Bendahara Kelas [Completed]

By Akuelalala

1.3M 73.1K 1.2K

"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru dudu... More

bendahara? huhh
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
bukan update
Bab 41
Bab 42
Bab 43
10 Fakta
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50 ( Ending )
bendahara pensiun.
For Your Information
UPDATE
Visual
Yang ikhlas waktu dan tenaga

Bab 44

18.6K 1.1K 15
By Akuelalala

"Ketawa aja terus." cibir Indah sambil memakai kacamata minusnya lalu mulai mencatat. Kali ini kelas XI IPS 1 sedang jam pelajaran Sejarah dan Bu Inul berhalangan masuk sehingga mereka hanya disuruh mencatat. Riko langsung mengajak Evan untuk bertukaran tempat sementara agar ia bisa disebelah Indah.

"Lucu aja. Masa gitu sih? Aku baru inget, pantes ya dulu pas dikantin kamu pas aku usap-usap kepalanya langsung ngejauh. Ternyata kamu bisa ketiduran kalo diusap-usap haha." kata Riko lalu tertawa lagi membuat Indah mendengus.

"Udah kebiasaan dari kecil kalo susah tidur diusap-usap eh jadi kebiasaan kalo diusap-usap langsung tidur nyenyak." jelas Indah sambil terus fokus mencatat.

Riko meredakan tawanya lalu menjatuhkan kepalanya dimeja, menghadap Indah, "Terus kalo soal petir?"

Indah berhenti mencatat lalu menatap Riko. Ia menghembuskan nafasnya lalu mulai mencatat lagi.

"Itu bukan phobia cuma semacam trauma gitu. Pas SMP aku sama teman-teman termasuk Evan lagi asik main layangan ditaman."

"hm?" tanya Riko sambil memperhatikannya.

"Waktu itu langit berubah jadi gelap. Mendung yang sebentar lagi hujan. Tapi kita gak pulang karna kita jadi pengen mandi hujan. Sampe aku ngeliat bapak-bapak yang mau nyebrang jalan pas-pasan petir menggelegar dan yang gak aku nyangka bapak itu kesambar petir dan langsung meninggal. Aku takut Rik, aku shock sampe pingsan dan pas aku sadar, aku ternyata udah dikamar aku dan ada mama papa sama Evan. Semenjak itu aku takut hujan apalagi petir."

Riko menegakkan badannya lalu mengusap bahu Indah mencoba menenangkanya, "Seandainya aku tukang hipnotis ya."

Indah berhenti mencatat lalu melirik Riko, "Emang kenapa kalo kamu tukang hipnotis?"

"Aku bakalan hipnotis kamu biar lupa sama kejadian itu dan gak punya trauma karena itu."

Indah tersenyum lalu memiringkan badannya menghadap Riko, "Kamu lebayyy."

Riko terkekeh lalu mencubit pipi Indah membuat Indah melotot dan melepaskan tangan Riko. "Kamu ngeselin banget sih, nyubitin aku mulu."

"Aku gemes. Pipi kamu lucu soalnya hehe."

"Bodo ah. Catat Rik!! ini catatan dikumpul." kata Indah lalu kembali mencatat sementara Riko menelungkupkan kepalanya kemeja lalu bergumam.

"Nanti aja aku pinjam punya kamu."

"Big NO. Selesai nyatat aku langsung kumpul." kata Indah yang membuat Riko mengacungkan jempolnya lalu memejamkan matanya.

Indah hanya bisa menghela nafasnya lalu kembali mencatat.

~~~

Istirahat kali ini Indah dan Riko tidak kekantin. Mereka makan bersama di taman belakang. Itu karena usul Riko kemarin yang menyuruh Indah untuk membawa bekal dalam porsi dua orang. Dan disinilah mereka sekarang, dibangku panjang yang teduh karena ada pohon beringin tepat dibelakangnya.

"Kamu bawa apa?" tanya Riko yang menatap kotak bekal yang baru dibuka Indah.

Isinya hanya 4 sandwich. Indah juga membawa 2 kotak susu ultramilk.

Riko tersenyum, "Ini sandwichnya kita dua dua ya? Makasih sayang."

Indah menggeleng, "Ini 4, 3 aku terus 1 kamu."

Riko meliriknya lalu terkekeh, ia mengangguk saja walau tau tabiat Indah. Seperti dulu saat ia bilang ia akan makan 2 porsi bakso tapi setelah itu 1 porsi malah ia berikan pada Riko. Indah, seniat-niatnya makan semuanya, ia pasti ingat orang yang berada didekatnya.

"Nanti malam nonton yuk." ajak Riko sambil memakan sandwichnya.

Indah juga mulai mengunyah sandwichnya lalu mengangguk senang, "Ayuk. Mau nonton apa?"

"Emm. Horor?"

"Horor? Okee siapa takut." kata Indah girang membuat Riko tersenyum senang.

"Jam tujuh aku jemput." kata Riko yang diangguki Indah. Mereka kembali mengunyah sandwich hingga habis lalu meminum susu ultramilk masing-masing.

