Mythies

By Valrave

27.4K 1.8K 24

Desa Mythies telah hancur karena perang antara kelompok manusia dan mythies. Anne Spring adalah gadis beruntu... More

Chapter 1 : The Girl Who Survived
Chapter 2 : Run Away
Chapter 3: Run Away pt 2
Chapter 5: Miller and Cole
Chapter 6 : Kidnapped
Chapter 7 : Kidnapped (pt 2)
Chapter 8 : Garret
Chapter 9 : The Girl With Her Sword
Chapter 10 : Uninvited Guest
Chapter 11 : Uninvited Guest (pt 2)
Chapter 12 : The Girl Got Captured
Chapter 13 : The truth
Chapter 14 : The Truth (pt 2)
Chapter 15 : Kate
Chapter 16 : Kate (pt 2)
Chapter 17 : How?
Chapter 18 : War
Chapter 19 : War (part 2)
Chapter 20 : Between us
Chapter 21 : So Long, My Friends
Chapter 22 : The New Begining
Last Chapter: The New Begining ( part 2)
NOTE
Ada yang baru nih!!!

Chapter 4 : The Girl and the Spell

1.6K 96 0
By Valrave


Pagi-pagi sekali Anne sudah terbangun. Ia menyaksikan matahari terbit dari atas pohon yang ia panjat.

"Anne, turunlah! Ayo kita mulai pelajaran pertama" Ajak Caramel. Anne pun turun dari pohon.

"Baiklah Anne, duduk di sini lalu tenangkan dirimu."

Anne duduk dia atas kayu bekas pohon yang ditebang.

"OK Anne. Makan ini. Ini kenari. Jika kau sering mengonsumsi kenari, ingatanmu akan lebih mudah kembali."Caramel memberikan kenari pada Anne.

"Aku masih tak mengerti mengapa kalian tak memberi tahu padaku saja?" Anne mulai kesal.

"Oh Anne, kau harus ingat dengan sendirinya pertama, karena kau harus mengetahui lebih dalam siapa sebetulnya dirimu, siapa keluargamu, di mana kau harusnya berada dan kedua, kami dilarang memberi tahumu." Caramel menjelaskan pada Anne dengan sabar.

"Siapa yang melarang-mu?"

"Tentu saja kami tak boleh membocorkan hal itu. Aku yakin kau akan mengingatnya." Caramel lalu pergi meninggalkan Anne. "Kau perlu waktu untuk berpikir sendiri Anne." Caramel lalu masuk ke rumah pohonnya.

Anne terduduk di atas kayu. Ia berusaha dengan sangat keras untuk mengembalikan ingatannya. Sudah berjam-jam Anne duduk termenung berusaha mengingat-ingat masa lalunya.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Aku sama sekali tidak ingat. Aku tak mengerti!" Anne bergumam. Malam hari pun tiba. Anne segera tidur.

Anne tertidur.

"Ayahh, ibu! Kalian mau ke mana?" seorang anak berumur 5 tahun dengan rambut sepinggang berwarna rose purple memasang muka memelas. Tiba-tiba datang sekumpulan manusia menyerang desa itu.

Anne terbangun dari mimpi anehnya. Ia melihat cahaya berwarna biru laut dari jendela kamarnya. Cahaya itu berubah menjadi sesosok wanita tua yang tak asing bagi Anne. Anne menganggap itu hanya mimpi jadi, ia kembali tidur.

Esok harinya, Caramel memberikan buku kepada Anne. Buku itu bukan sekedar buku novel atau komik. Tetapi itu adalah buku

"Book of Spells"

"Untuk apa?"tanya Anne polos.

"Anne, keluargamu itu dapat menggunakan sihir. Mereka adalah mythies begitu juga dengan kau jadi kau harus mengetahui sihirmu" terang Pete.

"Oh. Jadi, apakah aku membutuhkan tongkat sihir seperti yang di film-film?" Anne bersemangat.

"Tidak Anne, kau akan memakai bubuk." Jawab Caramel sambil menyodorkan bubuk itu.

"Dari mana kau dapat ini?" tanya Anne lagi.

"Pete dan Carla yang membuatnya." Jawab Caramel.

"Sudahlah, kau baca saja buku itu dulu." Kata Caramel. Anne pun membaca buku itu dengan cermat.

Selagi Anne membaca buku itu, Pete mengambil pedang yang ditimbun sebuah batang pohon.

"Caramel, kau bisa menggunakan ini?" Tanya Pete sembari melepaskan pedang itu dari tempatnya.

