[COMPLETE] First : Empress XI...

By McySan

941K 61K 1.6K

[Bukan Novel Terjemahan] Kisah Kebesaran Permaisuri Kerajaan Nan Feng, Permaisuri Xiu Lian 18+ More

1. Perjodohan
2. Malam Pertama
3. Pangeran
4. Keluhan
6. Cemburu
7. Perih
8. Masa Lalu
9. Melindungi
10. Dibawah pohon persik..
11. Menghindar..
12. Menghindar pt. 2
13. Mengulang
14. Kebencian
15. Kembali
16. Teralihkan
17. Berbagi
18. Tidak terduga
19. Rahasia yang terbongkar
20. Pengkhianat!!!
21. Pengkhianat!!! Pt. 2
22. Perebutan! & Jiànjiē
23. Siasat
24. Racun
25. Kesalahpahaman
26. Mimpi Buruk
27. Hukuman
28. Cinta Pertama & Kisah Masa Lalu
29. Cinta Pertama & Kisah Masa Lalu Pt. 2
30. Mimpi Buruk
31. Mimpi Buruk Pt. 2
32. Mimpi yang hampir menjadi kenyataan
33. Terjadi atau tidak?
34. Shènglì
35. Hilang
36. Hilang Pt. 2
37. Kisah Lama
38. Kisah Lama Pt. 2
39. Berbadan Dua
40. Kebohongan Terbesar
Extra Part : Kisah Masa Kecil Yun Zhao
41. Sesungguhnya
42. Demi Kebaikkan
43. Demi Kebaikkan Pt. 2
44. Demi Kebaikkan Pt. 3
45. Demi Kebaikkan Pt. 4
46. Demi Kebaikkan Pt. 5
47. Last Part : Pengorbanan
Extra Part : Curang
Extra Part : Besar nanti..
Spesial Tahun Baru

5. 2 Tahun Yang Lalu..

29K 2K 29
By McySan

Ruang perpustakaan tiba-tiba saja terasa sunyi, Xiu Lian yang tengah bertatapan dengan Pangeran Yujin, keduanya sempat terdiam hingga kemudian pangeran mulai membuka bibirnya yang mulai terlihat mengering."Sebelum itu, Aku punya sebuah kisah dibalik keluhan-ku. Jika tidak keberatan, Aku ingin Huanghou Niangniang mendengarkannya..", Ujar Pangeran Yujin meminta sedikit perhatian dari Xiu Lian yang memberikan anggukan kecil sebagai persetujuan.

Sekilas Pangeran menyiratkan senyum tipis dibibirnya, kemudian dia kembali berujar dan mengatakan : "Dua tahun yang lalu..",

*Flash Back On*

"Wangye, didepan ada seekor rusa..", Lapor seorang pria dengan pakaian serba hitam

Pria lainnya yang dipanggil Pangeran oleh si pria hitam, Yaitu seorang pangeran tersenyum sangat senang. Dengan segera dipacunya kuda yang ditungganginya dengan pelan dan hati-hati, Diraihnya anak panah dari belakang punggungnya. Menarik busur dan bersiap untuk menembakkannya,

Shot!

"Anda berhasil Wangye..", Ujar seorang pria lainnya yang berada disamping pangeran sejak dari tadi. Pangeran kembali mengulas senyum puas diwajahnya, dengan cepat Pangeran dan rombongannya yang berkuda menuju ketempat dimana buruannya tergeletak tidak jauh dari tempat pangeran saat ini.

Disatu sisi, seorang gadis cantik sedang memetik tanaman obat. Sambil bersenandung, hingga terhenti ketika mendengar suara dari arah belakangnya. Betapa terkejutnya gadis itu mendapati seekor rusa tergeletak ditanah tertancap anak panah dibagian perutnya, dengan dua rusa kecil yang mengelilinginya.

"Berhenti...", Pintah pangeran ketika sampai didepan buruannya yang berada dipelukan seorang gadis cantik. Tersirat kesedihan dimata gadis itu sambil berusaha menarik anak panah dari perut sang rusa,

"Guniang, Rusa itu adalah buruan-ku. Jadi aku minta berikan pada-ku..", Pintah pangeran dengan nada sedikit menghormati bagaimanapun pangeran harus menghormati perempuan.

