Chapt. 12 ×Those Daggers×

654 97 92
                                    

Happy reading and sorry for typo(s)!!!

×××

Violet's pov

Aku membuka dan kembali menutup pintu belakang dengan kasar. Jujur saja aku masih tak habis pikir mengapa aku bisa mengatakan jika aku mencintai orang lain pada Niall? Aku nyatanya tidak jatuh cinta pada siapapun untuk saat ini.

Astaga!

Mengapa aku bisa lupa jika Harry sekarang sedang dalam perjalanan untuk membunuh dirinya sendiri?! Bodoh kau, Violet!

"Violet!" aku tahu suara ini milik siapa. Betul saja, aku menoleh dan mendapati gadis dengan rambutnya yang sudah rapih terikat dengan memakai jaket kulit berwarna hitam. "Ayo!" ajaknya.

"Kemana?"

"Menjemput Harry. Aku tidak akan tenang jika ia pergi begitu saja seperti ini. Harusnya kau tadi mencegah Harry supaya ia tidak asal pergi! Kau ini ketua tim macam apa, Vi!"

Tahu apa gadis ini soal pekerjaanku?!

"Aku akan menyusul Harry. Tapi tentu saja itu tanpamu, Gee."

Seketika pernyataanku menimbulkan garis kekecewaan pada wajah gadis ini. Ia menatapku seperti bertanya, are you fuckin' kidding me?!

"Listen, Gee. Kau adalah salah satu suspect kami. Dan aku tidak ingin kau terluka atau bahkan lebih buruk. Ini perintah Grey, karena kau juga bagian dari keluarga Tucker," jelasku.

"Tapi Harry adalah temanku!"

"Dia juga temanku!"

"Lalu?! Mengapa kau yang temannya Harry bisa mencarinya? Aku juga temannya bukan? Mengapa aku tidak boleh?! Aku bisa menjaga diriku sendiri, Agen Johansen!"

Keras kepala sekali gadis ini. Berkali-kali ia menarik lenganku hanya untuk memaksa agar ia bisa ikut dengan timku untuk mencari Harry.

"Tidak, Gee. Itu berbahaya." ucapku.

"Aku bisa menjaga diriku!"

"Kau butuh lebih dari itu!"

"Lalu ajari aku, Vi! Ajarkan aku agar aku bisa menjadi sepertimu!"

Dan sekarang aku yang dibuat tercengang oleh pernyataannya.

"Aku ingin membantu kalian memecahkan masalah ini," ucapnya pelan. "Izinkan aku. Kumohon."

"Kau tidak bisa ikut dengan Violet, Gee. Ikutlah denganku," tiba-tiba saja Niall sudah berdiri di sebelahku. Entah sejak kapan bayi iblis menyebalkan ini mulai berdiri di sebelahku.

"No way, Ni. Aku ingin bersama Harry," ucapnya.

Kami bertiga sempat terjebak dalam perdebatan kecil hanya untuk berangkat mencari Harry. Oh, come on! Biasanya aku tidak sesusah ini hanya untuk menjemput rekan timku jika sedang menjalankan misi.

Georgia terus saja menarik-narik dan memohon padaku agar ku mengizinkannya ikut. Bahkan meskipun Niall membantu memberikan Georgia sedikit pengertian, gadis ini masih saja bersikeras mempertahankan keinginannya.

Jasmine kemudian hadir diantara kami. Siap, dengan kostum serba hitam. Sama seperti agen rahasia pada umumnya jika kalian tahu. Ia lebih pantas ketimbang diriku saat mengenakan pakaian resmi seperti itu.

"Apa yang kau lakukan, Jasmine?" tanyaku ragu.

"Harry sudah seperti anakku. Aku tak akan pernah membiarkan hal buruk terjadi padanya, Agen Johansen!" jelasnya. "Izinkan aku dan Georgia untuk membantu kalian," lanjut wanita ini.

THE MISSION ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin