Tuan Muda Iqbaal

By 299_792persec

185K 10.7K 77

Re-publish Iqbaal x Kelly More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18 END
Bonus

Part 14

7K 458 2
By 299_792persec

"Kau kemana saja?" Iqbaal menghampiri Kelly yang baru saja datang. Iqbaal melipat tangannya didada lalu mengembungkan pipinya lucu. "Kenapa jam istirahat sudah selesai kau baru datang?"

"Aku menjemput ibuku yang baru saja pulang dari rumah sakit, Karel sedang banyak kerjaan." Kelly memencet pipi kiri Iqbaal dengan jari telunjuknya, lalu berjalan menuju meja kerjanya.

"Ibumu? Kenapa kau tidak bilang? Aku bisa mengantarmu." Iqbaal berjalan mengekori Kelly, Kelly menaruh tasnya diatas meja dan duduk dikursinya. Iqbaal berdiri disebelah kursi Kelly.

"Kau tadi ada meeting penting Iqbaal. Tidak mungkin kau meninggalkan meeting itu demi ibuku." Kelly tersenyum menatap Iqbaal dan membuat Kelly ikut tersenyum. Iqbaal mengecup pipi Kelly sekilas dan langsung berjalan cepat seolah akan dikejar oleh Kelly, sedangkan Kelly hanya tertawa kecil.

***
"Aku sangat lelah." Baru saja Iqbaal dan Kelly sampai rumah Iqbaal langsung menghempaskan tubuhnya diatas sofa ruang keluarga. Kelly menggeleng kecil lalu menghampiri Iqbaal.

"Kau harus membiasakan diri, Iqbaal." Kelly membantu Iqbaal melepaskan dasi dan jasnya. "Lebih baik sekarang kau membersihkan diri dan makan malam." Kelly menatap Iqbaal yang tersenyum menatapnya. Iqbaal mengangguk dan berdiri dari duduknya.

"Tapi aku ingin mandi bersamamu." Iqbaal menarik tangan Kelly menuju kamarnya, Kelly meraih tasnya yang ia tarus diatas sofa dan mengikuti Iqbaal yang masih menariknya.

"Iqbaal, jangan macam-macam!" Kelly berusaha melepas genggaman tangan Iqbaal.

"Kenapa? Dulu kita juga sering mandi bersama?" Iqbaal menghentikan langkahnya saat sudah sampai didalam kamar lalu mengunci pintu kamarnya.

"Itu dulu, Iqbaal! Sekarang sudah berbeda. Kau akan menikah dengan Cassie, tidak seharusnya kau seperti ini padaku." Kelly menundukan kepalanya. Iqbaal mengelus rambut Kelly dan langsung memeluknya.

"Kau tidak usah khawatir. Aku hanya mencintaimu. Cassie mungkin bisa memiliki status denganku, tetapi dia tidak akan bisa memiliki jiwa dan ragaku. Hanya kau yang memiliki sepenuhnya diriku." Iqbaal mengelus rambut Kelly saat merasakan pelukan Kelly yang erat. Iqbaal sangat mencintai Kelly, walaupun dirinya tau jika mamanya tidak akan pernah merestui jika Iqbaal mempunyai hubungan dengan seseorang yang dibawah derajatnya. Jika bertanya pada ayah Iqbaal ayah Iqbaal akan menjawab, 'ayah selalu mendukungmu, Kelly adalah gadis yang baik dan sudah kenal dekat denganmu. Pilihan ada ditanganmu.'

"Aku takut, takut jika kau tidak bisa menepati ucapanmu. Belum lagi kau akan menikah dan pastinya yang paling diinginkan oleh nyonya adalah cucu darimu." Kelly merasakan dadanya mulai sesak dengan ketakutan. Sudah pasti orang yang menikah itu akan melakukan suatu hubungan initim yang akan menjadi anak.

