The Break Principle

By vennylestari

387K 18.9K 131

Orang tua mengatakan "Tujuan menikah adalah memiliki keturunan". Tetapi hal ini tidak berlaku pada pasangan S... More

Prolog
Bab 2 : The Bad Idea
Bab 3 : I Have No Choice
Bab 4 : Trying To Understand
Bab 5 : Zivarra
Bab 6 : My Cute Zivarra
Bab 7 : I'm Yours
Bab 8 : Happy Birthday Zivarra
Bab 9 : My Dream Come True
Bab 10 : The Real Family
Bab 11 : One Wish !
Bab 12 : Scarlett
Bab 13 : Having A Baby ?
Bab 14 : The Good News
Bab 15 : Almost Gave Up !
Bab 16 : A Fear...
Bab 17 : The Goodbye
Bab 18 : The Heaviest Moment
Bab 19 : The Bad News
Bab 20 : The Biggest Surprise !
Bab 21 : The Happiness
Epilog

Bab 1 : Blunder

30.3K 979 3
By vennylestari

Sydneyssa dan Keanu, pasangan suami istri yang sudah 2 tahun membina rumah tangga. Setelah Papi nya meninggal, Syd memegang kendali perusahaan dengan menggantikan Papi nya menjadi seorang CEO. Perusahaan Papi Syd memiliki 3 stasiun TV swasta, sedangkan Kean adalah seorang dokter spesialis bedah termuda yang praktek di 2 rumah sakit internasional. Hubungan mereka berawal dari sebuah persahabatan sehingga setelah menikah mereka bertingkah seperti dua orang sahabat yang saling terbuka satu sama lain.

"hai"

"hai, how your day?"

"sibuk dan melelahkan. Tapi saat sampai disini, semuanya hilang" Kean tersenyum sambil mengecup bibir Syd. Syd masih sibuk dengan wajannya. Kean yang baru saja sampai di rumah duduk di kursi bar sambil menyaksikan istri tercintanya menghangatkan makan malam. Kean terkadang baru tiba di rumah pukul 10 malam dan melewatkan makan malamnya. Syd selalu sigap menyiapkan makan malam untuk Kean dan tidak pernah membangunkan asisten rumah tangganya untuk melakukan ini.

Kean mendekati Syd dan mencium tengkuknya. Syd seketika menghentikan aktivitas memasaknya.

"lebih baik kamu mandi, Kean" Syd berkata pelam dan Kean hanya tersenyum.

"baiklah tuan putri"

Kean melengos menuju kamar. 15 menit kemudian Kean telah duduk di meja makan. Syd membuat hot chocolate untuk dirinya sendiri sambil menemani Kean makan malam.

"mas Danish tadi menghubungi aku, dia mengatakan sabtu ini Kenzi ulang tahun, dia minta kita menghadiri acaranya"

"hmmmmm oke"

Mas Danish adalah kakak Kean satu-satunya. Kean memiliki 1 kakak laki-laki yang sudah di karuniai 3 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Hal ini kadang membuat Syd mual setiap kali mengunjungi rumah Mama mertuanya. Mereka anak nakal yang senang mengganggu dan melompat dari satu sofa ke sofa lain. Syd selalu melarang ke 3 keponakan Kean bermain ke rumahnya.

"kamu mau hadir kan?"

Kean menatap Syd ragu-ragu. Syd hanya mengedikkan bahunya.

"kalau kamu tidak mau hadir, aku bisa katakan kamu kurang sehat"

"membuat Mama senang dan menyangka aku hamil? Lalu Mama datang kesini dan meminta aku memakai testpack? Kean sayang, kamu sudah pernah pakai alasan itu" Syd berkata penuh pengertian, Kean tersenyum kecil menatap Syd.