Gadis itu mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk, memberikan tatapan kemarahan pada pangeran dan rombongannya. Membuat siapa saja yang berada disana akan mengira jika gadis itu hendak menyerang pangeran,

"Jadi kau pelakunya?! Berani sekali kau melukai ibu rusa ini?! Apa kau tau jika ini hanyalah makhluk lemah?! Pantaskah anda melukainya?!", Bentak Gadis itu membuat para pengikut pangeran terkejut dan hendak bersiap untuk menangkap gadis lancang didepannya itu. Namun pangeran dengan segera memberi isyarat agar mereka menurunkan senjata mereka,

"Sepertinya aku telah berbuat salah dimata anda Guniang, kalau begitu maafkan aku. Aku akan pergi..", Ujar pangeran membungkukkan sedikit badannya kemudian memutar arah berbalik meninggalkan gadis itu bersama ibu rusa dan kedua anaknya.

Dijalan pria yang ternyata adalah asisten pangeran penasaran kenapa pangeran melepaskan gadis yang sudah berani lancang padanya yang merupakan seorang pangeran, ditambah pangeran melepaskan buruannya begitu saja.

"Bukankah gadis itu menarik, Panglima Cao?", Tanya pangeran Yujin tiba-tiba membuat panglima terkesiap mendengarnya. Tidak menyangka pertanyaan semacam itu akan keluar dari mulut pangeran yang sama sekali belum pernah membicarakan tentang seorang gadis sebelumnya,

"Bagi saya, gadis itu sangat tidak sopan. Wangye..", Ujar panglima menjawab pertanyaan unik pangeran Yujin.

Pangeran hanya tersenyum kemudian melanjutkan perjalanannya dengan berkuda, dia lalu berujar dengan lembut : "Melihat dia entah kenapa mengingatkanku pada seseorang..",

Sore menjelang malam, pangeran dan rombongannya memilih berkemah ditengah hutan. Disaat sedang asik-asiknya para prajurit berpesta didepan api unggun yang mereka buat untuk menghangatkan diri dari udara sejuk yang menusuk sampai ketulang, sekelompok orang tidak dikenal dan berpakaian serba hitam menyerang pangeran dan rombongannya.

Dikarenakan ketidak siapan para prajurit, keselamatan pangeran yang diutamakan. Panglima cao meminta pangeran untuk pergi meninggalkan hutan, ditemani gelapnya malam hari dan derasnya hujan yang tiba-tiba turun membasahi seluruh tubuh, Pangeran lari menjauh dari hutan dan sampai disebuah gubuk kecil.

Dengan sekuat tenaga pangeran mengetuk pintu kayu gubuk itu, hingga akhirnya seorang gadis membukanya. "Kau?!", Pekik gadis itu yang sadar ternyata pria itu adalah pria yang dimarahinya sore tadi. Pangeran yang sudah kelelahan dengan tubuh basah kuyup terhuyung kearah gadis itu,

Matahari bersinar terang kala pagi itu, menusuk kedalam mata pangeran yang mulai terbuka. Mendapati dirinya berbaring disebuah gubuk kecil, disebelahnya seekor rusa terbaring dengan tubuh diperban. Wangi yang harum menyelimuti gubuk itu, seorang gadis sedang sibuk menumbuk tanaman obat dengan sedikit keringat menetes dikeningnya.

Pangeran berusaha bangun kemudian memegangi pundak gadis itu, membuatnya terkejut dan segera menghunuskan alat menumbuk miliknya kearah pangeran. "Apa kau akan menyerang ku dengan penumbuk?", Tanya Pangeran dengan nada meledek membuat gadis itu malu tertunduk.

"Ji---jika anda sudah sadar, saya harap anda segera pergi..", Ujar gadis itu dengan nada tegas namun tiba-tiba saja bahasa yang digunakannya sangat formal dan sopan . Pangeran Yujin menghela napas dan mengiyakan perkataan gadis itu, lagipula dia harus memastikan bahwa pasukannya telah selamat dan mencarinya.

Brak!!

Segerombolan pria dengan pakaian layaknya bandit sambil memegang senjata ditangan mereka masuk menerobos gubuk kecil gadis itu, "Seperti yang telah kau janjikan Xiu Guniang, Kau akan ikut dengan kami untuk menjadi istri ketua Hong!", Ujar salah satu dari bandit itu. Membuat gadis itu terkejut dan teringat bagaimana dia berjanji pada orang yang merupakan ketua Hong yang disebut-sebut itu, berjanji dia akan bersedia menikah setelah 1 minggu berlalu, kini 1 minggu itu telah datang sudah saatnya gadis itu menepati janjinya.

