It's You

Von VistaAristiani94

60K 2.4K 24

Mencintai dan membenci adalah hak setiap manusia. Sudah tersirat dalam kata bumi jika terlalu membenci seseor... Mehr

The Beginning of Us
Something Big 18+
Earned it
Give A Little More
Bad Blood
Be Alright
Only Hope
Pillow Talk (18+)
Crazy
Like I Would
Wrong
Say Something
In a Way
Fool For You
Runaway
The Heart Wants What It Wants
Chasing Pavements
Nobody
She Don't Love Me
Clean
It's You

The Wedding ( Gone )

2.5K 115 1
Von VistaAristiani94

Bukan suatu hal yang mengejutkan jika suatu hal yang tidak diharapkan tapi tetap saja membuat hati berdebar-debar.
Beberapa hari setelah kejadian di balkon kamar Jeslyn, hubungan mereka sudah lebih baik, walaupun Jeslyn sering kesal karena ulah Darrel yang suka sekali menciumnya tiba-tiba tidak peduli di mana tempatnya, namun beberapa pasang mata yang melihat mereka malah bahagia, mereka yakin bahwa pasangan ini akan jadi pasangan yang sangat romantis.

Dan setelah 3minggu berlalu, hari ini adalah hari yang sangat istimewa, akhir bulan Maret menjadi awal hubungan resmi Darrel dan Jeslyn. Setelah terus-menerus berbeda pendapat mengenai tempat, dekorasi dan baju pengantin akhirnya dengan mendadak mereka menyerahkannya kepada Wedding Organization.

Tepat di ballroom salah satu hotel Darrel yang disulap menjadi hutan bunga yang sangat tropis, para tamu undangan sudah terduduk rapi dengan sangat nyaman. Keluarga besar, sesama rekan bisnis kedua belah pihak juga beberapa teman terdekat kini bersiap menyaksikan sumpah janji suci Darrel dan Jeslyn dengan turut berbahagia.

Darrel berdiri bersiap menunggu kedatangan Jeslyn dengan tuan Mendez, Darrel terlihat sangat menawan dan tampan dengan tuxedo putihnya, dia tersenyum tenang sambil menggendong Putri kecilnya yang sedari tadi ikut tersenyum bahagia karena sepertinya tau akan moment ini.

" Kau akan mendapatkan momy mu sayang.." Ucap Darrel sambil menciumi putri kecilnya.

" Tuan, saya harap misi tuan akan berubah dari misi awal tuan.." Kata Tuan Mendez sedikit prihatin. Tuan Mendez sangat cemas jika nantinya Darrel benar-benar hanya memanfaatkan Jeslyn, setelah beberapa minggu Tuan Mendez mengenal Jeslyn, dia tau kalau Jeslyn adalah wanita baik-baik yang masih polos, dia tidak mau jika wanita baik itu akan tersakiti oleh Tuannya.

" Ya, aku janji kepadamu Pak.."

" Dan saya mohon kepada Tuan untuk tidak datang menemui Nona Martha lagi " Tambah Tuan Mendez yang membuat Darrel tersenyum.

" Jika rasa cinta itu sudah ada, aku akan memperlakukannya sebagai wanitaku Pak.." Jawab Darrel yang membuat Tuan Mendez sedikit tersenyum masam, dia sangat khawatir dan merasa bersalah jika hal buruk itu terjadi, namun Tuan Mendez yakin kalau Jeslyn mampu dengan cepat membuat Darrek bertekuk lutut dan jatuh cinta kepadanya.

' Aku sudah pernah bilang, saat aku merasakan cinta kepadanya aku akan benar-benar menjadikannya istri, bukan hanya tameng untuk mendapatkan beberapa lahan itu, aku juga yakin aku akan dengan cepat mencintainya, akan aku bahagiakan dia..selalu, tak akan aku biarkan aku kehilangan orang yang aku cintai untuk kedua kalinya ' Batin Darrel meyakinkan hatinya.

Ada perasaan bahagia dalam hatinya, dia akan mendapatkan yang ia mau dan dia yakin akan mendapatkan cinta itu juga, dia sangat yakin akan mendapatkan dua kebahagiaan itu sekaligus.

Sedangkan di ruang lain namun di tempat yang sama, Jeslyn duduk dengan tegang, beberapa kali dia mengambil dan membuang napasnya. Saat ini yang ia rasakan adalah tegang dan cemas, dia sendiri tidak tau kenapa dia teramat cemas.

' Kenapa aku sangat cemas, apa Darrel akan pergi dan tidak jadi menikahiku, bukankah itu sangat bagus..haha ' batin Jeslyn yang sedikit membuat dia bisa tersenyum.

" Putri ayah sangat cantik.." Melihat bayangan ayahnya dari kaca tempat dia duduk lantas membuat Jeslyn membalikkan badannya lalu berdiri menghampiri ayahnya.

" Hari ini adalah hari terakhir aku menjadi putri manja Ayah dan Ibu..." Ucap Jeslyn dengan nada bergetar, berkali-kali ia mencoba menghalau air mata yang akan segera menetes.

