Red Cherry

By fairywoodpaperink

4M 431K 42.9K

Nadiana, hampir 30 tahun tapi masih belum menemukan lelaki idamannya. Semakin kesini, cari laki-laki yang leb... More

Blurb
Acknowledgement
PROLOG
I - Daily Hunting
II - New Hired
III - Waspada Sekrup Kendor
IV - Kumis Missing In Action
V - Badmood
VI - I Am Not A Pathetic 20-Something Who Wants To Be Married Desperately
VII - Konspirasi Outing
VIII - "Calon Suami"
IX - Not My Type
X - Tiga Lusin Burger dan Sebotol Kuteks
XII - Skinny Love
XIII - Kepingan Puzzle
XIV - Bibit Bebet Bobot Does Matter
XV - A Chance
XVI - Ketika Semesta (Tak) Berpihak
XVII - Kesempatan Dalam Semangkuk Es Krim
XVIII - Judge By Its Cover
XIX - Sebab Ada Beberapa Pertanyaan Yang Tak Perlu Dijawab
XX - I'm Not Ready (Yet)
XXI - Fire Drill, On Fire
XXII - There's No Point To Hide It
XXIII - Berhenti Mencari
XXIV - Hidup Penuh Sandiwara
XXV - I Know Your Secret
Uber Mas Ducati
XXVI - Serius
Nggak Mau Serakah Kok
XXVII - Kadang Pengumuman Itu Perlu
XXVIII - I Got A Crush on You
XXIX - Langkah
Epilog
Author's Note

XI - Menjadi Bahagia

82.6K 10.8K 737
By fairywoodpaperink

A/N: Bagian ini banyak narasi. Skip aja kalo ngantuk.

***

Apa sih yang sebenarnya kita cari ketika memilih pasangan? Setiap orang punya motif yang berbeda-beda. Ada yang masih percaya cinta, ada yang mempermasalahkan keturunan, ada yang cuma cari tampang biar nggak malu-maluin kalau diajak ke kondangan, ada yang (katanya) berusaha realistis yaitu mencari kemakmuran hidup, ada yang cari teman hidup yang bisa diajak berbagi pikiran dan berbagi dunia, ada juga yang cuma niat ibadah. Nadiana sendiri sebenarnya juga masih bingung tujuannya mencari pasangan.

"Lebaran tahun depan Didi bawa pacarnya ya?" ujar Omanya tiba-tiba. Membuyarkan lamunan Nadiana seketika. Nah, Nadiana akhirnya ketemu tujuan dia mencari pasangan. Biar omanya nggak nanya-nanya terselubung gini mulu.

Sebenarnya Nadiana agak sebal sih. Omongan Oma nggak jauh dari soal nikah mulu. Nanti kalau Nadiana udah nikah, pasti omongan Oma nggak jauh dari ngurusin anak. Nih kayak tadi omongan Oma ke Amal. Baru juga nikah kemarin, udah ngomongin anak aja ke Amal.

                       

Nadiana paham sih, waktu seumur Nadiana mungkin Oma udah punya dua atau tiga anak. Jaman Oma muda dulu mungkin kesempatan karir atau kesempatan mengejar hobi nggak sebanyak dan semudah jaman sekarang. Jaman Oma muda dulu nggak ada serial TV Sex and The City yang menggambarkan kehidupan gemerlapnya Carrie Bradshaw and her beloved Manhattan, nggak ada serial TV kayak Grey's Anatomy yang bikin cewek-cewek bercita-cita punya suami dokter bedah ganteng macam McDreamy dan McHottie gitu, jadi terima aja cowok yang serius ngelamar Oma dulu. Maka obrolan Oma pun nggak jauh dari soal jodoh.

"Yah, Oma. Emangnya kalo kita punya pacar lebaran nanti, pacar Didi nggak ada acara sama keluarganya sendiri apa?" bantah Nadiana ke Oma.