"Menjadi istri?", Ujar Pangeran Yujin mengangkat alisnya sebelah namun tidak merubah wajah tampannya itu sama sekali.

"Ya! Guniang ini meminjam uang dari Ketua kami dan berjanji akan mengembalikannya dalam 1 minggu dengan menikahi ketua Hong..", Ujar bandit itu membalas pertanyaan Pangeran yang kini telah memegangi pedangnya yang masih terbalut sarung. Berjalan dan berdiri didepan gadis itu, menarik pedang dari sarungnya secepat kilat.

Para bandit itu tersentak kemudian mengambil posisi bersiap menyerang namun dengan kemampuan pangeran yang tentu saja lebih hebat dibandingkan mereka yang lebih terlihat seperti semut bagi pangeran, dalam hitungan menit para bandit itu berhasil dihabisi pangeran dan kemudian mengeluarkan bungkusan kecil dari dalam hanfunya. Melemparkannya pada para bandit itu,

"Ambil itu untuk menebus hutang Guniang ini! Dan jangan pernah kembali atau- Kalian akan menghadapi konsekuensi yang lebih parah dari ini..", Ujar Pangeran dengan tegas dan tatapan tajam yang bahkan terasa lebih tajam dibandingkan ujung pedang ditangan pangeran.

"Ke---ketua Hong pasti akan membalas mu!!", Ujar bandit itu kemudian tergesa-gesa pergi meninggalkan kediaman gadis itu bersama pangeran yang masih berdiri didepannya. Gadis itu tidak bisa berkata-kata, bagaimanapun juga dia barusan sempat mengusir secara sopan pria didepannya namun pria itu malah menolongnya.

"Tidak perlu berterima kasih Guniang, aku hanya ingin membalas kebaikan Guniang mengijinkan ku tinggal semalam..", Ujar Pangeran menjelaskan maksud dia menolong gadis itu. Xiu Guniang tertunduk, antara sedih dan malu.

"Ji---jika tidak keberatan, maukah anda tinggal sebentar untuk sarapan bersama saya??", Ujar Xiu Guniang memberikan tawaran. Melihat gadis didepannya tersipu malu, pangeran tersenyum kemudian mengiyakan ajakan nona xiu.

Selesai makan, Nona Xiu terlihat sibuk. Dia menarik air dari sumur, pekerjaan yang berat untuk seorang gadis sepertinya. Pangeran Yujim berinisiatif membantu dengan ikut menarik talinya, tangan keduanya bersentuhan.

Hangat..

Pikir keduanya, Nona Xiu yang sadar jika dirinya berpikiran yang tidak baik segera melepas tangannya dari tali sumur itu hingga ember kayu yang telah terisi air kembali melosot kedalam sumur. Ditambah keseimbangan tubuh Nona Xiu menjadi tidak beraturan dan terhempas kedepan sumur, jika saja sebuah tangan tidak meraih pinggulnya kemudian menariknya menjauh dari sumur mungkin dia sudah terjatuh kedalam sumur sedalam dan setinggi sebuah pohon dewasa.

Dua pasang mata saling bertemu, keduanya saling menatap hingga tanpa sadar pangeran mendekatkan wajahnya kearah wajah Nona Xiu. Hanya berkisar 2centimeter lagi dan bibir pucat Pangeran akan bertemu dengan bibir munggil Nona Xiu,

"Ee---m, Gongzi!!!", Pekik Nona Xiu terkejut setelah sadar apa yang hendak terjadi. Dia segera berlari kedalam rumah membuat pangeran tertawa kecil, kemudian mengejarnya kedalam rumah. Mendapati gadis itu berdiri menghadap dinding dengan rak tanaman obat dibawahnya,

Pangeran memeluk Nona Xiu dari belakang, memberikan kecupan kecil dipipi merona milik gadis itu. Merasa tidak mendapat perlawanan akhirnya pangeran memberanikan diri, dia membalikkan badan Nona Xiu. Menatap kedua bola matanya yang indah, membelai rambutnya hingga kemudian mulai kembali mendekatkan bibirnya. Menciumi kening, hidung dan berujung dibibirnya.

'Kenapa, kenapa kau harus begitu mirip dengannya? Kenapa kau mengingatkanku padanya?'

