Our Apartment

TaniaMs द्वारा

414K 23.8K 787

NICOLE selalu menganggap JUSTIN adalah sahabatnya, karena mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Namun, Ju... अधिक

Our Apartment
Our Apartment [1]
Our Apartment [2]
Our Apartment [3]
Our Apartment [5]
Our Apartment [6]
Our Apartment [7]
Our Apartment [8]
Our Apartment [9]
Our Apartment [10]
Our Apartment [11]
Our Apartment [12]
Our Apartment [13]
Our Apartment [14]
Our Apartment [15]
Our Apartment [16]
Our Apartment [17]
Our Apartment [18]
Our Apartment [19]
Our Apartment [20]
Our Apartment [21]
Our Apartment [22]
Our Apartment [23]
Our Apartment [24]
Our Apartment [25]
Our Apartment [26]
Our Apartment [27]
Our Apartment [28]
Our Apartment [29]
Our Apartment [30]
Our Apartment [31]
OUR APARTMENT AFTER STORY

Our Apartment [4]

17.3K 811 6
TaniaMs द्वारा

Nicole menatap ponselnya yang tidak berhenti berkedip. Layar ponselnya menampilkan wajah Justin yang tengah tertidur dengan kursi pesawat sebagai kasurnya. Saat itu mereka tengah dalam perjalanan menuju Paris, tempat pernikahan Miley –sahabatnya dan Justin, tahun lalu. Disaat dia belum berpacaran dengan Jean.

Bahkan setelah dua bulan berlalu setelah kejadian itu, beberapa fans Jean yang tidak menyukainya, masih saja menganggunya. Mengucapkan ribuan terima kasih karena sudah mengakhiri hubungannya dengan Jean dalam berbagai bahasa melalui akun twitternya. Dia bahkan menonaktifkan pemberitahuan pada akun twitternya, sehingga ponselnya tidak berbunyi setiap detik. Sebagian fans yang mendukung hubungannya dengan Jean terlihat kecewa atas kandasnya hubungan mereka. Ya, selalu ada pro dan kontra.

"Kau tidak mau mengangkat telepon dari kekasihmu itu?" tegur Greyson. Meskipun matanya menatap televisi, dia tetap menyadari ponsel adiknya tak henti-hentinya berkedip.

Nicole cemberut. "Justin bukan kekasihku."

"Lalu kenapa kau betah sekali bermalam di tempatnya, bahkan pakaianmu pun ada disana?" sambar Greyson cepat. Bagaimanapun dia terlihat tidak peduli, dia sangat memperhatikan adiknya semata wayang itu. "Kau berpacaran dengan laki-laki lain, lalu malamnya kau tidur dengan Justin. Kau tidak semurah itu kan, Nic?"

Nicole mendelik, dengan cepat dia melayangkan sebuah pukulan ke kepala Greyson, hingga kakaknya yang berusia dua tahun di atasnya itu menjerit kesakitan. "Aku tidak tidur dengan Justin," ujar Nicole sambil menekankan kata tidur. "Kenapa saat seorang laki-laki dan gadis tidur bersama dalam satu ruangan pada malam hari semua orang menganggap mereka berhubungan seks?!" protes Nicole.

"Bukankah memang begitu?" Greyson mengangkat bahu. "Aku selalu tidur dengan Grace setiap aku main ke apartemennya, walaupun siang hari."

Nicole sukses tidak dapat mengatupkan mulutnya. Dia menggelengkan kepalanya dramatis. "Otakmu ternyata jauh lebih kotor dari Justin. Dan tidak. Aku tidak mau mendengar kata menjijikkan itu lagi. Kalau kau mau tidur dengan Grace atau gadis manapun, jangan katakan padaku!"

Greyson terkekeh. "Aku kagum pada pertahanan diri Justin," gumamnya. "Aku yakin Justin tidak punya kelainan. Tapi, bagaimana mungkin dia tidak menyerangmu padahal kalian tidur di ranjang yang sama? Apa imannya benar-benar kuat? Atau kau tidak menggoda sama sekali?" Greyson memperhatikan tubuh Nicole dari atas ke bawah, lalu berdecak. "Kau cukup mengundang, kurasa."