"oke, aku bisa pikirkan alasan lain"

"alasan yang logis !" Syd memperingatkan. Kean mengusap kepala Syd. Selanjutnya mereka saling diam sampai Kean selesai makan dan hot chocolate di cangkir Syd lenyap tak bersisa. Kean menawarkan punggungnya untuk Syd naiki. Syd dengan senang hati memeluk leher Kean dan melingkarkan kakinya di pinggang Kean. Kean selalu melakukan ini pada Syd. Hal ini membuatnya senang.

"ready? Tapi jangan gigit bahu aku !" Kean memperingatkan. Syd selalu menggigit bahu Kean gemas.

"aku tidak bisa janji"

"sayang !"

"what??"

"aku sama sekali tidak mau jejak gigi kamu di bahu aku malam ini. Sakit !"

Kean meringis mengingat bahu nya yang selalu terkena gigitan Syd.

"oke sayang, aku janji"

Syd mencium pipi Kean dari belakang. Kean menengokkan kepalanya sampai bibirnya menjangkau Syd. Kean hanya tersenyum. Kean mulai melangkahkan kakinya menuju tangga dan membawa Syd menuju kamar mereka. Syd tak henti tertawa saat Kean dengan semangat menggelitiki tubuhnya.

"Kean stop it !!!"

"give up?"

"give.....upppppp !!!"

Syd masih tertawa hingga lemas. Syd berlari sambil menggoda Kean. Kean mengejarnya.

"jangan coba lari Sydney !!"

Kean mendekap Syd dari belakang dan menggelitik tubuh Syd. Tawa mereka pun membahana malam itu. Kebahagiaan yang tidak pernah berubah sejak mereka memutuskan menikah.

"lepas Kean !!"

"never !!"

***

"mba Kirey hubungi aku, sepertinya besok aku harus hadir di ulang tahun Kenzi"

Syd memutar bolpoin di tangannya sambil berkata manja pada Kean. Mba Kirey adalah istri mas Danish. Istri yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga setelah memiliki 4 orang anak. Istri luar biasa yang menghabiskan waktunya dengan mengurus rumah tangga, merawat 4 anak dan melayani suaminya. Padahal mba Kirey sebelumnya adalah seorang senior consultant financial dengan pendidikan Master of Accounting yang di ambilnya di Australia. Itu sangat luar biasa bagi Syd, tapi Syd akan menghindari itu. Syd tak habis pikir dengan wanita yang rela mengorbankan kebutuhannya untuk aktualisasi diri seperti mba Kirey.

"well, jangan lupa kamu siapkan obat sakit kepala dan mual kamu ya"

Kean menyindir Syd sambil tertawa kecil. Istrinya hanya menghela nafas.

"oke" Syd berkata ketus membalas sindiran Kean.

"anyway, aku akan ada operasi mendadak sore ini sayang. Kamu bisa tolong belikan kado untuk Kenzi?"

"kamu minta aku belikan kado untuk Kenzi? Are you kidding me?"

"sayang aku ga ada waktu untuk mampir ke toys store. Aku minta tolong, oke?"

Kean memohon pada Syd. Syd menjadi tidak tega mendengar suami tercintanya memohon seperti ini.

"oke"

"thank you sayang"

"Kenzi ulang tahun ke berapa?"

Syd sama sekali tidak tahu tentang Kenzi, anak ke dua mas Danish dan mba Kirey yang menurut ukuran Syd, dia adalah anak nakal yang terlalu aktif dan menyebalkan.

"Kenzi baru kelas 3 SD"

"iya, dia berapa tahun?"

"saat kamu kelas 3 SD, umur kamu berapa sayang?"

Kean memainkan logika Syd. Syd yang malas berpikir langsung menggeram kesal.

"aku ga mau bercanda dokter Dazello Keanu !!!"

