"Jika saja ada yang bisa kami selesaikan soal apa semua ini sebenar-nya untuk menyelamatkan Negara ini, khususnya orang tua kami, beri kami instruksi untuk melangkah. Jujur saja setelah bertemu dengan Soteria dan Edward White, kami belum melangkah sejak sehari yang lalu. Kami juga mencarimu." Michael bergetar. Padahal sudah kurang lebih satu juta kali Michael bisikkan pada hatinya jika ia tak menyayangi Albert dan Sophia. Tetapi nyatanya tak begitu. Sama seperti apa yang ia lakukan pada Makayla. Michael melirik sebentar pada Makayla yang malam ini belum ia tatap sama sekali. Dalam tatapan Makayla tergambar kekhawatiran dan rasa penasaran yang tinggi.
"Soteria?" alis Leah terkerut. Michael segera menatap Leah kembali dan mengangguk.
"Dia Makhluk Aneh Berkelamin Ganda." Michael menerangkan. Leah membuat mulutnya bulat dan mengangguk.
"Oh dia." Leah terkekeh sedikit mengingat sebutan Michael untuk Soteria.
"Kau mengenalnya?" Makayla menginterupsi.
"Aku belum bertemu dengannya secara langsung. Tapi aku tahu ia akan berperan penting saat ini. Soteria telah tidur semenjak Lovia dipimpin oleh Skylar. Ia masih sangat belia waktu itu. Dan kini ia telah terbangun dengan tubuh berbeda. Ini benar-benar baru untuknya. Mungkin itulah alasan kenapa kalian belum membuat langkah, karena Soteria baru mengetahui beberapa saja. Belum seluruhnya." Penjelasan Leah membuat Michael ter-cenung. Ini adalah pengetahuan baru untuknya. Soteria belum pernah cerita soal ini. "Mengenai keturunan, aku tak mengerti mengapa ada dua Almo."
"Itu sudah biasa kudengar." Makayla mmerosotkan bahunya.
"Aku akan katakan mengenai beberapa pengetahuanku. Yang tidak dipalsukan tentu saja. Aku akan menceritakan secara singkat." Leah menatap keduanya serius.
"Konon, dahulu manusia pertama yang menginjakkan kakinya di tanah Lovia adalah Lucas Chronos Voldart Almo. Kapalnya berlabuh di Cupiland. Dia adalah manusia dengan peradaban, bukan manusia purba. Tidak diketahui apa yang membuatnya ke sana sendirian, tanpa makanan dan pakaian layak. Cupiland adalah sebuah pulau yang masih sangat asri. Dan percaya atau tidak, ia tinggal di sana bertahun-tahun dengan pakaian, perkakas, obat-obatan, makanan, minuman dan tempat tinggal seadanya. Yang ia buat berdasarkan pengetahuan dan kreativitas. Dari semua itu yang paling mengerikan adalah hidup sendirian."
"Akhirnya, dalam perasaan kesepian, kesendirian dan keterasingan yang teramat dalam, ia mengajukan sebuah doa kepada Tuhan. Ia meminta seorang saja teman hidup yang akan berbagi bersamanya dalam segala hal. Dan Tuhan mengabulkannya."
"Dia bukan manusia. Seorang wanita berperawakan tinggi tak ber-tulang dan hidup abadi, bernama Ozora."
"Apa dia makhluk seperti Soteria?" interupsi Makayla. Leah ter-senyum dan mengangguk sekali dengan yakin. Leah melanjutkan ceritanya.
"Mereka jatuh cinta tentu saja dan menghasilkan keturunan-keturunan Almo selanjutnya. Semua manusia, dan tak ada yang berdarah campuran. Seiring kebersamaan Lucas dan Ozora yang semakin menua, dengan tujuh belas anak; satu orang laki-laki, enam belas orang perempuan dan kualitas hidup sudah semakin layak, mereka menemukan keempat orang lelaki terdampar di Cupiland. Mengejutkan, mereka semua tidak ada yang mengingat siapa dan dari mana sebenarnya mereka. Dengan kebesaran hati Lucas dan kemampuan di luar nalar Ozora, mereka menyelamatkan keempat orang itu dengan luka-luka yang sangat serius. Setelah itu mereka berempat selamat dan berhasil bertahan hidup. Mereka berempat memutuskan untuk hidup di pulau itu. Mereka sangat menghormati Lucas dan Ozora. Lalu, agar tak bingung memanggil keempatnya, Lucas memberi mereka nama White, Black, Brown dan Gray. Mereka adalah kami yang kini menjadi penerus keturunan."