Nicole meringsek maju, dan langsung mencekik Greyson sekuat tenaga. Kakaknya itu melotot karena mendapat serangan seperti itu, namun dalam sekejap, greyson berhasil melepaskan diri.

"Astaga!" Greyson mengusap lehernya sambil menatap Nicole pura-pura ketakutan. "Aku mengerti sekarang kenapa Justin tidak menyerangmu. Kau sangat menakutkan," ujarnya.

"Kami berteman dan Justin tidak mungkin menyentuhku, kau tahu?!" sembur Nicole.

Greyson menyeringai. "Bukankah ciuman pertamamu dengan Justin? Begitu juga sebaliknya, kan? Kau ciuman pertamanya?"

Nicole memutuskan pergi dari ruang duduk hotel itu, lalu masuk ke kamarnya sambil membawa ponselnya. Dia bisa saja melempar Greyson dari jendela kamar hotel tempat mereka menginap, kalau dia berada disana lebih lama lagi. Dia menatap ponselnya yang kembali berkedip. Kali ini sebuah pesan masuk.

From : Justin

Hei, Bodoh! Kau kemana saja? Seminggu tanpa kabar, dan ketika aku mengunjungi rumahmu, Paman Scott bilang kau sedang ke Canada. Bersama Greyson. Benar?

 

Ps. Angkat teleponku, sialan!

 

Nicole mendengus keras. "Bahkan dia masih sempat mengumpatku? Dasar laki-laki otak mesum—" Nicole menghentikan gerutuannya ketika layar ponselnya kembali dipenuhi oleh wajah Justin. "Kau yang Sialan, otak Mesum!" sembur Nicole begitu menggeser tanda hijau di layar ponselnya.

Justin tertawa keras. "Ah, akhirnya aku mendengar suara menyebalkanmu juga," ujarnya.

"Kau sedang banyak uang sampai melakukan panggilan internasional ini?"

"Tidak usah menanyaiku! Hanya aku yang boleh bertanya disini."

Nicole kembali mendengus.

"Benar kau sedang di Canada?"

"Iya," jawab Nicole pendek.

"Kenapa?"

"Bukankah kau sudah tahu? Aku menemani Greyson. Aku asistennya sementara waktu karena asistennya sedang sakit."

"Lalu kenapa kau tidak mengabariku kalau kau ingin kesana?" tuntut Justin.

"Ah, benar," desah Nicole. "Menurutmu kenapa aku tidak memberitahumu?"

"Aku tidak tahu."

"Baiklah, sekarang aku ganti pertanyaan. Kenapa aku harus memberitahumu tentang keberadaanku? Memangnya kita punya hubungan seserius itu? Bukankah kau juga tidak mengatakan keberadaanmu dengan jujur?"

"Apa maksudmu?" tanya Justin tidak mengerti.

"Minggu lalu, jam delapan malam. Kau bilang kau sedang di Cafe di depan apartemenmu, kan?"

"Ya, memang. Lalu kenapa?"

"Jadi menurutmu, siapa yang kulihat di kelap Blue Squirell? Dengan gadis penggoda yang nyaris menampakkan seluruh tubuhnya?" tanya Nicole dengan nada tajam. "Aku yakin mataku baik-baik saja."

Tidak ada balasan dari seberang sana.

"Sudahlah. Aku harus tidur sekarang. Besok pagi-pagi sekali aku harus ke bandara."

"Tunggu!" cegat Justin.

"Apa?" tanya Nicole malas.

"Jadi, kau cemburu?" tanya Justin, dengan suara sok polosnya.

Nicole mendengus keras-keras. "Aku cemburu? Kau sudah sinting? Kenapa aku harus cemburu? Aku tidak peduli kau dengan gadis yang telanjangpun disana. Yang aku tidak suka adalah, kau tidak jujur. Mengerti? Dan simpan seringaimu, Tuan Mesum! Aku tahu kau melakukannya!"

Justin terkekeh. "Aku hanya tidak ingin kau berpikir macam-macam, kalau aku bilang aku sedang disana, karena— Tunggu." Justin berhenti bicara. "Kau melihatku disana? Berarti kau juga disana?"

