Bonnie & Clyde || K.T.H.

By themoonsea

63.5K 10.1K 771

"Aku tak akan membiarkan siapapun merenggut kebahagian dari hidupku lagi, bahkan jika aku harus membunuh mere... More

Prologue
I : "Mini Market"
II : "Lunch Box"
IV : "Drunk"
V : "Heart"
VI : "Caught"
VII : "Romantic"
VIII : "Accompany"
IX : "Argument"
X : "Recording"
XI : "Blood Stain"
XII : "Dealt"
XIII : "Night Out"
XIV : "Revealed"
XV : "Trauma"
XVI : "Gone"
XVII : "Purpose"
XVIII : "Déjàvu"
XIX : "Clyde"
XX : "Runaway"
XXI : "Sea"
XXII : "Hatred"
XXIII : "Stigma"
XXIV : "Unsure"
XXV : "Tear"
XXVI : "Trust"
XXVII : "Euphoria"
XXVIII : "Freedom"
XXIX : "Love"
XXX : "Fear"
XXXI : "Medicine"
XXXII : "Anxiety"
XXXIII : "Flower"
XXXIV : "Arrested"
XXXV : "Summer"
XXXVI : "Trial"
XXXVII : "Grudge"
XXXVIII : "Emotion"
XXXIX : "Silence"
XXXX : "Bliss"
XXXXI : "Strange"
XXXXII : "Suspicion"
XXXXIII : "Dilemma"
XXXXIV : "Misunderstood"
XXXXV : "Black & White"
XXXXVI : "Causes"
XXXXVII : "Rain"
: EPILOGUE :
× P O S T E R ×

III : "Give and Take"

1.5K 259 17
By themoonsea

Chapter 3 :

Karena kau datang kepadaku.

By ©TheMoonSea

» 🌹 «

"Oh? Hyuna?" Taehyung meletakkan cangkirnya kembali dan berdiri menyambut Hyuna.

"Kau basah, kuambilkan handuk-"

"Bisa aku minta sesuatu yang ada di cangkir itu?" Hyuna menunjuk cangkir di meja tempat Taehyung duduk tadi. Taehyung tersenyum kecil, dan mengangguk.

"Kau bisa meminum itu, aku ambilkan handuk tunggu disini," Taehyung meninggalkannya.

Sesuai yang diperintahkan Taehyung, ia duduk dan meminum coklat panas dari cangkir Taehyung. Sebenarnya Hyuna berfikir untuk datang ke tempat Jin, tapi ia tampak terlalu menyedihkan jika ia datang kesana dalam keadaan seperti ini.

Taehyung adalah orang yang baru ku kenal, jadi tidak masalah karena aku butuh seseorang sekarang.

Hyuna merasakan seseorang menyelimutinya dengan handuk, itu Taehyung yang lalu duduk di sampingnya.

"Kenapa hujan-hujanan? Tidak langsung pulang kerumah?" Taehyung menopang dagunya sambil menatap Hyuna.

"Ada sedikit masalah," Hyuna menunduk.

Taehyung mengamati Hyuna. "Seseorang menolak kotak makananmu?" Tebak Taehyung, membuat Hyuna membulatkan kedua matanya.

"Kau tahu dari mana?" Taehyung tertawa kecil.

"Tampaknya seperti itu," ia menaikkan alisnya menujuk kotak makanan yang ada di tangan Hyuna serta rambutnya yang basa. Hyuna menghela nafas.

"Aku tinggal bersama pacarku, aku rasa ia berbohong kepadaku akhir-akhir ini atau sebenarnya sudah jauh sebelum aku menyadarinya. Aku mencium parfum wanita di baju kantornya, dan ia menolak makananku karena ada rapat dan aku melihatnya makan di kantin dengan seorang wanita," ujar Hyuna mengatakan segalanya tanpa berpikir dua kali, Taehyung menatapnya intens.

"Kau tidak menangis," Hyuna menoleh.

"Karena aku tidak yakin, ini terlalu dini untuk curiga walaupun aku tahu aku seperti membohongi diriku sendiri, tapi aku harus mencoba melihat lebih jauh lagi," Hyuna tau ia tak seharusnya mengatakan ini kepada orang yang baru ia kenal, tapi ia tak peduli lagi. Ia bisa-bisa jadi gila jika ia harus menyimpan semua beban pikirannya sendiri.