"Lucas dan Ozora mengawinkan White, Black, Brown dan Gray dengan anak-anak gadis mereka. Dan Cupiland berubah dari pulau berpopulasi nol hingga sangat banyak. Dengan peradaban, sumber daya alam yang kaya dan penemuan ilmu pengetahuan yang semakin baik. Lucas mengelompokkan masing-masing marga dengan tugas yang berbeda. White; kesejahteraan karena kearifannya, Black; keadilan karena ketegasannya, Gray; pengetahuan karena kepintarannya dan Brown; prajurit karena keberaniannya. Di usia Lucas yang semakin senja, Ozora melahirkan seorang anak yang akhirnya memiiliki darah seperti Ozora. Dia seorang perempuan yang diberi nama Hekate."
Michael menaikkan dagunya dari tertunduk teringat sesuatu.
"Itu nenek moyang yang pernah Soteria ceritakan." Michael menerka-nerka. "Artinya Hekate juga berdarah Almo?"
"Tidak." Leah meluruskan. "Makhluk seperti mereka tidak diper-kenankan memiliki nama belakang. Karena darah yang tinggal di tubuh mereka adalah darah Ozora, bukan Lucas." Michael dan Makayla mengangguk memperhatikan.
"Lalu, datanglah seorang nenek menemui Ozora dan Lucas yang juga disaksikan oleh seluruh penduduk. Ia memberitakan bahwa satu Negeri ini mendapat berkat cinta yang kekal, di Negeri ini tidak akan ada cinta yang terluka. Lantas semua penduduk bahagia, sampai Putra Sulung Lucas, Samuel mempertanyakan alasan mengapa Negeri mereka mendapat berkat tersebut."
"Lalu Sang Nenek menjelaskan. Mengejutkan, Nenek itu memberi-tahu cara membunuh Ozora dan sejenisnya. Ia bilang, jika mereka mempunyai nyawa terpisah dari jasadnya. Dan Ozora, menempatkan nyawanya dalam tubuh Lucas. Artinya jika Lucas mati, begitu pun Ozora. Kisah cinta yang baru diketahui semua penduduk ini, termasuk Lucas sendiri membuat semuanya tertakjub dan mengagungkan Ozora. Berkat Ozora, tanah yang dahulu bukan apa-apa bahkan tidak dilihat oleh siapa pun menjadi Negeri Cinta Kekal."
"Malam itu, tepat tanggal 14 Februari, seluruh penduduk mengadakan pesta besar-besaran. Setelahnya mereka memutuskan, bahwa Lucas Chronos Voldart Almo adalah baginda mereka. Lucas akan menjadi pemegang wewenang mutlak atas apa yang terjadi di tempatnya. Lucas dan Ozora memberi nama pulau itu Cupiland dan Lucas memperluas wilayah kekuasaannya di pulau seberang. Akhirnya Lovia menjadi nama yang ia pilih untuk Tanah Surga Cinta ini."
"Lovia semakin maju. Sumber daya alam yang kaya membuat Negeri ini berkembang sangat pesat. Tetapi bukan cerita namanya, jika di dalamnya tidak ada kisah tragis. Tak lama setelah kekuasaan Lucas, ia mengalami sakit parah yang tak bisa diobati, tidak bahkan dengan kemampuan milik Ozora. Ia memang bisa menyembuhkan hampir semua penyakit di dunia, tetapi ia tak bisa memperpanjang umur seorang manusia. Sebelum Lucas mengembuskan napas terakhirnya, ia menyampaikan beberapa wasiat kepada Samuel."