"Wah berarti lo bisa bawa pacar lo dong ya, Rin, lebaran tahun depan? Kan dia nggak lebaran!" goda Amal ke Karina. Lalu dibalas dengan pelototan Karina ke Amal. Nadiana ketawa aja lihat respon kedua anak itu. Soalnya Karina pacarannya kan backstreet karena beda agama.

"Apaan sih! Udah putus kali!" balas Karina cepat untuk menyelamatkan dirinya. Nadiana dan Amal masih cekikikan melihat tampang panik Karina. Soalnya di dalam ruangan itu juga ada tante-tante dan bude-bude mereka. Bisa bocor nanti kemana-mana.

Kan, habis punya pacar, masalah nggak berhenti di situ. Nanti kalau nggak satu agama, dilarang. Nggak satu suku, dikomentarin. Kerjaannya nggak kece, dibahas juga. Urusan beginian bagai lingkaran setan yang nggak ada habisnya. Padahal tujuannya cuma satu: pengen hidup bahagia. Lengkap. Sempurna.

Nadiana melirik ke arah Oma yang sedang tersenyum melihat keceriaan cucu-cucu perempuannya. Lalu mata Nadiana berpindah menatap lembaran-lembaran rambut Oma yang sudah menipis. Warnanya tak hitam lagi. Ia sadar, Omanya sudah tak muda lagi. Entah berapa tahun lagi yang tersisa untuk Omanya.

Hari itu Nadiana berkumpul dengan keluarga besarnya di rumah Oma untuk acara ulang tahun almarhum Opa. Oma memang masih sering menyuruh anak-cucunya untuk berkumpul di hari ulang tahun Opa. Padahal Opa sudah meninggal sejak 10 tahun yang lalu. Kata Oma, supaya Opa tahu kalau anak-cucunya masih ingat sama Opa. Diam-diam Nadiana tahu, Oma kesepian sejak Opa nggak ada. Makanya beliau ingin ditemani anak-cucunya di hari ulang tahun Opa. Karena sebenarnya Oma rindu sekali dengan Opa.

Nadiana seringkali bertanya-tanya pada diri sendiri. Bisa nggak ya, dia ketemu cowok yang bisa dia cintai sampai tua? Mereka akan jadi teman sehidup-semati. Sampai rambut mereka beruban. Makanya Nadiana sendiri selama ini nggak mau asal pilih cowok. Karena itulah dia jomblo sampai di akhir umur 20-annya.

Pandangan Nadiana sempat berubah seiring bertambahnya umur. Siapa yang mau kenal dekat dengannya, Nadiana akan coba membuka diri. Nggak harus ada chemistry dulu. Karena chemistry bisa dibangun belakangan. Tapi ketika melihat Oma, pandangan Nadiana berubah lagi seperti semula. She wants to feel the "magic". Kayak Annie Reed dan Sam Baldwin di Sleepless in Seattle, Edward Bloom dan Sandra Templeton di Big Fish, Eleanor Dashwood dan Edward Ferrars di Sense and Sensibility.

Oma terlihat bahagia. Apakah karena pernikahannya yang akhirnya menghadirkan anak-cucu yang menemaninya di usia senja? Atau oma hanya menikmati penghujung usianya dengan bersyukur?

"Nih, Di, aku kenalin deh sama anak buahnya Om Wisnu. Mau nggak?" goda Tante Lala ke Nadiana. "Lulusan ITB lho, Di. Tapi sekarang lagi tugas di Prabumulih."

                       

Nadiana memutar kedua bola matanya. Perjodohan lagi? Ugh, no thanks! Waktu itu Tante Lala juga pernah ngenalin Nadiana ke anak bosnya Om Wisnu tapi yah, gitu deh. Nggak cocok.

Nadiana kadang suka sebal. Para tetua itu cuma mikirin lulusan mana, pekerjaannya apa, sukunya apa, asal-usul keluarganya gimana. Ya Nadiana tahu sih, yang kayak gitu emang krusial banget. Nadiana juga paham, mereka ingin masa depan Nadiana cerah. Tapi kalau di tengah jalan taunya cowok itu kelakuannya aneh macam Christian Grey gitu, atau ternyata ada prinsip yang nggak sepaham sama Nadiana, memangnya para tetua itu bisa nolongin Nadiana apa?

