Irene dan Taehyung sedang duduk berjauhan tanpa berbicara sedikit pun terhadap satu sama lain, mereka nampak kaku.
Irene yg kedinginan itu akhirnya memilih mendekati Taehyung.
"Daripada kita kedinginan disini, mending kita ngobrol aja yuk!" ajak Irene, Taehyung-pun mengiyakannya.
"Apa yg harus kita katakan?" tanyanya pula, Irene-pun ikut terdiam.
'apa ya?...' pikirnya juga.
"Ah! bagaimana bila ... kamu bercerita soal yeoja itu, hehe sejujurnya ... aku lumayan penasaran terhadapnya" jujur Irene.
"Irene? Ani- maksudku ... istriku?"
"Em... istriku adalah yeoja yg baik dan terpolos yg pernah ku temui di dunia ini, ia juga adalah yeoja yg paling aku cintai. Dia..." Taehyung mulai bercerita soal segala sesuatu yg baik mengenai Irene, baik itu mengenai keceriaannya, kebaikannya, ketegarannya, kepercayaannya terhadap orang lain, sifat pantang menyerahnya, dll pokoknya yeoja ini terlihat sangat perfect di mata Taehyung.
Irene (kuadrat) terlihat sedikit tercengang ketika mendengar ceritanya 'apakah ada yeoja seperfect itu?' pikirnya juga.
Yeoja ini-pun lalu tertawa 'haha ... bagaimana mungkin aku adalah dirinya, aku bahkan tidak sebaik itu' simpulnya kemudian.
"Lalu ... bagaimana denganmu? Sejujurnya aku juga lumayan penasaran bagaimana kamu berkenalan dengan Mino, karna seingatku ... namja itu paling susah berinteraksi dengan orang lain" ceritanya, Irene pun mengiyakan hal tsb.
"Mino adalah idolaku, aku telah menyukainya sejak pertama kali melihatnya di kantor YG. Dia adalah namja baik dan tampan yg pernah ku temui. Senyumannya selalu menghiburku, baik ketika aku sedih mau pun sedang mempunyai masalah. Sebenarnya aku sempat heran kenapa ia ingin menerimaku, katanya sih karna aku mirip dengan seseorang yg sangat ia hormati. Hehe sepertinya aku memang perlu bersyukur di lahirkan dengan wajah ini" jelas Irene sambil tersenyum, Taehyung juga merespon ceritanya dengan sebuah senyuman.
Menyadari kalau mereka sedang tersenyum terhadap satu sama lain, keduanya pun langsung mengeser posisi kepala mereka ketempat lain. Sepertinya mereka belum terbiasa dengan kedekatan itu.
"Ah! Maksudmu 'seseorang yg ia hormati?' haha" Taehyung tiba tiba mulai tertawa sendiri, Irene melihatnya aneh.
"Sebenarnya ... selain mempunyai kemiripan dengan istriku, kamu juga terlihat mirip dengan ummaku" Irene langsung menatapnya dengan maksud 'MWO?!'
"Sejak kecil Mino itu sudah sangat menghormati ummaku, karna ummaku yg telah menolong hidupnya. Apakah mungkin seseorang yg ia maksud itu adalah.." Irene terdiam ketika Taehyung menatapnya.
"Mian ... apakah aku mengucapkan sesuatu yg salah?" heran namja ini juga.
Setelah terdiam lama, Irene-pun akhirnya tertawa. Tawanya bahkan terdengar melengking dan kuat sekali, Taehyung kebinggungan.
"Mian, mian. Aku hanya merasa ... hal ini mustahil sekali, HAHAHA. Aku tidak bisa menahan tawaku, mian ... padahal kamu sudah sangat serius menceritakannya kepadaku. Hehe sepertinya ... aku beneran harus berterima kasih kepada wajahku ini" senyumnya lagi, Taehyung-pun ikut tertawa.
Keduanya mulai tertawa bersama dengan akrabnya, sepertinya rasa kaku antara mereka mulai hilang sedikit demi sedikit.
Kedua orang ini kemudian mulai bercerita sampai jam menunjukkan pukul tengah lima pagi.
Irene tiba-tiba menjatuhkan kepalanya tepat di bahu Taehyung, yeoja ini terlelap tanpa ia sadari.
Tidak ada niatan sama sekali untuk membangunkannya, Taehyung hanya membiarkannya begitu saja.
Namja ini kemudian memperhatikan wajah Irene yg sedang tertidur pulas itu, tangannya secara reflek mengangkat sedikit dagu yeoja ini dan ntah apa yg sedang ia pikirkan? Ia tiba tiba menempelkan bibirnya tepat kearah bibir mungil Irene.
Untunglah sang gadis tidak terbangun atas perbuatannya.
<...>
Mino bermimpi buruk dan segera bangkit dari kasurnya dengan keringat dingin yg membasahi seluruh wajahnya.
Setelah membersihkan wajahnya, namja ini-pun berjalan kearah ruang tamu untuk melihat jam dinding yg ada disana.