" Tidak sayang... Kau akan tetap menjadi putri manja Ayah dan Ibu selamanya... Ayah dan Ibu akan sering mengunjungimu "

" Ibu...dia dimana yah ?"

" Kau tau kan, Ibu mu itu tidak akan bisa setegar Ayahmu sang Iron Man ini jika mendengar dan melihatmu menangis.." Ucap Ayah sambil mengecup kening putrinya sayang.

" Apa kamu sudah siap sayang ?"

" Bahkan jika aku tidak siap pun hari ini akan terjadi kan yah ?" Jawab Jeslyn yang membuat Ayahnya menggenggam tangan putrinya erat.

" Kalian sedang apa ?? Ayo sayang, semuanya sudah bersiap " Kata Ibu yang tiba-tiba datang.

" Kenapa Ibu dari tadi hanya memandangiku dari luar, bahkan saat aku sendirian Ibu tidak duduk menemaniku disini.. Apa Ibu sangat bahagia aku tidak akan mengganggu Ibu lagi di rumah ??" Kata Jeslyn menggebu-gebu yang membuat Ibunya memeluk gadisnya erat.

" Tidak sayang....Ibu sangat menyayangimu...Hanya saja hari ini Ibu tidak ingin membuat hari bahagiamu penuh dengan tangis Ibu.." Ucap Ibunya yang membuat Jeslyn justru malah menangis.

" Kau sangat cantik sayang... Tersenyumlah, pangeran tampanmu sudah menunggu di altar " Lanjut Ibunya sambil menggandengkan tangan putrinya itu di lengan suaminya.

Sekali lagi Jeslyn menatap Ayah dan Ibunya, wajah Ayahnya yang akhir-akhir ini terlihat sangat letih karena baru saja membaik dari sakitnya sedangkan wajah Ibunya yang tersenyum bahagia walaupun juga sedikit terlihat letih akibat terus ia ganggu di hari-hari terakhir Jeslyn menjadi gadis manja.

Mereka bertiga berjalan saling bergandengan menuju ballroom yang sangat mewah itu, semua tamu undangan berdiri menyambut kedatangan Jeslyn dengan senyum bahagia, Jeslyn tersenyum mencoba besikap tenang seperti yang sering ia lakukan namun tetap jantungnya semakin berdebar tidak karuhan menatap pria dengan tuxedo putih yang berdiri tersenyum siap menerima penyerahan dari orang tua Jeslyn di samping pendeta yang juga tersenyum menatap kedatangannya.

Setelah sampai di altar, Jeslyn berbalik menatap kedua orang tuanya lalu mencium tangan mereka.

" Aku sangan menyayangi kalian..." Ucap Jeslyn yang membuat orang di sekitar mereka menatap mereka haru.

Darrel pun mengambil alih tangan Jeslyn lalu mereka sama-sama menghadap pendeta.
Mengucap janji suci sehidup semati, menerima dengan sepenuh hati dan siap menjalani kehidupan bersama. Mereka berdua sama-sama mengucao kata 'Besedia' dengan bergantian lalu tak lama para tamu undangan yang juga ikut bahagia memberikan tepul tangan setelah mereka berdua dinyatakan sah sebagai istri, taburan bunga mawar menjatuhi tubuh mereka saat duanya mengesahkan acara itu dengan ciuman mesra.

Jeslyn sedikit cemas dengan moment itu karena dia benar-benar takut jika Darrel memakannya hidup-hidup di depan banyak orang, namun perkiraannya salah, Darrel hanya mengecup bibirnya lama tanpa melumat dengan napsu, dia menikmati kecupan lama itu dengan menutup matanya, tangan Darrel memeluk pinggang Jeslyn dengan posesif, sedangkan Jeslyn hanya menatap Darrel, para tamu undangan berseru dan tersenyum menikmati suasana romantis yang diciptakan oleh kedua pengantin, melihat Darrel yang masih terdiam menutup matanya akhirnya Jeslyn mengikuti hal yang sama, ia mencoba menutup matanya sambil mencoba menikmati ciuman Darrel. Setelah beberapa menit akhirnya mereka berdua membuka matanya, menjauhkan diri satu sama lain dan terseyum membuat para tamu undangan bertepuk tangan untuk kesekian kalinya.

Setelah acara pengesahan itu selesai dilanjutkan dengan acara makan bersama, Darrelpun mengenalkan Jeslyn kepada semua rekan bisnisnya, mereka berdua terus kebajiran pujian mengingat betapa serasinya mereka.

" Malam ini kita akan tidur di sini sayang.." Mendengar bisikan dari Darrel membuat Jeslyn terdiam membeku.

' Siap tidak siap hal itu akan terjadi Jeslyn bodoh ' rutuk Jeslyn dalam hati sambil membayangkan apa yang akan terjadi malam ini dan malam-malam yang akan datang.