"9 tahun"

Kean menjawab lembut sambil tertawa kecil. Kean seorang pria yang dikenal ramah, lembut dan penyabar. Pantas saja, Kean memiliki banyak sekali pasien. Disamping memang Kean berwajah tampan dan berbadan atletis. Siapapun orang yang melihat Kean, pasti merasakan keteduhan dan kehangatan dari matanya. Sedangkan Syd adalah wanita cantik dengan sedikit senyuman. Syd dikenal dengan bos ketus dan pemarah. Syd tak segan memaki karyawannya yang salah, namun tak jarang memuji karyawannya yang benar. Tetapi di balik semua itu, Syd adalah wanita sangat manja pada Kean. Kean selalu memanjakan Syd sebisa mungkin karena Syd adalah istri yang baik di mata Kean. Syd selalu melayani segala kebutuhan Kean. Syd tidak pernah membiarkan asisten rumah tangganya melayani Kean, sekalipun membuatkan kopi atau teh. Semua Syd lakukan dengan penuh kasih sayang untuk Kean.

"oke, aku akan belikan kado untuk Kenzi"

"sayang, sekarang aku harus standby di ruang operasi, Bye my Sydney. Love you"

"love you too my Keanu"

Klik. Syd menutup teleponnya. Anak 9 tahun, apa yang mereka sukai? Syd mengerutkan keningnya. Menolak ingin tahu apa yang anak umur 9 tahun sukai. Apa mereka masih bermain ular tangga atau ludo? Sepertinya terlalu kuno, bisik Syd dalam hati. Bagaimana kalau membeli DVD Barney full series? Syd menggeleng cepat. Mana mungkin anak senakal Kenzi masih menonton film Barney? Atau mungkin DVD Spongebob full series? Hmmmm sepertinya Kenzi tidak suka menonton, dia lebih suka naik ke atas tv dan menginjaknya sampai rusak. Syd bergidik mengingat kenakalan Kenzi yang membuatnya trauma.

Syd meraih intercom nya. Menghubungi Merry, sekertaris pribadinya. Sepertinya Merry bisa membantu. Syd pernah dengar kalau Merry memiliki anak laki-laki.

"saya dengar kamu memiliki anak laki-laki, Mer?"

Syd bertanya ketus pada Merry sambil melipat kedua tangannya di dada. Merry mengangguk cepat. Agak heran karena selama 3 tahun Merry bekerja untuk Syd, ini baru pertama kalinya Syd menanyakan tentang anak Merry.

"betul bu, anak pertama saya laki-laki"

Merry mengangguk cepat.

"umurnya?"

"9 tahun"

"apa yang di sukai anak umur 9 tahun?"

Merry menatap langit-langit, mengingat apa yang sedang di sukai anaknya. Merry berpikir lama sehingga Syd tidak sabar.

"Merry !!! Kamu ga tahu apa yang anak kamu sukai??"

Syd berkata keras dan mengagetkan Merry. Syd kadang heran dengan orang tua jaman sekarang yang mengaku menyayangi anak mereka tapi hal kecil tentang anaknya saja tidak tahu. Dimana otak mereka??

"hmmmm...itu anak saya senang bermain game di iPad"

"oh ya?"

"i...iya bu"

"hmmmm oke, kamu boleh kembali"

"permisi bu"

Merry mengangguk sopan lalu menghilang di balik pintu ruangan Syd. Syd tersenyum lebar. Baiklah, sepulang kantor Syd akan mampir ke toko elektronik untuk membeli iPad. Mudah-mudahan saja Kenzi tidak mematahkan atau menginjak-injak iPad yang di jadikannya kado. Well, mungkin jika Kenzi mendapatkan ini, dia bisa share dengan kakak atau ke dua adiknya.

***

"jadi kamu belikan Kenzi apa? Ini kadonya agak berat"

Kean mengangkat kado yang berada di pangkuan Syd ketika sedang lampu merah. Kado itu sudah terbungkus rapi dengan bungkus kado bercorak ben 10 atas rekomendasi Merry tentunya.

"iPad atas rekomendasi Merry"

"iPad???"

Kean melebarkan matanya sambil memandang Syd yang memasang tampang innocent. Terdengar suara klakson mulai ramai karena Kean masih belum memajukan mobilnya saat lampu sudah hijau. Kean dengan cepat memindahkan persneling ke D dan melajukan mobilnya kembali.

"kenapa kamu kelihatan sangat terkejut?"

