4 tahun telah berlalu setelah kematian Yatou, dayang kesayangan Permaisuri Xiu Lian karna melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ming Xing yang juga merupakan darah daging Pangeran Yujin, adik laki-laki dari Kaisar Yun Zhao yaitu suami Permaisuri Xiu Lian sekaligus pemimpin tertinggi Kerajaan Nan Feng.
"Apa berat?", Seorang pria dalam balutan pakaian berupa Hanfu mewah berwarna hitam dengan sedikit ungu dibeberapa bagian berujar bertanya pada wanita yang kini berdiri disampingnya dibawah sebuah pohon yang telah berbunga juga memakai pakaian yang serupa dengan perut yang membesar.
Wanita itu mengelus perutnya lembut, "Menurut anda,Yang Mulia..?", Tanyanya kemudian menoleh menatap pria disampingnya itu sementara pria itu hanya bisa mengerutkan bibirnya mulai berpikir-pikir.
"Tentu saja bukan? Ah, Aku merasa khawatir juga sedih melihatmu tidak bisa tidur dengan baik dimalam hari, kesusahan untuk bangun dari atas ranjang pada pagi hari, makan juga kadang tidak enak...", Tukas pria itu sayu mengusap pipi wanita disampingnya.
Suara kicauan burung di dahan-dahan pohon, angin yang berhembusan pelan menyibakkan ranting-ranting pohon yang rapuh, wangi-wangian dari kelopak-kelopak bunga yang berjatuhan menemani pasangan suami istri itu di kala pagi hari yang kesekian di Kerajaan Nan Feng milik mereka.
"Tidak apa-apa, Yang Mulia. Saya tidak merasa berat..", Balas wanita itu yang tidak lain adalah seorang wanita terpenting di Kerajaan Nan Feng. Permaisuri Xiu adalah panggilan khususnya dari para petinggi kerajaan juga orang-orang dari kerajaan lain, wanita itu kini tengah mengandung sekitar hampir 9 bulan lamanya.
"Hm, Bagaimana bisa tidak berat?", Pria itu mendengus mengelengkan kepalanya.
"Begini saja, jika kau ingin kemana-mana aku akan mengendongmu, jika mau mengambil sesuatu panggil aku, kau ingin makan apa akan ku belikan. Mengerti?", Ujarnya lagi melanjutkan apa yang ingin dikatakannya dan apa yang ada dipikirannya saat ini sebagai ide untuk mengurangi beban wanita yang berstatus istrinya.
Xiu Lian, Wanita itu menatap geli ke arah Kaisar Yun Zhao. Terkekeh dengan wajah yang ditundukkan sebentar kemudian kembali mendongak menatap sang suami yang heran dengan kekehan istrinya, "Lalu apa gunanya para pelayan di istana, Yang Mulia? Apa kata orang jika melihat seorang Kaisar, Raja segala raja pergi ke pasar atau ke dapur untuk membuatkan makanan? Atau mengendong saya kemanapun saya ingin pergi?", Sindir Xiu Lian halus disertai kekehan lagi yang membuat Kaisar mengerti maksud wanita itu yang ternyata memang masuk akal.
Namun, "Lalu kenapa? Apa Raja segala Raja tidak boleh melayani istri sendiri? Apa salah jika seorang Kaisar pergi ke pasar ataupun ke dapur untuk memasak? Mungkin terdengar seperti larangan tidak tertulis yang ada dibuku-buku sejarah kuno kerajaan, tapi satu hal Xiu Lian--", Tukas Kaisar Yun Zhao mencoba untuk mengacaukan hal yang dipikirnya masuk akal.
Xiu Lian menatap heran padanya, "Hal apa?", Tanyanya mencoba mencari jawaban atas keheranan dan kebinggungannya atas terhentinya Kaisar Yun Zhao setelah sempat panjang lebar mencoba menjelaskan dan mempertanyakan kebijakkan seorang Kaisar padanya.
Kaisar Yun Zhao melemparkan senyuman, melingkarkan tangannya ke belakang kepala Xiu Lian. Mendorongnya pelan hingga wanita itu terdorong kearahnya, dimana kini wajah keduanya saling bertemu dengan kedua kening yang saling menempel satu sama lain. "Tidak ada larangan seorang suami tidak boleh melayani istrinya..", Bisiknya kemudian mengecup pelan bibir Xiu Lian yang terdiam dan pasrah di ciumi seperti itu.
"Akhhh!!!",
Suami istri itu menoleh kearah belakang ketika mendengar suara teriakkan yang keras tepat dari arah belakang mereka, dengan seorang anak laki-laki tengah berdiri menatap mereka dengan mata yang membelalak. "Ayahanda curang!!!", Pekik anak laki-laki itu kemudian berlari kearah suami istri itu dan memukul mundur Kaisar Yun Zhao hingga tercipta jarak di antara Xiu Lian juga dirinya.