Nicole memutar bola matanya jemu. "Kalau aku tidak disana, menurutmu bagaimana aku bisa tahu kalau kau disana, bodoh?!"

"Apa yang kau lakukan disana? Dan, ah, pantas saja kau tidak membalas pesanku! Kau juga tidak jujur Nona Nicole."

"Aku punya urusanku sendiri, dan tidak. Aku tidak berbohong. Lalu kenapa aku harus mengatakan dimana aku berada padamu? Aku kan sedang kesal padamu!" Nicole cemberut. "Sudahlah, aku mau tidur!"

oOoOoOoOo

Nicole menguap lebar sambil keluar dari pesawat. Disampingnya, Greyson tidak kalah mengantuk. Mereka sudah datang pagi-pagi sekali ke bandara, di tengah dinginnya musim dingin. Lalu tiba-tiba saja pesawat yang akan mereka tumpangi di tunda penerbangannya karena cuaca.

"Padahal aku yakin cuaca baik-baik saja," sungut Nicole, dengan sangat malas menyeret kopernya. "Kita pulang naik taksi?" tanya Nicole.

"Kurasa tidak." Greyson mengulum senyum.

Nicole menoleh ke depan, dan saat itu dia langsung menganga syok. Sampai-sampai dia berhenti melangkah.

Bagaimana tidak, Justin berdiri beberapa meter di depannya, dengan mantel musim dingin berwarna hitam, syal abu-abu serta jeans hitam, terlihat segar padahal jam baru menunjukkan pukul 9 pagi. Jam yang seharusnya digunakan orang-orang untuk bermalas-masalan dirumah mengingat saat ini hari Sabtu di tambah lagi udara benar-benar menggigit.

Laki-laki itu memegang karton ukuran sedang pada tangan kirinya dengan tulisan, 'Maafkan aku, Nicole', sedangkan tangan kanannya memegang boneka beruang putih besar dan di pelukan beruang itu ada sebatang cokelat. Greyson pasti berpikir kalau aku dan Justin benar-benar berpacaran, gerutu Nicole dalam hati.

Sebelum semakin banyak orang yang memperhatikan mereka berdua, Nicole melangkah maju, nyaris berlari dan segera merebut karton dengan tulisan permintaan maaf itu. "Apa yang kau lakukan, hah?!" ketus Nicole.

"Minta maaf." Justin menyeringai lebar.

Nicole memutar bola matanya kesal. "Memangnya kau melakukan apa sampai minta maaf dengan cara seperti ini?"

"Tadi malam, kau bilang kau kesal, kan?"

Nicole menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, menahan umpatannya agar tidak terlontar. Akhirnya Nicole hanya mendengus keras, hingga uap keluar dari mulutnya. "Kau bisa minta maaf dengan cara yang lebih normal," gerutu Nicole. "Aku akan membunuhmu lain kali, kalau kau meminta maaf dengan cara seperti ini." Nicole menggelinjang karena angin kembali berhembus. Dia bisa mati kedinginan kalau tidak pergi dari daerah terbuka seperti saat ini sekarang juga.

Dengan cepat, Justin melepas mantelnya, dan menyampirkannya pada tubuh Nicole, sehingga menyisakan sweater putihnya yang tidak begitu tebal. Hal itu membuat Nicole melotot, siap melontarkan omelennya, namun Justin lebih cepat, "Tidak usah membantah! Kau mau mati kedinginan? Sudah, ayo ikut aku!"

Nicole duduk di samping kemudi sementara Justin memasukkan kopernya ke bagasi dibantu Greyson. Beberapa saat kemudian, mereka berdua masuk. Greyson langsung menyandarkan tubuhnya pada sandaran jok mobil dan memejamkan mata. Nicole mendengus melihatnya.

"Tidak usah mencibirku, Nic," desis Greyson. "Aku akan muntah kalau masih melihat kalian bermesraan di depan mataku. Jadi lebih baik aku menutup mata rapat-rapat," ujarnya tanpa membuka mata sama sekali.

Nicole mendelik. "Siapa yang bermesraan, hah?!"

"Tentu saja kita, menurutmu siapa lagi?" sambar Justin sambil membelokkan mobilnya menuju jalan raya.

