Bendahara Kelas [Completed]

By Akuelalala

1.4M 73.2K 1.2K

"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru dudu... More

bendahara? huhh
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 38
Bab 39
Bab 40
bukan update
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
10 Fakta
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50 ( Ending )
bendahara pensiun.
For Your Information
UPDATE
Visual
Yang ikhlas waktu dan tenaga

Bab 37

21.4K 1.1K 17
By Akuelalala

"Assalamu'alaikum" sapa Indah saat memasuki ruangan Naga yang pintunya tidak tertutup.

"Wa'alaikumussalam buben. Gua kangen lo masa" sapa Naga membuat Riko langsung merangkul Indah dan menatap Naga tajam.

"Inget bini lo Ga" sahut Riko sambil melirik Arum yang duduk didekat Naga.

Anak-anak kelas XI Ips 1 duduk lesehan demi kebersamaan. Mereka sibuk bercerita, entah tentang apa. Indah melepas rangkulan Riko dan meletakkan parsel buahnya dinakas samping brangkar Naga.

"Sakit apa lo cina?" Tanya Indah melihat wajah Naga yang pucat, tangan kanan yang diinfus serta tubuhnya yang kurus.

Naga terkekeh. "Biasa aja cuma DBD kok"

Indah tercengang mendengarnya. Demam berdarah dibilang biasa oleh seorang Naga.

"Sakit lo parah Cina!"

Naga meringis lalu menatap Arum. "Yank jangan cemburu yaa. Indah memang gini. Dia perhatian banget sama aku"

Bukannya marah. Arum malah tersenyum tulus ke Naga lalu beralih pada Indah. "Makasih yaa udah peduli sama dia, yang bahkan gak peduli sama kesehatannya sendiri"

"Tuh dengerin" kata Indah lalu menjitak kepala Naga membuat si empunya mengaduh.

"Bini lo nih Rik. Jauhkan dari gua. Orang lagi sakit kok disiksa"

Riko malah tertawa. "Bodo ya Ga. Gua yang sakit aja digituin sama dia, apalagi lo. Mungkin habis ni lo dibunuh sama dia"

Indah menginjak kaki Riko membuat Riko semakin tertawa.

"Awas lo ya" bisik Indah pada Riko.

"Duh atut" cibir Riko membuat Indah memutar bola matanya.

"Lo gak sekolah Rum?" Tanya Indah saat melihat pakaian Arum yaitu kaos dan jins panjang. Yang ditanya hanya menggeleng.

"Kenapa?" Tanya Indah.

"Jagain dia. Kasian, ortunya lagi diluar kota" jawab Arum membuat Riko iri.

"Tuh mbem. Harusnya kemaren pas gua dirawat lo juga kaya dia. Jagain gua. Kan kasian gua gak ada yang jagain" kata Riko membuat teman-temannya menatapnya.

"Dih bohong banget. Jangan kira gua gak tau. Kalo setiap malam ortu lo slalu datang dan jagain lo"

Riko terkejut Indah mengetahui soal itu lalu ia cengengesan didepan Indah.

"Gua cabut duluan yaa"

Semua yang ada diruangan itu langsung menoleh pada Evan yang sudah berdiri dari duduknya.

"Buru-buru amat Van. Mau ngapelin Sinta?" Celetuk Naga yang belum tau kandasnya hubungan Evan dan adik kelasnya itu.

Evan menggeleng. "Nyokap minta temenin beli belanja bulanan"

"Gua duluan Ndah. Gua duluan semuanya. Cepet sembuh Ga. Assalamu'alaikum" kata Evan lalu melangkah keluar dari ruangan Naga.

"Evan kalo galau segitunya ya mbem?" Tanya Riko membuat Indah mengendikkan bahunya.

"Gak tau juga sih. Tapi kalo dari yang gua cermati kayaknya sih yang mutusin Sinta deh"

"Masa sih?"

Indah mengangguk. "Soalnya kalo Evan yang mutusin ya putus aja. Dia gak bakal kepikiran apalagi galau kayak gini"

Riko mengangguk paham.

Satu per satu teman-temannya pamit pulang hingga menyisakan Indah Riko bersama Naga dan Arum.

"Lo cepet sembuh Cina. Kasian cewek lo sampe izin demi jagain lo. Jangan kecewain dia" pesan Indah yang diangguki Naga.

"Cepet sembuh nyet. Biar kita drumband-an lagi dikelas. Rusuh lagi" pesan Riko lalu bertosria dengan Naga.

"Thanks ya udah jenguk gua"

"Sama-sama" jawab Indah sementara Riko hanya mengangguk saja.

"Yaudah kita pulang dulu ya. Bye Cina bye Arum" kata Indah lalu melangkah keluar bersama Riko yang sempat melambaikan tangan ke Naga dan Arum.

