THE MISSION ✔

By bitawippo

23.5K 2.5K 1.8K

This book was COMPLETED and UNEDITED (13/09/2016). Keep voting and leave your comments if you reading this bo... More

Prologue
Chapt. 2 ×They're Not A Terorist×
Chapt. 3 ×Georgia Tucker×
Chapt. 4 ×The Feelings×
Chapt. 5 ×Mission Day 1/The Beginning ×
Chapt. 6 ×Love is About...×
Chapt. 7 ×Weird Reason×
Chapt. 8 ×We're The Secret Agents×
Chapt. 9 ×The Sign×
Chapt. 10 ×Love?×
Chapt. 11 ×Yes, It's Love×
Chapt. 12 ×Those Daggers×
Chapt. 13 ×Stressed Out×
Chapt. 16 ×He Got Us×
Chapt. 18 ×What The Fuck?!×
Chapt. 19 ×For You×
Chapt. 23 ×Depression×
Chapt. 24 ×Still×
Epilogue
Announcement
Bonchapt ×Till The End×
Bonchapt ×This is Not The End×
HI GUYS!
READ!
SEQUEL POSTED

Chapt. 1 ×The Tucker's Family×

1.4K 171 84
By bitawippo

Hey there! Happy reading(;

💣🔫💣🔫💣🔫💣🔫💣🔫💣🔫

Author's pov

Niall dan Violet memasuki ruangan meeting di markas mereka dan langsung duduk di kursi yang telah disediakan untuk mereka.

"Selamat siang, Agen Johansen dan Agen Horan. Bisakah kalian mengetuk pintu terlebih dahulu?"

"Aku sudah mengetuknya, Grey. Apa kau tuli?" balas Violet acuh.

"Violet, kau dan Niall terlambat dalam meeting ini. Seharusnya kalian merasa bersalah. Tidak langsung masuk dan duduk tenang seperti itu," ucap Grey.

"Ini salah Violet, Grey. Dia menggangguku menyetir. Jadi tadi kami sempat berurusan dengan kepolisian," bela Niall.

Violet menarik kerah jaket kulit yang dipakai Niall, "Hey, kau yang menyalakan tape dengan volume sangat kencang! Kau juga mengemudi diatas kecepatan rata-rata!"

"Ya tapi dengan caramu yang memprotesku terus-menerus itu sama saja dengan mengganggu konsentrasi menyetirku!" bela Niall lagi.

"Cukup!" seru Grey. "Kalian sudah bekerja sebagai tim selama tiga tahun lamanya. Apa tidak bisa kalian menghilangkan sifat kekanak-kanakan itu? Kau Violet, kau adalah ketua tim. Bagaimana bisa kau memimpin mereka jika kau saja masih bertengkar dengan salah satu anggota timmu? Kau juga Niall. Bagaimana aku bisa memberikanmu kepercayaan sebagai ketua tim lagi jika kau terus begini?" lanjut Grey.

Violet dan Niall hanya terdiam menunduk satu sama lain setelah mendapatkan peringatan dari Grey.

"Baiklah. Agen Styles, bisa kau bantu aku dan ambil dokumen dari tangan Agen Johansen?" pinta Grey sopan.

Seorang pria dengan pawakan tinggi dan cukup kekar tersebut menyambar dokumen yang ada di depan Violet. Dia mengikat rambut keriting gelombang panjangnya dahulu menjadi man bun lalu menghampiri Grey.

"Baiklah, Agen. Hari ini kalian, khususnya Tim Alpha yang dipimpin Agen Johansen akan aku perkenalkan dengan Keluarga Target kita," ucap Grey.

Pria tinggi keriting yang tadi dimintai tolong oleh Grey ini menyalakan LCD. Dan kemudian muncul beberapa foto yang telah di grid. ( A.n : Mulmed)

"Ini adalah keluarga Tucker. Adam Tucker, Jasmine Tucker, Thomas Brodie Tucker dan Georgia Amber Tucker," ucap Grey. "Adam Tucker memintai kita bantuan atas kasus pembunuhan sadis yang menimpa ayah kandungnya, Ben Tucker. Ben Tucker adalah cucu dari pendiri The Tucker Corporation yang meninggal tiga bulan lalu karena pembunuhan. Polisi meyakini pelaku pembunuhan tidak hanya mengincar Ben, tapi juga seluruh keluarga Ben beserta kekayaan The Tucker Corporation," lanjut Grey. "Sampai disini ada pertanyaan?"

