Love Song

By girayu

107K 3.5K 104

"Tidak semua lagu cinta bermakna cinta. Andai saja ada sebuah kesempatan bahwa masa lalu bisa di tulis ulang... More

Track 01 - Intro
Track 02 - The Memory
Track 03 - Forgive Me Not
Track 04 - Snow White
Track 05 - Suddenly
Track 06 - Gossip Man
Track 07 - Lost Memory
Track 08 - Sweet Latte
Track 09 - 24 November. Tell Me Goodbye
Track 10 - Silent Tears
Track 11 - Let Me In
Track 12 - Lies
Track 13 - Angel Wings
Track 14 - Let Me Hear Your Voice
Track 15 - Last Farewell
Track 17 - Day by Day
Bonus Track - Missing You

Track 16 - Love Song

3.3K 223 8
By girayu

Mengapa langit biru?

Mengapa bumi berputar?

Mengapa kita menginjak bumi, dan bukan menginjak langit?

Mengapa manusia banyak bertanya?

Terlalu banyak mengapa yang tak penting yang di lontarkan manusia,

Padahal tugas manusia itu mudah.

Hanya menatap langit dan mensyukurinya, berbaring di bumi dan mensyukurinya, karena ketika mereka masih bisa melihat langit dan menginjak bumi, itu berarti mereka masih bisa melakukan hal yang hidup.

Lakukan, sebelum semua terlambat.

Kapan? Ketika kematian tiba...

(Rarasanti)


DUA bulan kemudian.

Hari H. Konser Heroes.

Rara berlari terengah-engah di pekarangan luas menuju stadion besar di pusat kota. Peluhnya kemana-mana, dan ia tidak perduli. Rambutnya kini berantakan di bawa-bawa angin, dia juga tak perduli. Asal sampai tepat waktu. Asal jam 5 sudah disana.

"Raraaaa...! Cepeetaaan!" suara Maya yang melambai-lambai dari jauh memberinya dorongan untuk memusatkan energinya agar berlari lebih cepat.

Wajah Maya makin jelas, menyapanya sambil tertawa lebar. "Cepetan!" tanpa ampun Maya langsung menarik tangan Rara untuk masuk ke pintu stadion. Suasana sudah sepi, Rara tahu ia telat datang.

"Semua udah pada masuk, ini tiketnya pak!" Maya berkata seraya memberikan dua lembar tiket pada penjaga pintu. Ia melirik Rara yang sedang terengah-engah. Napasnya mungkin habis.

"Ayo Ra," Maya kembali menarik Rara untuk masuk lebih jauh ke dalam arena konser.

Benar kata Maya. Konser belum mulai tapi di dalam sangat ramai bahkan penuh sesak orang. Mereka semua meneriaki nama-nama member Heroes satu-satu, lalu berganti menjadi nyanyian. Rara tercengang mendapati ini. Ia yakin energinya sudah habis untuk berlari tadi, tapi berada di tengah kerumunan orang-orang ini, membuat energinya kembali naik secara maksimal. Sangat aneh.

"Sebelah sini Ra," Maya menuntunnya untuk menyelinap dari desakan orang-orang yang beratribut serba Heroes itu, hingga mereka sampai di spot yang lumayan jelas untuk melihat ke arah panggung.

"Inilah alasan gue selalu membeli tiket festival. Spot ini bener-bener nggak ada matinya. Gimana?" Maya menoleh senang pada Rara. Rara masih tak berekspresi karna masih asing dengan suasana arena konser, tapi ia cukup merasa nyaman.

Sepuluh menit kemudian, penonton dikejutkan dengan lampu yang tiba-tiba padam berbarengan dengan video tape Heroes yang diputar diatas kepala mereka, yang berarti konser akan segera di mulai. Seketika stadion bergemuruh. Teriakan dimana-mana, dan Rara terkejut merasakan sensasi ini.

BANG !!

"Waasssssuuup Society !!" seruan itu membuat stadion kembali bergemuruh. Naga muncul membawa gitar listriknya seiring dentuman musik yang membahana. Disusul oleh Ube, Abi, Daye dan Eri yang membawa mic-nya masing-masing. Mereka melompat-lompat, berteriak, dan bernyanyi bersama seluruh isi stadion. Rara tak bergeming menatap ini. Ia sukses tercengang.

Jadi ini yang namanya konser musik? Bukan hanya pertunjukan seseorang yang menyanyi di atas panggung untuk di dengarkan banyak orang, tapi lebih seperti pesta yang digelar seorang penyanyi bersama fansnya. Mereka seperti sedang mengadakan pesta meriah yang mengundang banyak orang untuk ikut menikmati pesta mereka. Mereka semua bernyanyi dan menari bersama, menyatu dengan irama selama konser. Rara baru tahu. Ia yang mengotak-ngotakan musik menurut seleranya dan tidak pernah tertarik dengan hip-hop, tidak pernah tahu kalau konser itu adalah tempat berpesta. Mereka membayar untuk berpesta dengan musik sebagai jamuannya. Perasaan Rara berkecamuk, adrenalinnya terusik. Ia menikmati pesta ini!