5 menit mungkin lamanya mereka berciuman, hingga pangeran mengangkat tubuh Nona Xiu, mengendongnya keatas ranjang sederhana yang ditidurinya semalam. Kembali menatap kedua matanya sebelum akhirnya mulai menciumi bibir gadis itu lagi, tangan Nona Xiu ditahan oleh tangan pangeran. Pertukaran saliva pun terjadi ketika pangeran mulai memaksa bibir Nona Xiu terbuka,

Bercumbu...

Mungkin itulah kata yang pantas untuk mengambarkan kondisi keduanya sekarang, terdengar jelas walau dengan suara pelan Nona Xiu yang merintih ketika pergelangan tangannya dicengkram agak kuat oleh pangeran. Pangeran yang sudah terbawa nafsu menghentikan cumbuannya kemudian melepaskan salah satu tangannya, meraih tali pengikat hanfu Nona Xiu. Hampir saja gadis itu setengah telanjang jika dia tidak segera mencegah pangeran melakukannya,

"Ja---jangan Gongzi..", Lirih Nona Xiu dengan wajah memelas membuat pangeran tidak tegaan. Kemudian melepaskan tangan gadis itu, membantunya membenarkan hanfu gadis itu yang sedikit berantakan. Nona Xiu memberanikan diri memeluk pangeran dari belakang, membenamkan wajahnya yang memerah karna suhu udara yang panas dan juga rasa malu.

3 hari lamanya pangeran tinggal bersama Nona Xiu, dan hampir melupakan bahwa ada sesuatu yang harus dilakukannya. Hari ke-4 pangeran membantu Nona Xiu mencari tanaman obat dihutan, ditengah jalan bertemu para rombongan yang harusnya dicarinya 3 hari yang lalu.

"Wang--- Maksud saya Xiaoye..", Ujar Pria dengan kumis tercukup rapi disekitar dagunya yang tidak lain adalah panglima cao. Rombongan itu terlihat kelelahan dan terluka, namun berkat Nona Xiu mereka berhasil diobati dan merasa lebih baik.

Hari ke-4 pada malam harinya, Pangeran dan rombongannya berbicara tentang rencana untuk kembali ke istana. Nona Xiu yang sedang sibuk mencuci peralatan makannya terkejut ketika pangeran memeluknya dari belakang,

"Hh-hentikan, Gongzi . Jika ada yang melihat-",

"Lalu kenapa? Kenapa memangnya kalau mereka melihat? Bukankah mata memang untuk melihat? Lagipula apa kamu tidak bisa membahagiakanku malam ini saja? Aku akan pergi besok pagi...", Ujar Pangeran mengoda namun terdengar menyayat hati dikarenakan nadanya yang menyedihkan. Seolah pangeran akan berpisah dengan kekasih tercinta,

"Gongzi akan pergi??", Ujar Nona Xiu balik bertanya dan hanya dibalas anggukkan pelan dari pangeran dan kecupan dibibirnya. Keduanya saling bertatapan membuat pangeran kembali terpancing untuk menguasai bibir itu, ditariknya tubuh Nona Xiu mendekat kemudian mendaratkan bibirnya yang dingin karna sejuknya udara malam.

Lumatan pelan diterima oleh bibir Nona Xiu, membuat gadis itu terbawa suasana dan tanpa sadar memeluk pangeran dengan tenaga yang mulai terkuras melemah karna ulah pangeran.

Semalaman Nona Xiu tidak bisa tidur, begitu juga pangeran. Keduanya memilih menghabiskan waktu bersama dihalaman depan, duduk dibawah langit malam yang bertabur bintang-bintang nan indah.

"Kapan anda akan kembali??", Ujar Nona Xiu bertanya

Pangeran Yujin terlihat berpikir sejenak, "Em, Entahlah. Mungkin dua tiga hari lagi..", Ujarnya menyakinkan.

"Satu hari saja bisa membuatku mengila tuan..", Ujar Nona Xiu membalas dengan nada melucu

Pangeran Yujin tertawa, kemudian mengusap puncak kepala Nona Xiu, "Aku harap kamu bisa rela satu dua hari, dan aku janji. Aku akan kembali, jika bisa aku akan melamarmu...", Balas Pangeran Yujin semakin mencoba menyakinkan gadis itu membuat Nona Xiu terkejut.