"Adalah Samuel yang akan menggantikannya sebagai seorang Raja. Lucas juga berpesan jika keturunan Almo hanya boleh memiliki seorang anak lelaki. Agar tak ada perebutan kekuasaan setelah tutup usia Sang Raja dan tak ada dua marga Almo." Leah melirik sebentar pada Michael dan Makayla menyindir. "Samuel mengangguk mengerti. Tugas terberat Samuel adalah, Lucas memerintahkannya untuk menuliskan semua sejarah yang pernah terjadi di Lovia. Untuk diwariskan kepada keturunan-keturunan selanjutnya."
"Lucas pergi untuk selamanya yang juga membuat Ozora ikut karena telah menyimpan nyawanya di jasad Lucas. Dalam beberapa hari, seluruh penduduk dilanda rasa sedih dan mereka menandai pintu rumah mereka masing-masing dengan gambar hati."
"Berbulan-bulan Samuel memimpin Lovia, datanglah sebuah kapal pesiar yang sangat besar. Memuat sekelompok pelaut yang dipimpin oleh DeLouis Costa Skylar. Mereka bilang bahwa mereka datang dari Kerajaan Illminate dan bermaksud menjalin hubungan antar Negeri dengan memper-kenalkan politik dan ekonomi. Samuel yang masih sangat baru dengan jabatan-nya meminta pendapat ketujuh belas saudarinya termasuk Hekate. Dari ketujuh belas saudarinya, hanya Hekate yang tidak setuju dengan kerja sama ini. Namun, Negeri ini juga butuh bekerja sama dengan negeri lainnya untuk memenuhi beberapa kebutuhan yang tentunya akan dinikmati oleh seluruh penduduk."
"Samuel akhirnya menandatangani surat perjanjian perihal kerja sama kedua Negeri Lovia dan Passionis. Semuanya berjalan dengan lancar sampai akhirnya Hekate dikabarkan menghilang. Berdasarkan informasi dari nenek moyangku Gray, Hekate pergi ke Passionis untuk bertemu dengan Raja Illminate. Tidak diketahui apa alasannya. Setelah itu Hekate tak pernah kembali. Ada yang bilang ia disekap di Passionis, ada yang bilang ia kembali ke asalnya karena mencoba menyakiti umat manusia yang mana itu adalah larangan makhluk-makhluk seperti mereka lakukan jika ingin hidup bersama dengan manusia. Entahlah, tak pernah ada kejelasan tentang itu hingga kini."
"Negeri Lovia dan Passionis akhirnya menjalin kerja sama yang sangat baik. Banyak dari Negeri Passionis yang pindah ke Lovia begitu pun sebaliknya. Marga di Negeri ini pun menjadi beragam."
"Hanya itu yang kutahu. Sepintar apa pun marga Gray, kitab sejarah yang asli tetap dipegang oleh keturunan Almo. Dari Raja Almo II hingga seterusnya. Kitab itu dijaga ketat dan sangat dirahasiakan."
Leah meminum tehnya karena dirasanya tenggorokannya kering.
"Soal keberadaan Hekate, apa kita bisa bertanya pada Soteria?" Makayla menyambung cerita Leah dengan pertanyaannya.
"Dengan semua berkat yang mereka miliki, mereka pun memiliki kelemahan. Yaitu, mereka tak bisa mengetahui keberadaan makhluk sejenis-nya. Dalam arti, Soteria tak mungkin bisa melakukan itu." Jawab Leah. "Mereka tak bisa keluar saat matahari muncul, mereka juga lemah terhadap bunga Frangipani . Mereka takkan sadarkan diri setelah menciumnya."
"Aku baru tahu soal yang itu." Michael mencerna kata-kata Leah dengan cermat.
"Semua makhluk memiliki kelemahan Bung." Leah bergurau.
"Mike, apa kau pernah tahu di mana kakek dan nenekmu berada?" Makayla menatap Michael menduga-duga.
"Kau tahu aku tak punya siapa pun kecuali kedua orang tuaku, Kay. Begitu pun kau." Michael meluruskan. "Apa Skylar memenggal kepala kakek nenek kami Leah?" tanya Michael. Makayla berubah sendu.
"Hanya kakek. Nenek kalian mereka asingkan ke tempat antah-berantah. Aku juga tak habis pikir mengapa orang tua kalian masih hidup. Kemungkinannya hanya satu, ada yang merahasiakan keberadaan atau identitas mereka. Dan orang itu pasti lekat sekali dengan kita."