Lagian siapa yang peduli? Ia tak mengenal Jimin, dan ia juga baru mengenal Hyuna. Rasa peduli itu tidak akan sekuat orang yang telah mengenalmu lama, begitulah pikir Hyuna. Lagian apa yang akan dilakukan Taehyung jika ia tahu tentang ini? Hyuna tau ia hanya butuh mengatakan apa yang ia rasakan agar bisa merasa tenang.

"Hmm, kalian tinggal bersama? Siapa namanya?" Tanya Taehyung dengan halus.

"Ya, sudah 2 tahun. Namanya Park Jimin," Taehyung dengan samar menyeringai.

"Lalu, bagaimana wanita yang bersamanya?" Saat bertanya tentang wanita itu, Hyuna tampak berfikir keras sampai ia tampak mendapatkan jawaban yang tepat untuk Taehyung.

"Entahlah aku tak memperhatikannya dengan jelas, tapi aku yakin sekali ia banyak memakai aksesoris di tubuhnya," ujar Hyuna yang menatap langit-langit mini market, membuat Taehyung tertawa kecil melihat Hyuna yang tampak sangat manis saat berusaha berfikir keras.

"Wanita itu cantik?" Tanya Taehyung, Hyuna mengangguk antusias.

"Sangat cantik, tubuhnya juga sangat ideal," Taehyung menjiat bibirnya.

"Kau pernah tidur dengan Jimin?" Mata Hyuna membulat dengan pertanyaan Taehyung.

"A-aku? T-tidak kami tidak melakukannya," Hyuna menunduk dengan pipi bersemu merah.

"Sungguh? Bukannya kalian tinggal bersama?" Tanya Taehyung mencoba memancing Hyuna kembali.

"Ia hanya menciumku, tidak lebih," ujar Hyuna tak ingin memberikan rincian lainnya, Taehyung mengerutkan dahinya saat mendengar pernyataan Hyuna, namun ia tersenyum tipis.

"Dia tampaknya adalah pria yang baik, bahkan ia tak menyentuhmu walaupun kalian tinggal serumah."

Merek saling bertatapan, Hyuna dengan matanya yang sedih sementara Taehyung dengan tatapan tak terbaca. Matanya memancarkan sesuatu yang lain, sementara sudut bibirnya sedikit terangkat.

"Apa yang harus kulakukan?" Hyuna menatap Taehyung dengan tatapan memohon. Ia tahu tak berguna bertanya seperti ini kepada orang yang baru ia kenal, tapi jawaban singkat dari pertanyaan itu bisa menenangkan hatinya yang sedang kacau, walaupun itu bukan jawaban yang ia inginkan.

"Mungkin kau benar ini terlalu dini untuk curiga," Taehyung tersenyum tipis, memancarkan kehangatan.

"Kurasa itu benar," keheningan menyelimuti mereka. Untuk sesaat Taehyung terus memperhatikan setiap gerakan kecil yang dilakukan Hyuna, sedikit membuat Hyuna tak nyaman.

"Kau mau memakan makanan yang kumasak?" Hyuna akhirnya memecahkan keheningan dengan rona merah di pipinya.

"Tentu, jika kau tidak keberatan?" Hyuna menggeleng dan membukakan kotak makannya untuk Taehyung.

Taehyung menatap isi kotak makan itu, membuat Hyuna sedikit cemas. "Emm, bagaimana?"

"Tampaknya sangat enak," Taehyung menyuapi sesendok nasi goreng itu. Hyuna menggigit bibirnya, sebelumnya tidak ada orang yang pernah mencicipi makanannya, kecuali Jimin dan Jin yang mengajarinya memasak, dan pak Jaewon kadang-kadang. "Ini enak, ia benar-benar menolak makanan ini?"

Hyuna bernafas lega atas jawaban Taehyung. "Dia tidak menolak untuk makan, tapi ia harus seger-"

"Dan ia makan bersama wanita lain?" Taehyung terkekeh pelan, terdengar meremehkan. Namun ia segera menghela nafas, dan kembali tersenyum kearah Hyuna.