"Anda tidak perlu memaksakan diri untuk menikahi saya, Gongzi..",

"Apa aku terlihat terpaksa?",

Tidak, Pangeran Yujin sama sekali tidak terpaksa. Para bintang malam itu menjadi saksinya, betapa seriusnya pangeran ingin menikahi gadis itu.

Tapi, apa itu bisa menjadi bukti? Apa dia, akan benar-benar tulus?

Pagi tiba dan pangeran beserta rombongannya sudah siap akan berankat, Nona Xiu dan pangeran saling menatap hingga akhirnya pangeran memberikan kecupan pelan dikening gadis itu. Tentu saja Panglima Cao dan prajurit lainnya terkejut dengan tindakan Pangeran, bagaimana bisa pangeran mencium kening gadis dari derajat seorang gadis desa seperti Nona Xiu?

"Tunggulah aku..", Ujar Pangeran kemudian membelai rambut Nona Xiu pelan membuat gadis itu terbuai sesaat. Memberikan senyuman manis pada pangeran,

"Sebelum anda pergi, saya ingin bertanya. Saya belum pernah bertanya tentang nama anda Gongzi, jika berkenan..",

"Yu, Panggil saja Yu..",

"Baik Yu Gongzi..",

Memang benar kepergian pangeran tidak bisa direlakan Nona Xiu, meneteskan air mata lah yang bisa dilakukannya saat ini.

Setelah berkuda seharian, Pangeran sampai diistana. Dimana dirinya disambut oleh Kaisar Yun zhao sendiri,

Dimalam harinya kaisar memberikan perintah kepada Pangeran Yujin,

"Aku ingin Kamu pergi ke perbatasan bagian utara dimana sedang terjadi penyerangan dari musuh, aku tau kamu adalah panglima perang terbaik dikerajaan ini. Jaga perbatasan utara selama 2 tahun dan jangan kembali jika tidak bisa menjaga dengan baik!",

2-3 hari yang dijanjikan pangeran serasa hanyalah khayalan saja bagi Nona Xiu, dirinya terus menunggu didepan pintu gubuknya menanti kedatangan pangeran. Namun yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, hingga 2 tahunpun berlalu...

Pangeran berhasil menuntaskan tugasnya dan kembali ke istana, dia telah melupakannya. Melupakan gadis yang diberinya sebuah janji, Panglima Cao yang juga ikut bersama pangeran Yujin waktu itu, berharap Nona Xiu dapat merelakannya dan berbesar hati.

Pangeran Yujin kembali ke-istana untuk melapor, setiba di istana, pangeran Yujin disambut dengan perayaan yang tidak diketahuinya.

"Anda sudah kembali Er-Wangye, Tepat sekali. Sekarang adalah upacara pernikahan Bixia..", Ujar salah satu penasehat kerajaan yang sedang bergegas menuju keaula kerajaan. Pangeran tentu saja senang mendengar kakaknya yang seorang kaisar dan terkenal membenci perempuan akhirnya menikah, dirinya penasaran perempuan seperti apa yang dinikahi kakaknya.

Pangeran Yujin berdiri disebelah Ibu Suri, sambil sesekali dirinya melirik kearah pintu besar yang mulai terbuka dengan seorang gadis cantik berjalan anggun berbalut hanfu merah dan ditemani para dayang dibelakangnya.

Pangeran terdiam, mematung ditempatnya berdiri. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, gadis yang tidak asing baginya, gadis yang dibuatnya menunggu selama dua tahun, gadis yang ingin agar dirinya nikahi dengan segera, gadis itu sedang berada di depannya. Gadis yang akan menjadi kakak iparnya,

Bagaimana bisa...??

Hati Pangeran Yujin sedikit hancur mendapati kenyataan ini, dia memilih meninggalkan aula dan kembali kekediamannya. Dia masih tidak mempercayai apa yang dilihatnya, dia mulai bergumam pada diri sendiri mungkin dia salah lihat atau mengira. Mungkin saja gadis itu hanya mirip dengan Nona Xiu.

Tanpa sadar Pangeran Yujin tertidur dengan keadaan setengah mabuk, kepalanya sakit ketika terbangun dipagi hari. Sedikit terhuyung dirinya tanpa disadari berjalan menuju ke kediaman kaisar, memasuki kamar kaisar yang hanya dijaga dua orang dayang. Dan seseorang yang dikenalnya,

*Flash Back Off*

"Selebihnya anda pasti tau apa yang terjadi Huanghou Niangniang..", Ujar pangeran mengakhiri ceritanya yang membuat Xiu Lian menitikkan air mata. Bagaimana bisa dia melupakan hal itu, cinta pertamanya.