***

"Rik mampir kerumah bang An dulu bisa gak?" Tanya Indah saat dia dan Riko terjebak macet.

Riko melirik jam dipergelangan tangan kirinya. Baru jam 5 sore. Lagipula dirumah dia akan sendiri lagi dan dia bosan sendirian.

"Bisa. Ngapain kesana mbem?"

"Mau ketemu Alga" jawab Indah membuat Riko meliriknya lewat spion.

"Alga siapa? Cowok lo?" Tanya Riko asal. Indah yang merasakan bau kecemburuan pun berniat menjaili Riko.

"Iya. Lama gak ketemu. Gua kangen masa"

Riko menahan emosinya. Ia tidak tau saja kalau Indah sedang mengerjainya. Kerja otaknya lambat. Dia bahkan lupa kalau Evan pernah memberitahunya bahwa setelah Indah putus dengan Rasya. Gadis itu langsung menutup pintu hatinya rapat-rapat. Bahkan ia lupa status Indah yang kini dirasanya berpacaran dengan Rasya. Walau itu masih meragukan dibenaknya.

"Dimana rumahnya?" Tanya Riko yang langsung ditunjukkan oleh Indah jalannya.

Riko menatap pagar putih didepannya. Motornya berhenti didepan pagar rumah Andi.

"Kalksonin aja Rik. Ntar satpamnya bukain kok"

Riko mengangguk lalu mengklakson motornya. Hitungan detik saja satpam langsung membukakan pagar lebar-lebar tapi saat ia melihat wajah Riko yang baru ini datang, ia memicingkan matanya. Hal itu tak berlangsung lama setelah dia melihat yang berada diboncengan Riko.

"Halo pak satpam" sapa Indah ceria.

"Eh neng Indah ternyata. Ini siapa neng?" Tanya satpam itu sambil melirik Riko.

"Ini te--"

"Pacarnya Indah" jawab Riko memotong ucapan Indah.

"Waduh neng Indah udah punya pacar ternyata. Padahal baru mau bapak kenalkan sama anak bapak" canda Satpam yang membuat Indah tertawa geli.

"Bapak bisa aja. Ohiya ada Alga kan pak?"

"Ada neng didalem. Daritadi gak bisa diam. Bapak liat dia keluar masuk rumah kayaknya nunggu eneng itu mah"

"Okedeh kalo gitu. Indah masuk dulu ya pak. Ayo Rik" kata Indah yang menepuk bahu Riko.

Riko kembali menjalankan motornya hingga berhenti dipelataran rumah Andi. Ia mematikan motornya. Indah langsung turun dari motornya. Riko mendengus karna dirinya ditinggalkan oleh Indah. Dilepasnya helmnya lalu menyusul Indah yang sedang berjinjit untuk menekan bel.

"Dasar pendek" cibir Riko karna Indah tak sampai menekan bel yang berada tepat didepan wajah Riko. Riko menekan bel lalu menatap Indah yang menjulurkan lidah ke arahnya.

"Lucu" gumam Riko membuat Indah membuang mukanya. Bukan karna Indah sombong tapi karna ia tak mau Riko tau kalo dia sedang blushing.

Pintu utama dihadapan Indah dan Riko terbuka menampilkan wajah Andi yang sepertinya mau jalan.

"Hai bang An" sapa Indah lalu memasuki rumah Andi.

"Hai cantik. Kenapa gak bilang mau kesini? Bawa setan lagi" kata Andi menyindir Riko yang masih berdiri didepan pintu.

Indah langsung menatap tajam Andi. "Dia bukan setan bang" lalu tatapannya beralih pada Riko. "Masuk sini Rik. Lo harus ketemu Alga"

Riko mendengus lalu masuk kedalam rumah Andi.

"Abang mau kemana?" Tanya Indah yang melihat Andi sedang memasang sepatunya.

"Mau cari angin"

"Cari angin atau ngapelin Kak Tasya?" Tanya Indah yang menghentikan aktivitas Andi yang tadinya mengikat tali sepatunya.

"kak Tasya? ah tapi kan nama Tasya emang banyak, belum tentu juga" batin Riko.

"Cari angin lah. Gua udah putus sama dia"

"Hah seriusan? Apa sekarang lagi zaman putus-putusan ya? Si Evan putus sama Sinta. Si Yana putus lagi sama Sandi. nah sekarang abang juga putus sama kak Tasya. Untung gua gak punya pacar" tutur Indah yang mengejutkan dua orang didekatnya.

"Tadi lo bilang apa Ndah?" Tanya Andi.

"Gua bilang apa emang?" Tanya Indah polos.

"Lo bilang 'untung gua gak punya pacar'" kata Riko menirukan suara Indah tadi.

Skakmat. Indah tak tau harus menjawab apa. Hingga lengkingan keras mengalihkan perhatian mereka.