Niall mengacungkan tangannya.

"Silahkan, Agen Horan."

"Kau memberiku secarik kertas tempo hari dengan judul Blacklist dan ada tiga nama disana. Kau mengakatan bahwa yang bernama Thomas dan Georgia Tucker adalah anak dari Adam Tucker tadi. Lalu mengapa nama mereka ada dalam Blacklist?" tanya Niall.

"Akan aku jelaskan mengenai itu setelah ini. Ada yang lain?"

Hening.

"Ok Then, Adam dan Jasmine Tucker adalah orang tua yang sibuk. Adam mengurus perusahaannya sendiri sedangkan Jasmine dulunya adalah mantan polisi wanita yang kini bekerja dengan calon tunangan putrinya. Mengenai Thomas dan Georgia Tucker, mereka akan masuk dalam target pencarian tersangka kita. Mengapa? Karena mereka menghilang saat dua hari sebelum kejadian terbunuhnya Ben Tucker dan sampai sekarang." Grey mengambil nafas sejenak. "Untuk selanjutnya akan ku serahkan pada Agen Styles," lanjutnya.

"Terima kasih, Grey. Baiklah, aku sudah menyusuri dimana keberadaan mereka dan tidak banyak yang aku dapat. Minggu kemarin aku bertemu dengan Jasmine Tucker di A.Tomlinson Corporation, tempat ia bekerja dan aku mendapatkan nomor ponsel Thomas dan Georgia. Setelah aku telusuri, hanya nomor ponsel Georgia yang aktif," pria ini lalu melipat keatas lengan jasnya kemudian menggeser slide presentasinya sehingga memperlihatkan foto Georgia yang seksi, "Georgia Amber Tucker, dia bekerja sebagai model di-"

Niall bersiul dan menyebabkan semua mata menuju ke arahnya, termasuk Violet.

"Kau ini apa-apaan, Niall! Harry sedang menjelaskan, kau sangat tidak sopan!" omel Violet pelan.

"Aku hanya bersiul, apakah aku salah?"

"Jelas! Dasar tidak tahu sopan santun!"

"Ekhem?!" kini Grey menatap sinis ke arah Violet dan Niall, "Kalian berdua diam atau akan aku hukum setelah ini?!" ancam Grey.

Violet dan Niall kemudian saling membelakangi.

"Lanjutkan," perintah Grey pada pria keriting itu.

"Misi ini akan dimulai besok dengan mencari keberadaan Thomas Tucker melewati Georgia Tucker," jelasnya singkat. "Apa ada yang keberatan?"

Seluruh anggota Tim menggeleng.

"Baiklah. Sekian dari saya," ucapnya lalu duduk kembali di sebelah Violet.

×××

Suara tembakan menggema di ruangan berlatih para Agen ini. Violet dan pria keriting di sebelahnya ini terus saja membidik sasaran mereka dengan tepat tanpa meleset sedikitpun.

"Kau bisa saja membunuhku hanya dengan satu peluru yang akan menancap tepat di jantungku, Violet," ucap pria tersebut sambil terkekeh dan melepas pelindung telinganya.

"Aku tidak akan melakukan itu padamu, Harry. Kecuali pada Niall. Andai dia bukan rekan satu timku, aku sudah membuat kepalanya berlubang oleh peluru," balas Violet.

"Aku dapat merasakan kesedihanmu, Violet," ucap pria ini lembut.

"Kesedihan?"

"Kau tidak bisa pulang bertemu keluargamu natal tahun ini. Dan ini kali ketiganya selama kau menjadi agen rahasia yang membuatmu tidak bisa merayakan natal."

Violet tersenyum tipis, "Aku baik-baik saja. Aku masih bisa bertemu kakakku bukan? Meskipun aku sudah bosan melihat wajahnya itu," ucap Violet sambil tertawa pelan. "Ngomong-ngomong, dimana Niall?" tanya Violet.

"Aku kira kau tahu dimana dia sampai dia tidak mengikuti latihan fisik."

Violet mengela nafas beratnya lalu mengambil jaketnya yang tergeletak dan pergi dengan niat mencari pria pirang yang sangat dia benci tersebut.

×××

Violet's pov

Setelah menemukannya nanti, akan kupatahkan semua persendian di tubuhnya itu. Bisa-bisanya dia kabur saat latihan fisik. Aku tidak mau menanggung resiko dia celaka saat misi nanti.

