OKTOBER

By kiyazkyya

978K 77K 1.1K

Cinta tak pernah menuntut apapun,baik itu menuntut kekurangan maupun kelebihan. Ia hanyalah sebuah perasaan y... More

Sinopsis:[Oktober]
Chapter 2: [Hari Pertama]
Chapter 3: [Konflik Cerpen]
Chapter 4: [Sisa Tangis]
Chapter 5: [Satu Minggu]
Chapter 6: [Partner]
Chapter 7: [Puncak]
Chapter 8: [Perdebatan]
Chapter 9: [Tak Sama]
Chapter 10: [Foto]
Chapter 11: [Gadis Pertama]
Chapter 12: [Hasil Terburuk]
Chapter 13: [Dekapan Itu]
Chapter 14: [Weekend]
Chapter 15: [Malam "Hujan"?]
Chapter 16: [Ada Apa Dengan Ali?]
Chapter 17: [Ini Tidak Jelas]
Chapter 18: [Rapuh]
Chapter 19: [Tidak Baik² Saja]
Chapter 20: [Boxing Camp]
Chapter 21: [Semua Butuh Kejelasan]
Chapter 22: [Ada Gua Disini]
Chapter 23: [Janji Bara]
Chapter 24: [Kenyataan]
Chapter 25: [Keputusan]
Chapter 26: [Liontin Hati]
Chapter 27: [Menyakitkan]
Chapter 28 : [Jangan Pergi Bara]
Chapter 29: [Apa Kamu masih Ingat Janji?]
Chapter 30: [Jadi Itu Alasannya?]
Chapter 31: [Gua Respect]
Chapter 32: [DENTING]
Chapter 33: [Ayah]
Chapter 34: [Serba Salah]
Chapter 35: [Penyesalan]
END: [Gerbang Lazuardi]
EPILOG: [Los Angeles]
Hallo-Please baca

Chapter 1: [Sekolah Baru]

46.6K 2.5K 10
By kiyazkyya

Pagi yang cerah,secerah hati seorang gadis yang masih menikmati tidurnya,Cahaya sang Surya Mulai menerobos masuk kedalam kamarnya.
Kini wajah putih mulusnya nampak  terlihat cantik terkena sorotan sinar sang mentari,Mata indahnya masih remang2 memandang sekelilingnya.
Burung-burung berkicau seperti ingin membangunkannya lebih cepat.

Jam beker yang sedari tadi berbunyi hanya ia anggap sebagai lagu pagi yang indah, gadis itu masih bergulat manja dengan bantal gulingnya tanpa peduli bahwa ia sudah kesiangan. Jam beker yang sedari tadi berbunyi pada akhirnya menyerah, karena pemiliknya tak merespon barang sedikitpun.

Gedoran kencang dari balik pintu kamarnya tiba-tiba muncul dan sontak membuatnya terbangun, gadis itu benar-benar sangat kaget karna Gedoran pintu itu muncul tiba-tiba tanpa ada suara seseorang yg mengiringinya.
Sekilas gadis itu melirik jam bekernya

"Mati gua kesingan" ucapnya
Kaget sembari menepuk jidatnya melihat jam telah melewati batas alarmnya,segera dia bangkit dari ranjangnya dan buru-buru menuju kekamar mandi yg bernuansa serba doraemon itu.

Singkat cerita,kini gadis itu telah selesai dengan perlengkapan sekolahnya, tanpa banyak ba-bi-bu,segera ia turun dari kamarnya dengan tergesa gesa.

"Prilly,sarapan dulu"ucap  seseorang yang biasa dia panggil bunda itu

"Maaf bun prilly udah kesiangan aku langsung berangkat aja ya"ujarnya dan tak lupa mencium tangan serta pipi bundanya

Melihat tingkah lucu anaknya, Bunda Prilly hanya dapat menggeleng dan terkekeh pelan, jika dia mengingat keusilannya tadi pagi menggedor pintu kamar Prilly tanpa membangunkan putri tercintanya itu.

"Kalau nggak aku Gedor pintu kamarnya pasti nggak bangun-bangun deh, maafin bunda ya sayang"gumam bunda prilly sembari memandang sileut tubuh anaknya yang sudah menghilang dari balik pintu rumahnya.

×××

Prilly ,iya gadis itu bernama lengkap Prilly Lavigne.
Dia adalah anak tugal dalam keluarga Lavigne dan kini hanya tinggal berdua bersama dengan ibunya, setelah kepergian ayahnya.

Ibunya adalah seorang desainer ternama di Indonesia,dan memiliki cabang diberbagai kota.
Prilly adalah gadis yang manja, dia juga anak yang Ceria,Loyal tapi dia sedikit bodoh,sudah beberapa kali dia berpindah- pindah sekolah karena tidak cocok dengan pergaulan disana,selalu mengadu bahwa dibully teman-teman dan kakak kelasnya.Hal itulah yang menjadi alasan untuk Prilly bisa keluar dari sekolah lamanya.