"KYA TANTE INDAH ALGA KANGEN"

Andi yang malas mendengar kealayan antara ponakannya dan Indah itu langsung ngacir keluar rumah. Sementara itu Riko terdiam. Gadis dihadapannya ini penuh kejutan. Bahkan sampai membuatnya cemburu dengan bocah laki-laki berusia sepuluh tahun yang sekarang berada dipelukan Indah.

"Jadi ini yang namanya Alga?" Bisik Riko yang diangguki Indah.

"Ganteng kan? Lebih ganteng dari lo" kata Indah lalu memeletkan lidahnya.

"Sayangnya yang cocok sama lo yang seumuran bukan bocah kayak dia. Lagian dia kan ponakan lo" balas Riko lalu memeletkan lidahnya.

Indah mendengus lalu berjongkok dihadapan Alga. Membuat Alga yang berdiri terlihat lebih tinggi dibanding Indah yang jongkok. "Kok kangen? kan kemaren juga tante jemput kamu di bandara"

"Tapi tante gak merhatiin Alga. Tante mainnya cuma sama Anin"kata Alga lalu mengerucutkan bibirnya lucu.

Indah terkekeh lalu mengacak rambut anak itu. "Kamu itu lucu tau gak? Ohiya kamu tinggal disini ato gimana?"

Alga menggeleng. "Alga punya feeling tante mau kesini. Makanya Alga tadi pulang sekolah minta jemput om Andi. Alga tinggal dideket sekolah tante loh"

"Ohiya? Terus ayah bunda kamu mana?" Tanya Indah yang sudah berdiri lalu merangkul Alga berjalan menuju sofa ruang tamu. Riko mengikutinya dari belakang. Ia tak bisa menahan senyum bahagianya saat tau bahwa yang dimaksud Indah itu keponakannya bukan cowoknya.

"Ayah lagi kerja. Bunda dirumah ngurus Anin. Tan kalo pulang sekolah mampir kerumah Alga ya"

"Rumah kamu yang dimana emang?"

"Disamping fotocopyan itu loh Tan" jawab Alga yang membuat Indah sadar.

"Oh fotocopyan yang disamping sekolah tante. Iya kan?"

Alga mengangguk lalu Riko berdehem karna daritadi dirinya seperti tidak dianggap ada.

"Eh yaampun gua lupa ada lo. Bentar ya gua buatin minum. Titip Alga awas lo apa-apain!"

Indah lalu berlari menuju dapur. Rumah Andi memang memperkerjakan satpam. Pembantu pun ada. Tapi pembantu disini hanya bekerja setengah hari. Maka dari itu Indah yang turun tangan membuatkan minuman untuk Riko karna ini sudah sore dan para pembantu sudah pada pulang kerumah masing-masing.

"Om siapa sih?" Tanya Alga sinis.

Riko lalu menatapnya dan tersenyum. Ia mengulurkan tangannya. "Kenalan dulu dong. Nama om Riko. Om, pacarnya tante kamu"

Alga membelalakan matanya. "Pasti boong kan? Tipe tante Indah itu yang kayak Alga"

"Yakali tipenya Indah bocah" batin Riko.

"Iya tipe tante kamu yang kayak kamu. Kamu gak nyadar muka kita sebelas duabelas. Ntar ya kalo kamu udah gede kamu kayak om. Udah ganteng. Punya cewek. Bawaannya ninja"

Mendengar ninja Alga menatapnya berbinar. Ia menjabat tangan Riko. "Alga om"

"Om kesini pake motor ninja?"

Riko mengangguk membuat Alga terpekik senang. "Ajarin dong om"

Kali ini Riko yang membelalakkan matanya. Yakali dia ngajarin bocah sd pake ninja. Bisa mati dia sama Indah.

"Nanti deh kapan-kapan" jawab Riko cari aman.

"Hm okelah. Mulai sekarang kita temenan ya om"

Riko mengangguk lalu tersenyum. Lihat. Dia bahkan sangat mudah mengambil hati anak kecil. Alga yang tadinya sinis kini mulai akrab dengannya.

"Kamu sekolah dimana?" Tanya Riko saat melihat Alga yang masih memakai celana sdnya. Bajunya kaos sih mungkin seragamnya dia lepas.

"Sd 012 Om" jawab Alga sambil merogoh saku celananya lalu mengeluarkan gadgetnya yang membuat Riko ternganga. Masih sd pegangannya udah gadget?.

"Kenal yang namanya Cantik gak?" Tanya Riko ketika teringat itu adalah sdnya Cantik juga. Adiknya Wisnu yang sudah seperti adiknya sendiri.

Alga tak mengangguk juga tak menggeleng. "Gaktau deh om. Orang baru masuk hari ini"

"Maksud kamu?"

"Ish om banyak nanya deh. Aku lagi main nih"

Mendengar kekesalan Alga, Riko menutup mulutnya. Ia diam sambil memperhatikan wajah serius Alga yang tengah asik bermain gadgetnya.

"Dia itu murid baru di sekolahnya makanya belum ada yang dia kenal"

Riko menoleh lalu mendapati Indah yang sedang berjalan sambil membawa nampan yang diatasnya terdapat 3 gelas lemon tea dan 2 toples cemilan. Dipindahkannya gelas dan toples dari nampan ke atas meja.

"Pindahan gitu?" Tanya Riko.

"Iya, keluarga dia baru pindah kesini. Minum dulu Rik"

Riko mengangguk lalu mengambil segelas lemontea dan menyeruputnya. "Emang pindahan dari mana?"

"Dari Australia"

"Lah tapi dia lancar bahasa indonesianya" sela Riko.

"Karna dia lahir disini Rik. Umur dia 5 tahun ortunya udah bawa kesana karna pengen deket juga sama keluarga nyokapnya. Nyokapnya asli orang aussie. Bokapnya asli indonesia. Nah bokapnya itu bang Aldi, kakaknya bang An. 5 tahun disana sampe Alga punya debay namanya Anin. Mungkin udah kangen Indo jadi mereka mutusin pindah lagi kesini"

"Terus pas disana Alga bisa bahasa aussie?"

"Bisa dong" jawab Alga dengan bangga.

Indah terkekeh melihatnya. Lalu ia mengelus puncak kepala Alga. "Tante pulang dulu ya. Ntar deh tante main-main ke rumah kamu"

"Ish kok cepet banget sih Tan? Alga masih kangen tau" kata Alga sambil memeluk Indah seolah tak mengizinkannya pulang.

"Nih anak bisa aja modusnya" batin Riko geram.

"Eh bocah lo kok modusin tante lo sendiri sih? Gak liat ada pacarnya? Mending lo modusin si Cantik noh" gumam Riko yang didengar Indah dan Alga.

"Eh om sirik aja sih. Lagian Cantik mulu dibahas. Emang dia siapa sih? Alga aja gak kenal" sahut Alga masih dalam keadaan memeluk Indah.

Riko merogoh saku seragamnya. Dikeluarkannya hpnya dan membuka galeri. Ditekannya foto dirinya yang sedang memangku Cantik lalu diperlihatkannya foto itu ke wajah Alga.

"Ehhh setan" pekik Alga membuat Indah dan Riko menatapnya bingung.

"Ini Cantik bukan setan" tegur Riko.

Alga melepas pelukannya lalu mengelus dadanya. "Jadi itu yang om maksud?"

"Iya, kamu kenal?"

"Enggak tapi dia sok akrab sama aku. Aku kan takut jadinya"

Indah terkekeh geli melihat Alga. "Kok takut sih?"

"Dia sekelas aku tan. Tapi ngintilin aku mulu. Aku kan takut"

Riko jadi gemas sendiri. "Yaiyalah dia deketin kamu. Dia kan ketua kelas dikelasnya. Kamu sekelas dia?"

Alga menepuk jidatnya. "Ohiya pantes dia gitu ke aku. Hehe"

Indah dan Riko hanya menggeleng mengetahui Alga yang baru sadar.
















I'm cooming. Part ini special buat kalian yang minta aku next. 2008 kata cuyy.
Panjang kan?
Gua jadi pengen bikin ceritanya Alga-Cantik dah. Hehe. Tapi rampungkan ini dulu deh. Ide itu banyak. Banyak banget cerita yang mau gua buat. Tapi itu kendalanya kalo gak mager ya kuota. Btw Vommentnya ya guys. I love You muahhh :*

Continue Reading

You'll Also Like

SAMUEL By Itakrn

Teen Fiction

20.2M 2.4M 38
[Sudah Terbit + Part Masih Lengkap] Baby El, panggilan kesayangan dari Azura untuk Samuel. Namanya Samuel Erlangga. Laki-laki tampan dengan segala ke...
24.2M 1.8M 68
Mariposa kini selalu bersamanya. Mariposa selalu memencarkan keindahannya. Namun, sampai kapan Mariposa selalu bisa bersamanya? Sampai kapan Mariposa...
56.2M 5.6M 51
"πš‚πšŽπš™πšŠπšœπšŠπš—πš πš•πšžπš”πšŠ πš’πšŠπš—πš πš‹πšŽπš›πšŠπš”πš‘πš’πš› πšπšžπš”πšŠ." -π’œπ“‚π‘’π“Žπ“ˆπ’Ύπ’Άπ’Ά, 𝟒𝟒.𝟒𝟒 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue...
3.5M 421K 60
#1 in Indonesia (25 Juni 2021) #2 dingin (21 November 2021) #2 teenfiction (12 Maret 2024) Di awal part emang garing. Tapi lanjut aja, pasti bakal su...