~~~

Gerombolan cowok dikelas XI ips 1 berteriak heboh membuat Riko dan Indah yang baru kembali setelah ketaman tadi mengernyit heran. Saat ini mereka ada didepan kelas mereka yang pintunya terbuka lebar. Bukankah jam istirahat belum berakhir, lantas kenapa semua anak cowok dikelas itu tidak ada yang keluar kelas, selain Riko. Mereka tidak membubarkan diri seperti biasanya.

Indah dan Riko melangkah masuk lalu Indah berkacak pinggang sementara Riko tertawa pelan. Rupanya teman-temannya sedang bermain adu panco dan yang kalah harus mau joget dengan lagu dangdut yang diputar Angga dilaptopnya lalu yang membuat semakin heboh karena laptop itu terpasang dengan speakernya.

"Lo kalah Tam." ujar Naga, lawan yang mengalahkan Tama.

Tama mendengus, "Gua kan udah bilang, gua gak bisa tapi kalian yang paksa gua."

Yang lainnya tertawa termasuk Riko. Ia makin melangkah lalu duduk dimeja guru, tempat duduk favoritnya.

"Pokoknya lo kalah jadi lo harus joget." kata Digo lalu mendorong Tama dan menyuruh Angga menyetel lagu.

Jam satu jam dua jam tiga
Kau tak datang datang
Jam empat jam lima jam enam
Hari mulai petang
Jam tujuh delapan sembilan
Kok nyamuk yang datang
Aku banting pintu tarik selimut
Bobo manis aja.

Semua yang berada dikelas tertawa kencang termasuk Indah. Tama yang notabenenya kutubuku itu tidak bisa menggoyangkan badannya dengan lentur sehingga kesan dipaksanya sangat kentara, tubuhnya kaku saat bergoyang membuat Riko bahkan terpingkal hingga air matanya menetes.

"Eh lo lawan gua berani gak?" kata Evan sambil menatap Riko. Semua yang tertawa kembali diam, mereka ikut menatap Riko yang sudah menghentikan tawanya. Riko menatap Evan sinis lalu tersenyum miring.

"Lo yakin lawan gua? Fine, gua sih acc aja." kata Riko lalu melompat dari atas meja guru. Ia mendatangi Evan yang sudah duduk dimeja Lina, meja temannya yang merupakan meja paling depan deretan kedua. Meja yang mereka jadikan tempat untuk adu panco saat ini. Riko sudah duduk didepannya lalu meregangkan ototnya.

Ia dan Evan memulai adu panci ehhh salah adu panco maksudnya. Tak disangka, Evan yang menang karena Riko hilang fokusnya saat hp disaku celananya bergetar.

"Sial ni hp." batinnya menggerutu.

"Haha lo kalah Rik lo kalah." kata Evan yang tertawa mengejek lalu dengan bangga berdiri.

"Iya iya gua kalah. Seneng banget kayaknya." kata Riko mendengus.

"Biar gua yang pilih lagunya Ngga." kata Evan yang mulai mendekati Angga lalu mencari lagu dangdut yang cocok untuk Riko.

Riko sudah berdiri dengan pedenya didepan kelas. Ia pasrah saja karena tau niat Evan yang ingin mempermalukannya. Jadi lebih baik ia ikuti karena urat malunya juga sudah putus haha.

"Ini bukan lagu dangdut." protes Riko saat mendengar lagu buatnya diputar.

"Gua menang jadi gua bebas mau ngasih lo lagu apa." kata Evan lalu tersenyum miring.

"Siap goyang Rik." kata Angga lalu terkekeh.

Riko mulai berjoget sesuka hatinya. Awalnya ia sok imut lalu mulai joget oplosan kemudian gotik lalu bang jali padahal lagunya

Masih adakah cinta yang abadi

Riko membuat love dengan kedua tangannya lalu menatap Indah.

Menyatukan dua hati saling isi

Riko lalu mengangkat kedua jarinya.
Kemudian ia berputar-putar.

Daunpun menari alam bersaksi
Seindah musim cherry

Semua yang berada dikelas sukses dibuat terbahak dengan kelakuannya. Indah sampai memegangi perutnya, "Cowok gua ya?" tanyanya dalam hati.
Riko sendiri sudah terduduk sambil tertawa, lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri. Tapi ia sangat senang, bisa membuat orang-orang disekitarnya tertawa terutama Indah.

































Ini pendek ya?
Sorry, aku lagi bingung.

Ini gak ngefeel?
Sorry, aku gak bisa buat orang baper

Makanya aku butuh komen kalian supaya aku bisa buat semaksimal mungkin. Aku juga butuh vote supaya cerita ini makin banyak yang baca, makin banyak yang suka.

Aku juga butuh semangat dari kalian. Supaya aku jadi makin antusias ngelanjutinnya. Aku sayang kalian guys 😘

Ps : sebenarnya aku belum mau update 😂 tapi liat kalian yg kayaknya excited jadi aku update 😊

Continue Reading

You'll Also Like

27.4K 2.2K 43
[Sudah terbit dalam bentuk e-book, tersedia di Playstore dan Playbook. Silahkan klik link pembelian e-book pada tautan yang sudah tersedia.] ________...
579K 27.6K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
194K 8.5K 41
"Vita," panggil Aldo pelan. Mendengar panggilan Aldo, Vita yang duduk di samping pemuda itu segera menoleh. "Ya?" "Jangan nangis, saya gak suka liat...
1.5M 128K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...