Bendahara Kelas [Completed]

By Akuelalala

1.4M 73.2K 1.2K

"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru dudu... More

bendahara? huhh
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 40
bukan update
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
10 Fakta
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50 ( Ending )
bendahara pensiun.
For Your Information
UPDATE
Visual
Yang ikhlas waktu dan tenaga

Bab 39

19.5K 1.1K 21
By Akuelalala

Indah terkejut saat baru membuka pintu rumahnya. "Lo ngapain?"

"Jemputin ayangbeb lah" jawab Riko sambil tersenyum genit dari atas motornya.

"Waras bang?" Tanya Indah.

"Udah gila nih neng. Gila cinta eneng sih" goda Riko yang membuat Indah melempar sepatu yang baru mau dipakainya.

"Mati aja lo sana!"

"Kalo gua mati entar lo sendiri lagi. Gak mau ahh"

"Apaansih Rik gaje banget lo. Lo ngapain disini? Gua mau berangkat nih"

"Yaudah yuk bareng"

Indah menggeleng. "Gua bareng Rasya kali"

"Rasya gak jemput lo"

"Sotoy lo"

"Gua serius. Karna mulai sekarang gua yang berangkat dan pulang sekolah bareng lo"

Indah mengernyitkan dahinya. "Maksud lo?"

"Ya gua yang sekarang bareng lo bukan dia lagi. Kan dia udah sama Angel" jawab Riko yang membuat Indah melotot tak percaya.

"Lo tau Angel?"

Riko mengangguk. "Pacar Rasya yang beneran"

Indah mendengus. "Si Rasya gak bisa akting nih"

"Haha. Udahlah gapapa. Yang penting sekarang gua tau kalo lo juga ada rasa sama gua"

"Dih pd banget sih lo. Udah sana pergi. Gua gak mau ya berangkat bareng lo" kata Indah sambil merampas salah satu sepatu sekolahnya yang tadi dilemparnya ke Riko. Setelah memasang sepatunya Indah berjalan cepat keluar dari pagar rumahnya.

Riko menyalakan motornya lalu mengikuti Indah yang berjalan kaki. "Gak capek tuh kaki jalan sampe sekolah?"

"Enggak"

"Masa?"

"Hm"

"Ini ada cogan kok gak dilirik sih? Syukur-syukur mau diboncengin"

"Yang minta dibonceng lo siapa?"

"Gak ada, cuma gua maunya gitu"

"Udah sana lo duluan aja!"

Riko menggeleng. "Gua maunya bareng lo. Buruan naik mbem sebelum kita terlambat" ia melirik jam di tangannya. "Bentar lagi kita upacara loh"

"Ck dibilang duluan aja"

Riko mematikan motornya lalu turun dari motor dan langsung membopong Indah layaknya karung beras. Bukan hanya itu Riko berjalan menjauhi motornya dengan Indah digendongannya membuat Indah berteriak histeris.

"RIKO TURUNIN GUA. INI DIJALAN RAYA DILIATIN BANYAK ORANG. GUA MALU RIKOOOO"

Riko terkekeh saat mendengar teriakan Indah. "Makanya nurut. Gua turunin asal lo mau bareng gua ke sekolahnya"

"IYA-IYA GUA MAU. BURUAN TURUNIN"

Riko tak langsung menurunkan Indah. Dia membalikkan badannya dan berjalan dengan Indah yang masih digendongannya menuju motornya yang diparkirnya ditepi jalan yang sebenarnya macet ini. Emang bener ya kata orang kalo jatuh cinta itu dunia berasa milik berdua.

Riko menurunkan Indah lalu menaiki motornya dengan satu tangan yang memegang pergelangan tangan Indah agar gadisnya itu tak kabur lagi. "Naik yank"

Indah tak menjawab. Dia hanya berdehem lalu naik diboncengan Riko lalu kedua tangannya memegang bahu Riko.

"Masih aja kaku. Gua gak suka ya dipegangnya dibahu"

"Lah terus gua harus megang lo dimana?" Tanya Indah menurunkan tangannya yang bertengger dibahu Riko.

