THE MISSION ✔

Von bitawippo

23.5K 2.5K 1.8K

This book was COMPLETED and UNEDITED (13/09/2016). Keep voting and leave your comments if you reading this bo... Mehr

Prologue
Chapt. 1 ×The Tucker's Family×
Chapt. 2 ×They're Not A Terorist×
Chapt. 3 ×Georgia Tucker×
Chapt. 4 ×The Feelings×
Chapt. 5 ×Mission Day 1/The Beginning ×
Chapt. 6 ×Love is About...×
Chapt. 7 ×Weird Reason×
Chapt. 8 ×We're The Secret Agents×
Chapt. 9 ×The Sign×
Chapt. 10 ×Love?×
Chapt. 11 ×Yes, It's Love×
Chapt. 12 ×Those Daggers×
Chapt. 13 ×Stressed Out×
Chapt. 16 ×He Got Us×
Chapt. 18 ×What The Fuck?!×
Chapt. 19 ×For You×
Chapt. 23 ×Depression×
Chapt. 24 ×Still×
Epilogue
Announcement
Bonchapt ×Till The End×
HI GUYS!
READ!
SEQUEL POSTED

Bonchapt ×This is Not The End×

826 76 55
Von bitawippo

Soo guys. See what happen in the end yaps!

Happy reading and sorry for typos!

×××

14 Juni 2018

Author's pov

"Now you may kiss your bride."

Niall langsung saja menarik pinggul Violet dan kemudian mencium lembut bibir gadis yang kini resmi menjadi istrinya tersebut. Riuhnya suara tepuk tangan dari tamu undangan tak dihiraukan sama sekali oleh keduanya.

"Whoaa!! Masih ada nanti malam, Horan!" suara Harry membuat Niall melepas tautan bibirnya dan Violet.

"Jangan ganggu acara kami, Styles." tukas Niall.

"Kalau begitu mengapa kau mengundang kami?"

Semuanya tertawa, Niall mengeratkan pelukannya pada istrinya ini.

"Kau tahu, banyak hal yang ingin ku lakukan setelah ini. Termasuk bulan madu ke Bali." tukas Niall.

"Bali? Kau tak mengatakan padaku akan sejauh itu?!" sahut Violet.

"Sudahlah, sayang. Jauh atau dekat itu sama saja. Kau akan pergi bersamaku, kau pasti akan senang."

"We'll see. Tak lama lagi mereka juga akan sering bertengkar, seperti dulu." ejek Harry.

"Justru itu bukti cintaku pada istriku ini." balas Niall sambil mengecup puncak kepala Violet singkat.

Kebahagiaan Violet kini telah sempurna. Apa lagi yang ia inginkan saat ini? Jika kau sudah menikah dengan Niall Horan, yang notabenenya adalah salah satu pria yang paling tampan di dunia, apa lagi yang kau inginkan? Ia juga hanya ingin waktunya bersama orang-orang bodoh yang sangat dicintainya ini berlangsung lama.

Gadis itu menoleh kepada pria yang kini masih saja nyaman memeluk tubuhnya. Wajah serta fokusnya boleh saja teralih pada teman-temannya, tapi lingkar lengan serta debar jantungnya masih sepenuhnya ia serahkan pada istrinya.

"Sooo... sudah puas berbincang?" tanya Grey.

"Ah, kakak ipar! Ku pikir kau sedang sibuk dengan gadis-gadis." ucap Niall.

"Kakakku tak seperti dirimu, bodoh!" balas Violet.

"Biar aku bodoh kau masih tetap mencintaiku bukan? Akui saja. Kalau tidak, mana mungkin kau mau menerimaku?" elak Niall.

Violet memutar kedua bola matanya. Ia begitu gemas pada suaminya, kalau saja pipi Niall bisa ia lepas, ia pasti akan mencubitnya hingga lepas.

Cup.

Violet mengecup singkat pipi Niall. Wajah Niall seketika merah padam saat ia mengalihkan pandangannya pada sang istri.

"Kau ini! Lancang sekali mencium pipiku."

"Aku gemas sekali dengan pipi itu. Aku ingin menggigitnya hingga terlepas!" ujar Violet.

"Ku rasa kamar pengantin akan terasa panas malam nanti. Dan Grey, ku sarankan kau tinggal saja di apartemen, kalau tidak tidurmu tak akan nyenyak." ucap Georgia sambil melirik Violet dan Niall.