***

Malas diceramahi oleh para tetua soal pernikahan, Nadiana menyingkir dari kamar Oma dan memilih untuk ngepoin Instagram Aidil di kamar tantenya yang tinggal bersama Oma. Masih ada beberapa foto Aidil dengan mantan pacar terakhirnya di Instagram. Entah Aidil yang belum bisa move on, atau dia tipe orang yang nggak memedulikan isi social media-nya. Soalnya kalau Nadiana perhatikan Aidil juga jarang update akun Instagramnya.

Kepo sampai bawah, Nadiana masih menemukan foto Aidil dan pacarnya yang di posting tahun 2014. Itu berarti mereka pacaran sekitar 2 tahunan. Kalau dilihat-lihat, pacarnya Aidil ini cantik sih, tapi yaa nggak cantik-cantik amat. Tipikal cewek cantik masa kini. Rambut panjang badhai, alis dibentuk rapi, mata pakai contact lense. Yang jelas, kulitnya memang termasuk putih. Walau nggak putih banget. Karena hidungnya yang mancung banget, jadi kalau senyum emang kelihatan lucu banget sih.

Aidil di foto tetap aja kelihatan ganteng. Senyumnya itu emang menarik banget. Kalo nggak senyum, tatapan matanya tuh looks hot gitu. Kalau disandingkan sama cewek--mantannya--itu sih, mereka emang kelihatan cocok. Dua-duanya keliatan menarik. Kadang Nadiana suka mikir, apa ya rasanya punya pacar ganteng gitu? Enak dilihatin terus? Digandeng kemana-mana? Apalagi kalau tinggi badan dan mukanya serasi gitu. Emang sih nggak serasa dunia indah banget. Cuma ya ... pasti ada lah sedikit-banyak rasa bangga. Apalagi kalo dapet momen foto yang anglenya bagus terus di edit filternya jadi artsy gitu. Beuh berasa kisah cinta abad ini yang diabadikan lewat sebuah frame.

Aidil ini kayaknya suka banget otomotif. Beberapa fotonya tuh foto mobil. Ugh, ternyata dia punya Range Rover. Cuma kayaknya kalo ngantor tetep motoran aja. Aduh, kenapa sih mobil Aidil harus kesukaan Nadiana banget. Duh, apa yaa rasanya dianterin Aidil kemana-mana pakai Range Rover?

Gah. Nadiana needs to stop comparing herself to others. Needs to stop ngayal-ngayal babu. Udah lah, Aidil tuh out of her league. Period. Lagian kalau dilihat-lihat Aidil ini tipe cowok kebanyakan. Suka sesuatu yang keren, suka cewek yang cantik. Lalu ya udah. Iya, itu cuma penghakiman Nadiana dari feed Instagram Aidil sih.

Balik ke Explore Instagramnya, Nadiana malah menemukan foto mantan pacar semasa SMA-nya. Shit. Jarinya pun tak kuasa untuk menahan hasrat untuk membuka profil Instagram mantannya itu. Apa kabar ya? Mereka sudah tidak pernah berhubungan lagi sejak lulus SMA. Biasa deh, anak SMA pacaran terus putus begitu aja.

Terus ternyata sekarang Vito udah nikah. Belum lama kayaknya, baru beberapa bulan yang lalu. Dan sekarang dia tinggal di UK untuk sekolah lagi. Istrinya dibawa kesana. Terus ada foto mereka berdua di depan Stamford Bridge Stadium. Nadiana masih ingat, Vito suka banget tim sepak bola Chelsea. Lucu abis. Mesra tanpa ngumbar kemesraan yang berlebihan. Mesranya pas lah pokoknya. Senyum mereka berdua tampak bahagia. Iya lah, gimana nggak bahagia. Cita-cita Vito untuk menyentuh Stamford akhirnya kesampaian. Belum lagi ilmunya yang semakin tinggi, membuat harganya semakin mahal di bursa kerja. Istrinya juga bahagia banget lah. Menikmati negeri orang sama orang yang dicintai. Ngelewatin musim dingin dengan cuddling-cuddling unyu. Udah lah, anak-anaknya bakal terjamin hidupnya.