"Tutup saja mulutmu, Sialan!"

oOoOoOoOo

Nicole memasukkan potongan omelet yang sudah dia oleskan pada saus sambal ke dalam mulutnya sambil membuka akun twitternya. Dia mengabaikan mention, dan beralih pada TimeLine. Dia melihat TimeLine-nya penuh dengan keluhan akan badai yang akan terjadi nanti malam. Lalu matanya menangkap sebuah akun yang me-retweet sebuah tweet dari akun resmi portal internet. Dia akan mengabaikannya kalau namanya dan akun twitternya tidak di tag pada tweet tersebut.

Dengan cepat, Nicole menekan link yang tertera pada akun tersebut. Dan begitu link tersebut terbuka, Nicole mengurungkan niatnya untuk memotong omeletnya lagi.

"Ini apa-apaan—" Nicole membaca artikel itu baik-baik, dan langsung mengumpat setelahnya.

Putus dari Jean McMillan, Nicole Chance punya kekasih baru?

Nicole Chance, mantan kekasih Jean McMillan sekaligus putri kedua dari CNC Group terlihat bersama seorang pria misterius di bandara tadi pagi, Sabtu (7/2). Nicole, yang baru pulang dari Canada bersama kakaknya, Greyson di jemput oleh laki-laki misterius ini. Laki-laki itu membawakan sebuah boneka beruang serta sebuah karton yang berisi permintaan maaf pada Nicole. Tampaknya hubungan mereka sedang tidak baik. Belum ada penjelasan tentang hal ini oleh Nicole sendiri.

 

Berita terkait:

Nicole meninggalkan Jean demi laki-laki lain?

Siapa laki-laki yang menjemput Nicole?

Kebaikan Jean dibalas dengan perselingkuhan dari pihak Nicole?

 

"Memangnya aku ini selebriti?!" bentak Nicole sambil menatap tajam ponselnya.

Nicole memperhatikan foto-foto yang menyertai artikel tersebut. Foto pertama di ambil dari samping, menunjukkan Nicole dengan ekspresi terkejut dan wajah Justin terlihat kabur, namun jelas terlihat kalau Justin sedang memegang boneka dan karton. Lalu di foto kedua, tampaknya diambil dari belakang Nicole sehingga tulisan 'Maafkan aku, Nicole' terlihat jelas. Lagi-lagi wajah Justin masih buram. Dan di foto ketiga, adalah ketika Justin menyampirkan mantelnya pada tubuh Nicole.

Nicole tersadar ketika ponsel di tangannya bergetar. Nama Jean muncul disana. "Astaga! Kenapa dia kembali menghubungiku?" sungut Nicole. Dia membiarkannya, hingga akhirnya getaran ponselnnya berhenti. Lima detik kemudian, ponselnya kembali bergetar. Kali ini Justin. "Hei, Brengsek! Sudah puas melihat berita tentangku muncul di internet?!"

Justin tertawa keras. "Kau sudah tahu ya? Aku baru ingin memberitahumu."

Nicole mendengus. "Cih!"

"Jadi, aku adalah laki-laki misterius Nicole?"

"Tutup mulutmu, Justin Bieber!" seru Nicole. Bahkan suaranya menggema di rumahnya sendiri. Rumahnya memeng sedang kosong. Greyson pergi keluar, bertemu teman-temannya. Dan tentu saja Ayah dan Ibunya pergi berdua, layaknya remaja yang masih kasmaran.

"Bagaimana kalau kau yang menutupnya? Dengan...bibirmu?" justin kembali tertawa di ujung sana, dan langsung mematikan teleponnya sepihak.

"Dasar laki-laki mesum!!"

oOoOoOoOo

30-06-2014

07.38

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

286K 23.7K 37
SUDAH KELUAR DALAM VERSI E-BOOK DAN CETAK https://play.google.com/store/books/details?id=_CWKDwAAQBAJ THE ANGELS SERIES book #1 (Beberapa part sudah...
498K 37.1K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
so beautiful || sunric • bxb Bulshit द्वारा

किशोर उपन्यास

387 58 9
bocah esema suka sama om om tetangga barunya •sunric •junjae
243K 36.5K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...