"Tentu saja. Aku tak akan menginap di rumah ini. Tapi akh kasihan pada anak-anak mereka, bisa jadi anak-anak itu akan kekurangan jam tidur setelah ini." balas Grey sembari tertawa.

Drrtt.. Drrtt...

Ponsel Grey bergetar hingga membuatnya meminta izin pada teman-temannya untuk menerima panggilan masuk. Pria itu melangkah menjauh dari kerumunan tamu undangan pernikahan Niall dan Violet.

"Apakah kau bisa menebak apa yang akan terjadi malam ini?" bisik Niall tepat di telinga istrinya.

Violet merasakan hembusan nafas Niall yang menerpa lehernya, membuat gadis itu geli serta tergugah nafsunya.

"Aku akan benar-benar membuatmu tak berjalan besok." lanjut Niall.

"Ugh, ancaman yang manis. Tapi aku yakin kau yang akan kelelahan besok." balas Violet, Niall hanya menyeringai mendengar respon istrinya itu.

×××

(Be wise!)

Violet's pov

Aku mengeringkan rambutku di depan cermin pada dinding kamar mandi. Niall mengatakan bahwa ia harus pergi keluar untuk membeli beberapa camilan untuk kami. Apa pria pirang itu tak ingin membahagiakan istrinya dulu? Kenapa harus perut karet itu dulu yang dimanjakan?

Setelah menyelesaikan kegiatanku, aku melangkah keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan lingerie hadiah dari Georgia. Aku tak perlu malu kali ini, untuk apa juga? Toh suamiku tak disini, memang siapa yang akan ku goda?

Aku naik ke atas ranjang. Melihat ruangan ini, harusnya ini malamku bersama suamiku. Well, memang salahku memilih suami sepertinya yang lebih mencintai makanan daripada diriku.

Baru saja aku ingin memejamkan mataku, aku merasakan hembusan nafas di belakang leherku. Sebuah tangan besar menyibak rambutku hingga aku merasakan sensasi yang luar biasa saat bibir itu mulai menyentuh permukaan kulit leherku.

"Ku kira kau tak akan bersiap-siap seperti ini."

Aku membelakakkan mataku dan berbalik! Dan coba tebak, suamiku sendiri kini tengah mencoba menggodaku. But wait, dia juga membohongiku bukan?! Dia meminta izin untuk membeli snack tadi!

"Kau membohongiku!" aku duduk menghadap padanya saat ini.

"Membohongimu?"

Aku mengangguk. Niall menunjukkan ekspresi bingungnya. Astaga, umur berapa suamiku ini? Mengapa. sudah pelupa seperti usia lanjut?

"Kau mengatakan bahwa kau akan membeli camilan. Tapi sekarang kau malah disini dan..--"

Aku menghentikan ucapanku saat mataku tertuju padanya. Well, you have to know that my fuckin' damn hot husband is shirtless right now! Fuck! Ku rasa aku ingin menidurinya saat ini, melihatnya seperti ini saja sudah membuatku basah.

"Apa yang kau lihat --eh?" tanyanya dengan smirk di wajahnya.

"Kau."

"Aku? Lalu, apa yang kau inginkan? Kau tak jadi memarahiku?"

"Tidak."

"Jadi..--"

"I want you!"

deleted.

"Terima kasih, Niall." ucapku.

"Untuk apa?" ia menyisir rambutku dengan jemarinya.

"Karena kau telah mencintaiku."

Niall tiba-tiba mencium keningku, lama, sangat lama. Dan tak lupa, dengan cinta.

"Aku yang harusnya berterima kasih."

Aku menatap mata birunya itu.

Niall tersenyum manis lalu melanjutkan kalimatnya, "Karena kau telah mengandung bibitku setelah ini, menjadi ibu yang terbaik untuk anak-anakku sekarang dan nanti, mencintaiku tanpa alasan, membuat hariku indah, dan yang terpenting adalah kau sudah mau menjadi istriku hingga kelak." ucapnya yang sanggup membuatku menitikkan air mata.

Ia mencium mataku, kedua mataku tepatnya, "Jangan menangis. Aku tak membohongimu sekarang." ia terkekeh pelan.

Aku menenggelamkan kepalaku pada lekukan lehernya. Membuatku terlelap.

×××

24 December 2018

"Pindahkan ini disana, tolong." aku meminta tolong pada suamiku yang kini sedang menata makanan di meja.

"Kau duduk saja, Vi. Aku tak ingin kau terlalu lelah. Ingatlah anakku sedang ada dalam kandunganmu!" peringat Niall.

