Akhirnya saat-saat yang gue tunggu datang juga, hari ini hari kelulusan gue. Gue duduk di jok belakang mobil bersama sepupu gue, Neil; Ayah gue yang menyetir dan Ibu gue duduk disebelahnya.
"Kate, kamu udah siap sama pidatonya?" tanya Ayah gue.
"Udah. Kate udah siapin semuanya."
"Gue ikut seneng sama lo. Keren banget lagi, bisa masuk peringkat tinggi." Komentar Neil. Dia 2 tahun lebih tua dari gue.
"Thank you, Neil. Iya dong udah turunan pinter dari Kakek ya kan makanya kita masuk peringkat tinggi terus."
Semua orang yang ada di mobil tertawa.
Setelah sampai, gue turun dari mobil. Gue melihat sekitar, banyak murid yang berkumpul bersama keluarganya. Tanpa sengaja gue ngeliat Luke sama keluarganya. Luke masuk peringkat tinggi juga, gue gak tau gimana caranya orang kayak dia bisa jadi orang pinter. Keluarganya keliatan bahagia punya anak kayak Luke. Mereka gak tau kali ya sifatnya di sekolah kayak gimana.
"Woy! Liatin cowok mulu lo." Neil ketawa terus dia ngerangkul pundak gue.
"Dia suka ngebully gue di sekolah ini, Neil." Gue tersenyum masam.
"Seriusan lo?" Gue cuma mengangguk.
"Minta dihajar itu anak." Neil nyaris pergi menghampiri Luke, tapi gue tahan tentunya.
"Gila lo! Jangan macem-macem. Ada keluarganya itu."
"Eh, malahan gue pengen ngomong sama keluarganya, kalau anaknya itu brengsek."
"Lain kali aja." kata gue menenangkan.
Semua murid dan keluarga pun diperbolehkan masuk Aula.
Gue duduk di bangku paling depan, karena peringkat gue bagus. Dan gue juga harus berpidato.
"Kamu siap sama pidatomu?" tanya Greg, si kutu buku, dia duduk disebelah gue.
"Tentu saja. Gue bener-bener siap." Kataku.
"Katelyn Arnold." Panggil Mr. Harry.
Gue berjalan mendekati tangga dan menaikinya. Gue berjalan ke tengah panggung, terus gue diberikan penghargaan dari Mr. Harry. Dan gue pun dipersilahkan membaca pidato.
Gue berdiri dibelakang podium, bibir gue beberapa senti dibelakang mic.
Gue terdiam sebentar, semuanya gak ada yang bersuara.
"Fuck school, fuck people, fuck you Luke."
-----
Manu aka Neil on multimedia *-*