Terakhir kali kami membantu FBI memecahkan misi teror bom di jantung Kota New York tahun lalu, Niall tertembak dan hampir mengenai jantungnya karena dia kurang gesit menghindari tembakan para teroris.

BRAK!

"Bodoh! Apa yang kau lakukan disini, Niall?! Mengapa kau tidak ikut latihan?!" seruku sambil menghampirinya yang duduk di belakang MacBook miliknya di ruang meeting.

"Diamlah, Vi. Kemari, duduk di sampingku," balasnya.

"Tidak akan! Kau-"

"Diam dan duduk!"

Mengapa jadi dia yang mengaturku? Aku adalah ketua tim disini.

Aku mendaratkan bokongku di kursi sebelah Niall dan memperhatikannya yang membaca sesuatu dari MacBooknya itu.

"Lihat. Aku menemukan lokasi spesifik dimana si seksi menggemaskan itu berada saat pagi hingga petang," ucapnya.

"Si seksi menggemaskan?" ulangku jijik.

"Ya, dia seksi. Lebih seksi darimu dan dia menggemaskan. Tidak garang sepertimu," ucap Niall. "Dia bekerja sebagai model majalah pria dewasa. Namun dia belum pernah foto naked, padahal aku sudah mencarinya." lanjut Niall tanpa dosa.

Aku hanya memutar kedua bola mataku dan menyandarkan tubuhku di kursi yang aku duduki ini.

"Lihat, dia sangat menggemaskan bukan?" ucap Niall girang.

"Kukira kau suka gadis yang liar," pancingku sambil menampakkan smirk di wajahku.

Niall spontan menoleh ke arahku lalu menyunggingkan senyuman nakalnya, "Kau mau bermain-main denganku ya? Jangan salahkan aku jika pada hari pertama misi besok kau tidak bisa berjalan," ucap Niall.

"Aku tidak bisa berjalan? Atau.." aku meraba pistol yang selalu aku bawa di belakang jaketku. "Kau yakin hanya aku yang tidak bisa berjalan?" pancingku lagi.

"Oh, Violet sayang. Kau ternyata bisa juga membuatku mengeras seperti ini," sialan! Aku dapat melihat nafsu yang berkobar di matanya saat ini.

Niall berdiri dan mengunci pergerakan tubuhku, namun tidak dengan tanganku. Dia kemudian mencondongkan wajahnya ke arahku.

"Baby, look what you've done to me. Kau sangat panas jika dilihat dari dekat seperti ini," ucap Niall dibelakang telingaku.

"Oh benarkah?" balasku sambil meletakkan pistol yang kubawa di sebelah kanan kepalanya.

"Violet? Apa itu?" tanya Niall dengan nada khawatir. Oh Tuhan, aku ingin tertawa sekarang.

"Menurutmu?"

Niall langsung bangkit dari posisinya lalu sedikit melangkah ke belakang, "Benda itu bukan mainan, Violet. Letakkan kembali!"

"Aku tidak bodoh. Aku tahu ini bukan mainan," ucapku datar.

"Ayolah, Violet. Kau harusnya bertanggung jawab dengan apa yang sudah kau perbuat!" rengek Niall, dia membuatku jijik.

"Cetak semua dokumen yang menurutmu penting tentang Keluarga Tucker. Aku tunggu kau di cafetaria dengan Harry," ucapku kemudian meninggalkan Niall sendirian.

×××

"Hi, Hazz!" sapaku setelah duduk bersamanya di cafetaria.

"Hi," balasnya sambil menyunggingkan senyuman termanis yang pernah kulihat.

Canggung. Aku selalu merasa canggung berada di dekat Harry. Tidak, aku tidak menyukainya. Dia adalah pria baik dan tidak boleh mendapatkan gadis sepertiku.

Biography

Full Name : Harry Edward Styles

Nick Name : Harry

Age : 25

(The Secret Agents - A Tracker)

Namanya Harry Styles. Aku mengenalnya sudah 4 tahun. Dia selalu menceritakan segalanya padaku, ketika dia berhasil menyelesaikan misinya, ketika dia sedang senang, dan kenangan indah bersama keluarganya. Aku sudah mengatakan bukan jika dia pria yang baik? Dia tidak pernah membagi kesedihannya dengan orang lain.