Aku tersenyum lalu mencium pipinya, tak lupa aku juga mengecup singkay bibir manisnya itu. Membuatnya tersenyum dan mengusap kepalaku.

"Duduklah bersama Grey dan yang lainnya. Aku akan segera kembali untuk menyanyikan lagu natal bersama." ucap Niall.

Aku mengangguk. Niall kemudian berlalu meninggalkanku dan melesat menuju dapur. Sebenarnya aku tak tega, tapi ini permintaannya dan aku tak bisa menolak.

Usia kandunganku kini menginjak usia enam bulan. Aku mulai gemuk dan lambat, bahkan aku mudah lelah saat ini. Sedikit menyusahkan memang, tapi cintaku pada anak dalam kandunganku dan juga Niall meruntuhkan semuanya.

Malam ini sedang ada pesta natal di rumahku, kami semua berkumpul. Keluarga Niall, keluargaku, Harry, dan tak lupa keluarga Tucker. Tak lupa juga Agen Liam Payne dan juga beberapa FBI kenalan Grey, termasuk Zayn juga ada disini. Dan masih ingatkah kalian saat keduanya meminta izin untuk berlibur panjang? Dan ingatkah keinginan mereka untuk ke Indonesia? Well, mereka mewujudkan itu. Dan coba tebak, mereka kini mempunyai kekasih dari negeri kaya budaya itu. Hanya saja kedua gadis itu enggan berkumpul bersama kami saat ini karena ingin menyelesaikan pendidikan mereka. Sibuk sekali.

Drrt.. Drrtt..

Baru saja aku duduk di sebelah Grey, pria itu sudah berdiri lagi sekarang dan meminta izin untuk mengangkat telfonnya. Hell, padahal aku ingin berbincang dengannya.

"What?! Itu tidak mungkin!"

.....

"Tidak, aku sangat yakin!"

.....

"No! Aku akan langsung terjun ke medan. Aku tak ingin memakai agen terbaikku lagi."

.....

"Fuck! Mengertilah, dia baru menikah!"

.....

"Well, akan aku bicarakan."

Aku sedikit penasaran dengan perbincangan Grey. Ia terlihat begitu aneh saat kembali duduk di sebelahku.

"Ada apa?" tanyaku.

"Tidak. Hanya saja--"

Ucapan Grey berhenti begitu melihat Niall yang kini duduk disisiku dan merangkulku.

"Umm-- kita harus bicara, Ni." ucap Grey.

"Tentang?"

Grey hanya berdiri setelah menginstruksikan Niall untuk ikut dengannya. Kemudian dua pria ini pergi keluar rumah. Entah apa yang akan mereka bicarakan.

×××

"Aku bisa jelaskan, Vi. Ini penting, aku ingin yang terbaik!" elak Niall.

Aku muak! Mengapa dia memutuskan semua ini secara sepihak!

"Apa? Apa lagi yang ingin kau jelaskan?! Kau meninggalkanku, menghadapi kembaran bajingan itu, atau mungkin saja itu orang yang sama. Dan kau akan pergi dariku, selamanya huh?!" aku mengamuk dan menangis.

Niall memelukku erat. Ia juga sepertinya berat menerima semuanya.

"Aku tak ingin kita dalam bahaya lagi. Ini akan sangat jauh, Vi. Sidney bukan tempat yang dekat. Aku ingin kau diam dan jaga anak kita." pintanya.

Ya. Niall ditugaskan oleh Grey untuk pergi ke Australia. Ia dan Harry, sedangkan mereka tak mengizinkanku ikut.

"Aku akan baik-baik saja. Aku akan kembali secepatnya." ucap Niall mengusap punggungku.

"Berjanjilah.."

"Janji."

Misi ini memang habis..

Tapi ku rasa akan ada misi lain yang menunggu.

Maybe The Other Mission already waiting for us..

.THE END.

fix absurd. gue pingin bikin sequel tapi entah kapan. uda ada ide juga, semoga aja bisa..

oh ya gaess, tau kan kalau yang muda itu yang berkarya? Tau dong, yuklah kita belajar berkarya sekarang di 00writty of 90Writty ya! gue uda gabung loh! Disitu asik banget, kalian bakalan dapetin ilmu ttg wattpad dan kepenulisan loh! Kuylah join!

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

499K 37.2K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.4M 81.5K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
19K 1.6K 14
Mungkin ... Junhui datang sebagai pria yang membuat Yerin kembali sadar bahwa pengorbanannya sia-sia. Cinta bertepuk sebelah tangan yang membawa mere...
84.4K 8.1K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...