"SinB-ah, gwaenchana? " tanya Jungkook.
"Eoh" jawab SinB.
"Mengapa kau tak cerita padaku? " tanya Jungkook lagi.
"Aku kira aku bisa menanganinya sendiri" balas SinB.
"Lain kali, apa pun yang terjadi, kau harus cerita padaku. Semua" jelas Jungkook.
"Eo" balas SinB.
"Geundae, Jungkook-ah, rasa takut itu datang kembali" ucap SinB.
"Maksudmu? " tanya Jungkook.
"Aku merasa, aku kembali pada SinB yang dulu. Penakut dan tertutup. " jelas SinB.
"Tenanglah, kau aman bersamaku. Kau tak usah mengingat masa lalu, pikirkan saja bagaimana kau ke depannya" ucap Jungkook sambil mengelus kepala SinB.
Jungkook pun meninggalkan SinB sendiri di ruangannya setelah SinB tertidur pulas.
Jungkook POV.
Aku meninggalkan ruang rawat SinB dan menemui para Hyung di kamar sebelah.
"Hyung, bagaimana keadaan YooA? " tanyaku.
"Dia belum sadar" jawab Taehyung.
"Ani, wae? Kenapa dia bisa ada di Korea? " tanya Yoongi.
Itu juga yang aku ingin tanyakan pada Yooa jika ia sudah bangun, namun melihatnya terpejam lemas, aku tak tega.
"Molla, nado" balas Namjoon.
"Aku kira sekarang sudah aman, nyatanya tidak" ucap Hoseok.
"Bagaimana keadaan SinB? " tanya Jimin.
"SinB sudah siuman, dia masih sedikit shock" jawabku.
"Ini tak bisa dibiarkan, aku akan bilang pada Hwang Samchoon untuk menutup akses keluarga Lee" ucap Namjoon?
"Benar, kita harus mengambil tindakan yang besar, kalau tidak SinB akan selamanya dalam bahaya" balas Seokjin.
Benar, Hyungdeul benar. Jika kita harus melindungi SinB sampai akhir, maka tindakan kejam lah yang harus diambil.
Jungkook POV end.
Akhirnya masalah dengan keluarga Lee sudah benar-benar teratasi, semua aset dan juga akses sudah ditutup oleh keluarga Hwang, bagaimanapun keluarga Lee masih memiliki beberapa persen saham milik Hwang Group. Tak segan juga, keluarga SinB memutuskan untuk mengirim YooA ke New York dengan syarat ia boleh kembali ke Korea jika studi nya sudah selesai dan ia pun dilarang menemui SinB mulai dari sekarang.
Seminggu kemudian di Rumah SinB.
"Hatchii! "
"Ya! Kau mengotori makanannya! " bentak Jimin.
"Kau, aku 'kan tak sengaja bersin" balas SinB.
"Aish, Jinjja" ucap Jimin.
"Aigoo, bagaimana Seulgi Eonni bisa suka pada orang yang sering marah seperti ini? " ujar SinB seraya membuka bungkus makanannya yang kesepuluh.
"Entahlah, mungkin ia terpikat karena ketampanannku" balas Jimin.
"Iew" ledek SinB.
"Kalian, apa tak bosan bertengkar setiap hari? " tanya Yoongi.
"Jika SinB laki-laki, mungkin aku sudah meninju wajahnya, Hyung" balas Jimin.
"SinB-ah" panggil Yoongi.
"Wae? "
"Orangtuamu besok akan kemari" ucap Yoongi.
"Ne" balas SinB singkat.
Dalam hatinya, SinB merasa senang jika orangtuanya itu akhirnya mengunjunginya. Namun, dalam hati yang paling dalam, ia merasa kesal juga pada orangtuanya yang selalu sibuk setiap kali SinB kesusahan. Mereka tak pernah ada di samping SinB kecuali ketika ia masuk rumah sakit saja. Ia masih beruntung karena walaupun tak ada orangtuanya yang menemani, pangeran q pangerannya lah yang Setia menjaga SinB sampai sekarang.
"Setidaknya kau harus membuatkan mereka jamuan makanan, SinB-ah" ucap Namjoon menghampiri SinB.
"Tak usah, Oppa. Lagipula mereka hanya ingin melihatku saja 'kan?" balas SinB.
"Aku tahu bagaimana perasaanmu, tapi aku tak suka jika seorang SinB bersikap seperti ini pada orangtuanya"ujar Yoongi sambil mengelus ujung kepala SinB.
"Arraseo, tapi aku ingin Seokjin Oppa yang membantu" ucap SinB.
"Eo"
19.00 KST
SinB dan Jungkook sedang siap-siap di dapur untuk belajar resep dari Seokjin.
"Jungkook-ah" panggil SinB.