"Curang?", Kaisar Yun Zhao bertanya heran dengan ucapan sang anak kecil.
"Ya! Ayahanda melarangku bermain dengan Ibunda tapi Ayahanda sendiri bermain dengan Ibunda, itu curang..", Jelasnya menjawab pertanyaan Kaisar Yun Zhao tegas dan penuh dengan nada mengadili.
Kaisar Yun Zhao mengerutkan keningnya, mencoba untuk serius meskipun menahan rasa geli juga ingin tertawanya mendengar penjelasan anak kecil dihadapannya kini. "Kapan Ayahanda bermain dengan Ibundamu hah?", Tanya Kaisar Yun Zhao mempertanyakan bukti tuduhan sang anak kecil pada dirinya.
"Kemarin, Aku ingin Ibunda memberiku kecupan tapi Ayahanda bilang 'Jangan main-main Ming'er, Ibundamu sudah lelah..' kemudian Ayahanda mengusirku keluar..", Jelas Anak laki-laki itu lagi menjelaskan serta memberi bukti yang diinginkan sang kaisar padanya.
Kali ini, Kaisar Yun Zhao sama sekali tidak bisa menahan rasa ingin tertawanya. "Pangeran Ming Xing, Calon Putra Makhota kami kenapa kau begitu mengemaskan hmm?", Ujarnya kemudian mencubiti kedua sisi pipi anak kecil itu yang ternyata adalah Pangeran Ming Xing, putra Yatou dan Pangeran Yujin yang diangkat menjadi seorang putra makhota sebagai hadiah serta permintaan maaf Kaisar pada Yatou.
Pangeran Ming Xing mendengus kesal, "Jangan perlakukan aku seperti anak kecil, Ayahanda..", Pekiknya kesal dengan bibir yang mengerut semakin membuat Kaisar Yun Zhao gemas padanya dan kembali mencubiti pipinya yang bulat dan berisi juga putih dan halus.
"Kau memang anak kecil Ming'er..", Tukas Kaisar Yun Zhao semakin mengoda Pangeran Ming Xing yang baru berumur genap 3 tahun lebih namun sudah sangat pandai berbicara juga berkembang dengan sangat cepat dimana Kaisar Yun Zhao sendiri pernah berkata pada sang istri jika dulunya Pangeran Yujin, ayah kandung Pangeran Ming Xing juga adalah pribadi yang cepat berkembang.
"Sudah-sudah, kalian sama saja. Seperti anak kecil, jika anak didalam perut ini lahir mungkin saya akan kewalahan mengasuh tiga orang anak kecil..", Sindir Xiu Lian yang sejak tadi diam dan menyimak percakapan aneh ayah dan anak dihadapannya.
"Apa?! Jangan samakan Ming'er dengan Ayahanda, Ibunda. Ming'er sudah besar, sudah bisa menjaga Ibunda dan juga adik nanti..", Sindir Pangeran Ming Xing balik mengacuhkan sang ayah yang mendengus kesal karna baru saja disamakan dengan anak kecil.
"Bagaimana dengan Ayahanda? Apa kau tidak ingin menjaga ayahanda juga?", Tanya Kaisar Yun Zhao merasa tidak disebut dalam daftar orang-orang yang akan dilindungi dan dijaga Pangeran Ming Xing kelak.
Pangeran Ming Xing menoleh sebentar dan sesegara mungkin menoleh kembali, "Ibunda, kapan Adik bayi akan lahir??", Tanya Pangeran Ming Xing pada Xiu Lian yang tertawa meledek kearah Kaisar Yun Zhao yang terabaikan oleh Pangeran Ming Xing.
"Segera..", Ujar Kaisar Yun Zhao pada Pangeran Ming Xing yang bertanya pada Xiu Lian.
"Ming'er, Apa kau benar-benar akan melindungi adik bayi nanti?", Tanya Xiu Lian mengusap lembut kepala Pangeran Ming Xing yang tersenyum ceria karna diperlakukan baik oleh Ibundanya itu.
"Iya, Ming'er janji. Akan menjaga dan melindungi adik dengan baik, tidak akan membiarkan siapapun menganggunya..", Balas Pangeran Ming Xing menjawab pertanyaan Permaisuri Xiu Lian.
Kaisar Yun Zhao tersenyum puas, dengan salah satu tangannya mengusap dan mengacak rambut Pangeran Ming Xing. "Bagus, Kalau begitu ayo ikut Ayahanda kita akan berlatih untuk melindungi Ibunda juga adik mu kelas..", Tukasnya dan mendapat respon yang bersemangat dari sang pangeran kecil.
Mungkin di mata orang-orang, Pangeran Ming Xing masih sangatlah kecil namun anak kecil itu baru saja melakukan perjanjian, memberikan janji yang sangat besar dan mungkin adalah yang terbesar dalam hidupnya kelak.
Extra Part : Curang End...
(TBC)
Sekalian promosi deh wkwk
Yuk dicek, ada di daftar work aku haha~