"Aku selalu bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Aku hanya mencintaimu, aku hanya akan menyentuhmu, aku hanya menjadi milikmu, aku hanya ingin memiliki keturunan darimu, dan aku hanya ingin balasan darimu." Iqbaal menenggelamkan wajahnya di leher Kelly. Iqbaal bukan lagi seorang pria kecil yang manja, Iqbaal sekarang sudah dewasa dan bisa menentukan kehidupannya sendiri. Iqbaal selalu menepati janjinya.

"Aku akan membalas semua." Iqbaal mengangkat wajahnya lalu menatap Kelly. Iqbaal mendekatkan wajahnya kewajah Kelly lalu mengecupnya dan sesekali melumat bibir Kelly. Lidah mereka bermain, Iqbaal langsung mendorong tubuh Kelly agar tertidur diatas ranjang. Merek bergerak-gerak diatas ranjang dan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan.

***
Iqbaal sedari tadi terjaga dan menatap wajah Kelly yang terlelap. Kelly terlihat sangat kelelahan, baru pulang dari bekerja menyelesaikan banyak berkas, sampai dirumah harus melayaninya. Iqbaal menakup pipi Kelly menggunakan tangan kanannya dan mengelusnya.

"Tuan Muda, saatnya makan malam." Seorang maid mengetuk pintu kamar Iqbaal dan berkata sedikit berteriak. Baru saja Iqbaal terduduk dan ingin beranjak akan membuka pintu, ia teringat jika dirinya sedang naked.

"Nanti saja, aku masih tidak ingin makan." Iqbaal membalas dengan berteriak, membuat Kelly terusik. Kelly membuka matanya tidak terkejut sama sekali karena dia masih mengingat sesuatu yang baru saja terjadi.

"Apa aku membangunkanmu? Maaf." Iqbaal memegang pipi kiri Kelly dan Kelly menggenggam tangan Iqbaal dan menggeleng kecil.

"Tidak." Kelly menghela nafas pendek. "Kau sudah mandi?" Iqbaal menggeleng dan Kelly tersenyum tipis merasakan sakit dibagian kewanitaannya.

"Belum, aku ingin berendam bersamamu. Jika kau masih lelah tidak apa, aku mandi sendiri saja." Iqbaal bangkit dari duduknya, tetapi lengannya ditahan oleh Kelly.

"Perlakukan aku seperti yang kau mau Iqbaal. Aku sepenuhnya milikmu." Kelly duduk diatas ranjang Iqbaal. Iqbaal mengangguk lalu menggendong Kelly membawanya kedalam kamar mandi untuk sedikit meringankan beban dengan berendam.

***
Iqbaal sedang makan malam bersama mama, papa, ibu Cassie, ayah Cassie, dan Cassie tentunya. Iqbaal menopang kepalanya dengan tangan kanannya dan tidak memakan makanannya hanya mengaduk aduknya saja. Iqbaal sedang memikirkan Kelly yang sedang makan malam dibelakang bersama maid-maid lainnya. Selera makan Iqbaal hilang karena yang duduk disebelahnya bukan Kelly, melainkan Cassie.

"Iqbaal kenapa kau tidak memakan makananmu? Mau aku suapkan?" Cassie berbicara seolah Iqbaal adalah kekasihnya, lalu Cassie menyodorkan sendok yang sudah berisi makanan. Iqbaal menepis pelan sendok yang dipegang Cassie itu lalu menggeleng pelan.

"Tidak, terima kasih." Iqbaal menaruh sendok yang dipegangnya keatas piring, lalu beranjak dari duduknya. "Ma, pa, Iqbaal mau kebelakang dulu. Om, tante, permisi." Semuanya mengangguk, mungkin difikiran mereka Iqbaal akan ke kamar mandi, tetapi Iqbaal pergi menuju ruang makan khusus untuk maid, bodyguard, koki dan supir untuk bertemu dengan Kelly.

Sesampainya disana, Iqbaal dihadiahi tatapan terkejut oleh orang-orang uang sedang makan malam disana, tak terkecuali Kelly yang sedang makan bersama kedua sahabatnya. Kelly bagun dari duduknya lalu berjalan mendekati Iqbaal.