Riko menarik kedua tangan Indah lalu menyatukan tangan itu untuk memeluk perutnya. "Disini sayang"

Indah tak bisa menahan senyumnya. Sebenarnya dia masih mau mengetes cintanya Riko tapi sepertinya itu tak jadi karna rencananya sudah diketahui lelaki didepannya ini.

"Berangkat" seru Riko lalu melajukan motornya membuat Indah semakin mengeratkan pelukannya.

~~~

Sampai dikelas Indah dikejutkan dengan banyaknya balon-balon dan tulisan Happy Sweet Seventeen di papan tulis. Ia menutup mulutnya. Teman-teman sekelasnya menyanyikan lagu happy birthday. Tak hanya itu. Teman-teman Riko yang tak lain tak bukan, si Deni dan Wisnu pun ada. Ada Yana. Ada Lili CS. Ada Andi. Bahkan Rasya pun ada. Disaat dia masih dalam momen terperangahnya. Riko sudah berdiri dihadapannya dengan membawa birthday cake yang tertera tulisan Hbd Doinya Riko. Indah tertawa pelan bahkan sampai menitikan air mata. Ia tak menyangka teman-temannya mengingat hari ultahnya yang bahkan dia pun lupa kalo hari ini ulang tahunnya. Kelas yang ramai ini semakin membludak saat Rikoholic tau ini ultah dari doinya pangeran mereka. Jepretan-jepretan kamera dan teriakan dari Rikoholic membuat suasana makin riuh.

Lilin berangka tujuh belas itu langsung ditiupnya tanpa menunggu aba-aba dari sekitarnya.

"Ck gak bisa diromantisin nih" gerutu Riko kesal karna Indah belum make a wish.

"Daripada ntar lilinnya meleleh terus kena kuenya ntar kuenya gak bisa dimakan lagi" cerocos Indah yang membuat gemas orang-orang disekitarnya.

"Seenggaknya make a wish dulu" kata Riko memelototinya.

"Buat apa make a wish. Kalo wish gua udah di depan mata" kata Indah membuat orang-orang menyorakinya 'cieee'.

"Lo barusan ngode gua Ndah?" Tanya Riko berbinar.

Indah mengendikkan bahunya. "Entah"

Riko langsung memberikan kue yang dipegangnya ke tangan Yana. Lalu dia berdiri lagi dihadapan Indah. Menatap dalam manik mata dihadapannya. Membuat suasana sunyi seketika. Mereka yang berada disekitar Indah dan Riko seperti menahan nafas. Beberapa dari mereka menyiapkan kamera untuk memotret atau merekam sesuatu yang mungkin akan terjadi sebentar lagi.

"Yan, titip kuenya tapi jangan dihabisin. Gua belum soalnya" kata Indah membuat yang lainnya terkekeh. Gadis itu sangat menggemaskan. Disaat orang-orang menatapnya kagum dan iri. Karna sekarang didepannya ada Riko yang menatapnya intens dia malah masih sempat-sempatnya memikirkan kuenya.

"Mbem" panggil Riko membuat Indah menatapnya kembali.

"Hm"

Riko berlutut membuat yang lainnya memekik tertahan bahkan Indah melotot tak percaya dengan yang dilakukan Riko. "Rik lo ngapain? Bangun!"

Tapi Riko tak kunjung berdiri. Dia malah menggenggam kedua tangan Indah masih dengan posisi berlututnya.

"Selama ini belum pernah ada cewek seperti lo. Yang gak suka sama gua. Yang gak jaim kaya cewek lain. Yang gak peduli apa kata orang. Yang galak banget sama gua. Yang hobinya makan banyak. Yang lucu. Yang tembem. Yang buat gua bahagia. Lo beda. Jauh beda sama pacar gua sebelumnya" tutur Riko. Ada jeda sejenak sebelum dia melanjutkan ungkapan hatinya. "Lo berisik. Galak, apalagi kalo nagih uang kas. Lo manis, apalagi kalo lagi serius belajar. Lo lucu, tiap kali lo ngambek karna pipinya gua cubitin. Lo selalu buat gua nyaman. Perlu lo tau awalnya gua juga bingung kenapa gua ngerasa nyaman didekat lo. Tapi makin kesini gua akhirnya nyadar kalo itu perasaan gua gak mau kehilangan lo. Perasaan sayang gua ke elo. Dan akhirnya gua nyadar gua cinta sama lo Ndah"

