That time when we're together...

By Hayioctober

19.2K 1.4K 73

Contoh, sebagai gadis populer, aku juga harus mengalami ini. "kamu mutusin aku?" setidaknya, suaraku terdenga... More

1. It just happens...
2. How long are you gonna be broken heart?
3. Life doesn't get better easily
4. Bad day
5. Dating your classmate should have some sort of warning.
6. Sometimes, shit just follows you everywhere
8. He cares?
9. when you want to throw yourself under a moving bus
10. Crazy plan by crazy people
11. That level of beauty you have
12. Another world war
13. Please heart
14. Stupid people makes stupid plan
15. Another stupid people
16. Good job!
17 when you dig your own grave
18. There goes another dignity
19. you serious?
20 a stranger comes
21. stumbled
22. Such a cute teddy bear
23. There goes self esteem
24. When your habit kicking in.
25 Can death just come?
26. Sweet Cheese Cake
27. It will be fine
28. Fine doesn't come that fast
29. Meeting the cat
30. The sister
31. Double date
32. French Fries
33 Party prep
34. A little flirting
35. Gossip time
36. Balada Indomie
37. A yoga story
38. Rainy
39. Crashing a Party Like ....
40. That level of silliness
41. A basket of fruit and a bouquet of flowers
42. The packages
43. The proposal
44. Hand in hand
45. Ignored
46. I am special, you know.
47. Healing time
48. Is it a battlefield?
49. Being a refugee
50. A kiss
51. The 'perhaps' option
52. It's over. The end
53. A new friend
54. Another bazaar story
55. A Flirting game
56. Some cats are fighting
57. sometimes, you just have zero expectation
58. It is over
59. Dejavu
60. It is not funny.
61. Tisyu talk
62. Why should I?
63. When you can freely talk with your ex, congrats.
64. Late night drama
65. Lets do the talk. Under the stars. Talk about times.
66. That time when we're together and that time that will be spent together.

7. bad luck

362 23 0
By Hayioctober

Aku tak tahu kesalahan apa yang sudah kulakukan. Apa ini karena aku sering bandel mendengar ceramah menjelang magrib? Atau karena aku sering menghina Ningrum?

Ah! Apa karena aku memaki Vina dan Kayla yang menyanyi kemarin sore? Demi tuhan. Nyanyian mereka terdengar seperti kumbang yang pilek 4 tahun dan aku sedang demam. Jadi, aku tak tahu kenapa aku harus mengalami nasib sejelek ini.

Selama satu tahun kami pacaranpun, aku tak pernah menontonnya tanding futsal. Dia tak pernah berhasil membuatku, lebih tepatnya. Lihat sekarang, aku disini, aku mungkin terkejut, tapi dia lebih terkejut lagi.

"kita takut dia makin sakit kalau nekat pulang pas ujan."jelas Putri. Membuatku berbalik memandangnya. Kita takut dia makin sakit? Bukan, kita takut dia sakit? "well, seseorang perlu ngelaporin keadaan kamu kan?" Kemudian dia berdiri sejauh mungkin dariku.

Dia memberitahu orang itu aku sakit?!

"Me, aku wakilin dia ya, sebaiknya kamu nonton sambil duduk karena ini bakalan lebih dari sejam. Ntar kamu capek loh berdiri terus." Farhan menyeretku. Tapi duduk dibangku yang berjarak beberapa meter dari Putri. Dia yang sedang menjadi nyonya rumah. Jelas sekali, dia memang nyonya rumah disini.

Semua orang terlihat seru bermain dan aku seperti ingin bunuh diri saja. Ini bahkan lebih buruk dari nasib kalau aku berhujan-hujan ria pulang. Lebih baik aku makin sakit dari pada terduduk bodoh seperti ini. Ah! Game!

Setengah jam bermain menembak balon, hapeku tewas habis batre.

Argghhh.

Tak bisa sok sibuk memandangi hape, aku terpaksa mengangkat wajah memandangi lapangan futsal yang sekarang seperti tempat pemotongan hewan saking ramainya sorakan. Maksuku, sorakan itu berasal dari sekeliling lapangan karena luput dari perhatianku, dikiri kanan, semuanya sudah ramai dengan penonton atau mungkin terjebak hujan.

Tetap saja Putri terlihat paling heboh dan aku tak tahu dia bersama siapa. Ada 3 orang cewek lagi bersamanya dan mereka semua tak bisa dibilang pendiam. Melompat penuh semangat kesana kemari sambil meneriakan hal tak penting. Siapa mereka?

Aku benci keramaian. Kenapa mereka tak bisa menonton dengan tenang?

"sendiri aja?" aku menengok dan mendapati seseorang yang duduk disampingku. Dia tersenyum saat aku menengok dengan alis terangkat. Dia bicara padaku?

"gak papa kan duduk disini? Gak ada bangku kosong lain." Dia mengarahkan pandangan kesekeliling lapangan yang memang minim bangku dan sebagian besar orang berdiri atau lesehan.