"Anda sedang apa disini, tuan muda? Bukankah ada ada makan malam bersama keluarga nona Cassie?" Kelly berbicara formal kepada Iqbaal, karena dirinya tau banyak bawahan yang sedang menatap mereka, dan Kelly sedang menjaga perasaan mereka agar tidak iri.

"Huh, disana sangat membosankan. Mereka hanya membicarakan bisnis dan perjodohan. Aku ingin makan bersamamu, apa boleh?" Iqbaal menatap Kelly dengan penuh senyuman, Kelly mengangguk kecil dan menatap sekelilingnya.

"Tapi, apa tidak apa jika anda makan bersama bawahan anda?" Kelly kembali memfokuskan matanya kepada Iqbaal.

"Tentu tidak apa, justru itu akan membuatku semakin dekat dengan mereka." Kelly mengangguk-angguk dan mengantarkan Iqbaal agar duduk disalah satu kursi yang tersedia dimeja yang didudukinya tadi.

"Hendry, tolong bawakan untuk tuan muda." Kelly berteriak kepada koki yang sedang berada didapur. Hendry sebelumnya terlihat kebingungan saat tau Iqbaal makan bersama bawahnnya, lalu Hendry langsung mengangguk dan membawakan nampan berisi makanan untuk Iqbaal.

"Terimakasih." Ucap Kelly tersenyum, Hendry mengangguk dan berjalan kembali kedapur untuk melanjutkan masakannya.

"Kau tidak suka makanannya?" Kelly menatap Iqbaal yang tidak menyentuh makanannya sama sekali. Iqbaal menggeleng kecil dan menoleh menatap Kelly. Salsha dan Steffi melanjutkan makan mereka dan pamit untuk kembali kerja saat makanan mereka sudah habis.

"Tidak, aku hanya ingin kau menyuapiku. Tapi jika kau tidak-" Iqbaal belum selesai berucap, Kelly sudah mengambil sendok dan menyodorkan Iqbaal sendok yang sudah diisinya dengan nasi dan lauk yang tersedia.

"Anak pintar." Kelly mengelus pundak Iqbaal dan kembali menyendokan nasi dan lauk. Makanan miliknya sudah habis saat Iqbaal datang, jadi sekarang waktunya menjadi pengasuh bayi besar yang sangat manja. Beberapa maid menatap Iqbaal dan Kelly yang sedang bercanda dengan tatapan iri dan ada juga dengan tatapan kagum seolah mereka adalah pemain di drama Korea.

***
Iqbaal berjalan dengan santai menuju kamarnya dengan melewati ruang keluarga yang dihuni oleh keluarga Iqbaal dan keluarga Cassie. Iqbaal berpura-pura tidak melihat siapapun disana, tetapi papanya memanggilnya dan Iqbaal hanya bisa menurutinya.

"Ada apa papa? Iqbaal sangat mengantuk, besok Iqbaal harus bekerja." Sebenarnya bukan itu masalahnya, tetapi ada masalah lain. Iqbaal sudah menyuruh Kelly untuk menemaninya tidur malam ini dan Kelly menyetujuinya.

"Kau jangan bertindak tidak sopan dihadapan keluarga Cassie. Papa tau kau tidak mau menerima perjodohan ini, tetapi hargai pilihan mama kamu, Iqbaal." Papa Iqbaal menarik Iqbaal menjauh dari keluarga Cassie yang sedang berbincang dengan mama Iqbaal.

"Papa, Iqbaal tidak bisa menerima pilihan mama, Iqbaal tidak mencintai Cassie. Iqbaal sudah dewasa, pa! Jangan kekang Iqbaal lagi, Iqbaal sudah dewasa, pa. Iqbaal berhak memilih pasangan Iqbaal sendiri!" Iqbaal berlalu pergi dari hadapan papanya menuju ke kamarnya. Sudah Iqbaal duga, Kelly yang sudah menggunakan piyama berwarna biru muda polkadot putih menunggunya sambil duduk dipinggir ranjangnya.

