Selesai acara wisudaku, Calum langsung mengajakku pulang kerumah. Dia bilang dia ingin merayakannya. Hm, perasaan aku yang wisuda malah dia yang repot. Oh, dan liburan kami dipercepat karena waktu itu ada sedikit masalah dengan band Calum, aku tak tau apa dan juga hari wisudaku yang dipercepat dua hari entah apa.
"JESS!!!?"Kate, Bryana, dan Bea langsung berlari kearahku dan memelukku. Mereka bertiga menatapku kagum.
"Finally kau lulus, ye!"kata Bryana.
"Hahaha, yeah aku lulus,"kataku.
"Okay, ayo kita rayakan! kami sudah menyiapkannya!"ujar Kate.
"Tunggu, aku ingin mengganti pakaianku,"ucapku, mereka semua mengangguk.Aku terkejut saat melihat Calum juga sedang mengganti pakaiannya. Ia melirikku sambil tersenyum menggoda sementara aku menyembunyikan wajahku yang pasti sudah sangat merah.
Aku mengambil pakaianku, dan menggantinya dengan cepat. Ya, aku tau dia pasti memperhatikanku. Aku sudah mulai terbiasa tapi aku sedikit takut, you know..wajahnya itu..
Calum menatapku dari atas sampai bawah. Berulang kali, hingga aku pun ikut melihat tubuhku,"What's wrong?"tanyaku. Apa yang salah dengan penampilanku? aku hanya memakai kaus arctic monkey kebesaran dengan hotpants warna putih. Bukan bikini.
"Kurasa kau terlalu hot. Aku tak mau kau jadi tontonan gratis teman-temanku,"ujarnya.
"Yatuhan kukira apa-_-"aku memutar bola mataku,"Teman-temanmu saja membiarkan istrinya memakai bikini dihadapanmu, Cal."kataku.
"Itu mereka, kalau aku hanya boleh aku yang melihatmu,"
"Lagipula aku tak pernah memakai bikini dihadapan mereka apalagi telanjang! ish kau ini!"
Aku membuang wajahku dan pergi keluar kamar. Dasar Calum menyebalkan! dia pikir aku ini akan pamer-pamer tubuhku ini? ha, sayang sekali walau Luke terlihat hot dengan brewok dan boxernya atau Michael dengan tatapan intensnya atau bahkan Ashton dengan lesung pipi dan otot bisepnya aku tetap tak berniat! aku kan hanya mencintai dia! hufft-.-
"Hei, wajahmu kenapa?"tanya Bea saat setibaku didapur.
"The annoying Calum-_-"
"Hahaha, kalian ini ya. Yasudah, ayo kita bawa makanannya,"ujarnya, aku tersenyum dan mengangguk.
Aku meletakan beberapa makanan diatas meja panjang yang rupanya sudah disiapkan oleh mereka. Lalu ikut tersenyum saat melihat Michael dan Kate yang tengah lomba berenang? seriously? Kate tengah hamil besar seperti itu? dan juga Luke yang terlihat kesal dan cemberut menatap istrinya dan Michael, ia berdiri ditepi kolam sambil berkacak pinggang. Sementara Ashton yang tengah memberi susu botol pada anaknya—Olivia diayunan. Dan juga Bryana yang sibuk mondar-mandir.Mereka semua ikut bahagia.
Aku kembali kedapur, dan menemukan sosok tinggi besar yang tengah menunduk kedalam kulkas. Ish, kenapa aku berpikir aku ingin menendang pantatnya? ya, aku masih kesal!
"Ehh?!!!"aku terkejut saat tangan Calum menarik pinggangku. Aku berbalik sambil menatapnya tajam.
"Kau ini!"
Aku mencubit pipinya, hidung dan semua yang ada diwajahnya. Meremasnya karena kesal dan juga gemas, sementara Calum hanya diam membiarkanku mengacak wajahnya.
"Sudah puas?"
"Tidak puas,"
"Oke, aku akan memuaskanmu nanti,"
"Heh, apa maksudmu itu?"