"Sydneyssa sayang, mas Danish dan mba Kirey melarang anak-anaknya bermain gadget"

"mereka prefer anak-anak mereka merusak barang-barang Mama? Lari-lari ke setiap sudut rumah, menginjak sofa dan membuat orang lain pusing dan mual?"

Syd selalu mendapatkan kesan buruk dari anak-anak mas Danish dan mba Kirey. Pasti ada barang Mama mertuanya yang pecah setiap kali mereka berkunjung.

"ya, mungkin"

Kean megedikkan bahunya pasrah. Mas Danish dan Mba Kirey akan ngamuk sepertinya jika Kenzi ketagihan bermain game gara-gara Syd membelikannya iPad.

30 menit kemudian, mereka telah sampai di rumah Mama Kean. Kebetulan, pesta ulang tahun Kenzi di rayakan disana karena taman belakang rumah Mama sangat besar.

Anak-anak berhamburan keluar dari pintu depan rumah Mama. Sepertinya teman-teman sekolah Kenzi yang sudah selesai menghadiri pestanya. Syd menahan tangan Kean untuk membuka pintu SUV nya.

"sayang sepertinya kita harus bertahan di dalam mobil sampai mereka semua pulang"

"kenapa?"

"kamu ga mau aku sakit kepala dan mual kan??" 

Syd melirik tajam Kean. Kean langsung memeluk Syd. Mencium kepalanya.

"it's oke sayang"

Kean berbisik sambil mengusap punggung Syd. Kean sangat memahami Syd yang kurang menyukai anak-anak. Bahkan Syd tidak hafal nama keponakan Kean meskipun hanya 4 anak. Syd hanya hafal Kenzi karena Kenzi nakal dan pernah menumpahkan air di atas ponsel Syd yang di letakkan di meja ruang keluarga. Sejak saat itu Syd geram pada Kenzi.

Saat semuanya sepi, terdengar ketukan dari kaca jendela SUV Kean. Kean menekan tombol untuk menurunkan jendelanya. Syd mengangkat tubuhnya dari dekapan Kean.

"kenapa kalian tidak masuk?"

Mama dengan wajah penuh pengertian dan kesabaran tersenyum saat melihat menantu cantiknya baru saja melepaskan dekapan anak laki-laki kesayangannya. Mama memang selalu memaklumi kemesraan Kean dan Syd.

"iya, ini mau masuk ko Ma"

Syd meraih kado untuk Kenzi di bangku belakang dan membuka pintu. Syd langsung memeluk Mama mertuanya.

"apa kabar cantik?"

"baik Ma, Mama sehat kan?"

"sehat"

Mama tersenyum sambil merangkul Kean. Kean memeluk Mamanya lalu membantu Syd membawakan kado untuk Kenzi.

"senyum sayang, bersikap manis pada anak-anak hari ini ya"

Kean berbisik di kuping Syd, Syd melirik Kean lalu tersenyum paksa, Kean terkekeh. Tiba-tiba Kenzi, Alba dan Bintang memburu Kean. Syd menghela nafasnya. Kean kadang melupakan Syd jika sedang bersama keponakan-keponakan nakalnya ini.

"selamat ulang tahun Kenzi"

"thanks Om"

"selamat ulang tahun"

"thanks tante cantik"

Kenzi berlari membawa kadonya, sementara Alba kakak Kenzi dan Bintang, adik Kenzi memeluk Kean dan mencium tangan Syd bergantian. Syd selalu menolak untuk di peluk semua keponakannya. Syd duduk di samping Kean yang sedari tadi merangkul bahunya. Syd bersandar di dada Kean yang berbidang. Mereka menyaksikan Kenzi membuka kado. Mas Danish sibuk mengambil gambar sementara mba Kirey sibuk menyusui Scarlett, bayi kecil mereka yang baru lahir 3 bulan yang lalu.