"Kau tau jika aku adalah kekasihmu- Jimin itu, aku akan sangat menyesal jika tidak memakan makananmu," ucapan Taehyung membuat pipi Hyuna merona.

"Ah jangan seperti itu," Hyuna tersenyum lebar. "Kau tinggal sendiri ya? Jadi kau memasak sendiri?"

"Ya seperti itulah, aku tinggal di atas mini market ini sendiri," Taehyung menghabiskan makanan yang diberikan Hyuna kepadanya, lalu mengembalikan kotak makannya.

"Bagaimana kalau aku mengantarkan makanan untukmu setiap hari, jika kau mau?" Hyuna diajarkan Jimin untuk tidak sembarang mempercayai orang asing, tapi Jimin juga mengajarkannya untuk bersikap ramah kepada orang-orang. Jika ia bisa membantu dengan kelebihannya, ia akan membantu.

"Tidak usah, itu merepotkan-"

"Ah tidak, biasanya aku mengantarkan makanan untuk pak Jaewon karena ia juga hidup sendiri disini," Hyuna tersenyum manis. Untuk beberapa saat Taehyung hanya menatap senyuman itu, yang entah bagamana seperti menyihirnya, membuatnya perlahan mengangguk.

"Baiklah, sampai ketemu besok Taehyung," Hyuna berdiri dan meninggalkan mini market itu.

Jadi kita akan bertemu lagi besok? Taehyung menyeringai. Taehyung tidak pernah memancing gadis itu untuk datang kemari, ia yang datang dengan sendirinya. Gadis yang unik dengan wajah yang cantik, memiliki masalah dengan pacarnya.

Hidup itu juga tentang Give and Take bukan? Taehyung biasanya melakukan hal dalam kendalinya, walaupun terkadang ia hanya melakukannya karena keinginannya. Tapi bukankah jika ada orang yang berbuat baik kepadamu maka kau juga harus membalasnya?

"Tunggu sampai aku memberi imbalan untuk kebaikanmu."

| × |

Hyuna mencuci peralatan masaknya, dan terdengar bunyi pintu terbuka. Ia tahu itu pasti Jimin, ia menghela nafas.

"Hyunaaaa," Jimin memeluknya dengan erat, Hyuna berusaha keras untuk tidak menghirup udara di sekitarnya saat ini.

Tapi tidak, bau parfum itu bahkan semakin tercium di kemeja Jimin.

Hyuna sudah berusaha keras untuk melupakan apa yang ia lihat hari ini dan berhenti mencurigai bau parfum dari baju kerja Jimin, tapi tidak berhasil.

"Ah, makanan sudah siap di meja Jimin," Hyuna mendorong Jimin pelan.

"Hm, ada apa dengan wajahmu?" Jimin menangkup wajah kekasihnya yang tampak tak bersemangat dan pucat.

"Tidak apa-apa Jimin aku tadi kehujanan," Hyuna tersenyum kecil. Jimin menatapnya curiga, tapi Hyuna hanya menatapnya datar jadi Jimin segera duduk di kursi meja mini bar. Hyuna pun duduk di depannya.

"Kau memasak makanan untuk makan siangku, maaf aku tak bisa memakannya," ujar Jimin, ia merasa sedikit bersalah tak bisa memakan makan siang yang Hyuna buat.

"Tak apa," jawab Hyuna pendek sambil tersenyum kecil. Mereka mulai memakan makanan mereka dalam keheningan.

Ini adalah atmosfir baru diantara mereka, Jimin sadar akan keheningan itu. Ia kenal Hyuna, jika seperti ini pasti ada sesuatu.

"Hyuna, kau marah padaku?" Hyuna menatap wajah kekasihnya dengan sayu, dan menggeleng pelan.

"Aku tak enak badan karena hujan-hujanan tadi Jimin, jangan khawatir," Hyuna terkekeh pelan, tapi itu tidak membuat Jimin berhenti. Ia tak suka keheningan diantara mereka berdua yang selalu melekat kemana pun mereka pergi.