Beberapa jam kemudian, pesta pernikahan sudah terlihat sedikit sepi dari para tamu dan hal itu membuat Jeslyn sedikit takut, dia berjalan menghampiri Ayah Ibunya sambil menyeret gaun besarnya.

" Ibu dan Ayah akan di sini kan malam ini ?menemaniku ?" Ucap Jeslyn terburu-buru yang membuat kedua orang tuanya tertawa.

" Ibu dan Ayah tidak akan menganggumu sayang..."

" Kalian bicara apa.." Jawab Jeslyn sambil memeluk Ibunya posesif.

" Aku tidak akan bisa lagi memeluk Ibu seperti ini saat tidur..." Tambah Jeslyn yang masih memeluk Ibunya.

" Peluklah suamimu sebagai ganti Ayah dan Ibu sayang..." Ucap Ayahnya menggoda Jeslyn namun kali ini dia tidak tertawa seperti biasanya, dia malah berbalik memeluk Ayahnya.

" Tidak ada yang bisa menggantikan kalian " Ucap Jeslyn yang mulai menangis. Jeslyn tidak tau kenapa saat ini tidak ada hal yang lucu walapun ia mendengar godaan itu, ia justru merasa takut.

Darrel pun berjalan mendekati mereka lalu merangkul Ibu Jeslyn dengan sayang.

"Akan ku pastikan dia akan selalu aman denganku Bu "ucap Darrel yang tidak Jeslyn gubris, ia tetap memeluk ayahnya sayang.

" Tuan mobil sudah siap.." Ucap Carlos yang datang memberikan kunci mobil kepada Tuan James yang membuat Jeslyn melepaskan pelukannya.

" Aku mohon tetaplah di sini..." Pinta Jeslyn sebelum Ayah Ibunya berjalan keluar ballroom.

" Kami sangat menyayangimu sayang..." Ucap Ayah dan Ibunya yang bergantian mencium putrinya lalu berjalan keluar.

" Hati-hati di jalan Ayah Ibu.." Ucap Darrel setelah mengantarkan mereka keluar ballroom.

" Iya nak, beristirahatlah..selamat malam " Ucap Tuan James yang dibalas anggukan oleh Darrel, setelah itu Darrel pun kembali kedalam ballroom menemui istrinya yang sedang duduk, Darrel pun berlutut di bawah Jeslyn sambil melepaskan sepatu tinggi Jeslyn.

" Aku tau kau lelah memakai ini.." Ucap Darrel dengan pandangan lembut namun ada kesan gelap di dalamnya, Jeslyn hanya diam menatap Darrel tanpa banyak bicara, dia tidak lagi peduli saat Darrel menggendongnya dan membawanya ke kamar pengantin mereka, Jeslyn sudah cukup lelah hari ini, dia tidak bisa menghindari apapun lagi.

Setelah sampai di dalam kamar, dia turun dari gendonan Darrel dan berjalan menyentuh ranjang yang penuh dengan tumpukan kelopak bunga mawar, dia tidak mempedulikan Darrel yang satu demi satu melepas tuxedo dan kemejanya.

Tok tok tok...
Tok..tok..tok..tok..

" Ada apa ?!!" Ucap Darrel sedikit kasar mengingat ada yang mengganggu malamnya.

" Ada telpon Tuan, untuk Nona Castalia dari Tuan Carlos.."

Mendengar nama Carlos, Jelsyn langsung berjalan dan meraih teleponnya.

" Ada apa ?? Ada yang ketinggalan ?"

" Maaf Nona, saya mengganggu Nona tapi tapi..."

" Katakan " Nada Jeslyn sedikit naik mendengar tidak biasanya Carlos terbata-bat seperti ini.

" Tuan James dan Nyonya Elif...."

" Mereka sudah sampai rumah ? "

" Mereka...mobil mereka mengalami kecelakaan Nona, dan sekarang mereka sedang dibawa menuju rumah sakit "

" Kau bilang apa..."Kata Jeslyn.

" Ada apa sayang..." Tanya Darrel melihat istrinya seperti orang linglung.

Tangan Jeslyn bergetar hebat, ia berusaha mencerna apa yang dikatakan Carlos, lantas dia memberikan telepon itu kepada Darrel yang langsung menerima telepon itu dan Jeslyn berlari masih dengan gaun pengantinnya sambil menangis.

" Ini pasti hanya lelucon kan Tuhan...." Ucap Jeslyn dalam tangis larinya tanpa mempedulikan orang-orang yang menatapnya bingung dan tidak jauh dari langkahnya Darrelpun menyusul Jeslyn.

----
-----
------
Sehari jadi,
Typo ?Sorry..
Malam ini pas nulis diakhir part aku lagi dengerin lagunya All I Ask nya Adele, dapet banget feelnya.
Enjoy...


Weiterlesen

Das wird dir gefallen

9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
1.8M 8K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.4M 35K 31
(โš ๏ธ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”žโš ๏ธ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] โ€ขโ€ขโ€ขโ€ข punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
1.9M 90.5K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...