"happy birthday Kenzi, be a good boy ! Om Kean dan Tante Sydney"

Kenzi membaca kartu ucapannya kencang-kencang. Itu kado terakhir yang Kenzi buka. Kenzi segera merobek kertas kadonya tak sabar.

"Oh my God !!"

Alba melebarkan matanya melihat kado di balik kotak. Kenzi tersenyum puas menatap Alba. Sementara Bintang yang masih berumur 4 tahun hanya ternganga.

"what I say Alba, Om Kean dan Tante Syd akan kasih aku kado terbaik"

Kenzi menatap Kean dan Syd. Kenzi berteriak girang dan mengabaikan semua kado. Membawa iPad nya dan berlari menuju taman belakang diikuti Alba dan Bintang. Mas Danish dan Mba Kirey menatap Kean dan Syd.

"it's over Kean, itu mahal !"

Mas Danish menggeram sambil berkata penuh penekanan pada Kean dan Syd.

"ya, no problem mas. Lagi pula hanya setahun sekali" Syd menjawab santai.

"mas ga pernah mengizinkan mereka bermain gadget Syd !"

"oh ya? Mas ga takut Alba, Kenzi dan Bintang di nilai kuno sama teman-temannya? Anak seumur mereka di jaman sekarang sudah bermain gadget mas" Syd mendebat mas Danish, Kean mengangguk setuju atas kata-kata Syd. Mba Kirey mengedikkan bahunya dan menciumi Scarlett yang tertidur di pangkuannya.

"kalian ga punya anak, kalian ga mengerti cara mendidik anak !!" Mas Danish bicara sambil menatap Syd dan Kean bergantian. Mas Danish meninggalkan ruang keluarga. Mba Kirey hanya tersenyum simpul pada Syd dan Kean.

"thanks buat kadonya, anak-anak memang sudah sangat menginginkan iPad sejak lama. Aku ragu untuk membelikan mereka karena aku malas berdebat dengan Danish. Danish memang keras pada anak-anak. Well, sepertinya mereka akan berebut sebentar lagi dan aku perlu menertibkan mereka. Aku akan tidurkan Scarlett dulu" Mba Kirey menuju tangga. Syd dan Kean saling berpandangan.

"maaf kalau mas Danish menyinggung kamu"

"no problem, kita memang tidak mengerti cara mendidik anak kan? Dan kita tidak mau memikirkan hal serumit itu. Toh kita akan selalu memegang teguh prinsip kita untuk tetap hidup berdua tanpa anak-anak diantara kita" Syd menjawab santai. Kean langsung memeluk Syd. Hati Kean berdesir. Syd seorang wanita yang tidak menginginkan anak di pernikahannya, sehingga Kean menekan keinginannya dan berusaha mengikuti permintaan Syd. Syd sudah mengutarakan ini jauh sebelum mereka menikah pada Kean. Kean tidak mempermasalahkan prinsip Syd yang tidak menginginkan anak dalam pernikahan mereka. Toh, Kean sangat mencintai Syd dan bersedia menerima kekurangan serta kelebihannya. Lagi pula alasan Syd sangat kuat. Syd hanya ingin selalu ada untuk Kean dan fokus pada Kean, sehingga jika memiliki anak, perhatian Syd otomatis akan terbagi. Syd juga tidak mau menelantarkan anaknya sendiri karena dirinya sibuk bekerja. Sehingga keputusan tidak memiliki anak adalah terbaik bagi mereka.

Continue Reading

You'll Also Like

170K 12.4K 17
Leandro Dylan. 3 hal yang penting dalam hidupnya: uang, basket, dan keluarga. Driana Alexa Irawan. Hanya ada 2 hal yang penting bagi Dree, karir d...
3.1K 270 11
feeling : Unknown Jadi, apa yang kamu lakukan ketika menyukai seseorang? Kalau aku? Lari.
817K 25.1K 72
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
440K 21.5K 36
[Follow dulu untuk bisa membaca part yang lengkap] Tarima Sarasvati kira akan mudah baginya menjadi istri bayaran Sadha Putra Panca. Hanya perlu mela...