"Kenapa kau hujan-hujanan? Bukannya hari ini tidak ada jadwal kuliah?" Hyuna mencengkeram sendoknya.

"Aku...menemui Jin bermaksud untuk pergi ke tempat kerja mu untuk mengantar makan siang setelahnya, tapi karena kau ada rapat jadi aku masih bercerita dengan Jin sebentar, saat aku pulang hujan turun dan aku tak membawa payung," Hyuna menjawab dengan banyak detail, agar Jimin tidak mencurigainya.

"Lalu? Kau memakan makanan yang tadinya ingin kau bawakan kepadaku?" Hyuna menghentikan tangannya yang baru ingin menyuapi sesendok nasi ke dalam mulutnya.

"T-tidak," Hyuna benar-benar takut berbohong kepada Jimin jika ini soal lelaki. Dia bisa berbohong tentang keadaanya walaupun Jimin juga pasti akan menyadari kebohongannya, tapi jika ini soal orang lain ia tak bisa berbohong.

"Oh? Kau berikan kepada pak Jaewon?" Hyuna menelan ludahnya dengan susah payah. Apa aku harus bercerita tentang Taehyung?

Hyuna tak akan lupa bagaimana Jimin marah padanya karena ia pulang larut bersama Jin saat mereka baru saja berteman. Jimin sedang sibuk waktu itu di kantor, dan Hyuna memang pulang cukup larut dari tempat kuliahnya jadi ia menerima tumpangan dari Jin, dan Hyuna saat itu baru keluar dari mobil Jin saat Jimin sampai di apartemen mereka.

"Ah, tidak.....ada orang baru yang tinggal di mini market," ujar Hyuna mencengkeram sendok di tangannya.

"Siapa? Kau memberikannya padanya?" Tatapan Jimin mulai berubah. Aku dalam masalah.

"Ya, namanya T-taehyung," Hyuna menggigit bibirnya. Ini adalah hal yang sangat sulit, Jimin adalah pacar yang sangat mudah cemburu. Bahkan jika itu kepada temannya sendiri.

"Taehyung? Laki-laki? Berapa umurnya?" Jimin melepaskan sendoknya, melipat tangan dan menatap Hyuna tajam.

"Entahlah...aku baru bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, kurasa dia masih lebih sedikit muda darimu," Hyuna menunduk tak berani menatap Jimin.

"Kau membiarkan ia memakan makananmu?"

"Ya, bukannya pak Jaewon juga sering-"

"Ini berbeda Hyuna," Jimin tertawa remeh.

"Aku tidak suka ia mencicipi makananmu, apalagi kau memasakkan makanan untuknya," Hyuna mengepalkan tangannya.

"Ia tinggal sendirian, tidak salah jika aku membantu-"

"Aku tidak menyukainya, jaga jarak dengannya," Hyuna menatap Jimin bertanya-tanya, jika Hyuna mencurigai ia memiliki seseorang dibelakangnya, tidak masuk akal jika ia merasa cemburu terhadap orang yang bahkan ia belum kenal. Kecuali Hyuna tidak cukup untuknya, mungkin saja? Atau ia memiliki seseorang di belakang Hyuna selama ini karena-

"Kau.....tidak percaya kepadaku?"

"Aku hanya tidak percaya padanya atau pada siapapun," Jimin berdiri menghampiri Hyuna, mengulurkan tangannya yang lalu digapai oleh Hyuna. Jimin memeluknya erat.

"Karena kau sangat berharga untukku, jadi aku harus menjagamu dari siapapun yang mencoba mengambilmu dariku."

+

🌑

Continue Reading

You'll Also Like

36.6K 2.3K 10
Cerita ini merupakan pychopath jimin dan sahabatnya kim taehyung. Mereka selalu membuat orang yang berada di samping mereka merasa takut
13.4K 1.2K 28
[COMPLETE] Hanya sekumpulan cerita ttg sinkook dg berbagai genre WARNING: Sinkook area Typo bertebaran Slow up
2.8K 336 12
Monochrome Sama seperti namanya. Buku ini berisikan sekumpulan cerita tentang hitam putihnya kehidupan kapal Taerin. Genre : Random Start: 1 Februar...
362K 4K 82
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...