Iqbaal menutup dan mengunci pintu kamarnya, lalu berjalan kearah Kelly. Iqbaal berlutut didepan Kelly dan langsung memeluk Kelly, Kelly yang dipeluk hanya kebingungan dan membalas pelukan Iqbaal.

"Ada apa? Kau punya masalah?" Kelly mengelus punggung Iqbaal yang sedikit bergetar, mungkin Iqbaal menangis. Iqbaal memang seorang lelaki yang lemah, tetapi hanya dihadapan Kelly. Dihadapan orang lain termasuk papa dan mamanya, Iqbaal adalah seorang lelaki berwibawa dan tegas. Iqbaal merasa Kelly bisa menerimanya apa adanya, selalu mendengar keluh kesahnya, tidak pernah mengeluh atas kemanjaan Iqbaal, dan tidak keberatan dengan sifat kekanakan Iqbaal. Iqbaal sendiri bingung kenapa dirinya merasakan semua perasaan hanya ketika bersama Kelly. Iqbaal merasakan perasaan senang, sedih, bahagia, suka dan duka hanya ketika dirinya berada didekat Kelly, Kelly seperti pelengkap hidupnya.

"Kau bisa cerita padaku."

"Tidak, aku hanya merasa sedih dengan sifat mama dan papa yang terlalu memaksaku." Kelly tersenyum dan mengusap airmata yang mengalir di pipi Iqbaal, Iqbaal tersenyum dan mengecup bibir Kelly.

Walaupun Iqbaal sudah beberapa kali melakukan itu, pipi Kelly bersemu merah. "Apa-apaan kau? Mengapa kau menciumku begitu saja?" Kelly mengembungkan kedua pipinya dan melipat tangannya didada. Iqbaal terkekeh menatap Kelly dan menepuk kedua pipi Kelly sehingga angin yang berada dimulut Kelly keluar.

"Ganti baju sana, setelah itu tidur. Aku akan menunggumu sampai tertidur. Besok kau harus bekerja." Iqbaal bangkit dari berlututnya dan berjalan menuju lemarinya untuk mengambil piyama. Iqbaal memasuki kamar mandi untuk mengganti bajunya.

"Aku tidak mau keluar dari kamar sebelum mama dan papa membatalkan perjodohan itu. Tentunya bersamamu." Iqbaal menyengir polos. Kelly mengusap wajah Iqbaal dan tersenyum.

"Ya ya, terserah kau saja, tuan muda." Kelly menekan kata 'tuan muda' pada kalimat yang diucapkannya.

Iqbaal keluar dari kamar mandinya menggunakan piyama berwarna biru tua dengan polkadot putih. Iqbaal tidur diatas ranjangnya dan Kelly mendekatinya. Iqbaal memeluk Kelly sedangkan Kelly mengelus rambut Iqbaal agar cepat tertidur dan dirinya cepat kembali ke asrama tentunya dengan kunci cadngan yang diberikan oleh Iqbaal.

Setelah Kelly rasa Iqbaal sudah tertidur, Kelly melepas pelukan Iqbaal, tetapi pelukan Iqbaal semakin erat. "Kau mau kemana? Kau sudah berjanji tidur denganku." Iqbaal membuka matanya dan menatap Kelly yang tertidur dihadapannya.

"Aku-hanya, hanya tidak bisa tertidur." Kelly beralibi. Iqbaal mengangguk dan membenamkan wajah Kelly di dadanya.

"Tidurlah, aku mencintaimu." Mereka terlelap dengan perasaan cinta yang mereka punya.

Bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 72.9K 52
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.2M 10.3K 22
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
5.7M 303K 57
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
2.1K 85 35
Chen zheyuan seorang dokter ternama di kota shanghai selain memiliki wajah tampan dan berwibawa dia juga seorang pemilik rumah sakit terbesar di Shan...