"Rik lo ga--"

"Diem Ndah. Gua belum selesai ngomong" Riko mengambil nafas lalu menghembuskannya. "Sebelumnya udah 2 kali gua nembak lo disaat kita berdua. Mungkin lo masih ingat insiden di ruang seni dan mobil?. Sorry kalo yang ketiga kalinya ini gua ungkapin dihadapan umum. Gua cuma pengen mereka tau kalo gua itu gak pengecut. Gua berani mengambil resiko setelah ini. Di depan umum begini bukan berarti lo wajib nerima gua. Nerima atau enggaknya itu terserah lo karna gua gak mau kita pacarannya terpaksa" Riko mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak berwarna tosca diberinya ke tangan Indah.

"Gua tanya sekali lagi dan mungkin untuk terakhir kalinya. Lo udah tau perasaan gua selama ini. Lalu setelah semua yang kita lewati bersama. Apa lo mau nerima gua jadi cowok lo?" Tanya Riko dengan tangan yang kembali menggenggam tangan Indah yang bebas.

Sorakan mulai terdengar kembali. Indah bukan lagi terkejut karna ultahnya dirayakan. Tapi ulah Riko yang menembaknya didepan semua teman-temannya yang mampu membuatnya diam tak berkutik.

"Terima aja Ndah"

"Acc dong Ndah"

"Kak Indah terima aja"

"Huaa kak Indah bakal nyesel nolak pangeran kita"

"Udah sih jawab iya aja"

Indah menundukkan kepalanya. Ia berjongkok didepan Riko. Mengelus rambut Riko penuh kasih sayang. "Aku harus jawab pernyataan kamu gimana?" Bisik Indah membuat Riko tersenyum bahagia.

Dari aksen aku-kamu yang digunakan Indah pun Riko tau apa jawabannya.

"Sekarang aku-kamu?" Bisik Riko membuat Indah terkekeh lalu mengangguk.

Orang-orang langsung berseru heboh karna menganggap anggukan Indah adalah jawabannya atas pernyataan Riko tadi. Orang-orang langsung menyalaminya. Dan mengajak mereka berdua berfoto ria untuk di upload ke instagram.

Bahkan ada yang merekam Indah dan Riko tadi. Video itu juga di upload ke IG oleh salah seorang Rikoholic.

Sementara itu disekolah berbeda, seorang cewek menatap datar IG milik Riko, sepupunya. Melihat beberapa foto yang di tag ke akun Riko. "Riko jadian sama Indah? Cihhh liat balesan gua Ndah" gumamnya.




























Selesai.




Eh gak deng. Masih ada konflik kedepannya. Masih ada beberapa masalah yang harus dikelarin. Tapi intinya mereka udah .... huaaa. Pada seneng gak? Pokoknya tetep Vomment lah. See you guys. Ada yang penasaran dengan sepupu Riko yang muncul di akhir chapter ini? Ayo pada bisa nebak gak cewek itu siapa?.

Maapkan kalo part ini rada gajelas yaa:v

Continue Reading

You'll Also Like

RANK By MimoIs

Teen Fiction

7K 912 52
"Pada akhirnya yang selama ini dibungkam, akan tiba waktunya untuk segera menyuarakan." *** Nama Fiza Ilyana resmi tercantum dan membuat dirinya menj...
7.7K 544 14
"Gue berjanji sama kalian semuanya, kalau tinggi Tata bisa 165cm, gue bakal nikahin dia." "Lo udah dapat peluang tuh dari Rizki, jadi cepet tinggi Ta...
8.5M 663K 62
Altopan Lioner, panggil saja dia Altop. Cowok yang terkenal sebagai ketua geng itu, harus menjalani sebuah hubungan percintaan dengan Glova Lovata, g...