Jam telah menunjukkan pukul enam pagi, tapi Irene belum juga pulang. Mino sangat mengkhawatirkannya.
Ketika ia hendak mencoba untuk menghubunginya lagi, telepon rumah mereka tiba-tiba berbunyi, Mino-pun langsung mengangkatnya, mana tau dari Irene.
"Rene- umma" terdengar nada kecewa dari ucapannya.
"Umma, appa, Kwangsoo, Taehyung dan Jungkook akan balik siang ini. Bila kamu ada waktu, antarlah kami. Apakah kamu mengerti?" ucap yeoja tsb, Mino-pun menganggukkan kepalanya. Lalu telepon di tutup.
BIP
Daripada tidak tenang di rumah sendirian, Mino memilih untuk mencarinya di hotel tempat ia bekerja.
TOK TOK TOK
"Coming.." seru manager Lee ini, atasannya Irene.
Begitu melihat siapa yg sedang berdiri di depannya, mata manager Lee ini pun langsung membulat besar.
Mino sebenarnya tidak ingin mendatangi hotel tsb, karna banyaknya karyawan disini yg merupakan fans beratnya. termasuklah manager Lee satu ini.
"Ada perlu apa anda kemari tuan Mino? Apakah ada yg bisa saya bantu?" ucapnya dengan suara secentil mungkin, manager Lee mempersilahkannya untuk duduk.
Ketika ia hendak memanggilkan kopi, Mino langsung menahannya "aniya, aku hanya sebentar" ucapnya "aku hanya ingin bertanya, apakah Irene lembur semalam?" tanyanya to the point.
"Sepertinya tidak. Waeyo?" balasnya dengan hati-hati, jangan ketauan sedang korek informasi.
"Aniya, gwencana. Klo gitu gomawo, aku permisi" ketika Mino hendak pergi, manager Lee ini langsung menahannya.
"Apakah anda tidak bisa sarapan dulu bersamaku?" pintanya dengan amat sangat, tapi Mino langsung menolaknya.
Manager Lee ini hanya bisa menangis meratapi nasibnya ketika Mino telah pergi (HAHA)
Begitu keluar dari ruangan manager Lee tsb, Mino tidak sengaja bertemu dengan Wendy.
"Mino oppa! Apa yg membuatmu kemari sepagi ini?" senyum yeoja tsb dengan ramahnya.
"Aku datang mencari Irene, apakah kamu tau kemana ia pergi?"
"Loh? apakah ia tidak pulang semalam? aku pikir ia telah pulang" ucapnya juga, lalu yeoja ini pun tiba-tiba teringat soal atap itu "Ah!? Apakah mungkin ia terkunci lagi disana??"
Wendy bercerita kalau Irene sangat sering terkunci di atap hotel, karna ia sangat suka mengunjungi tempat tsb.
Yeoja ini kemudian membawa Mino kesana, sebelum mencapai tempat tsb mereka telah bertemu dengan petugas yg membukakan pintu atap hotel ini dan mendapatkan kabar kalau Irene telah di pindahkan keruangan 007 (? Milik james bond) milik Taehyung.
Mino-pun langsung pergi mencarinya.
Ketika Mino mendatangi tempat tsb, yg ada hanyalah Irene yg sedang berbaring di kasur dan sebuah memo dari Taehyung.
Mino tidak menemukan Taehyung dimana pun. Namja ini terlihat kesal ketika melihat wajah pucatnya Irene, tanpa sadar ia meremas memo dari Taehyung ini dan membuangnya ke tong sampah.
"Kenapa kamu ada disini Min? Dan- apa terjadi ini?" Irene terbangun dan heran kenapa ia bisa berada disini, seharusnya kan masih di atap.
Tanpa banyak bicara, Mino langsung memeluknya. Irene bahkan tidak sempat bertanya soal Taehyung yg telah bersamanya selama semalaman itu.
"Waeyo?" tanya Irene dengan suara yg lemah.
"Saranghae" ucap Mino begitu saja, walau pun Irene sempat terkejut, tapi akhirnya ia tersenyum juga.
"Nodu. Tapi ... ada apa denganmu? Tidak biasanya kamu seperti ini?" Irene melepaskan pelukan Mino dan memperhatikan wajahnya, Mino memang terlihat sedikit pucat hari ini. Mungkin karna kurang tidur.
"Sebenarnya apa yg harus aku lakukan agar kamu sepenuhnya menjadi milikku??" tanya namja ini tiba-tiba, Irene sama sekali tidak mengerti apa yg sedang ia katakan.
Ketika ia hendak bertanya, Mino telah menyerangnya duluan. Namja ini menciumnya dengan brutal, membuat Irene tidak bisa menolaknya.
TBC
Next part nya ada NC
Buat yg gak mau baca, gak boleh baca atau gak niat baca -lewatin aja. Karna aku buat khusus kok, jd dilewatin pun gak bakal ada masalah.
Jangan bosen untuk menunggu FF ini ya
Gomawo