[COMPLETED] Friend And Love...

By jeonbnavi

96.2K 8.3K 280

Karena mereka mengenal dari lama, karena mereka peduli satu sama lain, karena itu lah mereka bisa merasakan... More

Prolog
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Not An Update
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Penting!
Twenty-Two
Twenty-Three
Notification
Twenty-Four
Review
Twenty-Five
Twenty-Six
Twenty-Seven
Twenty-Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty-One
notif
Thirty-Three
Thirty-Four
Thirty-Five
Thirty-Six
Notice
Hay hay
Announcements

Twenty-One

1.5K 171 3
By jeonbnavi

"Hwang SinB!" teriak Jimin dari lantai bawah.

"Hwang SinB!" teriak Jimin lagi. Karena merasa tak ada jawaban dari atas, akhirnya Jimin pun memutuskan untuk menyusul keatas.

Setelah Jimin sampai di lantai atas, ia kaget melihat SinB yang tidur di sofa.

" Aigoo, anak ini jinjja! Ya! Eunbi-ah!" panggil Jimin seraya mengguncang badan si gadis.

"Wae?" tanya SinB menggeliat.

"Imo dan Samchoon, mereka kemana?" tanya Jimin.

"Mereka sudah pergi ke Daegu dua jam yang lalu" balas SinB irit.

"Ah, geurae? Padahal aku ingin memberikan mereka hadiah" ucap Jimin pasrah.

"Hadiah? Makanan?" tanya SinB yang masih lengket berbaring di sofa.

"Kimbab dan samgyetang" jawab Jimin.

"Omo! Jimin-ah, ani maksudku Jimin Oppa, berikan saja padaku" pinta SinB seraya mendudukan dirinya di sofa.

"Shireo! Ini untuk Imo dan Samchoon, bukan untukmu" balas Jimin.

"Ish, pelit." timpal SinB sambil mendelik tajam ke arah Jimin.

"Oh, ya, SinB-ah. Kau lihat Jungkook kemana?" tanya Jimin.

"Memang di kamarnya tak ada?" tanya balik SinB.

"Tak ada, biasanya dia akan menjawab telfonku, tapi kali ini ia tak menjawabnya" ucap Jimin.

"Chamkkan, aku akan menelponnya" ucap SinB seraya menelpon Jungkook.

.
.
.
.
"Yeobeoseyo?"

"Yeobeoseyo, waeyo SinB-ah?"

"Kau dimana? Jimin oppa mencarimu"

"Aku sedang di cafe bersama temanku. Katakan saja pada Jimin Hyung, aku akan dirumah sebentar lagi"

"Arraseo"

"Eoh"

"Jungkook-ah"

"Wae?"

"Aku lapar"

"Arraseo. Kimbab?"

"Ne. Gomawo Jungkook-ah!"

SinB pun menutup telponnya.

"Oppa tunggu saja, Jungkook sedang di cafe bersama temannya."

"Namja animyeon Yeoja?" tanya Jimin.

"Molla naneun" jawab SinB cuek.

"Tumben sekali ia pergi bersama temannya" ucap Jimin.

"Joha geuraemyeon, dia tak akan tertutup lagi" balas SinB.

"Majja. Yasudah aku turun ya" ucap Jimin.

SinB pun mengangguk.

"Jangan lupa mandi, badanmu bau sekali" timpal Jimin.

"Ya! Ppalli ga!" bentak SinB.

Jimin pun turun, ia segera bergegas masuk ke kamar Jungkook. Memang sudah kebiasaan jika wangi kamarnya selalu berubah setiap hari. Bayangkan saja di meja riasnya tertata parfum dari berbagai merk terkenal.

Saat Jimin menghampiri meja kamar Jungkook, ia melihat buku diary yang tergeletak di kasur.

'Kookie's diary'

"Kookie? Dia benar-benar menyukai panggilan SinB ternyata" gumam Jimin.

"Kalau membacanya sedikit saja boleh 'kan?" ucap Jimin.

Perlahan-lahan Jimin membuka lembaran-lembaran tersebut. Memang aneh jika namja memiliki diary, tapi bagi kepribadian seperti Jungkook yang jarang mengungkapkan sesuatu, menulis diary merupakan satu-satunya cara meluapkan semuanya.

'SinB'

Jimin melihat lembaran dengan tulisan 'SinB' yang direka.

"Anak ini, sudah kubilang berapa kali untuk menyatakannya" gumam Jimin.

Tok..tok..tok

"Hyung!" sahut pemilik kamar.

"Wasseo?" ucap Jimin.

"Sudah lama menunggu?" tanya Jungkook.

"Ani, baru saja. Kau dari mana?" tanya Jimin.

"Bertemu Yugyeom" jawab Jungkook sambil merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.

"Ada apa Hyung mencariku?" tanya Jungkook.

"Aku ingin memberitahu sesuatu" balas Jimin.

"Tentang apa?" tanya Jungkook bingung.

"SinB"

"Memangnya ada apa dengannya?" tanya Jungkook.

"Kau tahu Moonbin?" ucap Jimin.

"Eoh, si preman sekolah itu?" tanya Jungkook.

"Dia menyukai SinB. Kudengar dia akan menyatakan cinta besok" jelas Jimin.