Setelah beberapa menit stadion diguncang oleh musik beat dan hip-hop Heroes, kini mereka dihanyutkan oleh lagu-lagu ballad dari lagu-lagu solo masing-masing personil. Di mulai dari Ube, si raja RnB, Daye yang bersuara merdu dan sangat pop, hingga Rap Abi yang kharismatik dan Eri yang riang. Semua sudah tampil dengan mengusung gaya masing-masing, dan fans masih menunggu seorang lagi untuk bernyanyi di hadapan mereka.

Ekanaga yang ditunggupun datang, seiring dengan mengalunnya sebuah melodi blues dari gitar listriknya. Stadion membisu. Mereka menikmati nyanyian Ekanaga yang sedikit sendu ini. Termasuk Rara yang tak menyangka kalau Naga punya suara dan penampilan yang semempesona ini. Ia menelan ludahnya berkali-kali, mencoba meyakinkan dirinya kalau itu adalah Naga yang sama dengan Naga yang selalu menggodanya, membuatnya menangis, marah dan terharu. Itu Naga yang sama. Tapi kenapa sosok yang sedang berdiri di atas sana itu, lebih mempesona dari biasanya?

Naga terengah-engah di atas panggung. Matanya menyapu habis seluruh stadion. Wajahnya merah dan penuh keringat, namun senyum terus menggantung di sana.

"Itu tadi, Suddenly, adalah lagu yang sengaja saya tulis, untuk seseorang. Itu lagu lama saya, dan... mungkin tidak akan saya masukan ke dalam list album Solo saya nanti," Naga berkata pada seluruh penonton dan disambut teriakan antusias oleh mereka.

"Kalian tahu, beberapa waktu lalu banyak sekali yang sudah menimpa kami. Yah, lebih tepatnya saya. Maaf yah, sudah membuat kalian khawatir. Lagu berikutnya... Love Song!" teriak Naga di akhir kalimatnya dan lagi-lagi membuat stadion bergemuruh.

"Dan lagu ini sebenernya untuk seorang cewe loh," seru suara yang tiba-tiba muncul dari belakang Naga. Naga terbelalak. Ia menatap sosok Eri sambil tertawa malu. Maya menyenggol Rara yang sedang fokus mendengarkan Eri. Saat Rara melirik Maya, Maya sedang tersenyum penuh arti padanya. Rara langsung tersipu.

"Cewek itu juga katanya mirip Hago. Tahu Hago kan?" Eri berseru ke penonton dan mereka mengiyakan ramai-ramai. Naga merunduk sambil tersipu malu. Ia ingin memelototi Eri tapi Eri terus mengoceh.

"Bang, siapa sih nama cewenya?" tanya Eri makin menyebalkan, membuat semua orang di stadion jadi berspekulasi yang nggak-nggak, termasuk Maya. Ia yakin itu Rara, tapi Rara dengan dinginnya menatap Maya supaya nggak ikut-ikutan ember.

"Eri, sebenernya lo ada dendam apa sih sama gue? Coba sini ngomong sama gue," Naga dengan gemas, berjalan mendekati Eri. Eri malah menjauh. Naga tertawa pasrah. "Heeeey! Sini dulu! Eri Ibrahim!"

Stadion tertawa.

Eri pura-pura acuh. "Kalian masih ingat sama foto yang waktu di post sama bang Naga di homepagenya?"

Naga tersenyum penuh arti sekarang. Sambil memicingkan mata pada Eri, Naga berdiri diam menyilangkan tangan, membiarkan Eri yang sedang melancarkan balas dendamnya.

"Dibalik foto itu, sebenernya saya sangat tersiksa! Saya dipaksa memilih untuk menggendong shar-pei yang kelaparan dengan tangan saya atau shar-pei itu akan tidur dengan saya semalaman dan memakan saya! Bisa kalian bayangkan betapa psycho-nya leader kita itu? BISA?!" Eri kumat. Dia mulai mendramatisir keadaan dan kata-katanya. Tapi stadion tertawa, begitupun Naga. Ia terbahak di tengah ramainya suara gemuruh untuk Eri.

"Iya, iya... Gue nyerah Ri. Gue minta ampun..." Naga mendekati Eri lalu merangkulnya. Eri pura-pura tak memperdulikannya. Tiba-tiba mengalun sebuah musik. Naga tertawa sambil menggoda Eri. Eri bersiap dengan micnya.

"Lagu ini, adalah lagu untuk seorang gadis yang mirip Hago, shar-pei gila itu disana..." Eri berkata di tengah musik lalu medapat tendangan di pantatnya dari Naga. Eripun tertawa.

"Yah.. ini memang lagu buat seseorang. Dan ini adalah lagu cinta yang sebenernya," sahut Naga terpaksa sambil sedikit meringis menahan malu. Seluruh stadion heboh.

"Buat siapa bang? Teriak coba teriak!" Eri nyengir sambil sesekali tertawa.

"... es ..tu..." ucap Naga lirih sambil merunduk.

"Apa? Gue nggak denger?"

"ES BATU!!"

Hening.