"Itu artinya nenek kami masih hidup?" Makayla berangan-angan.
"Siapa yang tahu?" Leah menggidikan bahunya.
"Kau sendiri? Ke mana semua keturunanmu?" Michael kembali ber-tanya. Leah tersenyum pahit setelah menyesap tehnya untuk terakhir kali. Ia menatap Michael dengan luka yang tergambar dengan jelas. Hingga Michael bisa merasakannya meskipun ia bukan Abaghta yang bisa membaca pikiran.
"Di antara keempat marga, Gray adalah yang paling dicemaskan ke-beradaannya karena Gray mengetahui dan mempelajari sejarah yang tentu saja akan mengancam keberadaan Skylar. Jika kami ingin hidup, kami harus mengikuti apa pun permintaan Skylar. Seperti aku, misalnya. Aku dipaksa menyewakan dan menjual buku-buku sejarah palsu di toko ini dan tak mem-buka mulut kepada siapa pun mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Itulah alasannya nama Perpustakaan ini Sciencar; Science Skylar." Michael dan Makayla bertatapan saat itu juga karena merasa terhormat menjadi kedua orang yang dipercaya mengetahui rahasia besar milik Leah. "Berbeda dengan putraku yang dengan terang-terangan mendirikan Organisasi Anti Skylar. Pengikutnya sudah sangat banyak, dan mereka juga mengetahui sedikit banyaknya sejarah yang asli. Itu sebabnya Skylar mengeksekusi dia. Istri dan kedua anaknya terlantar, dan sekarang aku tak tahu mereka di mana."
Makayla menggiring tangannya dan meremas lembut pundak Leah. Michael merasa tidak sopan menanyakan hal yang membuat hati Leah terluka seperti itu.
"Maafkan aku Leah." Michael menatap simpati. Leah tersenyum hangat.
"Tak perlu dipikirkan. Kau harus tahu tentang apa yang sedang terjadi di Negara-mu." Leah bangun dari kursinya. Ia melangkah menuju perapian untuk menambah kayu bakar karena apinya segera padam.
"Tenanglah Mike." Michael tiba-tiba terperanjat saat tangan Makayla menyentuh pipinya. Michael mengedipkan matanya sekali mencegah ekspresi kaget dan salah tingkahnya.
"Aku baik-baik saja." Michael menjawab dengan dingin. Makayla tersenyum.
"Syukurlah." Ia mengangguk dan membuat tatapan Michael terpaku di sana, di mata cantiknya. Serisau apa pun Michael, Edward dan keluarganya, Makayla tak pernah terlihat pusing walau kenyataannya Makayla pun memikirkan jalan keluar terbaik untuk masalah mereka. Ternyata Kay tak selemah dugaanku, Michael berbisik pada batinnya.
"Lalu Leah," Makayla melanjutkan perbincangannya membuat Michael kembali fokus. "Kenapa keluarga White bisa mengetahui sebuah ramalan yang ditujukan untuk salah satu dari kami?"
"Oh, mengenai itu, dulu saat Negeri ini dikutuk menjadi Negeri tanpa hari kasih sayang, seorang nenek mengucapkan kata-kata itu yang diyakini sebagai ramalan. Oleh karena itu, sudah wajib hukumnya semua generasi menghapalnya. Semuanya, sampai Skylar datang dan merebut apa yang seharusnya tidak ia miliki." Jelas Leah.
"Dan alasan Negeri Lovia dikutuk?" Michael mulai kembali pada diskusi.
"Tidak ada yang tahu. Hanya Raja Almo VII yang tahu. Dia adalah Raja terakhir sebelum Negeri kita mengalami zaman kosong dan setelanya menjadi Negara, dengan kepemimpinan seorang Presiden. Skylar."
Getar ponsel Michael menghentikan aktivitas mereka. Dengan sigap Michael mengangkat telepon dari rumah Edward.
"Ya?" Michael menyahut.
"Michael, cepat tonton TV. Semua siaran menayangkan sebuah peng-umuman besar!"