"You know babe..uh ah ah, ena ena,"
"What?! sialan kau!"
Aku meninju lengannya, dan Calum langsung meiringis."Eh, sakit ya? maaf-maaf,"kataku lalu mengusap bagian yang kutinju tadi.
Calum tiba-tiba mendekatkan wajahnya padaku, tangannya yang besar menarik pinggangku. Aku mematung hendak mencoba mendorongnya namun entah apa tak bisa. Sekarang bisa kurasakan tangannya masuk kedalam kausku, aku menelan ludahku."C-cal..w-what are you doing??"tanyaku takut.
Calum menyeringai dan semakin mendekatkan wajahnya padaku.
"Ewh, hei kalian!"
"GET A ROOM GUYS!"
Aku tersadar dan langsung mendorong wajah Calum menjauh. Disana aku melihat wajah merengut Ashton sambil menutup mata bayinya, Luke yang tengah menaikan kedua alisnya dengan jahil dan Michal dengan tatapaan menjijikan.
"Yang benar saja didapur? seriously Jess, apa kalian sering melakukannya disini?"ujar Michael polos.
Aku melotot hendak berbicara namun langsung dipotong oleh Calum.
"Just shup up you fuckin mouth, gordon,"
"Your words Hood! my baby is here!"sahut Ashton tak terima.
"Oh shut up, dont you dare.."Michael mendekat sambil merenggangkan tangannya, menatap Calum membunuh. Sementara Calum menatapnya sinis dan malas.
"What? calm down, coton candy hair,"cibir Calum. Michael melotot, matanya hendak keluar dari tempatnya. Aku bisa melihat Luke dengan wajah memerah menahan tawa, rupanya ia menikmati peperangan dihadapannya.
"KAU?!"
"HERE GORDON! C'MON, PUNCH ME!"
"AISH! AKU AKAN MEMBUNUHMU THOMAS!"
Michael berlari kearah Calum yang mana membuatku langsung kabur manuju pintu, mendekati Ashton untuk melindungi diriku. Aku masih menatap shock kedua manusia itu, mereka gila!
"Ugh, cmon guys! stop it!"ujar Ashton malas.
"No! just joining ,Ash. It's a show!"sahut Luke. Ia menyengir-nyengir melihat Michael dan Calum yang seperti orang bergulat.
"Heh!"aku memicingkan mataku pada Luke. Kampret banget jadi temen-_-
"HEY STOP IT! YOU GUYS TWO LOOK LIKE IDIOT PEOPLE!! C'MON GET OFF!!"Luke yang akhirnya bosan pun berteriak. Mencoba melepaskan kedua menusia itu. Ia pun menendang satu-persatu pantat mereka. Aku dan Ashton langsung meringis berjemaah, karena well..Luke menendang pantat mereka seperti menendang bola.
"Fuck you Luke! My pretty butt!"teriak Michael marah antara sakit mungkin juga.
"Shit! Damn you hemmings, im gonna kill you!"teriak Calum kesakitan.
"Oh my god.."Ashton mengusap wajah frustasi,"Bryana akan membunuhku jika dia tau anak ini mendengar ucapan mereka,"gumamnya. Aku terkekeh.
"Ayo Jess! mereka sudah tidak waras lebih baik kita keluar!"ajak Ashton, ia menarik tanganku untuk keluar dari dapur. Meninggalkan Calum dan Michael yang kini sedang menggulati Luke.
________
Aku tak mengikuti Ashton menuju taman belakang, melainkan langsung berlari kekamar mandi. Memuntahkan semua yang ada dalam perutku.
Aku menatap diriku didepan cermin. Aku kenapa? wajahku nampak seperti orang lelah, padahal aku tak bekerja berat dan kini kepalaku terasa sangat pusing.
"Jess, ada apa?"
"Uh, plies jangan kesini,"jawabku saat melihat Bryana diambang pintu dan juga Ashton dibelakangnya. Mereka berdua menatapku heran.
"Kau sakit ya?"tanya Bryana.
Aku menghela nafasku, lalu menggeleng,"Entahlah,"jawabku.