Aku hanya diam dan mengalihkan pandanganku pada layar hape yang gelap. Bisakah dia tak habis batre sekarang? Apa dunia harus begitu kompak membuat hari-hariku semakin suram. Apa aku memang harus memandangi pertandingan bodoh itu?

Karena mataku, tanpa bisa kukontrol akan berbalik hanya mengikuti dia.

Namanya, Jedi.

Cowok yang mendapat penghargaan sebagai cowok paling sabar. Punya wajah teduh disaat dia tersenyum dan memancarkan energy disaat dia tertawa. Cowok yang mungkin dipuja oleh banyak orang karena prestasi dan kepribadiannya. Dia bukan genius. Tapi toh, dia tak tertinggal dalam urusan kuliah. Yang menjadi hobynya adalah semua hal yang kubenci. Dia hoby traveling, dia penggemar otomotive, dia hoby bola dan dia punya ratusan teman dengan berbagai latar belakang. Sungguh, kami seperti bumi dan langit.

Tentu saja aku langit.

Aku tak pernah benar-benar dekat dengan semua orang karena seperti kata Putri, kepribadianku bukan saja buruk tapi aku terkutuk. Whatever. Namun seperti yang kubilang juga, aku terlalu cantik untuk diabaikan sehingga aku tak pernah berada dikasta terabaikan seberapa terkutuknya aku sekalipun.

Sehingga, aku tak tahu kenapa bisa seorang Jedi, ingin aku menjadi pacarnya. Setelah sekian kali kutolak tanpa sekedar perduli untuk mengatakan tidak, kami jadian. Mungkin tak ada yang aneh. Maksudku, dimanapun, cowok cakep dan cewek cakep pantas untuk pacaran kan? Well, aku tak pernah menganggapnya benar-benar keren tapi karena dia punya fans, aku rasa dia bisa dianggap berkelas.

Karena wajahku, dia bukan pacarku yang pertama. Tapi dia, menjadi pacarku yang terlama. Sehingga pada akhirnya, dia berhasil membuatku seperti ini.

Aku benci dia. Dia membuatku merasakan hal yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Seperti, rasa benci tak terbendung pada kumpulan cewek yang sedang menjeritkan nama Jedi dari sisi lain lapangan.

Kalau anak kelasku tak perduli kami putus karena seringnya, diluar kelas, semua orang selalu menunggu. Sungguh, apa dia terlihat begitu menyedihkan kalau menjadi pacarku? Mereka bertingkah seperti aku naga penjaga penjara rapunzel.

Ya, Jedi rapunzelnya.

"yeaaaayyy!!! Goooool!!!!" tersentak, aku menjatuhkan handphone dan begitu saja batrenya menghambur keluar. "KAK JEDII HEBAAAT!!"

Sabar Mecca. Sa ba r.

Mereka baru saja membuatku hampir serangan jantung karena cowok itu baru saja menendangkan bola tak penting ke gawang tak penting dan teriakan itu sungguh tak penting. Bagaimana nasib hapeku?!!

"masih mau nyala?" tanya cowok disampingku saat dilihatnya aku menekan-nekan tombol power dan hapeku tak menyala. Aku hanya mengangkat bahu dan melempar hapeku ke tas. Masa bodoh. Aku akan pulang hujan-hujan. Dengan begini, hari pertama kuliahku akan benar-benar melengkapi ketragisannya. Sempurna. "boleh aku lihat? siapa tahu bisa bantu?"

Dia mengulurkan tangannya meminta hapeku. Dan kali ini, aku benar-benar menengok padanya. Cowok ini, cukup lumayan tapi dia tersenyum terlalu banyak hingga terlihat menyeramkan. Apa ada orang yang tersenyum begitu saja pada orang asing?

Dia terlalu ramah.

"gak usah." aku sudah berdiri tapi kemudian duduk dan mengeluarkan agendaku dan menulis beberapa kata. "ntar kalau cewek yang lagi lompat-lompat kayak orang kesurupan itu kesini nyari aku, tolong kasih ya." Aku memberikan robekan kertas itu sambil berdiri. Dia menerima kertas yang kuulurkan sambil memandangku. "terima kasih." Dengan baik, aku memberinya senyum yang luar biasa manis. Ini, bentuk kekesalanku pada semua hal.

The hell pada semua orang ini.

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 67.2K 51
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.2M 19K 6
Arkan dan Rallin bagaikan dua insan yang diselimuti oleh kegelapan, tak ada yang pernah menyangka jika mereka ditakdirkan untuk bersama dalam sebuah...
17.6K 1.7K 27
β€’β€’β€’ Writing challenge with Aarunya Media β€’β€’β€’ Aran mencintai Reta, sangat, dan itu baik. Tapi, caranya mencintai Reta sangatlah tidak sehat, banyak me...
256K 21.4K 26
Aku menulis cerita ini hanyalah untuk memuaskan khayalanku. Memuaskan khayalan kalian bagi para pembaca yang mulai muak dengan masalah di setiap ceri...