 : Mind Control (4)
Chapter 28 : Pesan Putri
Chapter 29
Chapter 30 : Hukuman
*Special Irish*
*Special Arlerish*
Chapter 31 : Pelayan Durhaka
Chapter 32 : Pelayan Baru
Chapter 33 : Memori Althra
Chapter 34 : Pertarungan
Chapter 35 : Kebangkitan

Chapter 8 : Sebuah Ruang

2.5K 279 0
By Arlerish

Hari ini adalah hari pertamaku didalam rumah yang begitu luas. Tidak hanya luas, banyak sekali pelayan yang bekerja disini. Aku berjalan jalan sejenak mengelilingi taman dan rumah ini. Ternyata terdapat labirin di taman belakang rumah ini.

Labirin itu dibatasi oleh tanaman yang cukup tinggi. Bukan hanya itu, ada mawar merah dan mawar putih yang tumbuh di pembatas labirin tersebut. Sehingga setiap orang yang memasukinya pasti akan disambut langsun oleh wewangian dari bunga mawar tersebut.

Aku menyusuri labirin tersebut. Makin dalam, makin dalam, penciuman ku makin lama terganggu. Aku biasanya mengaktifkan sihir kepekaan dua kali lipat terhadap semua panca indera ku. Kali ini sepertinya ku non aktifkan saja penciumanku, karena bau ini sangat menganggu hidungku.

Tak lama aku berjalan, aku tersesat dalam labirin ini. Aku memutar mutar tanpa tau harus kemana. Hanya melihat bunga yang sama setiap waktu, bahkan tanda silang yang ku buat di rumput tempat ku berpijak, ini sudah kali kelima aku melewatinya. Ironis bukan?

" Kak, apa kau tersesat?" Tiba tiba suara muncul dari belakang ku. Aku langsung menoleh dan mendapati Varlerish ada disana.

" Ah, hahaha iya..." Jawabku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

Varlerish lalu menggeleng dan tersenyum kearah ku. Tak lama kemudian ia menarik tanganku.

" Kak,.... Kakak hanya harus melihat setiap pola mawar ini. Memang warnanya sama dan penempatannya sama, tapi pola setiap kelopak bunganya berbeda." Varlerish menunjukkan bunga bunga yang kulewati sedari tadi. Benar saja, setiap pola kelopak bunga yang hidup, semuanya berbeda.
" Saat kakak merangkainya, pola itu akan membuat sebuah tulisan."

Aku melihat dengan detail. Aku melihat kelopak bunga mawar putih, lalu melihat tiga mawar dikanan mawar putih. Polanya warnanya Putih-Merah-Putih-Merah, disana tertulis, KIRI.

" Tulisan ini, "kiri" Bukan?" Tanyaku sambil memegang dagu dan menyipitkan mata kearah bunga itu.

" Seperti yang diharapkan, kakak baruku sangat pintar. Para pelayan saja perlu waktu satu Minggu untuk bisa membaca polanya!" Varlerish tersenyum bangga padaku. Dan asal kalian tau, tangannya bahkan tidak melepaskan tanganku.

Sebenarnya ini adalah sebuah anugerah dari dewa, tapi mengingat dia adalah adik imutku, mana mungkin aku menggodanya!

*

Aku ketagihan membaca seluruh pola yang ku lihat di labirin ini. Aku merasa seolah sedang memecahkan sesuatu. Aku terus membaca dan berjalan mengikuti arahan pola tersebut.

Sedari tadi Varlerish hanya tersenyum dan sesekali tertawa melihatku. Aku hanya tersenyum balik kepadanya. Meskipun dia adikku, tetap saja rasa canggung tidak bisa pergi dari kami berdua.

Aku terus saja berjalan cukup lama. Kini aku menemukan ujung labirin ini. Aku tepat berada di tengah tengah labirin yang ku jelajahi. Kosong itulah yang kupikirkan. Hanya ada rumput dan beberapa tanaman bunga ungu tumbuh dengan indahnya disana.

" Ini ujungnya?" Tanyaku sambil menunjuk bunga ungu tersebut.

Dia tersenyum jahil dan menahan tawa. Aku hanya melihat dengan ekspresi penuh tanda tanya padanya.

" Etto, apa kau pikir ini ujungnya?" Ucapnya sambil menyentuh pipinya sendiri menggunakan jari telunjuk.

" Entahlah, labirin serumit ini hanya berisi bunga Violet?"

" Kakak, kau benar. Ini merupakan jalan rahasia menuju ruang latihan."

" Ruang latihan?" Tanyaku langsung melempar pandang kearah bunga bunga violet.

" Ruang latihan untuk prajurit keluarga kerajaan Oz'ord. Mereka dilatih secara intensif dibawah sini. Tempat ini juga merupakan jalur evakuasi." Jelasnya panjang. Aku hanya menopang dagu dengan tanganku.

" Bagaimana cara masuknya?"

" Kata ayah, aliri mana pada bunga violet itu."

Ah, sekarang aku paham. Beberapa kali aku menemukan bunga violet saat didalam hutan. Bunga violet adalah tanaman bunga yang memiliki sensitivitas pemisah mana jiwa dan tubuh paling tinggi. Ia bisa merasakan mana tuan yang menanamnya walau hanya sedikit saja.