"Geureom?" tanya Jungkook.

"Aish! Ya! Kau akan membiarkan SinB bersama preman itu? Kau rela SinB bersamanya?" sahut Jimin.

"Hyung" gumam Jungkook.

"Nan arra, kita sudah mengenal satu sama lain Jungkook-ah. Kuharap kau menyatakan secepat mungkin." pinta Jimin.

"Geundae, nam museowo Hyung" jawab Jungkook.

"Mwoga?" tanya Jimin.

"Aku nyaman dengan hubungan seperti ini." balas Jungkook.

"Ani, kurasa kalian memang cocok satu sama lain. Ingat waktu Taehyung menyakiti SinB? Siapa yang paling sakit hati? Itu kau 'kan?" ucap Jimin.

"Jika kau benar-benar padanya, tulus menjaganya. Maka nyatakan perasaanmu padamu secepatnya" ucap Jimin.

"Baiklah, aku akan memikirkan caranya" balas Jungkook.

"Tenang saja, kami akan membantumu" timpal Jimin sambil menepuk pundak Jungkook.

Kreett...

"Jungkook-ah!" panggil SinB dari pintu kamar.

"Oops, maaf. Kalian sedang serius ya?" tanya SinB.

"Ani, kami sudah selesai. Wae?" ucap Jungkook.

"Bolehkah aku meminjam mobilmu?" tanya SinB.

"Ya! Kau mau kemana menggunakan mobil? Mengendarai sepeda saja kau sering terjatuh" tanya Jimin.

"Diam kau, Kookie-ah, boleh ya?" tanya SinB.

"Kau akan pergi bersama siapa?" balas Jungkook.

"Honjaseo" jawab SinB.

"Ani, aku tak akan mengizinkanmu pergi sendiri." cegah Jimin.

"Ani, wae?" tanya SinB.

"Kau lebih baik pergi bersama Jungkook, atau aku laporkan pada Yoongi Hyung?" ancam Jimin.

"Andwae! Arraseo, Jungkook-ah kau temani aku pergi" jawab SinB dengan nada dinginnya.

"Park Jimin sialan! Aku kan hanya ingin menenangkan pikiranku saja" gumam SinB.

Akhirnya SinB dan Jungkook pun siap-siap pergi. Walaupun Jungkook sendiri tak tahu kemana tujuan SinB pergi.

"SinB-ah, Jungkook-ah. Neouideul eodiga?" tanya Hoseok yang baru pulang.

"Entah, dia ingin keluar" jawab sambil menunjuk SinB.

"Aku keluar sebentar ya Oppa. Aku janji tak akan pulang malam" ucap SinB.

"Ah geurae, baiklah hati-hati dijalan. Jika ada apa- apa hubungi kami" balas Hoseok.

"Ah iya, tolong beritahu Seokjin Oppa, aku memasak sesuatu ada dimeja makan. Beritahu padanya, jangan lupa penilaiannya" ucap SinB.

"Arraseo" balas Hoseok.

"Kalau begitu kami pergi dulu Hyung" pamit Jungkook.

"Josimhae ga" ingat Hoseok.

SinB dan Jungkook pun bergegas menuju garasi.

"Jungkook-ah, berikan kuncinya. Hari ini SinB-drive" ucap SinB.

"Jja" balas Jungkook sambil melemlarkan kunci ke arah SinB.

SinB pun mengeluarkan mobil Jungkook dari garasi. Jungkook yang melihatnya sedikit khawatir jika SinB mengendarai mobil.

"Ayo naik!" ajak SinB.

Jungkook pun menaiki mobil dan memasang seatbelt.

"Kita akan kemana?" tanya Jungkook.

"Taman bermain, lalu kita pergi ke Sungai Han. Aku sudah membawa hoverboard" balas SinB.

SinB pun memajukan mobilnya dengan pelan. Setidaknya ia sedang diawasi Jungkook jadi ia tak bis melajukan mobil secepat yang ia inginkan.

Hening.

Tak ada percakapan antara dua manusia ini.

Jungkook yang merasakannya sedikit tak menyukai suasana seperti ini.

Jungkook pun memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"SinB-ah" panggil Jungkook.

"Eoh?" jawab SinB.

"Kau dekat dengan Moonbin?" tanya Jungkook.

"Ani, waeyo?" balas SinB.

"Lupakan, aku hanya bertanya saja"

"Mwoya neo" gumam SinB.

Jungkook pun beralih menatap ke arah luar. Ia masih berpikir tentang rencana Moonbin. Jungkook tahu jika preman sekolah itu sangat kasar pada siapapun. Mana bisa ia menyukai SinB yang notabene nya gadis pendiam? Apa mungkin Jimin salah dengar?

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 107K 62
Takdir seseorang memang tidak ada yang tahu. Siapa yang menyangka, Dara Griselda, mahasiswi selengean, barbar dan tersantai sepanjang masa itu, akan...
182K 18.1K 69
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
4.4K 467 138
Membuka transaksi adalah keuntungan besar! Berdagang dengan masa lalu, dapatkan ginseng, emas, dan berbagai harta karun, bahkan kembali ke sejarah un...
211K 19.2K 32
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...