Satu tahun sebelum aku bergabung dengan Markas Agen Rahasia milik kakakku ini, Harry dan Niall menjalankan sebuah misi rahasia di Palestina. Niall sebagai ketua Tim dan Harry satu-satunya pelacak yang tersisa setelah Tim mereka berhasil di deteksi oleh para teroris itu. Harry berhasil mendeteksi dimana keberadaan para teroris itu dan hal tersebut membuat Niall langsung memutuskan untuk melemparkan granat ke markas tersembunyi teroris tersebut. Mereka berhasil membumi hanguskan markas itu.

Selang beberapa bulan, Harry mendapatkan kabar duka jika seluruh anggota keluarga beserta sepuluh tetangganya di Holmes Chapel terbunuh dalam insiden bom bunuh diri. Setelah kejadian itu, Harry memutuskan untuk menjadi warga tetap di New York, Amerika Serikat bersama kami. Dan dia juga sudah menandatangani kontrak seumur hidup untuk bekerja sebagai Agen Rahasia disini.

"Kau sudah bertemu Niall?"

"Dia hampir ku bunuh," balasku datar.

Harry tertawa, "Kalian berdua selalu saja seperti ini. Oh ya, ada sesuatu yang akan aku katakan sekarang."

"Katakan saja."

"Aku butuh Niall disini dahulu. Baru kita bisa membicarakan ini," balas Harry.

Baru saja Harry menutup mulutnya, Niall duduk bergabung bersama kami sambil membawa dua bungkus Hot Dog.
"Kau hanya bawa dua? Dan untuk dirimu sendiri? Sangat tidak sopan," aku mendengus.

"Apa masalahmu? Aku membelinya sendiri. Jika kau mau beli saja sendiri" balas Niall.

"Cukup. Aku tidak ingin kalian menghancurkan cafetaria ini. Bisakah aku mengatakan sesuatu sekarang?" lerai Harry.

"Silahkan," balas Niall sambil mulai melahap Hot Dog miliknya itu.

"So, aku sudah mengenal Adam Tucker jauh sebelum misi ini. Aku dan Georgia adalah teman dekat. Sama seperti kalian berdua du-"

"Wait, what?! Siapa yang kau maksud kalian?" tanyaku spontan.

"Kau dan Niall. Memang ada siapa lagi di depanku selain kalian?"

"Aku dan Hot Dog ini lebih pantas disebut sebagai teman dekat dari pada aku dan gadis menyebalkan ini."

"Shut the fuck up, Neil!" timpalku.

"Hey, teruskan saja kalian bertengkar. Aku belum selesai," ucap Harry. "Jadi aku sudah berhasil menghubungi Georgia lagi. Dia tidak tahu bahwa aku adalah seorang Agen Rahasia, begitu juga tentang kalian. Jadi besok kita akan mengunjungi Georgia bukan? Kita harus menyamar."

"As always, Harr. I know it. Kau tak perlu mengatakannya padaku," ucap Niall.

"Dan satu lagi. Nyonya Tucker dulunya adalah seorang polisi wanita, jangan sekali-kali kalian berdua bertingkah macam-macam atau kalian akan terkena batunya. Hanya Adam Tucker yang mengetahui identitas kita," jelas Harry.

Aku menganggukkan kepalaku tanda mengerti. Sedangkan Niall, dia hanya menatap makanannya dengan penuh perasaan.

"Terus saja kau makan, Ni. Kau akan menjadi lebar dan terkena tembakan lagi nanti."

"Aku tidak akan melebar, Vi. Aku selalu melakukan 'olah raga' setiap malam. Bukannya aku selalu berusaha mengajakmu?" ucap Niall.

"I'm out from this conversation! See you guys tomorrow," ucapku lalu melangkah pergi.

Yang benar saja, lama-lama berada di dekat Niall bisa membuatku gila. Dia selalu saja membicarakan tentang hal yang sama dan menurutku itu sangat mengganggu. Apa dia tidak bosan dengan 'kegiatannya' itu? Jawabannya adalah tidak. Tidak sama sekali. Bahkan pernah sekali dia menyempatkan melakukan hal 'itu' dengan salah satu anggota tim misinya saat misi sedang berlangsung.

💣🔫💣🔫💣🔫💣🔫💣🔫💣🔫

Thank you for reading.

Btw, Niall dah taken. Nah elu pada kok masih jomblo aja ya? 😂

Vomment(s) please. Xx

Bita

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
246K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
485K 5.1K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
13IE By D

Fanfiction

721 122 26
"13IE" - 1introvert 3ekstrovert. Atau bisa disebut Bie. 250822 - Rank 6 #leechaeyeon (210123) Rank 7 #leechaeyeon (120123) Rank 10 #leechaeyeon (0501...