Pria yang dipanggilnya dengan sebutan 'Tuan Yu' ternyata adalah pangeran Yujin, Dirinya tidak mengenali karna pangeran Yujin sedikit berubah, dia terlihat lebih kekar dan dewasa. Ditambah Xiu Lian memang mencoba melupakan pria itu,

"Jadi, Huanghou Niangniang. Dengarkan keluhan ku, Bagaimana aku harus menghadapi ini? Menurut anda, apa gadis itu akan membenciku sekarang? Aku benar-benar masih sangat 'mencintainya', Huanghou Niangniang..", Ujar Pangeran Yujin dengan tatapan mata penuh kepahitan dan cinta dimatanya.

Baru saja Xiu Lian akan mengangkat bibir bagian atasnya untuk mulai berbicara namun suara langkah kaki yang berat dan pintu yang terbuka tiba-tiba mengejutkan keduanya,

'Minggir!'

Sosok itu berhenti di depan pintu masuk,

"Bukankah sudah Zhen peringatkan kamu sebelumnya, Huanghou? Dimana Janjimu pada Zhen? Apakah kau dengan cepat bisa berpindah hati?", Ujar Kaisar dengan nada menyindir namun tercium dengan jelas jika Kaisar sedang cemburu.

Tbc.

*Xiaojie = Nona

*Bixia = Yang Mulia Kaisar

*Fuhuang = Ayahanda (Panggilan Khusus untuk Kaisar dari Anak-anaknya)

*Muhou = Ibunda (Panggilan Khusus untuk Permaisuri/Ibu Suri dari anak-anaknya)

*Huanghou = Permaisuri

*Huáng tàihòu = Ibu Suri

*Niangniang = Sebutan(tambahan) untuk perempuan dalam keluarga kekaisaran.

*Zhen = Aku, Panggilan dari Kaisar untuk dirinya sendiri (Sebenarnya mau pakai Guaren, tapi sedikit aneh, jarang juga yang pakai Guaren, contohnya di Drama The King's Woman, Kaisar Qin manggil dirinya Guaren)

*Dayang = Pelayan perempuan di istana.

*Nubi = Panggilan dari pelayan untuk dirinya sendiri

*Er-Zhen = Anak ini/Putra ini, Biasanya dipakai putra kekaisaran kepada Kaisar atau Permaisuri/Ibu Suri.

*Ge (GeGe) = Kakak Laki-laki, abang

*Er(二) = dua

*Gongzi = Tuan muda/Pria dari keluarga bangsawan

*Guniang = Nona

*Kowtow = Cara penghormatan kepada orang berpangkat lebih besar, seperti Keluarga Kekaisaran, Kerajaan, Bangsawan, dengan berbagai jenis Kowtow tergantung daerah dan tradisi.

*Wangzi = Pangeran

*Aijia = Saya, digunakan oleh Permaisuri Janda/Ibu Suri

*Bengong = Istana Ini/aku, digunakan perempuan dari keluarga kekaisaran

*Benwang = Raja ini/Saya, digunakan oleh Pangeran Pangkat pertama

*Cefei = Selir samping/istri peringkat kedua dari Wangye

*Chennu = Putri abadimu/aku, digunakan oleh anak perempuan pejabat

*Chenqie = Istri/Istri rendah(bawah), digunakan oleh istri keluarga kekaisaran, mengatakan aku dengan merendahkan diri

*Gongzi = Tuan muda/ juga biasa untuk pria terkenal

*Gugu = Bibi muda/ Adik perempuan dari ayah

Continue Reading

You'll Also Like

Extra Love Story By Roaila

Historical Fiction

2M 186K 55
Transmigrasi series ~ 2 •••••• Zea Andara Alexander, putri bungsu keluarga Alexander yang tidak pernah di anggap. Zea berpura-pura lemah di depan kel...
289K 26K 29
Kehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Se...
9.5K 1K 23
SEQUEL: Fall Into Another World (Jadi, biar nanti nggak bingung sama jalan cerita atau tokoh-tokohnya, disarankan baca karya saya yang pertama terleb...
821K 87.3K 59
LOVE STORY FROM DREAM LAND l romance - comedy - fantasy- kingdom - historical - wuxia Kehidupan Nadine awal nya berjalan dengan normal, sebelum ia j...