"Ya begitulah. Dengar, Kau dan Carla harus belajar cara menggunakan itu karena mereka akan datang lagi cepat atau lambat." Caramel pun mengambil pedang itu dari tangan Pete.

"Apa kau tinggal sendirian di padang rumput yang luas ini?" Clara penasaran. "Em.. tidak juga. Aku punya banyak teman di sini tapi aku tak mau mereka tau aku menyembunyikan Anne nanti ada yang berkhianat." Caramel pun mengacungkan pedang dengan sangar.

"Baiklah, ajari aku" Pete memohon pada Caramel. Begitu juga Clara. "Oke. Tapi aku harus membeli pedang terlebih dahulu. Aku akan ke tempat temanku sebentar. Kalian jangan pergi ke mana-mana ya. Jaga Anne!" Caramel pun meninggalkan mereka.

Sementara itu Anne masih belajar memahami sihir dan artinya. Ia seperti mengenali bubuk itu sebelumnya. Tapi mau bagaimana lagi ia belum ingat.

Hari mulai petang. Caramel kembali membawa 2 pedang. "Aku juga mau" Anne memohon dengan manja. "Tidak bisaa Anne. Kau harus belajar sihir" Caramel memberikan pedang itu ke Pete dan Clara.

Mereka lalu belajar cara menggunakannya.

Anne mencoba menggunakan sihir.

"Caranya, kau harus meniupkan bubuk ini sambil menyebutkan sihir yang kau mau dengan sepenuh hati dan yakin bahwa kau sangat membutuhkannya." Jelas Caramel.

Anne mengangguk. Anne mengambil sedikit bubuk dari kantong itu lalu meniupnya dan berkata

"Into a horse" tidak terjadi apa-apa. "Tenanglah Anne. Fokus" Tambah Carla.

Anne menarik nafas lalu membuangnya. Ia meyakinkan dirinya bahwa kali ini ia pasti bisa. Anne pun mengambil bubuk itu lagi lalu menyipratkannya sambil berkata

"Into a horse!"

Beberapa detik kemudian, muncul seekor kuda putih.

Pete, Carla, dan Caramel terkejut.

"Waah! Aku ingin menyentuhnya!" Caramel sangat bersemangat. Namun, saat ia menyentuhnya, kuda itu berubah lagi menjadi bubuk sihir. "Sihirmu masih belum sempurna, Anne. Berlatihlah lagi." Pete menepuk pundak Anne. Anne mengangguk. Walaupun ia adalah mythies, ia belum pernah merasakan sihir. Ia ingin mencobanya lagi dan lagi. Namun hari sudah malam, mereka berempat kembali ke rumah pohon.

Waktu menunjukkan pukul 2 pagi. Anne menyelinap ke luar. Ia pun mencoba sihir itu lagi tetapi masih belum sempurna. Saat ia mencoba pada yang ke 40 kalinya, kuda itu akhirnya dapat dinaiki. Ia menunggangi kuda itu. Kuda itu serta Anne berkilauan. Rerumputan yang dilewati kuda itu pun juga berkilauan. Malam itu yang gelap, menjadi terang karena sihir Anne.

Anne tertawa bahagia. Setelah puas menunggangi kuda, ia turun dari kuda itu lalu mengikatnya pada sebuah batang pohon. Saat ia ingin memasuki rumah pohon, tiba-tiba sekumpulan orang datang. Sepertinya sihir Anne yang berkilauan mengundang para The Hunters, para pemburu mythies. Mereka percaya masih ada satu mythies yang selamat dari perang itu.

--------------------------------

Happy International book day 2016 Geeks! i know i'm one day late but who cares anyway. You can't buy happiness but you can still buy a book and that's kind of the same thing especially book with fantasy genre there's no limit of your imagination. Even if you don't have enough money to buy some books, you can always read lot of awesome stories on Wattpad!

Don't be silent reader, Please vote and leave your suggestion on the comment below for a better story:)

Thank you.

24/04/2016

---------------------------------

Continue Reading

You'll Also Like

5.6K 651 20
⚠️ Cerita serupa di wattpad maupun lapak lainnya itu plagiat. Usia Nebiru sudah menginjak kepala dua dan punya keinginan besar untuk segera menikah...
10K 1.2K 46
"Mereka menembak saudariku, ayahku, ibuku, para pelayan setiaku, dan aku sendiri." Tsarevich Alexei Nikolaevich - [Juli 17, 1918]. . [Fiksi-Sejarah M...
1M 87.8K 43
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
240K 17.8K 21
Sekuel dari 'Luna Wand: The Unknown Story'