Terlahir pada bulan Oktober baginya adalah sebuah keberuntungan.Oktober adalah bulan istimewa dalam hidupnya,dia sangat mencintai apa saja yang berbau dengan Oktober.
Motto dalam hidup Prilly  adalah

"October is my life
October is the light"

××××

Tidak seperti dugaannya,
rupanya Sekolah barunya belum menampakkan tanda-tanda bel masuk,masih terlihat jelas bahwa anak didik disini masih bergentanyangan disekitar sekolahnya.

Perlahan Prilly menghentikan langkahnya didepan pintu gerbang. Dan tertera jelas digerbang itu bertuliskan

"SMA LAZUARDI"

Iyaps sekolah itulah yang akan menjadi sekolah baru Prilly, apakah dia mampu bertahan disekolah barunya yang keenam itu? kita lihat saja nanti
Dengan keberanian yang tinggi perlahan dia memasuki gerbang sekolah itu dan menatap sekelilingnya.

Sekolah yang menakjubkan, desain yang indah untuk sekolah Elit seperti SMA Lazuardi.
Warna Cat dan Lantai Koridor nampak Asri dengan warna yang senada. Tanpa banyak ba-bi-bu Prilly pun Melanjutkan Melihat lihat sekolah barunya itu dan juga ingin mencari ruangan wajib yang harus dia kunjungi pertama kali.

"Ruang Kepala Sekolah"

Kedatangannya di SMA LAZUARDI membuat semua Mata tertuju kepadanya,Mungkin ini aneh karena sebelumnya dia belum pernah kesini,semua murid menatapnya bingung dan bertanya tanya dengan fikiran mereka masing-masing.
Prilly yang merasa sedikit canggung hanya dapat berpura-pura tak melihat mereka dan mempercepat langkah,hingga derap langkahnya terdengar sampai ujung koridor Lazuardi.
Sesekali terdengar teriakkan cowok-cowok yang memuji kecantikannya, hingga membuat Prilly semakin canggung.

Prilly terus menyusuri Koridor sekolah, karena ruangan yang ia cari,belum juga ia temukan.
Sejenak gadis itu Menghentikan langkahnya dan memandang intens seorang cowok yang sedang duduk sendiri dibangku taman.

Tak hanya mematung,cowok itu tengah disibukkan Membaca sebuah buku tebal yang tentunya bisa membuat seorang prilly pusing jika membaca buku itu dan aerphone Barca yang terkalung rapi dilehernya

Entah kekuatan dari mana,perlahan gadis itu melangkah mendekat kearah cowok itu. Mungkin Prilly bisa bertanya dimana ruang kepala sekolah kepadanya.

"Permisi, Gua boleh tanya nggak?"Tanya Prilly yang kini sudah berdiri tepat didepan cowok itu

Tak ada jawaban, cowok itu masih fokus dengan buku tebalnya,seakan tidak mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Prilly.

Namun Prilly berusaha untuk positiv thinking, siapa tau memang Cowok ini tidak mendengar,atau mungkin dia tuli ? bisa saja.
Tanpa banyak ba-bi-bu Prilly pun mengulang perkataannya,siapa tau kali ini cowok itu mau menjawab. 

"Maaf gua mau tanya ruang kepala sekolah dimana ya?"

Tetap sama seperti pertama ,tak ada jawaban bahkan cowok itu memasangkan aerphone barca ketelinganya,dan dengan asyiknya mendengarkan Mp3 tanpa menganggap
Ada Orang dihadapannya.

Melihat tingkah cowok itu,sontak Prilly mendengus kesal dan benar-benar merasa geram,ingin rasanya dia mencakaar wajah cowok itu saat ini juga.

"Dasar cowok Aneh nggak ngehargain banget kalo ada orang disini"maki prilly dalam batinnya

Saking geramnya, aerphone yang sedari tertancap rapi ditelinga Cowok itu,kini diambil paksa oleh Prilly,begitupun juga dengan buku tebalnya.

Sepersekiam detik cowok itu pun mendongak dan menatap tajam kearah Prilly. Sontak jatung Prilly berpacu dua kali lebih cepat karena tatapan itu. Hingga akhirnya suara berat cowok itu terdengar menusuk ditelinga Prilly.

"Balikin"ucap cowok itu ketus

"Maaf sebelumnya, dari tadi gua tuh ngomong sama Lo,tapi kenapa Lo diam aja, tuli?gak ngerhagain banget sih kalau ada orang disini"Ucap Prilly jelas dengan nada kesalnya

"Emang wajib gua jawab pertanyaan Lo,Basi tau gak"Ucap ketus cowok itu
Kemudian beranjak dari duduknya dan merampas kembali aerphone dan buku tebalnya dari Prilly
Dan berlalu.

"Bener-bener Lo ya, Dasar Cowok setres"Teriak Prilly sontak membuat cowok misterius itu sesaat menoleh kearahnya dengan padangannya yang terlalu tajam.

"Ngapain Lo liat-liat, minta tanda tangan"ucap Prilly nyolot saat melihat cowok itu menatapnya tajam dan pada akhirnya memilih untuk segera pergi dari taman tersebut.