Nyesel nggak sih Nadiana dulu mutusin Vito kalau ternyata di masa depan Vito kayak begini? Kehidupan seperti itukah yang bisa membuat Nadiana bahagia? Siapa yang nggak mau sih? Nadiana yakin, kehidupan seperti itu bisa membuatnya bahagia. Tapi haruskah seperti itu untuk menjadi bahagia? Bukankah kadang kebahagiaan itu sederhana? Seperti mengingat senyuman Oma ketika anak-cucunya berkumpul di kamar mungilnya.

Oke, stop, Di. Dia udah punya istri. Batin Nadiana sembari keluar dari profil Instagram Vito. Balik ke Home Instagramnya, malah nemuin postingan Ijal yang paling baru. Foto anak-anak kucingnya yang baru lahir. Lucu-lucu banget sih anak kucingnya (Ijalnya nggak). Belangnya itu lho, pas di bagian muka jadi lucu banget. Perpaduan hitam, putih, dan abu-abu.

Nadiana pun iseng membuka profil Instagram Ijal. Banyakan foto kucing. Bagus lah, daripada foto Ijal dan kumis lelenya yang menggelikan itu. Kucingnya Ijal lucu-lucu banget. Kalau Nadiana lihat, kayaknya Ijal ini penyuka kucing. Ada satu video yang Nadiana suka. Video Ijal bermain dengan kucingnya. Ia memangku kucingnya. Tangan kanannya menari-nari di atas wajah kucingnya. Terlihat mata si kucing berusaha awas dengan pergerakan tangan Ijal. Sesekali kaki-kaki kucingnya berusaha menangkap tangan Ijal, namun pergerakan Ijal lebih tangkas daripada si kucing. Lalu tiba-tiba ... hap! Tangan Ijal meraup wajah kecil si kucing. Dan si kucing terdiam beberapa saat sebelum akhirnya berusaha membebaskan wajahnya dari genggaman tangan Ijal. Kemudian terdengar suara Ijal mengucap, "Ciluuuk...baaa!"

Selain itu ada juga video Ijal lagi motongin kuku-kuku jari kaki kucingnya. Kucingnya anteng aja lagi. Mana posisinya kucingnya kayak anak bayi. Terdengar suara Ijal samar-samar, "Potong dulu ya kukunya. Biar hari Senin nggak dimarahin Bu Guru pas periksa kuku."

Gitu aja Nadiana ketawa. Gila, tingkat kerecehan dia udah akut kayaknya. Tapi Nadiana terus-terusan memainkan video-video tersebut dan terus-terusan ketawa setiap melihat ekspresi kucing Ijal.

Jadi, bahagia itu terkadang memang sederhana kan?

Eh? Gimana maksudnya? Emm...

***

Continue Reading

You'll Also Like

21.7K 3.1K 36
Seseorang pernah berkata pada Luka, bahwa yang terpenting tentang mencintai adalah pengorbanannya. Tapi Luka kemudian jatuh cinta pada Tera, si ambis...
394K 38.3K 67
❝ Is it okay to marry the groom before their love bloom? ❞ The Proposal - 2020
4.7M 385K 40
"Demi Tuhan, cuma modal rok kembang dibawah lutut yang bahkan uda lusuh dan blus polos yang gue yakin bahkan bukan keluaran Gaudi atau Colorbox, dia...
54.3K 5.1K 46
[COMPLETE] Soal cinta itu tak bisa ditebak, diprediksi dan dihitung dengan rumus manapun. Bisa jadi detik ini kau jatuh cinta, dan detik berikutnya k...