Secara tidak langsung, aku tidak bisa memasuki ruangan itu. Padahal aku sangat penasaran dengan senjata senjata yang ada didalamnya. Jangan heran padaku karena sangat menyukai senjata. Aku sangat menyukai pedang dan panah, tapi aku tidak ingin mendalaminya.

Aku merasakan sedikit aliran mana yang berbeda disini. Mana yang keluar dari bunga violet itu seakan melilit diriku. Aku merasakan sensasi dingin namun menyegarkan dari mana ini. Sesaat kemudian mana itu menghilang bersama dengan rasa dingin tersebut.

Aku melihat kearah bunga violet itu lagi. Tetap saja, aku penasaran dengan ruang latihan itu. Aku sangat ingin berlatih bersama para prajurit sungguhan, dan membaca semua sihir yang ada di dunia ini. Akupun memutuskan untuk mengaliri mana ke arah bunga violet tersebut.

Tiba tiba saja setumpukan bunga violet tadi membuka sebuah pintu dengan tangga berputar menuju dalam tanah. Aku tersenyum dan berjalan masuk tanpa berpikir dua kali. Varlerish hanya bisa diam dan mengikuti langkah dari Arlerish.

Pintu itupun tertutup lagi.

Aku mengambil obor yang ada di dinding batu tersusun rapi tersebut. Disini benar benar gelap, bahkan menggunakan obor saja tidak cukup untuk melihat langkah tangga selanjutnya.

" Varlerish, apa kau pernah masuk kedalam sini?" Varlerish hanya diam dan matanya selalu saja waspada ke kanan dan ke kiri. Nafasnya tidak beraturan, pikirannya kacau, dan dia tampak gelisah. Satu hal yang dapat kusimpulkan, Varlerish sedang ketakutan.

" Varlerish, tenang saja, ada kakak disini." Ucapku menenangkan sambil tersenyum manis didepan matanya. Wajah Varlerish tampak merona, bahkan ia menarik tanganku dan memeluknya.

Sensasi yang kurasakan adalah seperti menyentuh sebuah kapas, atau bantal. Lumayan kecil, namun empuk dan juga lembut. Aku tau bahwa Varlerish masih dalam masa pertumbuhan, dan aku tidak mengingkari hal itu. Tapi aku tidak tau jika ia terus berkembang. Varlerish akan menjadi gadis yang sangat cantik.

Aku masih saja kesusahan menelan ludah. Udaranya sedikit kering, ataukah aku yang sedang menahan sesuatu? Oh dewa! Kuatkanlah Diriku!!

Tidak berselang lama aku dan Varlerish menemukan sebuah pintu yang besar, kira kira 2 meter dengan lebar 3 meter. Pintu yang kami temukan tepat di akhir tangga, adalah sebuah pintu yang terbuat dari besi. Tanpa pikir panjang aku mengetuk nya tiga kali sehingga menimbulkan suara yang sedikit gema.

Sebuah slot kecil terbuka. Terlihat mata yang sedang mengawasi kami berdua.

" Buka pintunya." Perintah Varlerish kepada seseorang yang mengintip lewat slot tadi.

" Baiklah, Putri." Jawabnya.

Pintu itu terbuka sedikit saja. Aku berjalan masuk perlahan bersama varlerish. Kami lagi lagi harus menaiki tangga. Tapi kali ini hanya ada sekitar 15 anak tangga.

Aku dan Varlerish berjalan manikinya. Terdengar beberapa suara benging dari benturan senjata tajam. Aku sudah sampai disana.

Begitu lebar, bahkan lebih luas dari pada taman diatasnya. Dinding dan atapnya bukanlah tanah, namun dibangun menggunakan bahan besi dan baja. Tinggi ruangan ini kira kira 10 meter dengan lantai terbuat dari batako.

Berbagai jenis senjata ada disini. Di sebelah kanan ujung terdapat berbagai jenis tombak. Disebelah nya ada berbagai jenis pedang dan juga belati atau pisau. Tidak hanya itu, ada tumpukan perisai, panah dan anak panah, dan tongkat Mage. Ada juga yang menggunakan knuckle dan dapat dipastikan dia adalah kelas Fighter.

Ruangan ini jauh dari oksigen, bahkan mungkin kedap udara. Namun mereka masih bisa bernafas karena ada mantra sihir didalam sini. Ada 25 lingkaran sihir angin telah tertanam kuat didinding ruangan ini. Sihir yang bisa memanipulasi angin dan terus menciptakan udara bersih.

Tipe sihir ini adalah sihir kelas Priest atau Support. Bisanya digunakan saat seseorang sedang kehabisan oksigen atau sesak nafas.

Aku melihat Varlerish yang bahkan tidak melepaskan genggaman tangannya dari tanganku. Dari ekspresinya, dia juga terperangah melihat ruangan ini. Sepertinya ini pertama kalinya dia masuk kedalam sini. Dan aku tau alasannya, Varlerish belum bisa mengendalikan mana sehingga bunga Violet tidak ingin merespon padanya.

Seketika Ruangan itu menjadi Senyap.

=============

Continue Reading

You'll Also Like

81.8K 6.6K 25
Semenjak Eirlys Demetria bekerja di Istana sebagai seorang pelayan, ia selalu dibuat penasaran dengan wajah sang pangeran yang seringkali diperbinca...
358K 24.5K 24
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
541K 44.7K 29
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
291K 23.9K 27
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya...