Bendahara Kelas [Completed]

By Akuelalala

1.4M 73.2K 1.2K

"Kalian pikir jadi bendahara itu gampang?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut seorang gadis yang baru dudu... More

bendahara? huhh
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
bukan update
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
10 Fakta
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50 ( Ending )
bendahara pensiun.
For Your Information
UPDATE
Visual
Yang ikhlas waktu dan tenaga

Bab 27

19.8K 1.3K 4
By Akuelalala

Indah menjadi senyam-senyum sendiri walaupun dia sok gak baper dengan linenya Riko.

AlvarezRiko : sorry dibajak Cantik tadi.

"Ternyata dibajak" batin Indah bergemuruh.

Indahhh : ada Cantik disitu?

AlvarezRiko : iyaa yank

Indahhh : ini pasti dibajak Cantik lagi kan?

AlvarezRiko : kagaklah. Yang ini murni abang Riko ganteng :*

Indahhh : dihh emotnya

AlvarezRiko : haha. Kan gak boleh cium beneran jadinya cium di line aja :D

Indahhh : semerdeka lo aja deh Rik

AlvarezRiko : untung aja Cantik cuma ngechat elo. Bisa stres gua kalo dia jabanin chat para RikoHolic.

Indahhh : lagu' lo kayak punya fans

AlvarezRiko : lah emang ada itu. Sampe dibuat fanbase segala.

Indahhh : hm. Riko

AlvarezRiko : apa sayang?

Indahhh : ntar malam jadi?

AlvarezRiko : jadi dong. Dandan yang cantik yah.

AlvarezRiko : eh gak usah deng. Lo udah cantik buat apa dandan? Ya kan?

Indahhh : gombal mulu pak

AlvarezRiko : biarin lah. Kan gombalnya juga ke ibu aja.

Indah terkekeh. Chat terakhir Riko hanya dibacanya karna setelah itu dia langsung bergegas mandi. Padahal kan mereka janjiannya jam 7 malam tapi ini baru jam 5 dan Indah sudah seperti dikejar waktu.

Malam harinya tepat pukul 18.00. Diteras rumah Indah, riko sudah menunggu tanpa mengetuk. Dia akan mengetes kalo cewek semacam Indah itu bakal buka pintu dulu atau nunggu ada yang ngetuk baru bukain. Riko memainkan kunci mobilnya dan menghadap ke halaman rumah Indah.

Ceklek

Pintu utama terbuka menampilkan gadis dengan dress tosca selutut.

"Riko" panggil Indah membuat Riko membalikkan badannya dan langsung terpesona dengan apa yang dilihatnya.

"Masya Allah. Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan" ucap Riko terkesima.

Untuk pertama kalinya. Riko melihat Indah mengenakan dress dan berdandan tidak seperti biasanya.

"Rik" panggil Indah sambil melambaikan tangannya didepan wajah Riko.

Riko masih sibuk mengamati setiap inchi wajah gadis dihadapannya. Hingga Indah menepuk bahunya dengan keras baru dia tersadar.

"Jadi gak ni jalannya? Bengong mulu dah" kata Indah.

"Iya jadi dong. Gua udah disini masa gak jadi sih?"

"Yaudah ayo" kata Indah sambil berjalan menuju mobil milik Riko. Riko pun langsung berlari kecil menuju mobilnya lalu membukakan pintu buat Indah. Setelah Indah masuk dia langsung berlari memutari mobil dan duduk dikursi pengemudi.

"Kita mau kemana?"

"Ke pelaminan aja. Mau?"

"Sinting" cibir Indah membuat Riko terkekeh.

"Ke mall ajalah"

"Hm iya"

"Ohiya Rasya gak marah lo jalan sama gua?"

"Marahlah. Cuman ya kan gua gak mau ingkar janji makanya sekarang kita jalan"

"Jadi intinya lo terpaksa nih?" Tanya Riko sambil memutar mobilnya saat di U-turn.

Indah mengangguk.

"Boong banget. Mana ada orang kepaksa tapi pake bajunya siap banget kaya gitu" batin Riko.

"Mudahan kali ini diterima" gumam Riko.

"Diterima apa?"

"Hah eh enggak kok bukan apa-apa"

"Gajelas" cibir Indah sambil memainkan ponselnya.

Sesampainya di salahsatu mall. Mereka memasuki area timezone dan bermain macam-macam game. Setelah bosan bermain mereka menuju sebuah restaurant dan makan.

"Udah kenyang?" Tanya Riko saat dia dan Indah sudah keluar dari restaurant.

Indah menggeleng lesu membuat Riko terkejut. Biasanya cewek lain jika ditanya akan menjawab iya. Apalagi Indah sampai memesan spagethi lagi disaat dia sudah memakan beefsteak dan burger. Riko tersenyum. Dia yakin Indah memang beda dari cewek kebanyakan yang menjaga berat badannya.

"Lo udah makan banyak tadi masa belum kenyang?" Tanya Riko.

Indah cemberut. "Salahin perut karet gua. Pokoknya gua masih lapar"

"Mau makan lagi?"

"Iyalah"

"Yaudah ayo masuk lagi" kata Riko sambil menggandeng tangan Indah melangkah menuju restaurant.

Indah diam tak bergeming. "Gua gak mau makan disitu lagi. Kan udah tadi"

"Jadi mau makan dimana?"

"Di warung pinggir jalan aja ya. Gua mau beli sate, bakso, nasi gor--"

"Lo seriusan mau makan semua yang lo sebutin?"

Indah mengangguk. "Lo gak mau bayarin? Gua bisa bayar sendiri kok"

"Eh gak gitu maksud gua. Lo lo kok makannya banyak gitu? Emang gak takut gemuk?"

Indah menggeleng. "Buat apa takut gemuk? Yang penting bisa bernafas aja gua udah bersyukur. Justru ya gua kasian sama orang yang jaga berat badan mereka. Itu mereka kesiksa banget tau dietnya. Jadi ya prinsip gua. Selagi ada bermacam-macam makanan ya makan aja"

Riko tersenyum. Ajaib. Iya gadis yang sedang bersamanya ini memang ajaib.

"Lo tuh ya bikin gemes deh. Pantesan ni pipi makin hari makin chubby" kata Riko sambil mencubit pipi Indah.

"Kalo badan gua gimana? Makin gemuk juga ya?" Tanya Indah sambil meletakkan kedua tangannya dipinggang.

"Enggak gemuk. Cuma berisi gitu. Ideal deh pokoknya gak gemuk gak kurus"

"Yaudah ayo kita makan lagi" kata Indah sambil menyeret Riko keluar dari mall.

"Lo boleh makan sepuasnya dengan satu syarat" kata Riko.

"Syarat lagi?"

Riko mengangguk membuat Indah menghela nafasnya. "Yaudah apa?"

"Lo gak boleh makan makanan yang ada dagingnya"

"Lah gua kan mau makan sate sama bakso" protes Indah.

"No no no. Lo nanti tekanan Ndah. Di restaurant tadi juga lo udah banyak makan daging. Pesen nasi goreng aja sana"

Indah menggerutu sebal. Tapi kalo dipikir-pikir omongan Riko ada benarnya. Dia sudah terlalu banyak memakan daging. Kalo sampai dia memakan lagi. Bisa-bisa tekanan darahnya menjadi tinggi.

"Mau atau kita langsung pulang?" Tanya Riko membuat Indah langsung menghentakan kakinya menuju pedagang kaki lima yang menjual nasi goreng.

"Si tembem banyak juga makannya" gumam Riko sambil melangkah menuju kaki lima yang ada Indahnya.

"Udah pesen?" Tanya Riko saat sudah duduk dikursi sebelah Indah.

"Hm"

"Mesen berapa?"

"Dua"

"Lo mesenin gua? Baik banget sih"

"Dih pede amat sih pak. Itu dua piring nasi goreng gua" kata Indah membuat Riko melotot tak percaya.

"Ndah misalnya perut lo buncit gimana?"

"Maksudnya?"

"Yah mungkin karna porsi makan lo yang banyak. Siapa tau gak buat badan lo gemuk tapi malah larinya cuma keperut jadinya perut lo buncit"

"Ya bagus malah. Jadi gak ada yang ngejar-ngejar gua lagi kan?" Sindir Indah.

"Heyy, untuk orang-orang terdekat lo mungkin bisa maklum lo buncit. Tapi untuk yang gak didekat lo. Mereka pikirannya beda. Bisa aja mereka mikirnya lo itu hamil"

Indah terdiam mendengar penuturan Riko. Dia memejamkan matanya lalu berbicara. "Ya itu kan penilaian orang biarin aja kali. Kan yang jalanin hidup kita sendiri bukan mereka. Jadi disaat mereka punya mata dan melihat dari luarnya aja. Biarkan mereka menilai gua seperti apa. Tinggal guanya aja yang harus siap fisik lahir batin ngadapinnya"

"Kayak begini ni emang pantas gua perjuangin" batin Riko.

"Ini mba' pesenannya" kata si penjual sambil membawakan nampan berisi 2 gelas teh hangat dan 2 piring nasi goreng special"

"Makasih pak" sahut Indah sambil mulai meminum tehnya.

"Dimakan itu masa cuma diliatin?"

"Katanya ini semua makanan lo" kata Riko.

"Siapa yang bilang gitu? Itu punya lo" kata Indah sambil mulai menyendok nasgornya.

"Tadi kan lo bil--"

"Makan aja perlu debat dulu ya" kata Indah sarkastik.

"Cewek selalu benar" gumam Riko sambil melahap nasgornya.

"Tuh tau" sahut Indah.

Riko yang gemas langsung mengacak rambut Indah.

















Ada yang menunggu kelanjutannya gak?
Ada yang baper?
Atau gimana gitu?
Iya tau ini cerita gak bagus. Tapi yang mampir tinggalkan jejaknya lah. Jangan hobinya cuma jadi siders. Cuman minta klik bintang dan komen kok Author gak minta uang :)
Dimohon kesadarannya untuk memberikan Vommentnya.

Continue Reading

You'll Also Like

AREKSA By Itakrn

Teen Fiction

34M 3.3M 64
"Perasaan kita sama, tapi sayang Tuhan kita beda." ****** Areksa suka Ilona Ilona juga suka Areksa Tapi mereka sadar... kalau mereka berbeda keyakina...
5.3M 983K 45
CERITA MASIH LENGKAP ✅ COMING SOON SERIES MD ENTERTAINMENT ✅ [EGRYON PART II | BISA DIBACA TERPISAH DENGAN CERITA SEBELUMNYA] _______________________...
15.3M 217K 8
Sudah terbit