Bendahara Kelas [Completed]

נכתב על ידי Akuelalala

1.3M 73.1K 1.2K

"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru dudu... עוד

bendahara? huhh
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
bukan update
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
10 Fakta
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 49
Bab 50 ( Ending )
bendahara pensiun.
For Your Information
UPDATE
Visual
Yang ikhlas waktu dan tenaga

Bab 48

17.6K 1.2K 109
נכתב על ידי Akuelalala

"Gak istirahat lo Ndah?" tanya Naga yang heran melihat Indah hanya duduk sambil melamun padahal ini jam istirahat. Tadinya ia juga berniat kekantin tapi hal itu ia urungkan, Ia segera duduk disamping Indah.

"Ndah, Evan ninggalin lo ya? Hm mau sama gua aja kekantinnya?" tanya Naga yang lagi-lagi tak mendapat jawaban.

"Atau lo mau titip gua aja? Gua mau kekantin nih." kata Naga yang untuk ketigakalinya tidak dijawab Indah.

"Naga." sapa seseorang sambil memasuki kelas XI Ips 1.

Naga menoleh dan melemparkan senyumnya, "Arum, kekantin sekarang?"

Arum tersenyum lalu melangkah mendekat.

"Dia kenapa?" tanya Arum sambil melirik Indah yang menatap kosong kedepan.

Naga menggeleng, "Aku juga gak tau."

"Kamu minggir dulu." kata Arum yang diangguki Naga. Ia segera berdiri dan melangkah keluar meja Indah sementara Arum duduk dibangku Evan.

Arum mengelus bahu Indah membuat Indah tersadar lalu menatapnya sebelum kembali melamun.

"Kenapa Ndah?"

"Riko." jawab Indah yang membuat Arum dan Naga terdiam.

"Katanya dia pergi bentar tapi sampe sekarang belum balik-balik. Ini udah 4 hari setelah dia pamit 'pergi bentar' itu." jelasnya yang membuat Naga berpikir sementara Arum kembali mengelus bahunya.

"Gua takut Riko kenapa-kenapa." gumamnya lalu menitikan air mata.

"Udah coba lo hubungin?" tanya Arum yang mendapat anggukan Indah.

"Udah gua line, wa, tele, sms sampe telpon tapi gak direspon. Hpnya gak aktif. Gua kerumahnya gak ada siapa-siapa. Gua gak tau harus gimana lagi." jelas Indah yang mulai sesenggukan.

"Lo udah tanya temen-temennya?" tanya Naga ketika teringat Deni dan Wisnu.

Indah mengangguk pelan, "Gak direspon juga. Deni, Wisnu juga gak turun sampe sekarang. Mereka ilangnya kompakan."

"3 hari lagi kita UKK. Gua gak mau Riko menghilang begini disaat kita mau ujian. Gua gak mau dia ikut ujian susulan." tambahnya lalu memijat kepalanya dengan kedua tangannya.

"Assalamu'alaikum." kata Yana saat memasuki kelas XI Ips 1 bersama Evan yang membawa semangkok bakso.

Mereka melangkah menuju Indah lalu menghela nafas saat melihat Indah yang kembali menangis seperti hari-hari kemarin.

"Lo bedua gak kekantin?" tanya Evan memecah keheningan.

"Tadi nemenin Indah dulu. Sekarang kan udah ada kalian jadi kita pamit kekantin oke?" kata Naga yang diangguki Yana dan Evan.

Arum berdiri lalu mengelus bahu Indah, "Lo yang sabar Ndah. Gua kekantin dulu ya?"

Indah mengangguk. Setelah itu Evan duduk dibangkunya sementara Yana duduk dibangku depan meja Indah.

"Makan dulu Ndah. Gua sama Evan udah makan dikantin tadi." kata Yana yang meletakkan semangkuk bakso dihadapan Indah.

Indah menggeleng, "Gak nafsu."

"Lo tuh jangan gini Ndah. Lebay tau gak." gumam Yana yang membuat Indah menatapnya tajam.

"Gua sedih karena Riko gak ada kabar sampe sekarang. Itu lo bilang lebay?"

"Iya lo lebay. Cuma karena Riko lo jadi pendiam gini. Karena Riko lo jadi lebih banyak ngabisin waktu cuma untuk melamun melamun melamun ujung-ujungnya nangis. Drama banget." kata Yana lalu terkekeh.

Indah menggebrak mejanya. Ia marah pada Yana yang tak mengerti dirinya dan malah mengata-ngatainya.

"Terus apa kabar lo yang selalu putus nyambung sama Sandi? Bocah banget." kata Indah menyindir balik.

Yana yang emosi pun langsung berdiri dan mengacak pinggang, "Maksud lo apa ngomong gitu hah? Sekalipun kita sahabat, lo gak berhak ikut campur urusan hati gua."

"Makanya ngaca sebelum ngomong. Gua gak bakal begini ke lo kalo lo gak mulai." kata Indah yang membuat Yana sadar, ia yang mulai awalnya.