"Wae? " tanya Jungkook.
"Menurutmu, Eomma dan Appa sayang padaku? " tanya SinB.
"Tentu saja, kau anaknya. Anak satu-satunya pasti sangat disayang" balas Jungkook.
"Tapi, mengapa mereka tak pernah menghubungiku? " tanya SinB.
"Mungkin mereka sibuk" jawab Jungkook.
"Kuharap begitu" ucap SinB.
Jungkook sebenarnya sangat sedih jika SinB sudah bertanya tentang orangtuanya. Memang sakit, jika orangtua sdah tak memperhatikan anaknya dan lebih fokus dalam pekerjaan. Jungkook pun merasa seperti itu, namun ia sadar jika orang tuanya bekerja semata-mata untuk menghidupinya. Karena ia sudah merasa bagaimana hidup sebagai anak dengan orang tua yang sibuk, Jungkook seharusnya bisa mengurus SinB sebagai pengganti orangtuanya. Namun, Jungkook pun masih belum sanggup .
"Jja! Junbidwaseoyo? " tanya Seokjin memecah keheningan.
"Ne" jawab SinB dan Jungkook.
Akhirnya mereka pun belajar memasak sesuatu yang orang tua SinB senangi, seingat SinB, orangtuanya itu senang sekali dengan Kimchijjigae.
Yoongi dan Namjoon yang melihat hal itu melirik senang, pasalnya SinB akhirnya bisa menerima dengan baik kedatangan orangtuanya. Selama ini, jika orangtua SinB mengunjunginya, SinB hanya berdiam diri di kamar. Jika mereka bertemu diluar rumahpun, SinB hanya berakting seakan-akan ia akrab dengan orangtuanya.
"Samchoon dan Imo pasti senang" ucap Yoongi.
"Kuharap SinB akan selalu seperti itu mulai sekarang" balas Namjoon.
Malam itu pun orangtua SinB datang, seperti pesan oppadeul nya, SinB harus menyambut baik orangtuanya itu.
Ketika orangtua SinB datang, SinB masih bersikap biasa saja seperti biasanya ia bertemu orangtuanya. Eomma dan Appanya sudah masuk kedalam rumah pun SinB masih diam membeku.
Namun, karena rasa rindu yang terlalu dalam, SinB menangis ketika ia barus saja melihat wajah orangtuanya itu.
"Eomma, Appa! " ujar SinB berlari menangis kepelukan Eommanya.
"Agga-ya, uljima" ucap Eomma.
"Bogosipheoyeo" isak SinB.
"Urido, kami sangat merindukanmu SinB-ah" balas Appa.
"Mengapa kalian jarang mengunjungiku? " tanya SinB.
"Mianhae, jeongmal mianhae. Kali ini kami akan mengurangi jam kerja untuk menemanimu" balas Appa.
"Bagaimana keadaanmu?"tanya Eomma.
"Aku baik-baik saja Eomma, Oppa menjagaku dengan baik" balas SinB.
Namjoon, Yoongi, Seokjin juga Jungkook memberi salam pada orangtua SinB.
"Annyeonghasseo" salam Namjoon.
"Eo, annyeonghasseo. Namjoon-ah, gomawo. Kalian sudah menjaga SinB selama ini, bagaimana aku harus membalas semuanya? " tanya Appa.
"Ani, gwaenchanayeo Samchoon. Kami sudah menganggap SinB seperti adik sendiri, sekaligus inilah yang bisa kami berikan untuk membalas Hwang Ahjusshi" balas Namjoon.
"Mulai sekarang, kami akan menempati kembali rumah yang di samping lagi. SinB-ah, kau bisa mengunjungi kami kapanpun kau mau" ucap Eomma.
"Jinjjayeo?! " kaget SinB.
"Benar, kami sudah memutuskan untuk menyerahkan cabang pada sekretaris Yoo. Lagipula tubuhku sudah lemah untuk menangani perusahaan" jelas Appa.
"Assa! " senag SinB.
"Oh, ya. Samchoon, Imo, SinB suda membuatkan kalian makanan. Silahkan" ucap Jungkook mempersilahkan.
"Mianhae Eomma, jika makanannya kurang pas" ujar SinB.
Mulai malam itu juga, SinB senang jika keputusan orangtuanya untuk tinggal tetap bersama SinB sudah bulat. SinB senang ketika ia bisa melihat orangtuanya setiap hari. SinB senang jika ia tahu bahwa ia masih punya orangtua yang sangat mencintainya.
-Maafkan author untuk update yang sangat lama. Karena author sedang masuk masa sibuk di sekolah (kls 12) jadi mohon maaf atas updatenya yg sangaaat lama. Diusahakan update yg selanjutnya cepat-