Naga menutup mulutnya. Ia keceplosan. Ia mendelik ke arah Eri yang bengong. Ia melirik sosok Rara di antara kerumunan orang yang menatapnya lurus. Seketika wajah Naga merah padam.

"Ha-ha-ha-ha... becanda dia ha-ha-ha...!" seru Eri ditengah tawanya yang terpaksa. Musikpun kembali mengalun, diikuti nyanyian Eri yang menghayati. Naga masih malu-malu namun kemudian ikut larut dalam musik.

Mereka berduet menyanyikan lagu yang katanya 'Lagu Cinta' ini. Isinya jauh berbeda dengan Suddenly. Ini bukan soal pengakuan dosa, ini pengakuan cinta. Dan Rara yang merasa sebagai orang yang dituju, mengulas senyum lebar di wajahnya. Ia tak berpaling dari wajah Naga yang sedang menyanyi untuknya. Ditengah bait-bait lagu cinta Naga untuk Rara, mereka bertatapan lama, dalam dan hangat. Mata yang dulu pernah sama-sama basah karna air mata, yang pernah saling beradu dalam kekalutan, yang bisa saling menggoda dan menyipit karna tawa. Yah, kedua mata itu, kini juga kembali beradu dalam kasih sayang.

Konserpun mendekati akhir. Semua anggota Heroes sekaligus dancer dan band pengiring memohon pamit sebelum encore. Mereka berdiri di atas panggung sambil menyeka keringat mereka dan tersenyum sangat puas.

"Terima kasih sudah datang Society. Dan... dengan berakhirnya konser malam ini, juga sebagai pertanda dimulainya Asia Tour kami. Kami mungkin akan sangat lama tidak menyapa kalian sesering biasanya. Kami akan menyebarkan musik kami ke seluruh dunia yang ingin menikmatinya. Karna itu... mohon dukungannya selalu Society!" Ube mengacungkan kepalan tinjunya ke atas di ujung kalimatnya.

Seluruh penonton di stadion berseru haru. Mereka meneriaki teriakan semangat untuk lima laki-laki itu. Tapi Rara hanya termangu menatap panggung. Asia Tour itu, akankah memakan waktu sangat lama?

Tak lama encore-pun dimulai. Ube dan Eri menyebar ke sisi kanan panggung. Abi ke depan, dan Daye ke sisi kiri. Tiba-tiba Naga berlari ke arah tengah panggung sambil membawa mic-nya.

"Tunggu gue! Es Batu tunggu gue ya!!" Naga berteriak ke semua arah, namun yang mendengar panggilannya dengan sangat paham hanyalah Rara seorang. Mendengar itu, Rara hanya bisa tersenyum. Ia menghela napas dan mulai menikati suguhan terakhir dari pesta Heroes untuk Society.

***

Gedung Y Entertainment.

Sorakan-sorakan ucapan selamat membahana ke seluruh ruang pertemuan kelas A di salah satu sudut gedung itu saat Heroes menapaki langkahnya. Semua kru, dancer, band pengiring, manager termasuk CEO mereka, Yonggi, hadir dan memberi mereka ucapan selamat atas kesuksesan konser Heroes malam itu. Ube berjalan masuk sambil meliukan badan, khasnya kalau ia sedang merasa senang. Eri banyak menerima hi-five atas ke-ember-bocor-annya soal Naga malam ini. Daye tersenyum lebar sampai-sampai matanya hanya terlihat segaris, dan Abi melemparkan salam lewat dua jarinya.

"Loh, Naga kemana?" Yonggi memuta-mutar kepalanya mencari sosok yang paling central di Heroes itu. Eri, Ube, Daye dan Abi saling pandang, kemudian Eri mendekati CEO paling gaul dan bijaksana di gedung itu dengan perlahan. Ia berdeham sambil membenarkan kerah bajunya.

"Pak, bang Naga lagi perpisahan dulu sama Hago. Dia bilang cuma sebentar, paling setengah jam-an," bisik Eri meyakinkan. Yonggi mendelik ke arahnya sambil mengerutkan dahi, lalu mengangguk-angguk pelan. "Ya sudah, silakan lanjutkan pestanya!" seru Yonggi. Eri tersenyum tipis penuh arti sebelum ikut larut dalam suasana pesta.

***

(A/N)

Aaaaagghhhr.... agak nggak puas dengan bab ini T__T

Ayo para silent readers, alangkah senangnya gue kalau kalian juga bersedia meninggalkan Vomments hehehe karena kaya hal begini ini nih, mungkin kalian bisa kasih masukan kira-kira bab ini sperti apa dan bagaimana. memuaskan atau nggak. atau mungkin cukup disukai? Gue nggak bisa tahu karna tak ada yg bersuara T__T

tapi, yah. tetep aja bahagia karna ada yang selalu mengikuti cerita ini sampai sini. terima kasih banyak ya...

gue juga bikin cerita lain bergenre teenfic, judulnya Karena hujan bercerita, sok mangga di baraca ^^

dan... ini dia, Love Song memasuki babak-babak akhir!

Semoga endingnya akan memuaskan :)

see ya!

Continue Reading

You'll Also Like

1M 14.6K 35
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
5.3M 282K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
8.3M 517K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
4.8M 177K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...