Evan merangkul Indah dan mengelus bahunya mencoba menenangkan Indah yang masih menangis, "Kalo gua khawatir, gua sayang, gua peduli sama Riko apa itu salah Van?"

Evan menggeleng, "Enggak. Lo gak salah. Gua tau lo lagi cemas banget sama Riko."

Yana kembali duduk lalu mengenggam tangan Indah. Ia menatap Indah dengan rasa menyesal, "Gua minta maaf. Gua gak maksud ngomong gitu tadi."

Indah mengangguk, "Gua ngerti. Tapi kalian juga harus ngerti gua lagi takut. Takut banget kehilangan Riko. Gua khawatir, feeling gua gak enak soalnya."

"Eh iya kalian udah denger kabar soal penyekapan anak sekolah kita beberapa hari lalu?" tanya Yana yang membuat Evan mengangguk sementara Indah menggeleng. Ia sengaja mengalihkan pembicaraan agar Indah tak lagi bersedih.

"Anak Cendrawasih kan pelakunya?" tanya Evan yang diangguki Yana.

"Tapi kok bisa ketahuan ya? Gua masih bingung gimana kronologisnya." kata Evan

Yana pun mulai bercerita setau dia.
Awalnya Indah tidak tertarik mendengarkannya tapi setelah dia memikirkan beberapa kemungkinan. Ia langsung membelalakkan matanya. "Yan itu ketauannya kapan?"

"Kalo gak salah 4 hari yang lalu. Kenapa emangnya?"

"4 hari yang lalu itu hari dimana Riko pamit mau pergi bentar." gumam Indah yang membuat Evan dan Yana menatapnya seolah bertanya 'emang kenapa?'.

"Yan lo tadi bilang, anak sekolah kita nyerang mereka kan? Kok feeling gua bilang, Riko termasuk salah satu yang  nyerang ya?"

Evan menggebrak meja saat Indah selesai bicara, "Iya juga ya. Gak usah pake feeling juga gua mah udah yakin si Riko pasti ikut."

Yana mengangguk, "Iya sepertinya. Terus sekarang dia kemana?"

"Dia dimana itu yang gua gak tau." gumam Indah.

Line..

Indah menatap hpnya yang menyala karena ada line. Diusapnya layar kunci lalu ekspresi yang tadinya sedih langsung berubah menjadi bahagia, "Riko ngeline."

AlvarezRiko : Haloo Sayang

AlvarezRiko : Maaf ya, aku baru pegang hp lagi ini.

AlvarezRiko : kemaren-kemaren aku lupa naroh hp dimana pas ketemu ternyata baterainya low jadi tadi dicharge dulu hehe

AlvarezRiko : cie yang nyepam. Kangen ya? 😍😍

AlvarezRiko : Kangen kan? Ayo ngaku hehe

Indah menghela nafasnya lega. Ia mulai mengetikkan balasan untuk Riko.

Indahhh : MIKIR AJA

Indahhh : HILANG 4 HARI PADAHAL SEKARANG H-3 UKK

Indahhh : BIKIN ORANG KHAWATIR

Indahhh : SEKALINYA DATANG. DATANGNYA CUMA DILINE

Indahhh : KENAPA GAK SEKOLAH???
Indahhh : GAK NIAT SEKOLAH LAGI?
Indahhh : ATAU GAK MAU KETEMU AKU LAGI GARA-GARA MASALAH KEMAREN?

Indah meletakkan hpnya dimeja lalu menarik mangkuknya mendekat dan mulai melahap baksonya.

"Tadi katanya gak nafsu." cibir Evan membuat Indah menyengir.

"Kan udah lega Van. Yayang Rikonya ada kabar." kata Yana yang membuat Indah tersenyum lebar kepadanya.

Linenya berbunyi lagi membuat Indah mengecek hpnya lagi.

AlvarezRiko : Waduu capslock jebol neng? 😅

AlvarezRiko : Aku tuh lagi sibuk, banyak jadwal pemotretan 😌

AlvarezRiko : Cie yang khawatir hehe

AlvarezRiko : Kamu mau aku datangin sekarang?

AlvarezRiko : Mau aku datang ngelamar kerumah kamu sekarang? Emang udah siap jadi ibu dari anak-anak aku?

Indah yang membaca line Riko sambil mengunyah pentol bakso pun tersedak. Ia langsung disodorkan minum oleh Yana dan langsung meminumnya.

"Lo kenapa Ndah?" tanya Evan membuat Indah menggeleng.

"Paling abis digombalin Riko Van. Kayak gak tau Indah aja." ejek Yana membuat Indah meliriknya sinis sebelum mengetikkan balasan untuk Riko.

Indahhh : GILA

Indahhh : PEMOTRETAN? GAK SALAH?

Indahhh : GAK USAH NGELANTUR. GAK USAH NGALIHIN PEMBICARAAN.

Indahhh : AKU MAU VC SAMA KAMU SEKARANG!!!

Indah kembali meletakkan hpnya lalu menyelesaikan makan baksonya setelah itu ia minum dan menyuruh Evan dan Yana mengembalikan mangkuk bakso kekantin haha.

