Like I Would

2.3K 90 2
                                    

" Apa kamu lelah sayang ?" Tanya Darrel saat hampir dua jam mereka terus bersama-sama sambil berbincang dan mengenalkan istri tercantiknya itu kepada rekan kerja dan sesama relasi bisnisnya.

" Ya sedikit "

" Duduklah, aku akan menemui Kedrick sebentar "

" Jangan lama-lama " Pinta Jeslyn tanpa ingin tahu siapa itu Kedrick.

Darrel pun hanya tersenyum dan mengecup kepala Jeslyn lalu pergi menemui temannya yang bernama Kedrick itu untuk membahas tentang project mereka.

Jeslyn pun duduk di sofa mewah yang di sediakan di acara itu sambil mengechek Iphone nya siapa tahu Aline mengabarkan sesuatu tentang Fae.

" Mungkin Fae sudah tidur.." Gumamnya sambil melihat jam.

" Benar saja, sudah jam 11 malam...Hmm..."

" Sendirian apa kau tidak takut diculik ?" Mendengar perkataan itu membuat Jeslyn tersenyum dan mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang mengajaknya bicara.

" Aku bukan anak kecil "

" Oh ya ?Aku rasa kita seumuran.."

" Oh ya ?" Tanya balik Jeslyn yang membuat mereka berdua sedikit tergugu.

" Apa aku boleh duduk ?"

" Ini bukan sofa ku " Mendengar jawaban Jeslyn membuat Zayn duduk di sampingnya dengan tangan terulur di pundak sofa, memperlihatkan seolah mereka sedang bersama.
Namun Jeslyn tidak terlalu menggubrisnya, ia rasa itu hak dia, dia yang bergaya jadi bukan Jeslyn yang akan lelah.

" Dimana suamimu ?"

" Sedang menemui temannya "

" Wanita ?"

" Pria "

" Benarkah ?Aku rasa dia berbohong.. Duduklah lebih mendekat kearahku, kau akan melihatnya "
Mendengar ucapan Zayn membuat Jeslyn menatap Zayn dengan satu alis terangkat, antara percaya dan tidak.
Namun Zayn yang menerima tatapan itu malah bersantai sambil mengusap halus rahangnya dengan sikap yang sangat santai, hal itu membuat Jeslyn sedikit percaya lalu duduk lebih dekat kearah Zayn, seolah Zayn sedang merangkulnya.

Di tempat duduk itu Jeslyn melihat, seorang wanita yang tidak asing baginya sedang mendesak dadanya ke dada bidang Darrel sambil menghimpit salah satu kaki Darrel dan tangannya terus mengusap halus dada Darrel, dimana itu juga menjadi area ternyaman Jeslyn. Mereka berdua berdiri di pojok ruangan yang sedikit redup dari pencahayaan, Jeslyn hanya diam menatap Darrel yang terus menatap wanita itu, wanita itu adalah Martha, wanita yang ia kenal tadi siang.

" Apa kau baik-baik saja ?"

" Kau pikir aku akan bunuh diri di sini ?"

" Bisa saja " Jawab Zayn asal sambil mengambil minumannya, sedangkan Jeslyn berusaha mati-matian menarik napasnya yang terasa berat.

" Sial...Perasaan apa ini ?" Batin Jeslyn sambil menatap suaminya yang masih terdiam menatap Martha, namun ada yang berbeda kali ini, tangan Darrel sudah berada di pinggang Martha yang terbuka dan hal itu membuat adanya bara api yang menyala dalam hatinya.

It's YouWhere stories live. Discover now