SEJAJAR

By ItsmeNeii

2.2K 1.2K 2.9K

Fajar itu indah, Fajar itu baik, Fajar itu ramah, Fajar itu cuek, Fajar itu hangat, Fajar itu sulit ditebak... More

BAB 1 Sore Itu
BAB 2 Ulangan Harian
BAB 3 Ulangan Harian 2
BAB 4 Aluka Latashabirupa
BAB 5 Bola Basket dan Lapangan Basket
BAB 6 Keluarga Fajar
BAB 7 Teman-Teman Fajar
BAB 8 Pulang Bareng
BAB 9 Main Bareng
BAB 10 Weekend
BAB 11 Jenguk Senja
BAB 12 Jebakan!
BAB 13 Tentang Dania
BAB 14 Berantem
BAB 16 H-1
BAB 17 Cincin?
BAB 18 Random

BAB 15 Sesuatu yang Mengejutkan

91 34 86
By ItsmeNeii

Pagi ini Senja akan bersiap untuk pergi ke rumah seseorang. Berniat akan membalas kebaikan seseorang itu, dengan beberapa makanan yang dibuatnya sendiri hasil semalaman.

"MA, SENJA PAMIT DULU YA!" ucap Senja pada mamanya yang sedang berada di dapur.

"HATI-HATI YA SAYANG, JANGAN SORE-SORE PULANGNYA!" balas Aretha pada putri tunggalnya.

Senja sudah sampai di depan perumahan mewah dengan dominan warna abu-abu, dan memarkirkan motornya di parkiran yang sudah disediakan.

Hendak mengetuk pintu, namun suara dari dalam seakan mengagetkannya. Kaki Senja melemas dan badannya merosot seketika saat mendengar ucapan tersebut.

"UDAH FAJAR BILANG, FAJAR GAMAU DIJODOHIN YAH!"

"KAMU MAU MEMBANTAH? IYA?"

"FAJAR GA PERNAH NGEBANTAH AYAH! TAPI UNTUK KALI INI, BIARIN FAJAR YANG NENTUIN PILIHAN FAJAR SENDIRI YAH!"

"KAMU TAU KAN KALAU AYAH SUDAH BERHUTANG BUDI BANYAK SAMA DIA!"

"TAPI ENGGAK HARUS SEMUA PERMINTAAN ITU AYAH TURUTI! AYAH BISA GANTI ITU DENGAN YANG LAIN!"

"KAMU IKUTIN APA KATA AYAH, KAMU BERTUNANGAN SAMA DIA ATAU AYAH YANG AKAN MEMINDAHKAN SEKOLAH KAMU KE LUAR NEGERI DAN PISAHIN KAMU DARI ADIK, BUNDA, DAN TEMAN-TEMAN KAMU!"

"OKE KALAU ITU MAU AYAH, AKU BAKAL TURUTI KEINGINAN AYAH!"

"A-apa?" Fajar mau dijodohin oleh ayahnya sendiri? Sama siapa?" Senja menggelengkan kepalanya cepat, ia menangis dan berlari ke arah motornya.

Disaat yang bersamaan, kebetulan Pak Hermawan muncul dari belakang membuat Senja tersentak kaget. Buru-buru Senja langsung menghapus air matanya.

"Neng lagi nyari Den Fajar ya?" tanya Pak Hermawan membuat Senja terpaksa tersenyum walau hatinya sakit.

"E-eh ada bapak, tadinya gitu pak, tapi kayanya ngga jadi deh, soalnya daritadi Fajarnya dipanggil ngga keluar."

"Mau bapak panggilin neng? Aden ada di dalam kok."

"EHH NGGA, NGGA USAH PAK GAPAPA!" Senja tiba-tiba berkata dengan lantang membuat Pak Hermawan sedikit tersentak.

"Eh, ma-maaf pak, maksudnya engga usah nanti ngrepotin bapak mending Senja pulang aja pak. Oh iya, ini Senja titip ke bapak aja ya, minta tolong nanti kasihkan ke Fajar." ucapnya sembari menyodorkan paperbag berwarna cokelat polos tersebut.

"Oh iya neng nanti bapak sampaikan ke Den Fajar. Yakin nih gamau dipanggilin aja?"

"Iya yakin pak, makasih ya pak, kalau begitu Senja pamit pulang dulu ya pak. Permisi." ucap Senja yang diangguki oleh Pak Hermawan.

Kini Senja melaju motornya dengan kecepatan tinggi, menangis sejadi-jadinya mengingat hal yang begitu mengejutkan di telinganya. Tak menyangka saat realitanya tak sesuai ekspetasinya.

"LO PIKIR LO SIAPA?"

"LO JAHAT! LO JAHAT UDAH MASUK DI KEHIDUPAN GUE JAR! LO JAHAT UDAH AMBIL HATI GUE SEDALAM INI! GUE GA NYANGKA! KALO ENDINGNYA BAKAL KAYA GINI, GUE GAMAU JATUH CINTA SAMA LO!" Teriak Senja melampiaskan segala emosinya di atas motor yang sedang dinaikinya. Memang begitu bukan, terkadang apa yang kita inginkan tak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Entah kenapa, Senja malah berbelok menuju rumah salah satu sahabatnya. Berharap dia akan menemukan suatu ketenangan untuk bisa meluapkan perasaannya.

Senja menekan bel yang ada di rumah itu. Tak berselang lama, pintu terbuka menampilkan sosok gadis cantik berkulit putih dengan celana jeans dan kaos biru yang dikenakannya.