"Umm, Ash can you?"Bryana menatap Ashton seolah dia hanya ingin memiliki privasi denganku, dan Ashton pun paham.
"Okey, tell me what happend?"ujarnya.
"Aku mual dan sedikit pusing,"
"Ini tanggal berapa?"tanya Bryana sambil menaikan sebelah alisnya, aku merengut dahi mengingat."Um..2?"
"Tepatnya tanggal 20, Jess,"ujarnya.
Masa?
"Wait..aku..ini, oh astaga! aku terlambat! aku terlambat!"pekikku terkejut. Jantungku tiba-tiba berdegup sangat kencang.
"Maksudmu..?"
"Iya aku terlambat menstruasi! harusnya akhir bulan tadi! oh god!"
"Berarti kau hamil!"
"Hah?!"
_
CALUM'S POV
"Hei, ada yang melihat Jessica?"tanyaku. Aku tak melihat perempuan itu sedari tadi.
"Aku tak tau,"jawab Luke.
"Mungkin masih dikamar mandi,"sahut Ashton. Keningku berkerut,"Apa yang dia lakukan?"
Ashton menggidik bahunya,"Aku melihat dia muntah, sepertinya dia sakit."ujarnya.
Aku langsung berlari masuk kedalam menuju kamar mandi. Aku menatap heran tiga perempuan didepanku, yang menutup aksesku untuk masuk kedalam pintu kamar mandi yang ditutup.
"Mana Jessica?"tanyaku.
"Dia didalam,"ujar Kate.
"Apa yang terjadi?"tanyaku mulai panik."Biarkan aku masuk!"aku menggusur tubuh Bea dan Kate.
"Tenang Calum, Jessica baik-baik saja. Kau tunggu saja sebentar lagi,"ucap Bryana.
Aku menatap mereka tak setuju, namun aku memilih diam. Apa yang mereka pikirkan sih?
Tiba-tiba pintu itu terbuka. Jessica muncul dengan tubuh bergetar, aku bisa melihat air mata dipipinya. Aku mendekatinya sambil mendekap kedua pundaknya.
"Kau kenapa, Babe?"tanyaku.
Jessica tak menyahut namun ia langsung memeluk dan terisak semakin kencang membuatku sangat bingung."Jess, apa yang terjadi?"tanyaku lagi.
Ia tersenyum sambil menyapu air matanya, lalu mengehela nafasnya."Aku bahagia, Cal.."ucapnya.
"Lalu kenapa menangis?"
"Karena aku terlalu bahagia,"
"Apa yang membuatmu sampai seperti ini?"
Jessica berjinjit,"Aku hamil,"bisiknya. Mataku melebar seketika dan menatapnya tak percaya."K-kau..hamil..?"ulangku.
Jessica mengangguk antusias, ia menampakan sesuatu benda itu didepan mataku. Menampakan kenyataannya bahwa ia katakan itu benar.
"YESS!! AKU AKAN JADI SEORANG AYAH!!"aku berteriak dan meloncat-loncat bahagia kemudian memeluk Jessica dengan erat.
"Thanks babe, oh god aku tak percaya ini.."ucapku.
"Aku senang jika kau menyukai hal ini,"
"Tentu saja! aku sangatlah senang! KITA AKAN JADI ORANG TUA! YEY!!"pekikku. Lalu mengecup bibirnya dan keningnya lembut.
"Um..kami masih ada disini, hello?"ucap Luke tiba-tiba.
"Dunia milik mereka berdua sudah,"sahut Michael.
"Sorry, guys"ucapku, lalu tersenyum miring.
"Congratulations!!"jerit Kate tiba-tiba.
"YEEE SELAMAT UNTUK KALIAN!!!"—Bryana
"SELAMAT MEMILIK BAYI, CALPAL!!"—Luke
"Jadilah orang tua yang baik!"—Bea
"Ya-ya..aku bahagia, selamat dude. Tapi biarkan aku yang menamai anakmu nanti,"—Michael
"Congratulation dude!"—Ashton
.
Keep Vomment..