"Dasar Cowok Aneh, gak punya otak,ditanya baik-baik juga jawabannya nyakitin,kalo aja gua udah kenal sama tuh anak udah pasti gua tonjok tuh Muka"Ucap Prilly terus mengomel

"Anjir"

Meskipun cowok misterius itu tak nampak lagi batang hidungnya,namun Prilly tak dapat berhenti memaki cowok aneh itu.

Hingga akhirnya sebuah tangan tiba-tiba menepuk pelan bahu Prilly. Sontak gadis itu tersentak kaget dan segera mencari siapa yang sudah menepuk bahunya.
Sepersekian detik gadis itu terbelalak dan kedua sudut bibirnya mengembang sempurna,saat tau siapa yang sekarang ada dihadapannya.

"Windi"teriak Prilly kegirangan dan memeluk sepupunya itu

"Apa kabar pril?"Tanya Windi membalas pelukan Prilly

"Gua baik lah,ya ampun gua kangen banget sama Lo Windi"Balas Prilly semakin mempererat pelukannya

"Ya ampun gua nggak bisa nafas nih, lepasin dong"Ucap Windi terbatuk-batuk dan berusaha memberontak dari pelukan Prilly

"Iya-iya maaf"Ucap Prilly terkekeh sembari melepas pelukannya

"Lo tuh ya, meluk sih meluk tapi nggak gitu juga kalik, sakit nih dada gua"Omel Windi

"Sorry ya, namanya juga reflec please"

"Iya-iya udah gua maafin juga, tapi awas lain kali jangan kayak gitu lagi"

"Iya janji, udah dong jangan ngomel terus, emang Lo nggak kangen apa sama gua?"

"Gak usah ditanya lagi, iya jelas kangen lah,dan sekian lama berpisah kita ketemu lagi, kejutan deh"

"Pastinya gua kan emang selalu menjadi kejutan buat orang-orang"

"Pede Lo terlalu tinggi"

"Biarin, yang penting gua seneng"

"Ya udah seenak ati Lo aja,gua mah ngikut aja"

"Gak nyangka kita bisa ketemu lagi, udah lebih 2 tahun ya kita gak ketemu"

"Bener banget, makanya waktu Bunda Lo telfon kalau Lo mau pindah ke Lazuardi, speechless  gua seneng banget—"

"Hh"

"By the way tadi Lo ngapain sih marah-marah nggak jelas?."

"Gimana gak marah Coba, Gua tuh tanya baik-baik sama cowok yang tadi duduk disini—"

"dan Lo tau, jawabannya tuh nyakitin banget, pengen gua tonjok tuh muka,Siapa sih tuh cowok,Lo kenal Gak?"

"Gua nggak liat cowoknya sih, tapi gua tau siapa yang sering duduk disini, emang orangnya kayak gimana"

"Badannya tinggi,Mukanya sengak banget, terus bawa buku yang tebelnya minta ampun sama satu lagi, dia punya aerphone Barca"Jelas Prilly sontak membuat tawa Windi pecah seketika

"Kok Lo malah ketawa sih,tau nggak Lo?"

"Jelas kenal banget lah, dia itu namanya Ali,emang gitu sifatnya dia itu cowoknya pendiem,jutek plus cuek"

"Oh jadi Ali namanya,sumpah gua tuh sebel banget sama tuh cowok,mukanya aja sengak banget,gua yakin tuh anak pasti nggak pernah senyum"

"Jangan salah walaupun sifatnya ngebetein banget, dia itu murid paling pinter dikelas Fisika XII A"

"Yang bener Loh?"Tanya Prilly tak percaya

"Ya iyalah,ngapain coba gua bohong,sayangnya dia tuh orangnya gak suka bergaul,hari-hari dia disekolah cuman ditemenin buku sama aerphone,dan tempat yg paling dia suka buat sendirian tuh ditaman belakang sekolah,aneh gak tuh?"

"Jangan-jangan dia pysicopath atau nggak indigo,aduh gua kok jadi merinding ya"ucap Prilly sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ya Ampun Prilly apa hubungannya coba sama pysicopath atau nggak indigo,jangan ngarang deh"

"Gua gak ngarang, gua cuman nebak kok,apa karena tadi ada hantu disamping gua,makanya dia gak mau jawab pertanyaan gua?"

"Tuh kan kemana-mana fikirannya, kayaknya otak Lo nih perlu direnovasi deh, udah dua tahun prill kita gak ketemu, dan Lo belum berubah juga, Oonnya gak ilang-ilang yaa"

"Ih Lo jahat banget sih,iya gua tau kok gua emang kurang pinter, tapi kan siapa tau dugaan gua emang bener"

"Udah deh gak usah dibahas lagi, Lo mau keruang Kepala sekolah kan,yuk gua anterin"Ucap Windi  menarik lengan Prilly pergi. Sedangkan Prilly hanya menurut pada sepupunya itu.

And finally Prilly resmi menjadi siswa Lazuardi dan masuk dalam kelas Fisika XII A.
Yang tentunya dia pasti Satu kelas dengan Ali, Cowok misterius dan Menyebalkan Bagi prilly.

????????

Continue Reading

You'll Also Like

59.7K 4.3K 28
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
63.4K 12.6K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
52K 6.6K 43
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...