"SENJA?" Kaget Embun melihat Senja yang sudah berada di depannya pagi ini.

"Embunn," ucap Senja dengan suara bergetar lalu menangis memeluk Embun.

"E-eh? Lo kenapa Nja?" Embun membalas pelukan Senja dan mengelus pundaknya agar sahabatnya itu merasa tenang.

"Mbun, d-dia jahat, d-dia seakan kasih h-harapan ke g-gue hiks,"

"Siapa Nja? Siapa yang jahat? Siapa yang udah bikin lo nangis? Siapa? Bilang ke gue, biar gue kasih pelajaran ke dia!"

"Fajar mbun, Fajar!" Ucapan Senja membuat Embun tersentak kaget.

"Fajar apain lo Nja? Dia jahatin lo? Biar gue kasih pelajaran ke dia Nja!"

"Fajar mau dijodohin sama ayahnya." terang Senja membuat Embun tercengang.

"A-apa?"

"Gue denger sendiri tadi apa kata ayahnya. Sakit Mbun." ucapan Senja membuat Embun membeku seketika. Ini yang akan Embun takutkan. Takut jika perasaan sahabatnya semakin dalam, itu akan menyakiti dirinya sendiri.

"Lo tenang dulu ya, lo duduk dulu biar gue ambilin minum!" Senja hanya menurut dan kini duduk di kursi ruang tamu rumah Embun.

Tatapannya sendu, suara-suara itu masih berputar di memorinya dimana perkataan terakhir yang Senja dengar bahwa Fajar menerima perjodohan itu.

Tak lama, Embun kembali dengan membawa segels air putih di tangannya. "Nih minum dulu,"

Senja menerima dan meminum setengah air tersebut dengan Embun yang mencoba menenangkan Senja dan bercerita secara perlahan.

****

Disisi lain, Fajar yang baru bertengkar hebat dengan ayahnya memilih keluar rumah, pikirannya kini sedang berkelana mengingat apa yang dikatakan oleh ayahnya.

"Oke, aku akan turuti kemauan ayah untuk sekolah ke luar negeri. Lebih baik Fajar jauh dari kalian dan semua orang daripada harus mengorbankan perasaan Fajar demi kepentingan ayah sendiri." ucapan Fajar membuat Artha terhenyak, tak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu.

"Baiklah kalau itu mau kamu! Setelah ujian kenaikan kelas, kamu akan ayah antar ke Jerman. Disana kamu akan tinggal bersama Om Angkasa. Untuk semua berkas dan keperluan kamu, ayah yang akan urus semuanya!" Ucap Artha dengan tegas lalu pergi dari hadapan Fajar.

Delapan bulan lagi ujian kenaikan kelas, berarti hanya ada waktu delapan bulan untuk Fajar bersama dengan teman-temannya, sebelum benar-benar pergi meninggalkan semuanya dan negara yang menjadi tempat kelahirannya.

Fajar berjalan hendak menaiki motornya, namun suara Pak Hermawan menghentikan langkahnya.

"ADEN!" Panggilnya sembari berjalan ke arah Fajar dan menyerahkan paperbag berwarna cokelat polos itu.

"Ini teh ada titipan dari teman kamu," Fajar mengernyitkan dahinya bingung.

"Dari siapa Pak?"

Sembari menyodorkan paperbag tersebut, Pak Hermawan menjawab. "Aduh, bapak teh lupa. Dia cewek, cantik, manis, imut gitu, yang dulu sering kesini sama pulang sekolah bareng aden itu kalo ga salah."

Senja?- Batin Fajar.

"Oh iya tadi bapak lihat, matanya merah kaya berkaca-kaca gitu. Gatau kenapa, mau bapak panggilin aden tapi dianya bilang gausah gitu katanya."

Apa dia dengar semuanya?

"Yaudah kalau gitu, bapak tinggal dulu ya den, masih banyak pekerjaan."

"Oh iya pak, terima kasih ya pak," ucap Fajar sembari tersenyum.

"Sama-sama atuh, kalau gitu bapak pamit dulu." Pak Hermawan berlalu pergi meninggalkan Fajar yang masih diam memandangi paperbag tersebut.

Dibukanya paperbag itu, berisi susu vanila dengan dessert coklat yang sepertinya menggugah selera siapapun yang melihatnya.

"Makasih bingkisannya, gue harap lo ga akan jauhin gue setelah ini." Gumam Fajar sebelum kemudian berlalu meninggalkan pekarangan rumahnya.

****

"Jadi gitu ceritanya, gue harus mundur atau gimana Mbun?" tanya Senja yang baru saja menceritakan semuanya pada sahabatnya.

"Lo tau siapa orang yang mau dijodohin sama Fajar?" Senja menggeleng sebagai jawaban.

"Lo masih punya kesempatan sebelum pertunangan itu terjadi Nja, tapi apapun keputusan elo gue bakal tetep dukung selagi itu baik buat diri lo Nja."

Ucapan Embun membuat Senja terdiam. Akankah Senja bisa bersatu dengan Fajar? Bahkan dilihat dari nama mereka saja sudah meyakinkan bahwa mereka benar-benar tidak akan bisa bersama.

Senja ada disaat Fajar sudah menghilang bukan? Begitupun Fajar, Fajar datang disaat Senja sudah tenggelam bersama malam.

****

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 140K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
848K 84.4K 47
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
796K 42.2K 75
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
2.9M 167K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...