5 menit setelah Indah sudah sendiri, hpnya kembali menyala dengan panggilan video dari Riko. Indah tersenyum tapi langsung memasang wajah marah agar Riko tau betapa cemasnya dia selama 4 hari terakhir ini.

Indah menerima panggilan tersebut lalu mengarahkan hp kedepan wajahnya secara ogah-ogahan.

"Tadi katanya mau VC sama aku, sekarang mukanya kok kayak terpaksa gitu?" tanya Riko yang wajahnya memenuhi hp Indah.

"Yang, kamu ngambek ya sama aku?"

Indah diam hanya memandangi Riko yang sekarang merasa takut.

"Maafin deh ya ya ya? Aku gak maksud buat kamu khawatir kok."

Indah hanya menatapnya lalu Riko memperhatikan wajah Indah yang terlihat lelah. Ada lingkaran hitam dibawah matanya, matanya juga terlihat seperti habis menangis dan ekspresinya sangat kentara kalau dia sangat sedih.

"Aku jahat banget ya buat kamu begini." gumam Riko dengan pelan.

"Iya kamu jahat Rik. Kamu tega buat aku uring-uringan. Kamu tega buat aku nyari-nyari kamu yang tiba-tiba ilang ditelan bumi. Kamu tuh gak tau aku bahkan sempet kepikiran buat ke kantor polisi dan ngelaporin kalo kamu itu hilang." jelas Indah yang sekarang menatap Riko dengan wajah sendunya.

Riko mengusap wajahnya gusar. Ia kembali menatap Indah, "Maafin aku. Dari awal aku juga nyadar, kita seharusnya memang cuma berteman. Aku gak bisa jadi cowok yang baik buat kamu. Aku slalu ngerepotin kamu, selalu jadi beban buat kamu, selalu nambah masalah dihidup kamu."

"Rik bukan itu maksud aku. Aku kan cu--"

"Berhenti Ndah. Aku gak mau semakin nyakitin kamu. Aku tuh cowok paling tolol karena udah berkali-kali buat kamu nangis."

"Rik kit--"

"Kayaknya kita lebih baik putus Ndah."

Deg. Indah merasa tubuhnya melemas, "Maksud kamu apa Rik? Aku gak mau putus sama kamu. Kita masih bisa kan selesaikan masa--"

Riko mengangguk, "Iya kita bisa selesein masalah ini tapi aku gak yakin aku bisa berhenti buat kamu nangis. Kamu ingat kan? Aku pernah bilang aku pengen jadi alasan kamu ketawa tapi nyatanya apa? Aku slalu buat kamu nangis kan? Aku udah gagal Ndah. Aku bahkan gak bisa nepatin omonganku sendiri."

Indah menitikan air matanya dihadapan Riko. Ia tersenyum getir, "Aku khawatir karena aku sayang dan kamu malah putusin aku?"

Riko memalingkan wajahnya, "Aku mutusin kamu karena gak mau kamu selalu sedih, selalu nangis kayak sekarang."

"Makasih untuk 24 hari selama pacaran. Fokus belajar ya Ndah. Jangan mikirin aku yang gak ada gunanya buat kamu. Makasih udah mau pacaran sama aku kemaren-kemaren hehe. Semangat UKKnya. Tetep jadi Indah yang seperti biasanya ya. Sekarang kita berteman. Jangan berubah kayak status kita ya. Aku slalu pengen liat senyum kamu Ndah, jadi jangan nangis lagi oke? See you Ndah bye." kata Riko lalu memutuskan panggilan video bertepatan dengan air mata Indah yang mengucur semakin deras. Ia tak menyangka dari yang awalnya ia cemaskan lalu ada kabar dan saat berbincang, hubungannya malah kandas.





















1 kata buat chapter ini apa guys?

Hayoooo kalian ngerasain feelnya gak?

Kalo enggak, ya maafkan. Ku bukan Author yang handal membuat readersnya bawa perasaan 😂

Vommentnya guys? Target boleh dong ya 😅 aku mau target bab ini
200 Vote 30 Comment.

Yuk tembusin biar aku update lagi hehe. Mau komennya nyepam juga gapapa kok asal emang niat ya hehe. Kalo ngomen misal satu huruf mah itu niat gak niat 😆

המשך קריאה

You'll Also Like

296K 14.6K 39
"Kalau yang ngawasin cantik kayak lo, gue bakal mau dihukum tiap hari." Satu kata yang menggambarkan seorang Ralika, menakutkan. Ya, menakutkan dala...
199K 10.4K 51
[ ᴘʀᴏꜱᴇꜱ ʀᴇᴠɪꜱɪ. ] ᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ©design by trafagraphic_ --- Tentang Aldara Azalea Brinnata dengan segala luka yang ada. 'bertemu dengan...
2.9M 272K 68
"GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA GUE!" "Mimpi." __________________________________ Angkasa cuek, Starla hiperaktif. Angkasa tenang, Starla heboh. Angkasa r...
41.5K 5K 42
JUDUL AWAL LOVE IN SILENCE Hanya karena aku tak bisa mengungkapkan, Bukan berarti aku tak menyimpan perasaan yang dalam ...